Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Selamat Tinggal YouTube
Youtube
Dahulu Yutube bebas berkeliaran di udara bebas. Namun kini, benar-benar hilang entah ke mana. Banyak pihak yang menyatakan bahwa penutupan (atau pemblokiran) youtube dikarenakan adanya salah satu film yang dianggap menyinggung dan membuat gelisah salah satu "pihak".
Tapi baiklah, kita tidak perlu menceritakan mengenai novel dan film yang pernah sedikit menyinggung namun tidak membuat gelisah "pihak" yang lain. Namun, film dan novel tersebut tidak mendapat peringatan apalagi pemblokiran. Lagi pula film tersebut hanyalah film "ecek-ecek".
Marilah kita bicarakan youtube. Saya memperoleh info mengenai youtube sekitar 3 bulan yang lalu, dan kini hilang sudah youtube, sebelum saya berhasil "menjejalinya". Menurut pendapat pribadi saya, youtube merupakan "sarana dokumenter murah". Saya tidak mampu membayar tv langganan, padahal saya sangat menyukai dokumenter.
Tidak dapat saya sangkal, bahwa banyak materi pada youtube yang berbau pornografi (untuk saja saya belum punya kesempatan untuk mengaksesnya, sebab akses internet yang saya gunakan melarang keras pornografi) dan SARA. Namun, apakah karena beberapa daun yang rusak, satu pohon utuh harus ditebang?
Selain itu, masyarakat Indonesia nampaknya tidak dituntut untuk dewasa. Mereka tidak dituntut untuk memilih. Sebagai contoh, mengenai undang-undang atau peraturan. Hari ini anda makan dan tidur, jangan-jangan besok pagi sudah ada undang-undang atau peraturan yang mungkin anda sendiri baru mengetahuinya.
Lagi pula, sudah menjadi kenikmatan sendiri bagi beberapa kalangan menjadi pemberontak. Dengan kata lain "makin dilarang, makin menggiurkan".
Seseorang yang dibesarkan dengan berbagai macam larangan nampaknya akan menjadi orang yang hidup dengan paranoid. Lain halnya jika orang yang dibesarkan dengan tanggung jawab untuk memilih, akan cenderung lebih bijak dan berhati-hati. Sebab setiap pilihan ada resikonya sama seperti setiap pilihan ada keuntungannya.
Jadi ingat dengan perbuatan Tuhan yang menyediakan beragam pilihan.
Kembali lagi ke youtube. Banyak materi dala, youtube yang bersifat edukasi (bahkan yang nampak vulgar sekalipun). Semuanya tergantung lagi kepada "konsumen", sama halnya dengan pisau, anda bisa menggunakannya untuk mengiris buah untuk rujak kesukaan anda atau menggunakannya untuk membunuh orang lain. (menurutku lebih banyak orang mati dengan menggunakan pisau dan golok daripada menggunakan senjata api lho)
Apakah tidak dapat diblokir secara spesifik? Tentu saja bisa, hapus upload hapus upload hapus upload hapus upload hapus upload hapus upload, namun yang terjadi adalah kucing-kucingan antara penjahat dan tenaga TI. NAMUN JUSTRU UNTUK ITULAH TENAGA TI dibayar, salah satunya untuk "kucing-kucingan" dengan "penjahat maya". Entah berapa kali saya sakit hati melihat oknum tenaga TI yang "sibuk" bermain game di ruangannya tanpa mau dianggu oleh gangguan TI yang seharusnya dijaga (mungkin oknum ini berpikir bahwa tidak ada yang bakal tahu kelalaiannya sebab tidak ada yang mengerti TI selain dia).
Tapi pada akhirnya......
SELAMAT TINGGAL YOUTUBE..............
- automatkalashnikova47's blog
- 5675 reads
Pakai Jalur Lain Lah
*yuk comment jangan hanya ngeblog*
*yuk ngeblog jangan hanya comment*
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*
u 2 b
Lord, when I have a hammer like YOU, every problem becomes a nail. =)
Tidak mendidik
youtube dibuka kembali
youtube dibuka kembali