Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDA Space Teens
selimut pelayanan...
pelayan, hamba, berbeda dengan pekerja, dengan buruh, dengan upahan, dengan bawahan.
pelayan, bukan orang yang bekerja untuk mengaharapkan bayaran. begitulah seharusnya.
tapi,.. sebuah profesi/panggilan yang harusnya menjadi tugas mulia, menjadi tidak mulia lagi, karena sebuah selimut pelayanan yang dipakai.
jumat kemarin, aku dan Papi datang ke kantor kecamatan untuk mengurus surat pindah. hanya sebuah tanda tangan yang kubutuhkan untuk memiliki surat pindah dan menyelesaikan semuanya. pemberian tanda tangan hanya berjalan beberapa menit, namun setelah itu, si ibu itu berkata dengan sikap yang biasa "mbak, tolong dibantu administrasinya" lalu ibu itu juga menyebutkan harga yang harus dibayar.
tanpa banyak bicara, Papi langsung memberikan uang yang diminta dan mengajakku pergi.
"lhat Nov, kayak gitu yang namanya pelayan masyarakat."
aku hanya tersenyum. namun, dalam hati, Tuhan mengajariku secara pribadi.
melalui pelayan masyarakat yang minta dibayar dan dihargai, aku justru mengingat pelayan-pelayan Tuhan yang lain.
tak jarang, selama ini, orang2 yang menganggap dirinya seorang pelayan, bahkan dengan bangga membawa label hamba Tuhan, pelayan Tuhan,..
namun masih memikirkan penghargaan dan imbalan yang diterimanya. masih memikirkan kepopuleran yang dimiliki.
hamba, pelayan, yang tidak memiliki hati sebagai seorang hamba ataupun pelayan.
padahal, ada seorang yang begitu besar, yang memiliki jabatan tertinggi, justru datang untuk melayani tanpa pamrih, tanpa harapan atas imbalan, bayaran ataupun penghargaan sedikitpun.
bahkan dia rela mengorbankan segalanya hanya untuk taat dan patuh akan tugasnya...
tanpa bayaran sepeserpun, tanpa penghargaan yang diterima, bahkan yang ada dia disiksa dan dicela.
ternyata, bagi sebagian orang, pelayan atau hamba, justru adalah sebuah profesi atau pekerjaan yangdijadikan alat untuk mendapatkan pemenuhan diri sendiri..
pelayan, yang masih memakai selimut kepentingan diri dan penghargaan diri sendiri.
apakah kita sebagai orang percaya, orang yang memiliki Yesus dalam diri kita,..
juga memilki selimut yang sama dengan mereka ???
bagaimana pelayanan yang kita lakukan??
bagaimana sebenarnya hati kita dalam melayanai dan menjadi pelayan bagi Dia??
apakah ada selimut yang kita pakai??atau masih tersisa kain tipis yang menutupi ketulusan hati kita dalam melayani???
jangan sampai kita membuat Dia menangis...
- novi lorensia's blog
- Login to post comments
- 2100 reads
Benar
Gue setuju pendapatmu,sememangnya arti kata pelayan adlh mlayani Tuhan dgn sepenuh hati tanpa mharapkan balasannya.Bukankah Tuhan akan mmenuhi kbutuhan seorg pelayan
jika mlynn dgn sejujurnya
Geadley
benar
iya,..
tapi masih banyak banget orang yang ngelakuin itu dengan alasan, mereka butuh..
apa yang mereka dapet, katanya masih kurang untuk mencukupi kebutuhan mereka..
Bagimu segala kmuliaan, Di
Bagimu segala kmuliaan,
Di bumi & di syurga,
Dekat padamu krinduanku,
Melayanimu setulus hati.
Kaulah nafas hidup ini,
Pengharapanku hanya padamu,
Ku berjalan sendiri,
Bawah pimpinanmu selalu.
Sadarkah umatmu ya bapa,
Anugrahmu yg tlah tercurah,
Bagi mereka selama ini,
Dalam pelayanan Tuhan,
Adakah mrk ikhlas.
Geadley
Selimut pelayanan..
,,Dear Novi lorensia..
,,Novi sblmnya sya tlh membaca
blog kmu yg brjudul bapa lebih menyayanginya..
Sya turut berduka..
Pzt sgt berat,,
dan ktka
sya membayangkan hal trsbt trjd pd sya dgn kondisi tertekan pztx sgt sulit:'(
tp kata sulit itu terlepas ktka kta memandang Yesus sbg sosok penyelamat,penolog&penghibur..
Blog kmu yg ini jg sya ska..terkadag untk menjadi seorang pelayan yg bnar2 brkrj setulus hati..itu sulit..
kdang tjuannya yakni udang dibalik batu,tp udang di balik batu itu tdk untuk
Tuhan kita Yesus..
Ia melayani dg iklas seberapa pun kita melukai hatiNYA..
..
Gbu always:-)
THANKS GOD
thanks coronahsfz..^^
makasih ya.. buat comentnya,..
makasih juga km suka dengan tulisan2ku di blog,..
lewat "Bapa lebih mengasihinya", aku pengen negbagiin kesaksianku,..membagikan betapa besar kasih Tuhan,..dengan semua kondisi yang ada, bahkan dengan kondisi kita yang terburuk dan terhina sekalipun..
waktu aku nulis selimut pelayanan, jujur aja, aku juga berkaca dari tulisanku sendiri,..apa aku udah jadi pelayan yang tulus ya??hehehe...
yang penting sekarang, kita terus berusaha buat jadi yangterbaik bagi Tuhan.. ^^
salam kenal dariku..
GBU..
DIalah nafas kita, Dialah
DIalah nafas kita,
Dialah nyawa kita,
Dia mngampuni dosa,
Umat manusia di bumi.
Cintanya tak terbatas,
Ingatkah manusia,
Saat dia mngorbankan dirinya,
Untuk kita semua.
Dia mngenakan mahkota duri,
Tubuhnya tak bermaya,
Kisahnya amat mnyakitkan,
Lebih pahit dari derita kita.
Geadley
Sayangnya..
sayangnya,..
hati manusia terlalu bebal..
hati manusia terlalu keras untuk merasakan sentuhan kasihNya..
hati manusia terlalu lama tertutup oleh selimut hitam rajutan iblis,..
sayangnya, manusia tidak mau menggunakan kunci yang dimiliknya untuk membuka hatinya ketika Dia datang dan mengetuk..
mengetuk terus dan menunggu hingga pintu dibukakan..
menunggu dengan kesabaran yang tiada batasnya..
Ingatkah manusia, Tentang
Ingatkah manusia,
Tentang hari kematiannya,
Ingatkah manusia,
Betapa pedihnya deritanya.
Adakah manusia bisa,
Jadi sepertinya,
Adakah manusia sadar,
Maut tlah dikalahkan.
Darahnya telah tercurah,
Menyucikan dosa manusia,
Ingatlah wahai umat,
Dia telah bangkit.
Geadley