Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Christians, are you Hypocrite?
Bagaimana jika tanda baca itu diganti dengan tanda seru atau tanda titik. Akankah kita sebagai orang Kristen marah atau membela diri?
Pada dasarnya kita semua tentu pernah melakukan kemunafikan ini. Entah karena bermacam-macam alasan; ingin menyenangkan hati semua orang, tidak ingin dipandang jelek oleh orang, ceroboh, takut disalahkan dan lain-lain. Bila kita melakukan hal itu kemudian dikatai sebagai orang yang munafik, tentu kita patut introspeksi diri.
Sebagai Kristen, mari kita dengar statement dari seseorang yang disukai Smile :
“I like your Christ, I do not like your Christians. Your Christians are so unlike your Christ.”
-MAHATMA GANDHI- (Seorang tokoh besar beragama Hindu yang merupakan politikus dan pemimpin spiritual di India)
Mahatma Gandhi mengatakan bahwa dia suka Tuhan Yesus, tetapi tidak suka dengan pengikutNya. PengikutNya sangat tidak mirip dengan Tuhan Yesus. Statement apa ini? Ini adalah ungkapan hatinya terhadap kehidupan yang ia alami dan rasakan bersama pengikut Kristus.
Tuhan Yesus yang diceritakan dalam Alkitab begitu hebat, bijak, berwibawa, mengasihi, rendah hati, murah hati.. Tapi kebanyakan pengikutNya tidak mencontoh apa yang dia ajarkan, melainkan hanya ingin mendapatkan keuntungan sebagai pengikutNya bahkan, melakukan perbuatan yang bertentangan dengan apa yang diperintahkan Tuhan Yesus. Jelas-jelas orang seperti ini bukanlah pengikut Kristus sebenarnya.
Sebutan untuk orang Kristen seperti ini, yang munafik, adalah Lidah Biawak. Memiliki lidah yang bercabang. Merupakan seorang yang tidak jujur dan mendua hati.
Katanya seorang Kristen, tetapi memberi senyuman pun tak mau.
Katanya seorang Kristen, tetapi di depan berkata A di belakang berlaku B.
Katanya seorang Kristen, tetapi mudah marah, bahkan berseteru, bahkan berkelahi.
Katanya seorang Kristen, tetapi tidak berterus terang.
Katanya seorang Kristen, tetapi dengan mudah mengatakan kata-kata kotor ataupun kasar.
Katanya seorang Kristen, tetapi merendahkan orang lain.
Mana kasih sayang nya?
Mana Kristus nya?
Mungkin kita mengira image seorang Kristen begitu baik di mata masyarakat. Padahal tidak begitu. Kita bisa saja menganggap bahwa Kristen adalah yang superior di bandingkan agama lain.. Karena iman Kristen yaitu memiliki kepastian keselamatan / hidup kekal di dalam diri Tuhan Yesus Kristus. Tapi itu terlalu naif. Jika kelakuan kita tetap buruk TERUS, menjadi aib bagi masyarakat TERUS, perlu dipertanyakan apakah kita benar-benar pengikut Tuhan atau pengikut Hantu. Pada taraf ini, kita perlu bertobat.
Ganjaran untuk orang seperti ini yaitu seperti peribahasa :
“Taburlah kemunafikan, maka nanti tak ada lagi orang yang bisa kau percayai di bumi ini.” Dan tidak ada yang mau mempercayai engkau.
So, what do I mean, when I say I am Christian?
Kristen adalah pengikut Kristus, pengikut Kristus mengikuti jejak dan jalan hidup Kristus. Yang berarti, kita meneladani ajaran dan perintah serta perbuatan yang dilakukan Kristus Yesus. Jika tidak berpegang pada ketetapan dan aturan Kristus Yesus, dia bukan Kristen. Jadi kita harus lebih kritis, seperti yang CONFUSIUS (Tokoh Besar Cina) katakan :
“Semula ketika mendengar seorang berbicara, diharapkan perilakunya sesuai dengan kata-katanya. Tetapi sekarang apabila mendengar seorang berbicara, maka perlu ditunggu apakah perbuatannya sesuai dengan kata-katanya?”
Ya, seseorang yang ke gereja, yang KTP nya beragama Kristen, yang katanya orang Kristen, bahkan yang mengaku Kristen belum tentu dia Kristen. Jadi jangan sampai salah memandang. Lihat kelakuannya, amati perkembangannya, barulah kita dapat menyimpulkan.
