Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDA Space Teens
Manajer Yesus
Dear all, aku berandai-andai sehariii aja jadi manajernya Yesus, seorang dengan aktivitas pelayanan bejibun.. Ga kebayang kan?
Siplah..Skejulnya udah fix banget. Pondok Daun Tour bakal dimulai dari pukul 8.00 pagi. Kemarin malam udah aku konfirmasi event organizer di tempat Yesus pagi ini mengajar di Bait Suci. Siangnya aku pastikan jumpa pers bakal terakomodir dengan baik. Sore harinya kami akan beristirahat sebentar di bukit Zaitun sebelum melanjutkan perjalanan ke Betania. Malam harinya disipkan gala dinner en jumpa fans di Betania. Woow what a perfect tours,,
Tapi kemana Yesus? Oh, Ia masih berdoa, nampaknya Ia sudah bangun pagi-pagi bener. “Pagi..Tuhan, muup mengganggu, tapi sudah saatnya kita berangkat ke Bait Suci. Waktu pelayanan efektif tinggal beberapa hari lagi, sedang masih banyak job yang belum dikerjakan..”
“Baiklah bro..Mari kita berangkat,” sahut Yesus. Kami pun segera berangkat menuju Bait Suci Yerusalem
Selagi Yesus mengajar, aku persiapkan serambi salomo sebagai tempat digelarnya jumpa pers. Siang itu para wartawan media cetak dan infotainment sudah menunggu.. Namun Yesus belum juga selesai, seperti dugaanku, Ia masih saja menyembuhkan orang sakit, cacat, lumpuh..
Aku mendekatinya, “Tuhan, sekarang waktunya jumpa pers. Ini kesempatan agar misi Mu bisa diliput media-media terkenal, ato bawa beberapa orang sakit didepan pers, biarkan mereka melihat kuasa Mu, ini bagus buat membangun image kita”
“Suruh wartawan menunggu, bro. Aku tidak bisa menunda untuk menolong orang-orang sakit, hati Ku ikut hancur akan penderitaan mereka,, Aku paham pemikiranmu, tapi Aku ingin anak Ku percaya karena iman, bukan berdasar mukjijat yang Ku lakukan..”
“Baik..baik..terserah Engkau Tuhan,” berasa gondok juga, tapi setelah kupikir, Yesus bener. Ia memang pribadi yang paling mengerti kondisi anak-anak Nya..
“Maaf..rekan-rekan menunggu..,”Akhirnya Yesus datang beberapa jam kemudian.
Hari beranjak sore. Rombongan harus bergegas ke rumah Lazarus untuk gala dinner. Ya ampun ternyata pers disusupi orang-orang Farisi yang hendak mencobai Yesus.. “Tuhan, mereka cuma cari masalah, jangan dilayani..” bisikku pada Yesus
“Aku hanya ingin menyadarkan mereka, Aku kasihan terhadap mereka, seperti orang sakit tadi..tapi mereka tidak menyadari jika mereka membutuhkan pertolongan..”
OMG..Ternyata belum selesai sampai di situ, orang Saduki pun ga mo kalah, mereka ikut bersoal jawab dengan Yesus. Sore itu akhirnya jumpa pers selesai, kami bergegas meninggalkan Bait Suci.
“Tuhan, Engkau tahu konsekuensinya.. Kita tidak bisa istirahat. Kita cuma bisa makan sebentar di Bukit Zaitun. Sekarang kita harus segera cabut..”
“Okay…” Yesus dengan santai menjawabnya.. Gubragg..!! Aku tidak habis pikir dengan Tuhan kita yang satu itu..
Sesampainya di bukit, kami mengeluarkan bekal makan. Aduh laparnya.. orkes “keroncongan” ne dari tadi siang.
Tapi..tapi..datang serombongan anak kecil. Mereka pasti hendak mengganggu Tuhan.. “Wooii anak kecil..beraninya kalian mengganggu Tuhan, Ia sedang istirahat sekarang. Pergi sono..” seruku kepada anak-anak ingusan itu
“Kami hanya ingin melihat Tuhan Yesus..” pinta seorang anak kecil
Tiba-tiba Yesus menemui kami, “Bro, biarkan anak-anak itu datang kepada Ku”
“Tuhan..cukup sudah! Aku capek. Ketika Engkau menandatangani kontrak denganku, harusnya Engkau percaya dengan kapasitas dan kemampuan manajerialku..”
“Aku tidak pernah meragukanmu, anak Ku.. Kamu bekerja dengan sangat baik. Tapi coba lihat mata anak-anak itu. Haruskah aku menolak mereka? Aku ingat waktu kamu masih kecil. Aku sayang dan ga pernah ingin melepaskanmu sedetik saja..” jawab Yesus
Aku tak mampu berkata apapun.. Aku rasa aku mulai mengenal Nya. “Ya Tuhan, Engkau benar..maafkan aku, bisa jadi teman sekerjamu merupakan suatu kehormatan bagiku”
Sore itu kami bermain dengan anak-anak kecil sembari meneruskan perjalanan.
Malamnya kami sampai di lereng timur Bukit Zaitun, kampung Betania, “Rumah Kemiskinan.” Di rumah Lazarus, Maria dan Marta telah menunggu teman-teman Yesus, orang miskin, dan sakit. Aku tahu Yesus pasti cape sekali, namun dengan penuh semangat Ia mengajar, memberkati dan menyembuhkan.
Malam itu bener-bener jadi gala dinner nan sederhana, tapi kami bersukacita, karena Ia adalah Allah yang hidup, Allah yang mengasihi kita semua..
Sejenak aku berpikir, orang-orang yang dilupakan dunia pasti akan ada terus, namun Yesus tidak selamanya berada di dunia. So, maukah kamu melanjutkan pelayanan Yesus?
- Yoshua's blog
- Login to post comments
- 2637 reads
TUHAN Yesus baik banget!!!
Tuhan selalu peduliin seeeemuanya!!!
Banget !!!
Iya Bangeeeeeet !!!