Little Chicken

Dah pada nonton film itu belum? Belum lama aku nonton film itu. Ceritanya soal seekor anak ayam yang menggegerkan seluruh kota karena melihat ada potongan langit yang jatuh. Karena kejadian itu, dia jadi bahan olok-olokan di kotanya. Sampe setahun berlalu, kejadian itu masih diinget. Ayahnya pun malu sekali dengan kejadian itu. Dan mengganggap anaknya hanya bisa bikin malu saja. Little Chicken tidak dipercaya lagi, bahkan oleh ayah tercintanya.

Dia sangat ingin didengar dan tidak diremehkan, sampe akhirnya dia memunyai rencana untuk melakukan sesuatu yang bisa membuat ayahnya bangga dan seluruh kota mengakui keberadaannya. Dia ikut tim baseball di sekolahnya, ayahnya semakin putus asa mengingat postur tubuhnya yang teramat kecil dan kelemahannya.

Pada suatu kesempatan pertandingan, diapun berhasil membuat timnya menang. Saat itu ayahnya sangat bangga kepadanya. Ayahnya pamer kepada setiap orang kalau Little Chicken adalah anaknya.

Belum lama kebahagiaan diperoleh Little Chicken karena ayahnya membanggakannya, masalahpun muncul lagi. Dia melihat lagi potongan langit, seperti kejadian setahun lalu, bahkan kali ini potongan itu masuk ke kamarnya.

Singkat cerita, Little Chicken dianggap bikin ulah lagi oleh ayahnya. Kebanggaan ayahnya terhadapnya tiba-tiba hilang. Ayahnya juga tidak bersedia mendengarkan penjelasannya. Tau kan gimana rasanya, saat kita tidak ada seorangpun yang mau mendengarkan kita, bahkan orang yang kita sayangi sekalipun?

Dari film itu aku belajar, kalau kelak jadi orang tua, aku harus mau dengerin kata-kata anakku, bisa jadi dia benar. Kalopun anak-anak salah, tetep harus didengarkan. Setiap orang butuh untuk didengerin dan diterima. Selain itu, anak-anak tetep harus menjadi kebanggaan kita, tidak hanya di saat dia berbuat sesuatu yang menyenangkan hati orang tua saja.

Sebagai anak-anak kitapun juga harus instropeksi diri, tidak hanya kita aja yang perlu didengerin ortu. But, ortu perlu juga didengarkan. Kadang kata-kata mereka keras di telinga kita, tapi kalau kita mau menyadari, ada kasih di dalamnya. So, saling memahami dan mengerti aja .... Biar kita bisa senantiasa saling mengasihi dengan ortu kita. Ingat ortu tuh wakil Allah di dunia ini buat kita loh ....