Jika dikaitkan dengan penginjilan, siapakah yang harus kita injili? Tentu semua orang, termasuk orang Kristen sendiri. Karena kita tidak bisa melihat kedalaman hati seseorang dengan jelas. Apakah percaya pada Tuhan Yesus atau tidak. Tapi kita bisa mengetes mereka dengan injil yang kita wartakan. Apakah tanggapannya benar atau tidak. Kecuali yang sudah jelas-jelas menjadi pengikut Kristus, tentu tidak perlu curiga.
Melalui artikel ini, sebenarnya sih cuma ingin menyampaikan agar kita tidak munafik. Karena munafik adalah benar-benar hal yang berbahaya.
Disamping itu, kita justru harus mau untuk mengasihani orang munafik. Karena bagaimanapun, orang yang munafik tentu dalam hidupnya tidak akan tenang, karena mereka tidak berbiacara apa adanya, tidak berterus terang tentang dirinya sendiri.
"Kata-kata itu perlu bukti, cinta juga perlu bukti. Dan bukti itu hanya bisa kita tunjukkan lewat perbuatan, perbuatan yang sesuai dengan seharusnya."
PEPATAH DENMARK berbunyi "Lebih baik seluruh dunia tahu engkau berdosa, daripada Tuhan tahu engkau orang munafik."
Yang mungkin bisa menjadi bahan diskusi adalah:
a. Mengapa sih banyak kejadian, orang-orang yang tadinya mau percaya kepada Tuhan Yesus tapi tidak jadi atau malah benci terhadap Kristen karena melihat tingkah laku pengikutNya?
b. Mengapa kemunafikan bisa menjadi batu sandungan dan sakit yang mendalam di setiap hati manusia?
c. Mengapa Mahatma Gandhi dapat mengatakan bahwa ia tidak suka pengikut Kristus, bukannya mengatakan tidak suka orang yang munafik?
d. Mengapa Confusius bisa mengucap statement yang demikian seperti di atas, apa yang sedang ia pikirkan?
e. Buat apa sih ada kemunafikkan di dunia ini?
Kita kupas tuntas tentang munafik yukk,,
maaf gada kutipan ayat kitab suci..hehehe
God Bless~
- Marvin's blog
- Login to post comments
- 7927 reads
Kutipan itu belum tentu berasal dari Gandhi
Sebagai Kristen, mari kita dengar statement dari seseorang yang disukai Smile :
“I like your Christ, I do not like your Christians. Your Christians are so unlike your Christ.”
Kutipan itu belum tentu berasal dari Gandhi. Silahkan check disini:
http://en.wikiquote.org/wiki/Mahatma_Gandhi
Sebelum meyakini sesuatu sebagai kebenaran atau fakta ada baiknya senantiasa mencheck akan hal tersebut. Jangan kita tanpa sadar menjadi pendusta karena menyebarkan hal yang belum tentu benar.
out of context
??
??? Trio detektif
Kamu nggak membaca syarat ikut lomba dengan teliti
Aduh2, sebenernya artikel ini saya daftarin ke kopdar 2010 tapi koq masih bisa di koment ya?hehe
http://www.sabdaspace.org/kopdar_dan_lomba_menulis_blog
Blog diikutsertakan ke dalam lomba ini dengan menuliskan kata kunci "kopdar2010" (tanpa tanda kutip dan tanpa spasi antara kata "kopdar" dan angka "2010") ke dalam field Kategori. Ingat, field Kategori dan bukan Keywords atau yang lainnya. Dan semua blog yang masuk dalam kategori "kopdar2010" akan dimatikan fitur komentarnya karena blog ini akan didiskusikan nanti di kopdar, bukan sekarang di sini.
@Samuel Franklyn
Orang yang munafik
Kristen adalah pengikut Kristus, pengikut Kristus mengikuti jejak dan jalan hidup Kristus. Yang berarti, kita meneladani ajaran dan perintah serta perbuatan yang dilakukan Kristus Yesus.
Sudah jelas tertulis dalam Injil Yesus marah. Ini adalah fakta yang tidak terbantahkan. Akan tetapi kalau ada orang yang bilang saya marah karena meneladani Yesus maka ada orang munafik yang bilang: " Yesus boleh marah karena Dia sempurna kalau kamu kan nggak". What the fuck? Bukankah ini standard ganda? Inilah orang munafik sejati. Orang ini kepingin cuma satu sisi Yesus saja yang diteladani bukan semua sisi kehidupan Yesus. Dia mengira dia memakai standard Firman padahal yang dia pakai itu standard ganda.
Banyak orang idiot beranggapan kalau seseorang marah maka orang itu berdosa. Sungguh anggapan goblok yang tidak dilandasi Firman Tuhan.
