Promise

      Berhari-hari  gelisah, entah apa yang membuatnya menerimaku pikirku, aku tak habis pikir dari sekian banyak....aku terpilih, karena kebodohankukah, ketololankukah atau apalah, tapi aku benar-benar tidak mengerti hingga hari ini, dan bagiku masih seperti sebuah misteri. Usia yang berbeda jauh delapan tahun baginya tidak bermasalah, tapi bagiku menjadi pemikiran tersendiri, di usiaku yang menginjak dua puluh tujuh tahun saat ini.   
      Berparas cantik tanpa polesan dan tutur katanya yang manja tetapi ceria, membuatku jatuh hati.Gadis pemilik usaha bakery, anak bungsu dari tiga bersaudara hanya itu yang aku ketahui. Baru beberapa minggu berkenalan dan terdapat kecocokan satu dengan lainnya.
Meskipun banyak yang tidak aku ketahui darinya, tapi aku memiliki keyakinan, cinta bukanlah hal yang mudah dilakukan, banyak orang yang jatuh bangun dalam hal ini. Rasa sakit hati bagi yang ditinggalkan, bahagia bagi yang mendapatkan. Walau demikian setiap orang akan mengalaminya suatu hari kelak, dimana emosi dan perasaan akan berkecamuk menjadi satu di dalam hati.
      Aku mengenalnya hanya dari dunia maya, walau demikian sudah ada dari beberapa temanku yang berhasil juga, hingga menuju jenjang pernikahan maupun pertunangan. Dunia kami memang berbeda, tapi tekadku sudah bulat dan dalam beberapa minggu ini aku memikirkan dengan segala pikiran dan rasio yang ada. Mampukah kelak aku membahagiakannya, mampukah kelak aku melindunginya, mampukah aku membawanya hingga ke hari pernikahan, setelah sekian lama aku pikirkan akhirnya telah aku temukan suatu jawaban
       "Toh dunia maya dan dunia nyata tidak ada perbedaan, dalam mengungkapkan suatu perasaan, pengkhianatan dan kesetiaan sama nyatanya" inilah yang aku pikirkan, paling juga adalah dibohongi itu saja yang sudah jadi resikonya.
       Memang pertama yang aku pikirkan adalah bagaimana jika seandainya dia berbohong dalam dunia maya ini baik tentang data, umur,suara dan yang lainnya, tapi aku sudah membuktikan dan mendapatkan apa yang aku inginkan untuk aku ketahui darinya begitu juga dengannya, hanyalah kejujuran dan saling percaya yang membuatku mendapatkannya. Di sela-sela jadwal kerjaku yang padat, kusempatkan mempelajari bahasa inggris dalam berkomunikasi dengannya, yang masih kuanggap kacau. Dengan sabar dan sesekali tertawa dia menanggapi semua yang aku katakan.
         Malam itu skype milikku berdering apa yang dia kirimkan di saat terakhir adalah sebuah lagu, aku tak tahu judul dan penyanyinya, ketika aku bertanya hanya jawaban ini yang aku dapatkan " Aku hanya berharap, kamu dapat mendengarkan isi hatiku ", dengan segala kemampuan, aku terjemahkan melalui telinga dan pendengaranku mungkin salah mungkin benar, sebab aku telah mencari liric tersebut secara lengkap melalui goggle tidak juga kutemukan, disamping judulnya tak kuketahui. Aku duduk di dalam ruang kerjaku hingga larut malam dan mendengarkan irama yang tak kan dapat aku lupakan.....

Trees and flowers they same to talk to me
I feel find branch new a language
I can feel what they mean
All my friends they calling me a fool
Smiling they in the arc througt away all of my rules
Thats okey  cause ever since you came
Nothing but tease me again they in isn't story

When you need you know im by your side yes love
Im came take where you wanna go
Paradise
Holding you close to me i see what ive been missing
All of my day all my guide
till the moment you re here
Now day you re here with me
here... in our paradise

When you start into my heart and soul
When no shines didnt matter
cause you came unto control
Now i know iam shelter from the wind
As long as we are together
we can broke through, we can in

In your arm i dream a million dreams
You and me is garden rose
We ve be happy ending
Nap me why
its what you want to me, my love...its start
Sweep me of the floor again...

Paradise
Holding you close to me i see what ive been missing
All of my day all my guide
till the moment you re here
now day you re here with me
Here is....
In our paradise....

      Airmatanya menetes saat aku berkata rindu, dan aku tidak dapat berbuat apapun untuk menghiburnya, selain meminta maaf dan terdiam seribu bahasa. Lama aku terbengong, ketika aku bertanya "mengapa kamu menangis" hanya inilah jawabannya " Bodoh "
Banyak teman-temanku berkata aku tidak mungkin berhasil kali ini. Bah!! aku tidak perduli dengan kata-kata mereka, toh yang menjalani bukan mereka pikirku. Sekian lama hatiku tersayat oleh pengkhianatan, dan hanya dia kini yang ku miliki, membalut setiap luka dan menghibur kesedihanku.
       Aku bukanlah seorang pengecut dan pembohong, sore itu aku pergi ke rumah orangtuaku dan kuutarakan niatku kepada mereka, mereka berkata terserah aku saja, benar juga kupikir karena akulah satu-satunya anak lelaki mereka.
Jika mereka berkata demikian, apa lagi yang aku risaukan. Ah tunggulah sebentar lagi, sesaat lagi kataku dalam hati, berapapun jauhnya kamu, aku akan mengetuk pintu rumahmu dan memandang wajahmu.        
       Anak panah yang kulepaskan telah tertambat di negrimu, dan benang cinta yang kulemparkan telah tertangkap olehmu, ya kataku "Bagai angsa sejati......bagai merpati tak pernah ingkar janji".
Aku akan bersamamu.