Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

"Biblical Truth Warriors" - Para Jagoan YouTube

guestx's picture

from pixabay

Jagad YouTube hiruk pikuk dengan segala jenis manusia dengan segala jenis motivasinya. Belakangan di YouTube juga ramai para "ahli Alkitab" yang merasa paling tahu isi Alkitab. Masing-masing berceloteh tentang "kebenaran" yang adalah milikinya dan "kesesatan" yang adalah milik orang lain. Sebagian menampilkan diri sebagai penjaga, pelindung atau pembela kebenaran Alkitab. Izinkan saya menyebut mereka "Biblical Truth Warriors".

Dikarantina di rumah karena di luar wabah Covid-19 sedang melanda, saya punya banyak waktu untuk melakukan hal-hal yang sebelumnya tak biasa saya lakukan dengan leluasa. Salah satunya: Menonton YouTube.

Ingin mencari ketenangan di tengah kegundahan menghadapi ancaman penyakit dan kematian akibat Corona Virus, saya menjelajahi internet untuk menikmati "siraman rohani". Mulai dari lagu rohani, kesaksian, kolase video paduan suara, kotbah hingga rekaman kebaktian streaming.

Belakangan saya temukan di YouTube, ternyata ada berjubel video-video "pengajaran Kristen" yang dibawakan oleh berbagai kalangan Kristen. Mulai dari pendeta yang sudah uzur hingga petobat baru yang masih unyu-unyu.

Saya sempat menonton beberapa dengan pemikiran, tentunya para "pengajar" ini punya motivasi yang benar dan juga punya kapasitas untuk mengajar. Tentulah baik bagi seorang Kristen untuk "mengajar" orang Kristen lain, agar semakin mengerti Firman Tuhan dan semakin giat untuk melakukan PerintahNya.

Namun, saya kemudian menyadari bahwa kebanyakan video tersebut tidak membuat saya menjadi lebih paham, apalagi lebih tenang. Sikap dan kemampuan sebagian "pengajar" tersebut membuat saya mengernyitkan dahi dan mengelus dada. Berbeda dengan kesaksian yang sifatnya pengalaman pribadi dan disampaikan apa adanya, para "pengajar" tampil bak profesor paling tahu segalanya dan dengan berapi-api menjelaskan "ilmu Alkitab"nya. Beberapa "pengajar" melangkah lebih jauh lagi - mereka menantang orang-orang untuk berdebat. Kadang-kadang menyebut nama orang yang ditantang. Yang ditantang ada sesama Kristen, ada pula yang non-Kristen.

Jagad YouTube benar-benar berisik. Algoritma YouTube yang "super genius" menebak apa yang ingin ditonton orang membuat sisi kanan layar komputer saya dipenuhi dengan saran-saran video-video lain dari para "pengajar" itu dan sejenisnya. Beberapa waktu lalu, ramai pula saran video polemik para "pengajar"mengulas para pendeta yang bersengketa tentang pesan Tuhan mengenai hal menghardik Covid-19.

Alih-alih menggunakan YouTube untuk menyampaikan kebenaran, saya mengamati sebagian "pengajar" semakin lama semakin mirip YouTuber profesional yang mengejar jumlah viewer dan subscriber. Apa pun topik Alkitab dibahas, siapa pun dikomentari, apalagi yang sedang hot di medsos (= yang banyak viewernya), agar selalu ada yang bisa ditayangkan. Karena pada dasarnya para "pengajar" ini bukanlah orang yang benar-benar ahli (meskipun beberapa mengaku memimpin sekolah Alkitab atau sekolah apologetika), kadang-kadang mereka mempertontonkan kerancuan berpikir, kemiskinan fakta dan kekerdilan wawasan. Tapi, lagaknya seperti orang yang tak akan pernah kalah. Siapa pun diajak berdebat - mirip-mirip pansos (panjat sosial) di dunia per-sosmed-an.

Cara komunikasi sebagian dari "warrior" Kristen di YouTube ini juga semakin mengenaskan. Kasar, naif dan terkadang licik. Mengetahui sebagian mereka adalah pendeta, hanya membuat perut semakin mual. Senjata pamungkas mereka sama: "Saya mengajar berdasarkan kebenaran Alkitab dan yang lain sesat".

Sound familiar ? Mirip Sabda Space beberapa tahun lalu. Mungkinkah debat dan celoteh YouTube akan ramai beberapa saat dan kemudian sunyi karena orang menjadi muak ? Entahlah.

Yang jelas, saya sudah mulai enggan masuk ke situs "pengajar" dan pendeta YouTube, kecuali ke satu dua situs. Di mata saya, sebagian mereka itu seperti "Biblical Truth Warriors" yang satu kategori dengan "Social Justice Warriors".  Saya tak tertarik.

05.05.2020

__________________

------- XXX -------

jesusfreaks's picture

Sesembahan itu cuma 2 pilihan

ya sebenarnya sesembahan itu simple sih, kalau gak Allah ya Mammon.

makanya dari dulu saya gak takut setan, demit, iblis, lucifer, drakula, wewegombel dan makhluk menakutkan lainnya. yang lebih menakutkan ya mammon, "harta" yang menjadi sesembahan kita.

Dimana hartamu berada, disitu hatimu berada.

makanya begitu berat jadi orang kaya, karena memang Yesus mau mereka jual seluruh harta mereka dan mengikut Tuhan.

Benar mereka mencari Kerajaan Allah dan Kebenarannya, tapi lalu mereka menjualnya.

 

Ya hidup itu selalu pilihan sih. mau pilih nabi manapun atau rasul manapun bebas saja sebagai jalan hidupnya, kalau saya ya jelas pilih Yesus.

 

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-