Efesus 4:26
(26) Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu
Jelas tertulis seseorang yang marah dinasihati jangan berbuat dosa itu artinya pada saat dia marah maka dia belum berbuat dosa. Kalau seseorang marah sudah langsung berdosa maka Yesus adalah orang berdosa. Kemarahan itu baru dosa kalau kemarahan itu berlarut-larut.
Kalau seseorang marah lalu orang lain menilai orang yang marah itu tidak seperti Kristus maka saya anggap orang yang menilai begitu orang yang nggak pernah belajar Firman dan munafik.
haha.. likeee
Inilah orang munafik sejati. Orang ini kepingin cuma satu sisi Yesus saja yang diteladani bukan semua sisi kehidupan Yesus. Dia mengira dia memakai standard Firman padahal yang dia pakai itu standard ganda.
setuju, kalau mau meneladani, harus seimbang ya, jangan hanya menekankan pada 1 hal saja..hehe
Banyak orang idiot beranggapan kalau seseorang marah maka orang itu berdosa. Sungguh anggapan goblok yang tidak dilandasi Firman Tuhan.
Sebenarnya boleh tidak sih mengatakan orang idiot, atau goblok seperti yang dikatakan anda? Takutnya ga boleh juga loh..hehe
tq samuel franklyn atas contoh tentang marahnya.. :D
Gbu~
Definisi orang bodoh menurut Firman Tuhan
Efesus 5:17
(17) Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
Orang yang tidak berusaha mengerti kehendak Tuhan adalah orang bodoh. Bagaimana bisa tahu kehendak Tuhan? Pelajarilah Firman Tuhan dan berdoalah minta petunjuk Tuhan maka kamu akan mengerti kehendak Tuhan. Kalau kamu pelajari baik-baik surat-surat Rasul Paulus maka sebagian besar doa dia adalah supaya jemaat memahami kehendak Tuhan alias supaya jemaat jangan jadi goblok, idiot dan bodoh.
Jelas Kristen itu munafik
Plainbread..
Pepatah Denmark
Huanan
Hikmat
Hypocrisy is in humanity, not in religion
“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi
not unworldly but stupid
imprisoned by words...
@lapan kalau kena tampar
@sandman
Lapan: Motivasi yang tahu cuma Tuhan
Betul Yesus punya sifat keras dan lembut. Lucunya pas lagi dibilang jangan kasar2, pasti diangkat sifat keras Yesus. Pdhl inti kekerasan dan kelembutan Yesus itu kasih, betul gak? Nah, inti perbuatanmu apa? Kasih? Bukan? Then you're a hypocryte, bukan karena lo berlaku kasar, tp ketika lo bawa2 nama Tuhan. kalo lo mang cmn pengen iseng ngatain orang, atau kurang adrenalin, be gentle, jangan bawa2 Tuhan sebagai teladan dari sifatlu. Inilah penerapan asli lebi baek berdosa drpd munafik. ya ga tuh wakakkaka
Betul. Karena itu kalau Yesus marah diangkat jangan pakai standard ganda bilang Yesus boleh marah tapi elu kagak boleh. Kalau elu memakai standard yang beres maka lu harus negur: "Eh kemarahan lu nggak berdasarkan kasih". Cuma sebelum elu menegur motivasi orang lu musti sadar juga bahwa yang benar-benar tahu motivasi seseorang itu cuma Tuhan. Soal prinsip lebih baik berdosa daripada munafik. Gua nggak setuju sama prinsip itu. Prinsip apapun kalau nggak ada di Firman Tuhan gua nggak setuju. Beres.
@SF, motivasi yang tahu minimal diri sendiri dan Tuhan
imprisoned by words...
Lapan: Quotes itu mengandung prinsip
yg lengkap sih berdosa di mata manusia drpd munafik di mata Tuhan. Bukan prinsip kok, cmn quotes.
Quotes itu mengandung prinsip. Yaitu prinsipnya pendapat manusia nggak penting yang penting pendapat Tuhan. Walaupun gua berdosa di mata manusia tapi gua nggak munafik di mata Tuhan. Itulah prinsip yang terkandung dalam quotes tersebut. Prinsip ini nggak sejalan dengan ajaran Firman Tuhan.
2 Korintus 8:21
(21) Karena kami memikirkan yang baik, bukan hanya di hadapan Tuhan, tetapi juga di hadapan manusia.
http://alkitab.sabda.org/verse.php?book=47&chapter=8&verse=21
SF: Bukan gak penting tapi kalah penting
imprisoned by words...
