Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDA Space Teens
The greatest christmas gift
Christmas is coming soon! Atribut Natal menghiasi seluruh penjuru kota. Christmas carol bersenandung merdu di tengah keriuhan lalu lalang manusia. Sementara sejauh mata memandang, tampak lampu warna-warni menyambut tibanya musim belanja Natal.
Mau koleksi fashion import Natal? Sejumlah pusat perbelanjaan pun berlomba-lomba menawarkan promosi diskon besar-besaran untuk menarik pembeli.
Malam itu, dua anak jalanan melihat-lihat semarak pusat kota. Mereka tidak ada henti-hentinya mengagumi gemerlapnya dekorasi ruang-ruang plaza dalam menyambut Natal. “Kak..lihat..pohon cemara raksasa! Puncaknya ada bintang gede..” seru tabita pada kakaknya, timothy di lantai dasar mall.
“Itu namanya pohon terang, dek. Natal bakal ga lengkap tanpa itu” jawab timothy.
“Natal itu apa, kak?” sambung tabita.
“Katanya Natal itu peringatan kelahiran Yes.. Aduh siapa sih namanya. Pokoknya Dia itu Tuhan yang mau jadi manusia untuk menyelamatkan orang-orang”
“Oh..Pantes aja rame banget. Pastinya semua orang bahagia ya, kak.” Ujar tabita dengan riang. “Meski ga kenal sang juru selamat itu, abit ikut senangnya bisa gabung sama yang laen”
Di pusat mall terlihat santa claus sibuk membagi hadiah pada anak-anak. “Adek, lihat kakek jenggot berbaju merah itu. Katanya dia suka bagi2in hadiah buat anak-anak. Ayo kesana..” Timothy segera menggandeng adeknya mengantri di barisan anak-anak yang berpakaian indah. Namun pramuniaga toko segera mencegatnya, “Stop..adek daftar dulu ya. Mana papa mama?”
“Kami anak jalanan, ga punya orang tua..” jawab Timothy.
Raut muka sang pramuniaga berubah galag, “Pokoknya, jangan maen di sini dek. Pergi sono..”
Kedua anak jalanan itu hanya berputar-putar tanpa arah. Sesampainya di toko mainan, tabita pun memandangi deretan mainan nan indah yang dipajang apik. Timothy hanya bisa melihat adeknya yang tidak berkedip sedikitpun di depan etalase, “Sabar ya dek, ntar kalo ada uang, kakak beliin mainan buat adek.”
Mereka pun terus berjalan. Sementara aroma kuliner Natal merebak diantara toko kue, kakak beradik itu hanya memandangi pastry dan puding yang dipajang di etalase bake shop. Namun mereka ga enak berlama-lama di sana, karena para pramuniaga telah memandangi mereka dengan sinis. Pengerja toko berpikir kehadiran kedua bocah kucel itu mungkin bisa merusak selera makan pengunjung yang lain.
Di sepanjang jalan mereka melihat pemandangan manusia yang disibukkan dengan aktivitas masing2, berebutan memilih barang, antri di kasir dan segera pulang membawa belanjaan ke mobil. “Natal ternyata ga berbeda dengan pasar malam ya kak.. Kita cuman bisa lihat aja” sahut tabita
“Oya, kita pulang aja yuk..” mereka pun berjalan pulang ke sebuah gerbong kereta bekas di pinggiran kota, tempat mereka tinggal. Di belakang mereka melintas seorang pria yang tampaknya juga meninggalkan lokasi.
“Anak-anak, apa yang kalian cari di sini?” tegur sang pria ramah.
Sejenak kedua bocah itu terheran, ternyata masih ada orang yang mau menyapa, “Kami hanya penasaran, apa sih Natal itu. Ternyata Natal itu shopping dan khusus buat orang berduit” jawab timothy dengan nada kecewa
“Sebenarnya Natal itu ada di hati kalian, ketika kalian menyediakan tempat bagi Yesus untuk lahir di sana” jawab sang pria
“Tapi.. kami cuma anak kecil yang ga punya apapun, om. Mana mungkin Yesus mau lahir di hati kami,” sambung tabita
“Yesus sendiri lahir hanya di kandang nan kumuh, sementara banyak rumah dan penginapan yang menutup pintu rapat-rapat bagi kelahiranNya,” ujar sang pria, “Natal kali ini pun begitu, banyak orang seolah merayakan Natal, namun mereka menutup pintu hatinya bagi kehadiran Yesus secara pribadi.”
“Kami mau membuka hati kami bagi Yesus!” seru kedua anak tersebut berbarengan
“Ok..toss dulu donk,” sahut pria tersebut riang sambil mengajak toss tabita dan timothy.
Mereka pun mulai ngobrol banyak hal di perjalanan, “Mungkin om bukan sinterklas, yang ngasih hadiah indah2 pas Natal. Tapi om mau mendoakan kalian supaya Roh Allah hadir dalam hidup kalian, senantiasa menjaga kalian, baik saat kalian menjajakan asongan di jalanan, hingga nanti ketika kalian telah menjadi orang yang berhasil,” sang pria pun menumpangkan tangan Nya diatas kepala keduanya dan berdoa..
Ketika mereka selesai mengucap “amin,” pria itu telah menghilang ditelan kegelapan
“Kak..mungkinkah om itu Yesus?”
“Ga tau dek, yang jelas aku belum pernah bertemu orang seperti dia”
Sementara terdengar alunan lirih lagu “we are the reason”
We were the reason
that He gave His life
We were the reason
that He suffered and died
to a world that was lost
He gave all He could give
to show us the reason to live
- Yoshua's blog
- Login to post comments
- 2687 reads
makna Natal
bagus cerpennya^^
emang sekarang Natal identik dengan perayaan (hias pohon, beli kado, etc)..
jadi sadar nie, bahwa makna Natal sejati harusnya tumbuh dalam hati kita.. Jesus Bless ^_'
('o') LOE , (' ,') GUE = (--) END
haii popuri..
Salam kenal sebelomnya. Met bergabung di SS teens..
Makasih y buat komennya. Yup, bener bgt, Natal sejati adalah relasi diri kita dengan Tuhan.. Jblez too
^^
Bagus banget nie blog-nya,,berguna banget..jadi gw bisa denger lagu we are the reason deh..hehehehe
we are the reason
Makasih2..
Iya, lagu itu emang indah bgt. Kalo lagu2 rohani skr bny yg cm mengekspos sentimentil (dalam artian perasaan). Tp lagu ini beda, ga cuma menyentuh, tp juga ngasih pengertian tentang arti Natal sejati. Hehehe..