Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDA Space Teens
Dengarkan Curhatku
Aku adalah sebuah tumbuhan perdu, aku memiliki batang yang bercabang-cabang rendah di atas tanah.. Aku tinggal di tengah padang savana dekat hutan, tetanggaku adalah pohon pinus dan pohon tamariska, mereka menganggapku tidak berguna..
Ya, emang bener sih, tidak ada seorangpun yang mau memanfaatkan kayu ku yang rapuh sebagai material bangunan ataupun perabot. Bahkan binatang seperti rusa, keledai liar, hingga burung-burung pun enggan mendekati aku, sebab tubuhku dipenuhi duri yang tajam.
Tidak ada seorangpun yang ingat, apalagi menamai aku. Siang itu serombangan serdadu memasuki kediaman kami, mereka mencabut cabangku dengan kasar.. membawanya ke kota, ke sebuah gedung pengadilan.
Aku melihat sesosok pria memakai kain ungu, kondisinya lemah, tidak berdaya, luka dan memar disekujur tubuhnya. Di sekelilingnya serdadu-serdadu itu mencemoohnya. Sepintas aku merasakan ada kesamaan antara aku dengan pria tersebut, aku pun tiap hari dicemooh oleh pohon besar disekitarku.
Pria tersebut seakan tidak bergeming, sehingga membuat para serdadu tidak puas hanya mencemooh, mereka melanjutkan mendorong dan mencambuknya..
“Sudahlah, apa sih kesalahannya..,” pikirku dalam hati
“Wahai, Raja.. Yang Mulia melupakan mahkota rupanya, ini kami bawakan mahkota Yang Mulia..,” ejek seorang terdadu. Ia menganyamku dan membentuk seperti mahkota..
“Ya, ampun!..Aku bisa membaca apa yang akan mereka lakukan”. Mereka memukulkan aku di atas kepala sang pria.. Pria itu berteriak kesakitan, hingga jatuh terkulai. Aku tahu duri ku amat tajam menggoresi kulit kepalanya..
Namun sang pria mencoba bertahan. Aku pun menangis, meski aku belum mengenalnya, namun aku merasa amat bersalah telah menyakitinya.
Yesus..ternyata nama pria itu adalah Yesus. “Yesus, aku tidak tahu dosa macam apa yang sudah Engkau lakukan, sehingga Engkau harus menjalani ini semua..” Namun penghukuman Nya belum berakhir, telah disiapkan kayu untuk dipanggulnya hingga ke atas bukit.. Namun hingga detik-detik terakhir hidup Nya, Ia selalu memberi perhatian pada mereka yang mencintai dan membenci Nya.. Hatiku hancur, aku belum pernah melihat pria seperti itu, bahkan di nafas Nya terakhir, Ia mengampuni semua orang yang mencelakakan diri Nya..
Beberapa dekade kemudian, orang mulai mencariku. Mereka menganggapku sebagai simbol pengorbanan Yesus. Cabangku yang berduri dan tidak indah sama sekali menjadi bahan dekorasi, orang tersentuh bahkan bisa menangis ketika melihatku,, Aku belum pernah mengenal pria itu sebelumnya. Yang aku tahu, Ia telah mengubah hidupku dan aku menemukan jati diriku di dalam kasih Nya..
- Yoshua's blog
- Login to post comments
- 3369 reads
thx ya Yoshua
wah ceritamu sangat menarik perhatian saya. tahukah kamu, cerita yang kamu buat itu juga bisa membuat bengong para anak sekolah minggu saat mendengar cerita itu. sayang hari paskah tahun ini sudah lewat, mungkin paskah tahun depan saya akan mencoba mengambil tulisanmu sebagai bahan cerita kami.
teruslah menulis, sebab ceritamu itu sangat bagus.
salam kenal
Dedy Yanuar
thx ya kak Dedy
..(speechless).. Makasih bgt ya kak Dedy. Boleh, boleh..silahkan diceritakan ke adek2 sekolah minggu, dengan senang hati. Aku cuma pensil kecil di tangan Tuhan. Dialah kreatornya.. Salam kenal juga. Tuhan berkati pelayanannya..