@lapan
Di tempat gw banyak orang jahatnya termasuk gw ndiri, menjauhi kejahatan berarti gw harus menjauhi mereka dan diri gw sendiri, berarti gw harus matek dong :-)
Orang-orang mengejek dia dengan ejekan yang mengena banget: "Orang lain Ia selamatkan tapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan."
Kalo elo melihat nasehat itu supaya anaknya bisa memperkaya diri yah anak yang gak pernah ngasih hutang ke orang lain adalah anak yang cerdik.
Tapi kalo lo liat nasehat si ayah adalah supaya anaknya menyebarkan kasih dan jadi dermawan justru anak yang gak pernah menagih hutang adalah anak yang sudah memenuhi harapan ayahnya biarpun dia miskin.
Saat gw berkomentar tentang kerasnya pembawaan beberapa orang di SS ini, gw cuma prihatin terhadap dampaknya kepada pribadi yang bersangkutan atau secara meluas untuk komunitas ini terlepas dari niat tuh orang berdasarkan kasih ato kagak.
“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi
@hannah
Kalo elo melihat nasehat itu supaya anaknya bisa memperkaya diri yah anak yang gak pernah ngasih hutang ke orang lain adalah anak yang cerdik.
Tapi kalo lo liat nasehat si ayah adalah supaya anaknya menyebarkan kasih dan jadi dermawan justru anak yang gak pernah menagih hutang adalah anak yang sudah memenuhi harapan ayahnya biarpun dia miskin.
Saat gw berkomentar tentang kerasnya pembawaan beberapa orang di SS ini, gw cuma prihatin terhadap dampaknya kepada pribadi yang bersangkutan atau secara meluas untuk komunitas ini terlepas dari niat tuh orang berdasarkan kasih ato kagak.
imprisoned by words...
numpang nyeletuk
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
numpang nanya
imprisoned by words...
ga gemes, cuma..
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
@teograce
Hannah (:
@Marvin
“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi
ohhh
thanks for all
MENGHAJARNYA?
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
quotes
smile: Banyak orang tidak suka saya
@ Ken, kemungkinan besar benar
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
deta: Jelas saya merasa terganggu
@ Ken, salah paham
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
Deta: Saya paham betul
@Ken: Esmosi
Cuman mao mengamini komennya si Deta yang:
"Wajar saja gak ada yang suka bergaul dengan orang yang pemarah / emosian. Ada ayat nya tuh: Amsal 22:24 & 29:22"
Dari yang saya amati dari sepak terjang Ken di klewer, ini konsisten dari jaman bahela, contoh:
http://www.sabdaspace.org/akar_pahit
http://www.sabdaspace.org/politik_cinta
http://www.sabdaspace.org/keep_it_simple
Bung Samuel Franklyn merangkumnya dengan sangat baik di (http://www.sabdaspace.org/keep_it_simple#comment-45808):
"Kamu ini sepertinya mengalami kepahitan hati. Ada pribadi-pribadi tertentu yang menyakiti hati kamu sehingga kamu terluka amat dalam. Wajar saja kamu ngamuk dan marah-marah. Tapi Tuhan menuntut kita semua mengampuni. Tapi karena kamu belum bisa mengampuni maka menyembunyikan diri dibalik alasan bahwa kamu membenci sifat jahat dan bukan pribadi seseorang. Lebih parah lagi kamu lalu melakukan generalisasi dan menganggap semua manusia yang memiliki sebagian kesamaan dengan orang yang menyakiti kamu sebagai golongan yang sama. Misalnya kamu sangat anti pati terhadap orang kaya. Ken hati-hati ini gejala yang sangat berbahaya. Kalau diteruskan pada akhirnya kasih ilahi dalam hatimu bisa menjadi dingin."
---o0o---
Jadi, ketika Ken bertanya di (http://www.sabdaspace.org/akar_pahit#comment-45768):
"Anggap saja saya punya akar pahit. Sekarang lalu apa? ... Lalu apa lagi? Diam? Terjadi lagi. Lalu saya harus diam? Tak boleh bicara bahkan mengkritik?"
Ya boleh, tapi cara berkomunikasi ada aturannya, bahkan di dunia maya;
---o0o---
Ketika situ berkomentar:
"Mungkin maksud mereka? Bagaimana dengan maksud saya?"
Ya itu dia, seperti komentar Deta mengutip Amsal 22:24 & 29:22, bagaimana orang lain mau mendengar anda kalau sering dikemukakan dengan emosi kemarahan? Ketika Yesus bilang "... sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka", wajar toh kalau kita juga harus mau mendengarkan kalau pendapat kita mau didengar?
