Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Pelayanan Memberi Tempat

Joseph Wise Poriman's picture

Memasuki bulan Oktober, gereja-gereja mulai disibukkan dengan segala persiapan Natal. Hal ini mengingatkan kita akan hari Natal, hari dimana kita memperingati lahirnya Yesus Kristus ke dalam dunia. Apa yang terjadi di Natal pertama di saat Yesus lahir ke dunia.

Lukas 2 : 7 “ dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. “

Pada Natal pertama satu masalah yang sedang dihadapi itulah masalah tempat. Di saat kelahiran Yesus ada sesuatu yg amat Tuhan butuhkan, hal yg paling dibutuhkan Tuhan saat adalah tempat. Tetapi saat itu tidak ada yang memberi tempat untuk Tuhan, padahal yang datang saat itu adalah Raja di atas segala Raja, bagaikan tamu kehormatan yang seharusnya diberikan tempat yang terhormat. Andaikata saat ini ada seorang tamu kehormatan yg masuk dalam ruangan ini saya yakin usher akan segera mempersilahkannya masuk dan akan segera memberi tempat bahkan mungkin tempat yg terhormat dalam ruangan ini. Namun sayang sekali di saat Yesus lahir, rumah penginapan sudah penuh. Rumah penginapan dalam Terjemahan Lama di sana disebutkan rumah persinggahan. Apa itu rumah persinggahan ? Itulah dunia, dunia ini hanya merupakan tempat persinggahan kita, rumah sementara, rumah kita yg sesungguhnya bukan di dunia. Kita hanya singgah sebentar saja di dunia ini, satu saat dunia dgn segala isinya akan lenyap, tapi sekalipun demikian Tuhan sangat mengasihi manusia, IA tidak mau kita binasa bersama dunia, itu sebabnya IA datang dan lahir ke dalam dunia dan yang kita sebut sebagai hari Natal, hari kelahiran Yesus.

Di hari Natal Tuhan menuntut satu pelayanan dari kita, itulah pelayanan memberi tempat. Itu sebabnya Natal bukan hanya sekedar perayaan, Natal bukan hanya sekedar memberi persembahan puji-pujian dan tari-tarian tetapi lebih dari itu apakah kita mempersembahkan satu persembahan yang lebih dari itu, itulah pelayanan memberi tempat, dan ini merupakan renungan Natal bagi kita semua.

Dalam Wahyu 3 : 20 dikatakan : “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.”

Tahukah anda, kata yang paling menyedihkan di dunia ini adalah: “Kami tidak punya tempat bagiMu.” Yesus telah mengenal kata-kata itu ketika Ia masih dalam kandungan ibuNya, Maria, di saat pemilik rumah penginapan berkata: “Kami tidak memiliki tempat lagi bagi Anda.”

Dan ketika Ia tergantung di kayu salib, bukankah itu juga merupakan pernyataan penolakan bagi Yesus ? Orang-orang yang menyalibkan Dia seakan-akan berkata : “Kami tidak memiliki tempat lagi bagiMu di dunia ini.” Bahkan sampai hari ini Yesus mendapat perlakuan yang sama, Ia pergi dari hati ke hati, dan bertanya kalau-kalau Ia boleh masuk dalam hati kita dan mendapatkan tempat.

 APA YG DIMAKSUD DENGAN PELAYANAN MEMBERI TEMPAT ?

1. Pelayanan memberi tempat artinya : membuka hati menyambut Yesus untuk sekali lagi lahir dalam  hati kita sehingga hidup kita diubahkan.

Contoh: Orang Majus.

Orang majus ini memberi tempat bagi Tuhan. Buktinya orang majus mempersembahkan harta mereka. Kalau orang majus mempersembahkan harta mereka, berarti mereka itu telah mempersembahkan hati mereka. Sebab ada ayat yang mengatakan dimana hartamu berada di situ juga hatimu berada. Bahkan setelah mempersembahkan harta mereka, Matius 2 : 12b menuliskan mereka pulang melalui jalan lain, artinya mereka tidak kembali ke jalan hidup mereka yg lama, sebab mereka sudah diubahkan, kapan mereka diubahkan ? Saat mereka membuka hati memberi tempat bagi Yesus, saat itulah hidup mereka diubahkan.

Kalau kita datang beribadah tapi hidup kita tidak pernah berubah itu berarti kita masih belum memberi tempat bagi Yesus di hati kita. Dalam Injil Lukas Yesus berkata orang Farisi pulang tidak sebagai orang yang dibenarkan, sebab meskipun mereka rajin beribadah tetapi mereka belum membuka hati untuk Tuhan.

2. Pelayanan memberi tempat artinya : membuka hati memberi tempat utk jiwa-jiwa yg masih belum      mengenal Tuhan, dalam hati kita ada tempat untuk merasa terbeban akan jiwa-jiwa yg masih     terhilang.

Contoh : Para Gembala.

Kalimat kedua yang disampaikan malaikat kepada gembala-gembala dalam Lukas 2:10 adalah, "aku menyampaikan kepadamu kesukaan besar bagi segala bangsa." Malaikat tidak menyatakan secara spesifik bahwa aku menyampaikan kepadamu kesukaan besar khusus "bagimu", tidak ! Melainkan bagi segala bangsa. Ini adalah visi Tuhan: menyelamatkan segala bangsa. Biarlah visi Tuhan juga menjadi visi kita semua. Di sini sesungguhnya perintah amanat agung untuk menyampaikan kesukaan besar bagi segenap mahluk telah dimulai. Dan ayat 18 menuliskan “ Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. “

Para gembala tidak menyimpan berita Natal untuk dirinya sendiri, tetapi mereka terbeban untuk menyampaikan kepada jiwa-jiwa yang belum mendengar kabar kesukaan besar tentang Yesus Juruselamat dunia. Apakah hati kita juga terbeban untuk menyampaikan berita keselamatan kepada orang-orang yang belum mengenal Yesus ? Apakah kita terpanggil untuk melaksanakan perintah Amanat Agung dari Tuhan ? Apakah kita terbeban untuk menjadi pewarta kabar baik bagi keluarga, saudara dan sesama kita ?

Mari, jadikanlah Natal tahun ini menjadi lebih bermakna dari natal-natal sebelumnya lewat kita juga membagikan kebahagiaan Natal kepada orang lain, sampaikanlah berita kesukaan tentang lahirnya Kristus Yesus, Juruselamat dunia kepada setiap orang yang belum mengenal Tuhan…..  


Salam untuk semua,

joseph wise