Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDA Space Teens
Apa itu pergumulan?
Hari ini, perenungan saya mengenai nabi Yeremia yang bertugas sebagai nabi untuk memberitakan Firman Allah kepada bangsa Israel yang seringkali mengkhianati Allah Yahwe. Hal yang unik adalah, ketika Yeremia berdoa, Allah menjawab. Berdoa lagi, Allah merespon. Yeremia berdoa, Allah membalas doa-doa Yeremia, dan memberikan ketenangan serta kekuatan kepada Yeremia yang sedang mengalami pergumulan dalam memberitakan Firman Allah.
Memberitakan Firman Allah kepada bangsa yang bebal tidaklah mudah. Memberitakan kebenaran kepada orang yang tidak benar, bahkan tidak suka kebenaran, adalah hal yang sangat sulit. Niat baik bisa dianggap omdo (omong doang), motivasi baik bisa dianggap cari untung, dan segala hal lainnya.
Tapi sekali lagi, Allah bukanlah manusia. Manusia bukanlah Allah. Kita bersyukur punya Tuhan yang selalu dengar jawaban doa kita. Dia selalu hidup bagi doa-doa kita. Entah jawaban doa kita adalah tunggu, tidak, maupun iya, Tuhan selalu jawab doa kita. Dia tidak pernah tidak jawab doa kita.
Bagaimanakah perasaan kalian semua ketika mengalami doa yang rasanya tidak dijawab?
Bagaimanakah pendapat kalian semua ketika mengalami kesulitan padahal sudah taat kepada Firman Tuhan?
Jelaskan!
Regards,
N.Marvin
- Nael's blog
- Login to post comments
- 7408 reads
Thanks for the blog :)
Pergumulan itu menurutku adalah proses untuk dibentuk dan diubah oleh Tuhan. Entah jawabannya iya, tunggu, atau tidak, Dia sebenarnya pingin mengubah karakter kita daripada sekedar menjawab doa-doa permohonan kita. Aku setuju banget, Tuhan pasti jawab doa kita, tapi yang paling penting dari itu adalah apakah pergumulan kita juga telah mengubah hati dan karakter kita menjadi semakin serupa dengan Kristus? Aku rasa itulah maksud Allah membawa kita ke dalam setiap pergumulan.:)
Pergumulan mengubah karakter
Nice observation Ade! :)
By the way, do you have any experience in struggling?
Yes
Tentu saja :D. Aku punya sebuah buku "catatan doa" yang berisi pergumulan2ku, mulai dari "pergumulan anak-anak" tentang keinginan2 suatu benda tertentu, hingga pergumulan2 terkait dengan masa depanku. Setelah dirunut, ternyata benar lho...pada akhirnya Tuhan tidak pernah tidak menjawab setiap doaku. Kalo sekarang, ada juga gumulanku yang belum terjawab, yaitu tentang keinginanku punya satu jenis gadget tertentu. Aku merasa membutuhkannya dan mungkin akan bisa banyak menolongku. Setelah setahun terakhir aku mendoakannya, Tuhan sepertinya memang belum menjawab, tapi di saat2 seperti inilah aku percaya Tuhan sanggup mengubah segala pengertianku yang mungkin salah selama ini. Nah, pertanyaan berikutnya, gimana ya kita membedakan jawaban-Nya itu masih "tunggu" atau memang ternyata Dia sebenarmnya sudah menjawab "tidak"? (Misal dalam contohku, aku masih menunggu punya gadget itu, padahal Tuhan sebenarnya sudah bilang "tidak")
Thanks for sharing ;)
Cool
Wow, senang mengetahui km punya pergumulan demikian.
Hal yang kamu lakukan mirip sedikit dengan apa yang dilakukan orang-orang puritan di zaman reformasi atau orang-orang saleh zaman dulu. Mereka akan tuliskan setiap pergumulan spiritualnya, janji-janji mereka kepada Tuhan, pergumulan doa yang dijawab Tuhan, sehingga ketika mereka kembali membaca pengalaman rohani mereka, mereka bisa bertumbuh dan bisa lebih mengenal Tuhan.
Itulah menariknya Tuhan, Tuhan tidak membuat kita mahatahu, Tuhan justru membuat kita sebagai manusia yang perlu bergantung kepadaNya lewat doa-doa yang kita panjatkan.
Ok, kita mulai analisa. Misalkan gadget tertentu tersebut sudah didoakan, dan kamu merasa perlu. Pertama yang perlu dipikirkan, apakah keperluanmu itu sesuai dengan kehendak Tuhan? Apakah dengan adanya gadget itu kamu bisa memuliakan Tuhan lebih besar?
Saya rasa ada doa yang bisa menentukan kita bisa tahu jawaban Tuhan atau tidak, yaitu:
"Tuhan, saya masih ada keinginan untuk mendoakan hal ini, jika saya harus tetap menunggu, Tuhan yang pertahankan saya untuk mendoakannya.
Jika saya harus membuang keinginan saya ini karena doa saya bukan kehendak Tuhan, maka hilangkanlah keinginan mendoakan hal ini"
Intinya, sikap terbuka dan kepekaan yang Tuhan beri kepada kita yang membuat kita tahu yang Tuhan kehendaki. Relasi yang dekat denganNya.
Relasi dengan Tuhan
Thanks untuk masukannya, Nael. :D
Akhirnya kembali lagi kepada sikap hati. Yang terpenting bukan jawaban apa yang akhirnya Tuhan berikan, tetapi melalui jawaban doa keinginan Tuhan yg sebenarnya adalah membawa kita semakin dekat dengan Tuhan dan melakukan kehendak-Nya.
Matius 7:21 :)