Makanya, banyak tulisan dan komentar Ken tidak mendapat simpati para pembaca walau benar. Contoh, seperti di http://sabdaspace.org/sorga_ada_di_telapak_kaki_kristus, walau itu benar, malah jadinya dicerca.
---o0o---
Ketika Ken berpendapat (http://www.sabdaspace.org/keep_it_simple#comment-45771):
"Saya kalau marah, saya marah. Kalau tertawa, yah tertawa ... Anda tahu bayi polos dan anak2 yang lugu? Maaf, saya agak menyombong, itulah saya..."
Menurut saya, ini pendapat yang keliru. Saya yakin ketika Yesus memuji anak-anak, bukan karena kelakuan mereka yang tidak memiliki pengendalian diri. Contoh, keponakan saya memiliki temperamen yang jelek ketika dia marah. Dia suka memukul neneknya dan kakaknya sendiri. Apa kita harus mencontoh yang jelek? Sama halnya dengan emosi, menurut saya, pengendalian emosi adalah hal yang Alkitabiah seperti di kitab Amsal.
---o0o---
Catatan kaki: Pendapat saya di atas tidak mengomentari kemarahan Yesus dan penggunaan kata kasar, karena konteksnya lain...
Rusdy: Marah
Ken: Itu pertanyaan yang musti kamu jawab
Itu pertanyaan yang musti kamu jawab sendiri Ken. Mungkinkah karena frekuensi saya marah jauh lebih rendah dibandingkan kamu? Mungkinkah karena ketika marah maka saya menjelaskan dengan jelas kenapa saya marah? He he he. Selamat menjawab pertanyaan kamu sendiri ya.
SF: Mengapa harus kepahitan?
Ken: Terserah anda Ken
Terserah anda Ken. Saya tidak suka menilai diri sendiri. Kalau anda bilang saya kepahitan juga mungkin saja. Tapi yang jelas sih saya tidak pernah merasa dendam pada siapapun. Saya juga tidak pernah menganggap bahwa orang kaya itu pasti jahat. Karena penilaian seperti itu namanya generalisasi dan itu jelek sekali. Saya senantiasa menilai seseorang berdasarkan kelakuan dan track record dia tanpa menggunakan generalisasi.
SF: Anda mulai main tebak2an
Ken: Apa yang saya tebak Ken?
Semua yang saya tuliskan, saya tuliskan atas pemahaman saya dan perhatian saya. Mau dengar mau tidak, mau setuju mau tidak, silakan diskusikan. Asalkan ingat, akhirnya semua orang akan berhadapan dengan Allah!
Apa yang saya tebak Ken? Kamu bilang saya main tebak-tebakan. Nah apa tebakan saya ya? Saya tidak merasa menebak.
Saya juga menulis berdasarkan pemahaman saya sendiri. Sama dengan kamu. Kedudukan kita sama dihadapan Allah.
Generalisasi? Saya tidak memutlakkan hal itu? Saya hanya melihat fakta. Kalau memang ada satu dua yang tidak, bukankah itu anugrah?
Disini kita beda pendapat Ken. Menurut pendapat saya orang kaya itu sama saja dengan orang miskin dan orang sedang-sedang saja. Kekayaan tidak menjadikan orang jahat. Boleh saja kamu berpendapat sebagian besar orang kaya itu jahat dan cuma satu dua yang baik. Tapi menurut saya sih tidak. Dari pengalaman saya sebagian besar orang itu baik dan orang yang jahat itu adalah perkecualian. Ini terlepas dari soal orang itu kaya atau tidak. Jadi kaya atau miskin bukan faktor yang menyebabkan seseorang menjadi jahat. Yang menjadikan seseorang jahat adalah mengikuti dorongan hawa nafsu alamiah tanpa adanya pengendalian diri dan rasa takut akan Tuhan.
Efesus 2:3
(3) Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.
SF: Dendam
Ken: Apa kamu sudah memaafkan dan melupakan?
Anda bilang saya dendam? Dendam sama siapa? Jikalau Anda menjawab, komentar Anda penuh dengan dendam. Bukankah Anda sendiri yang memutlakkan hal itu?
Tolong jujur Ken. Apa kamu sudah memaafkan dan melupakan kesalahan ibu kamu? Apa kamu sudah memaafkan dan melupakan kesalahan orang kaya yang menghina kamu? Kalau kamu bilang sudah memaafkan dan melupakan kesalahan mereka berarti kamu nggak punya dendam dan pernyataan saya salah. Saya minta maaf kalau pernyataan saya salah. Tolong jujur ya Ken.
