Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDA Space Teens
Ular Kakak
Aku punya seorang kakak perempuan, orangnya cerewet sekali dan suka main perintah. Walau bukan tipe kakak impianku, tapi aku sayang sama dia, apa lagi kalau pas lagi tidur :)
Kakak punya hobi yang agak merepotkan, dia suka membawa pulang dan memelihara binatang aneh-aneh. Biasanya jika dia ingin memelihara sesuatu dia akan merengek-rengek sama mama agar diijinkan. Kalau tidak diijinkan, biasanya beberapa hari kemudian dia akan tetap membawa pulang binatang tersebut dengan berbagai alasan, misalnya dikasih teman, beli di pameran, atau memungut di jalan karena kasihan (biasanya kucing). Cara yang egois dan agak memaksa mama.
Banyak binatang yang pernah singgah di rumah kami, semuanya memiliki kisah masing-masing. Tapi yang paling menghebohkan hingga saat ini adalah ular milik kakak yang dibeli di sebuah pameran flora fauna.
Ular berwarna hitam oranye itu dibeli seharga 15ribu oleh kakak lengkap dengan sebuah kandang terbuat dari plastik. Ularnya hanya sebesar jari telunjuk orang dewasa dengan panjang kira-kira 20cm. "Ini ular sawah, tidak berbisa" kata kakak dengan bangga, tidak mempedulikan ekspresi wajah mama yang tampak jijik sekaligus ngeri.
Kami berkumpul sambil memandang dengan takjub saat kakak mengeluarkan ularnya dari kandang, tidak ada yang berani memegangnya kecuali dia sendiri. Mama tidak henti-hentinya menasehati kakak agar berhati-hati ketika mengeluarkan ularnya dari kandang.
Suatu hari kakak berencana mengganti kandang ular kesayangannya dengan wadah yang lebih luas lagi. Tapi dua akuarium di rumah sudah penuh terisi ikan koki dan lou han miliknya. Akhirnya kakak pergi ke toko kaca dan membeli sebuah akuarium ukuran kecil seharga 20rb. Dengan mantap kakak memindahkan sang ular lengkap dengan perabotan rumah tangganya, ada ranting pohon, batu karang dan sedikit air. Agar ularnya tidak lepas kakak menutupnya dengan sebuah triplek dan menindihnya dengan batu bata.
Namun sayang sekali, ular yang belum pernah diberi nama oleh kakak itu nampaknya tidak betah dengan rumah barunya. Tidak berapa lama setelah kakak memindahkan sang ular, dia pergi melarikan diri tanpa jejak. Kakak pada waktu itu sedang pergi ke gereja dengan temannya sehingga tidak sempat mengawasi gerak gerik sang ular. Alhasil sepulang dari gereja kandang tersebut kosong tak berpenghuni.
Terjadi kehebohan di rumah. Kakak langsung melapor pada mama apa yang terjadi dan menyuruh kami agar segera memanggilnya jika nanti ada salah satu dari kami yang melihat ularnya. Mama tidak kalah heboh, dia menyuruh kami tidka sering berjalan-jalan dulu dan tidur di aats tempat tidur, tidak bolah ada seorang pun yang melakukan aktifitas di lantai. Mama takut kalau ularnya nanti masuk ke telinga atau lubang hidung kami. Kami melewati malam itu dengan perasaan was-was, dan sampai hari ini ular tersebut tidak pernah ditemukan.
Kejadian ini membuat kakak sedikit jera dan lebih berhati-hati lagi sebelum memelihara seekor binatang terutama yang tidak begitu dikenalnya. Baru-baru ini kakak tampak asyik berkutat dengan buku-buku, artikel dan situs-situs yang membahas tentang kodok, nampaknya kali ini kakak ingin memelihara kodok. Tapi sepertinya dia tidak ingin kejadian ular kabur terjadi lagi sehingga memutuskan untuk menambah wawasannya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk memelihara seekor kodok. Good for you sist..
- amelia's blog
- Login to post comments
- 4371 reads
haha...
haha... that's funny
jadi inget, gw juga pecinta binatang, apalagi anjing...
tapi sekarang ga boleh tuh pelihara-pelihara anjing
gak keurus sih... kalo diitung-itung udah 20 anjing lebih
dan semua nasibnya tragis -_____-"
bukan penyayang binatang yang baik :p
wah" lucu bgt..
jd inget dulu ade ku prnah bwa pulang anak burung gereja yg blm bs terbang..haha
akhirnya aku lepas deh..
haha
• the kingdom, the power, and the glory, are Yours 4ever •
• the kingdom, the power, and the glory, are Yours 4ever •