Saya mau cerita-cerita sembari curhat nih :) Tahun lalu saya diberi kesempatan oleh Tuhan untuk melanjutkan sekolah di jenjang yang lebih tinggi, yaitu ke jenjang kuliah. Awal masuk perasaannya dag-dig-dug gitu deh Dalam satu kelas sama sekali ngga ada yang saya kenal!
Anak muda itu murung, terlihat jelas gurat di wajahnya bahwa dia sangat amat frustrasi. Bukan sekadar galau seperti tren dewasa ini. Tapi dia memikirkan sesuatu yang lebih dari itu.
“DEWASA” ini adalah satu kata yang membuat saya kebingungan untuk mendalami arti yang sesungguhnya. Suatu hari ketika berbincang dengan seseorang yang umurnya lebih tua dari saya, saya dilontarkan dengan kata “Dasar anak kecil!” padahal saat itu yang saya lakukan hanyalah tertawa kegirangan.
Suatu ketika dulu ada seorang pendeta muda yg baru saja menamatkan kuliahnya di sekolah tealogia & dihantar ke sebuah gereja methodist di London.Dia begitu teruja saat berada di sidang itu soalnya saat memeriksa jumlah jemaat semuanya 250 orang.Tetapi saat hari minggu menjelang,yg hadir ke gereja hanya 25 orang dari waktu ke waktu,sehingga pada suatu saat pendeta muda ini mendapat idea yaitu "membeli sebuah peti mati",karna usahanya tidak membuahkan hasil "berkunjung dari rumah ke rumah".
Aq bergereja di Gereja HOG (Hope Of God) Solo, Pada tgl 11 dan 12 Juli 2011 kemarin, gerejaku mengadakan acara Pertandingan Futsal namanya HOPE SUPPERSOCCER (acara tahunan di gerejaku) dengan tema "Penjangkauan dan Fellowship bersama dalam Kasih", acara ini kemarin diadakan pukul 6 sore - 10 mlm. Nah aq mau cerita neh, ada kejadian yg memalukan buatku.. hikz * hikz * hikz
Saat seorang bapa menyambut permata hati pertama dia merasa sangat bersyukur karna dapat merasai pengalaman baru sebagai seorang bapa,demikianlah pula bapa di sorga yg merasa sangat senang menyambut anak2nya yg telah lahir baru.Inilah saatnya kita membuktikan bahwa kita adalah anak2 Allah yg terpilih.
Dalam satu kelas sama sekali ngga ada yang saya kenal!
sabda.org