Matius 19:16-26
(16) Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
(17) Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah."
(18) Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta,
(19) hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
(20) Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?"
(21) Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
(22) Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.
(23) Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
(24) Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
(25) Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"
(26) Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."
Coba deh check konteks dari ayat tersebut. Orang muda kaya yang datang kepada Yesus bukan orang jahat. Orang tersebut orang yang taat dan melaksanakan hukum Taurat. Yesus mengatakan orang kaya sukar masuk kerajaan Surga sama seperti unta masuk lobang jarum. Kalau dipahami secara naif maka itu artinya orang kaya mustahil masuk Kerajaan Surga. Soalnya unta kan tidak mungkin masuk lubang jarum. Kalau dipahami secara naif maka Abraham, Ishak dan Yakub nggak mungkin masuk surga karena mereka kaya. Apalagi Daud dan Salomo. Tapi perhatikan baik-baik perkataan terakhir Yesus. "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin." Itulah kunci pemahamannya. Orang muda kaya tersebut ingin masuk surga berdasarkan perbuatan. Yesus bilang nggak mungkin kalau ingin masuk surga berdasarkan perbuatan ataupun kekayaan. Orang masuk surga itu sepenuhnya anugrah.
Kalau kamu membaca kitab Lukas maka tercatat pertobatan seorang kaya yaitu Zakheus si pemungut cukai. Dalam kitab Lukas kisah orang muda kaya ada di pasal 18 sedangkan pertobatan Zakheus di pasal 19. Sesudah seorang kaya tidak menerima keselamatan maka seorang kaya lainnya menerima keselamatan. Apa perbedaan diantara mereka?
Lukas 19:1-10
(1) Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu.
(2) Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya.
(3) Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek.
(4) Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.
(5) Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu."
(6) Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita.
(7) Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa."
(8) Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."
(9) Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.
(10) Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
Orang muda kaya berusaha dibenarkan oleh perbuatan baik sedangkan Zakhesus mengakui bahwa dirinya adalah pemeras dan bersedia memberikan separuh miliknya pada orang miskin.
Jelas sekali kan? Tuhan nggak anti orang kaya. Tuhan anti orang yang berusaha membenarkan diri dengan perbuatan baik. Semua perbuatan baik kita nggak ada artinya dihadapan Tuhan. Dihadapan Tuhan kita semua adalah pendosa yang butuh anugrahNya.
SF: Mari kita berbuat jahat!
Ken: Itu namanya dendam
Dari awal saya tak pernah dendam. Saya hanya marah dan kesal luar biasa. Lalu saya berjanji dan bertekad untuk memperingatkan siapapun untuk tidak seperti ibu saya. Bagaimanapun caranya. Anda tidak setuju?
Kamu belum melupakan itulah yang namanya dendam. Ya saya tidak setuju kalau kamu bilang tidak pernah dendam akan tetapi perbuatan ibu kamu teringat terus sama kamu.
Siapa bilang berbuat baik itu untuk membenarkan diri? Berbuat baik adalah untuk menghormati Allah Sang Pemberi anugerah! Berbuat baik termasuk sikap menuruti perintah Allah. Bagaimana cara Anda menghormati Allah SF? Dengan berbuat jahat? Atau?
Berbuat baik bisa didorong oleh keinginan untuk membenarkan diri. Tidak semua perbuatan baik itu motivasinya baik. Mau contoh? Memberitakan Injil itu suatu perbuatan baik tapi bisa dilakukan dengan niat jahat.
Filipi 1:15
(15) Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakan-Nya dengan maksud baik.
Saya menghormati Allah dengan mentaati kehendakNya. Dan itu tidak selalu berupa perbuatan. Seringkali Allah ingin kita berdiam diri dan bukan bertindak. Mentaati Allah dengan berdiam diri seringkali lebih susah.
Jikalau Anda menganggap saya memahami bahwa berbuat baik adalah jaminan dan untuk membenarkan diri maka, Anda salah orang. Dan jangan memaksa apabila saya itu tidak demikian. Dan cari sendiri orangnya.
Bukankah saya sudah bilang, apabila ada orang kaya yang tidak jahat itu karna anugerah?
Yang saya permasalahkan kamu menganggap orang kaya yang tidak jahat itu minoritas karena kamu menggunakan istilah satu dua orang.
Kalau memang ada satu dua yang tidak, bukankah itu anugrah?
