Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDA Space Teens
Lets get the beat
Sobat teens, dengar ya curhatku. Aku suka sekali menyanyi. Meski suaraku pas-pasan, ga menghalangi kerinduanku untuk menaikkan nada pijian terindah bagi Tuhan. Namaku lira, saudaranya kecapi. Jangan bayangkan aku sebuah alat musik eksotis dengan desain anggun menawan layaknya harpa. Aku hanyalah kotak dengan dua lengan tempat kesepuluh senarku bertaut.
Pemilikku adalah seorang gembala kawanan kecil domba, namanya Daud. Keluarganya memasrahkan dua-tiga domba untuk digembalakannya, sebenarnya supaya mereka bisa menyingkirkan Daud dari kehidupan sosial keluarga Isai yang dikenal sebagai keluarga tentara dan pahlawan perang, mengingat Daud dianggap kecil dan lemah.
Ternyata aku dan Daud memiliki banyak kesamaan, diantara alat musik petik yang lain, akupun dianggap instrumen kelas bawah, karena badanku dari kayu kasar, bukan bikinan maestro seni, tanpa dihiasi ornamen, tanpa warna yang elegan..
Kami berdua banyak menghabiskan waktu di padang savana, menggembalakan domba sambil merenungkan kebajikan dan kemurahan Tuhan. Kami pun memuji Tuhan, meluapkan segenap perasaan kepada Tuhan, tanpa peduli orang lain mengejek dan mengatakan bahwa kami telah menyia-nyiakan waktu dan hidup kami.
Meski dunia ga pernah bersahabat, tapi kami tahu Tuhan ga akan melupakan kami. Meski dunia melihat rupa, tapi Tuhan memandang kami..
Kami pun pernah diundang ke istana untuk mengusir roh jahat dalam diri Raja Saul. Kuasa pujian memang dahsyat. Saat kami bermazmur bagi nama Tuhan, roh jahat itupun gentar dan pergi meninggalkan Saul. Dan itu kali pertama kami menikmati jamuan makan di istana, berasa mimpii..
Penyertaan Nya sungguh ajaib. Pemilikku bukanlah orang yang jago berperang atau ahli siasat militer. Namun Tuhan menyertai kemanapun ia melangkah. Kemenangan demi kemenangan diraih bukan karena kuat dan gagah kami, melainkan hanya karena kemurahan Nya.
Kami pernah menjalani saat-saat sulit, ketika dikhianati, hidup sebagai pelarian, malahan Daud pernah berpura-pura gila biar gak dibunuh. Meski dunia menawarkan banyak alasan supaya kami kepahitan, namun kami tetap berserah pada Tuhan. Kami percaya penuh akan kasih Nya, meski hati ini serasa remuk. Kami senantiasa dikuatkan ketika mengangkat lagu pujian bagi Tuhan, karena Dia Allah maha setia yang tidak pernah melupakan anak Nya.
Speechless..benar-benar tak kuasa merenungan kebaikan Tuhan. Tidak untuk selama-lamanya orang benar itu goyah. Kami yang bukan siapa2, Tuhan jadikan luar biasa. Daud dijadikan Nya raja Israel, beroleh kekayaan, kehormatan dan kemuliaan.. Sedangkan aku jadi instrumen utama dalam orkestra Bait Allah. Woowww...
Suatu ketika Raja Daud jatuh dalam dosa perzinahan. Saat itu kami sadar bahwa harta dan kekuasaan sia-sia adanya tanpa perkenanan Tuhan. Yang terutama adalah mencari wajah Tuhan ketika kami datang dengan hancur hati dan memohon belas kasihan Nya.
Sobat, inilah kesaksianku, sebuah lira yang suka bernyayi bagi Tuhan. Bukan karena alunan nada yang merdu aku dapat menjadi berkat bagi Daud dan bangsa Israel, tapi karena ada kuasa dalam pujian. Kalian mungkin pernah dengar istilah ini "cara paling mudah untuk mendoktrin seseorang adalah melalui lagu.." Yup, ada hubungan yang misterius antara lagu dan fungsi otak, lagu bisa membuat kita semangat, santai bahkan terluka dan depresi.. Misalnya pernah dilaporkan kejadian pembunuhan setelah menyanyi lagu My Way..wuiihh..
Nah lo, kalo lagu sekuler saja bisa memberi pengaruh sedemikian besar, apalagi lagu rohani. Lagu rohani yang dinyanyikan segenap hati bisa menguatkan roh kita, menyiapkan hati kita untuk dibentuk sturut karya Nya dan tentunya menyatakan hadirat Allah dalam hidup kita..
Yuk isi hari-hari kita dengan lagu Nya..
- Yoshua's blog
- Login to post comments
- 4020 reads
comment
like this deh^^<
makasiiih..
Makasih Charista, udah meluangkan waktu membaca dan mengapresiasi tulisan ini..
Gbu :)
Indah
Luar biasa,tanpa terpikirkan lagu bisa membri pengaruh yg kuat & gue rasa,alangkah indahnya menjadi sebuah alat muzik.
Geadley
alat musik Nya
Bener banget.. Kita pun bisa jadi alat musik yang enak didengar dan jadi berkat buat yang lain ketika ucapan kita senantiasa membangun dan menguatkan sesama kita..
Makasih udah membaca dan memberi komentar.
Gbu :)
pengalaman
jadi inget pertama kali pelayanan singer di gereja, itu pun di remaja skrg udh ibadah umum. pertama kali pelayanan diketawain sm temen" gara" suaraku pas-pasan. tapi "dia" selalu bilang, lakukan itu dg hati bukan krn ingin pamer/menyombongkan diri, tp karena itu kemauanmu sndiri untuk berikan yg terbaik buat Tuhan. sm sperti kalimat ini "Meski suaraku pas-pasan, ga menghalangi kerinduanku untuk menaikkan nada pijian terindah bagi Tuhan."kesaksian ini bisa bkin ak lebih yakin & percaya kalo ak bisa berikan yg terbaik buat Tuhan.
fio's