Istilah satu dua itu yang saya permasalahkan. Soalnya kalau berdasarkan contoh didalam Injil Lukas maka dua orang kaya dalam Injil Lukas tersebut adalah orang baik. Cuma yang satu mengandalkan perbuatannya sedangkan yang satu berharap anugrah. Tapi dua-duanya bukan orang jahat. Kamu nggak bisa menuduh orang muda kaya yang tidak selamat itu sebagai orang jahat.
Kalau masih tidak paham maksud saya, tinggal satu kalimat yang bisa saya katakan. Mari kita berbuat jahat!
Nah ini kamu sudah mulai ngaco. Baca ini deh:
Roma 3:8
(8) Bukankah tidak benar fitnahan orang yang mengatakan, bahwa kita berkata: "Marilah kita berbuat yang jahat, supaya yang baik timbul dari padanya." Orang semacam itu sudah selayaknya mendapat hukuman.
Menurut Firman Tuhan orang yang mengatakan mari berbuat jahat adalah orang yang layak mendapat hukuman.
ajak ibu ken ke SS
kayaknya ibu si ken harus diajak masuk SS juga nih... jadi apapun masalah antara si ken dan ibunya bisa diselesaikan dengan dilihat dari dua sisi. sisi ken udah tau lah kita kayak apa... sisi ibunya itu yang masih "au ah gelap".
ternyata
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
banyak?
imprisoned by words...
ho oh
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
SF: Mari kita berbuat jahat! 2
Yakobus 2:14 dan Yakobus 2:18
Ken, manusia CEMEN.
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
@ken... ibu?
@KEN: Penempatan Esmosi
"Banyak orang lain yang juga marah-marah dalam komentarnya, tapi cuma saya saja yang dibilang "kepahitan?" Ini tidak adil"
Saya (dan mungkin banyak pembaca) menyimpulkan situ punya 'akar kepahitan' karena dari topik yang diangkat dan mencocokkannya dengan masa lampau Ken. Contoh:
Mungkin karena kepahitan dengan ibu Ken, jadi menulis blog http://www.sabdaspace.org/sorga_ada_di_telapak_kaki_kristus
Mungkin kepahitan dengan orang kaya, sudah dijelaskan oleh bung SF di http://www.sabdaspace.org/keep_it_simple#comment-45808
Nah, setelah saya berpikir ulang lagi, mungkin, banyak dari pembaca (termasuk saya sendiri) memang menyimpulkan 'akar kepahitan' terlalu cepat. Sepertinya, ketika situ tidak setuju dengan sesuatu, 'esmosi' memang selalu digunakan untuk menyatakan ketidak-setujuan (konteks luas: bisa being sarchastic, kata kasar / halus (tapi nyleneh), de el el).
Kalau ini benar adanya, ya saya memang nggak perlu bingung lagi deh. Udah dikomen sebelumnya oleh deta dengan mengutip Amsal, 'fiery character' yah mengundang api, kalau sudah 'feeling comfortable' dengan karakter ini, ya silahkan.
Yang saya khawatir, mudah2an semua masalah ini tidak berakar dari 'harga diri', apalagi setelah saya mengulas http://www.sabdaspace.org/harga_diri_yang_terinjak beserta komentar2nya.
Masalah 'dia orang boleh esmosi kok gue kagak boleh' di pasar klewer, wah, ini topik perdebatan seru juga. Masalahnya, apa yang boleh bikin kita esmosi, dan apa yang tidak perlu? Contoh, Yesus esmosi di Bait Allah, juga esmosi di taman Getsemani (sampe nangis darah katanya).
Kalau esmosi dengan hal-hal 'sepele', seringkali kita dituduh cengeng (contoh: si edy menuduh anda cengeng di http://www.sabdaspace.org/harga_diri_yang_terinjak#comment-17475). Menurut saya, banyak pengguna pasar klewer yang 'cengeng' (saya juga), gitu aja kok diributin?
Ah, mulai hari ini, saya mesti mulai berdoa supaya saya juga nggak cengeng. Melainkan, menempatkan esmosi pada tempat seharusnya, ngikutan Yesus... (topik debat nih)
Rusdy: Terima Kasih atas sarannya
Namun demikian saya tetap merasa janggal. Kalau saya juga boleh kasih masukan, bilangin temen Anda itu untuk juga menempatkan emosinya pada tempatnya.
Rusdy, Kristus yang tercatat pada Alkitab ternyata tidak hanya emosi di Bait Allah saja, melainkan di berbagai tempat seperti kepada Petrus, kepada ular beludak, dsb. Jadi apabila diteliti secara sekasama, hampir di setiap tempat Kristus menyatakannya dengan ketegasan bahkan marah. Anda tahu kenapa? Karna hari-hari itu jahat. Apabila ada kelalaian sedikit saja, doktrin yang tidak karuan akan menyusup secara sadar tidak sadar. Paulus juga memperingatkan untuk selalu mempersiapkan perlengkapan senjata perang untuk mengantisipasi hal-hal demikian.
Anda menasehatkan saya, terima kasih. Tapi maaf, untuk doktrin tidak karuan, saya tidak bisa kompromi.
Rusdy, ternyata Anda juga sama piciknya dengan temanmu itu, apakah khotbah2 dari pendeta Anda yang mengandung peringatan semacam yang saya tuliskan Anda anggap dia juga kepahitan dan menyimpan dendam? Jikalau demikian, mari kita tuliskan hal2 yang lucu2 saja. Siapapun yg menuliskan peringatan2 kita pecat dari SS, bagaimana?
@KEN: Peringatan VS Kepahitan
Ken:
"apakah khotbah2 dari pendeta Anda yang mengandung peringatan semacam yang saya tuliskan Anda anggap dia juga kepahitan dan menyimpan dendam?"
Hmmm... tunggu dulu, ini peringatan yang mana dulu? Kalau yang ini (dikutip dari http://sabdaspace.org/sorga_ada_di_telapak_kaki_kristus):
"...
Oleh sebab itu, kadangkala saya menganggap ungkapan ini hanyalah dongeng isapan jempol belaka dan atau hanya sekedar untuk membela keegoisan para wanita dan ibu-ibu saja
Hai para ibu-ibu, apakah Anda kecewa, marah bahkan membenci saya dengan pendapat saya ini? Silakan Anda kecewa, marah bahkan membenci saya,...
"
Kalau pendeta saya berkotbah seperti demikian, Ya, saya berpendapat pendeta saya ada kepahitan dengan ibunya. Bukannya peringatan di tulisan tersebut akan jauh lebih efektif tanpa dua paragraf tersebut?
Sayang sekali, padahal dua paragraf berikut sudah dengan baik menantang idiom yang dimaksud:
"Ungkapan 'sorga ada di telapak kaki ibu', tidak sepenuhnya saya anggap salah bila, para ibu-ibu melakukan kehendak Bapa di sorga.
Ungkapan 'sorga ada di telapak kaki ibu', saya anggap salah total bila, para ibu-ibu melawan dan tidak melakukan kehendak Bapa di sorga."
Tak perlu mengundang cercaan yang tak perlu toh?
Rusdy: Apa bedanya?
Saya: "Ungkapan 'sorga ada di telapak kaki ibu', tidak sepenuhnya saya anggap salah bila, para ibu-ibu melakukan kehendak Bapa di sorga.
Anda: Ungkapan 'sorga ada di telapak kaki ibu', saya anggap salah total bila, para ibu-ibu melawan dan tidak melakukan kehendak Bapa di sorga."
Ken lo salah liat
Oleh sebab itu, kadangkala saya menganggap ungkapan ini hanyalah dongeng isapan jempol belaka dan atau hanya sekedar untuk membela keegoisan para wanita dan ibu-ibu saja.
Hai para ibu-ibu, apakah Anda kecewa, marah bahkan membenci saya dengan pendapat saya ini? Silakan Anda kecewa, marah bahkan membenci saya, sampai matahari terbit dari ufuk baratpun, tak satu ayatpun dalam Alkitab yang mendukung ungkapan ini.
Sabar atuh Ken bacanya, mosok kata2 lu sendiri lu lupa...
imprisoned by words...
Oke, maaf saya salah lihat
Bukan beda kedua kalimat itu
Ungkapan 'sorga ada di telapak kaki ibu', tidak sepenuhnya saya anggap salah bila, para ibu-ibu melakukan kehendak Bapa di sorga.
Ungkapan 'sorga ada di telapak kaki ibu', saya anggap salah total bila, para ibu-ibu melawan dan tidak melakukan kehendak Bapa di sorga.
udah cukup sebagai peringatan.
yg ditekankan rusdi, kenapa lu menyertakan kalimat ini (yang menurut Rusdi mengundang cercaan):
Oleh sebab itu, kadangkala saya menganggap ungkapan ini hanyalah dongeng isapan jempol belaka dan atau hanya sekedar untuk membela keegoisan para wanita dan ibu-ibu saja.
Hai para ibu-ibu, apakah Anda kecewa, marah bahkan membenci saya dengan pendapat saya ini? Silakan Anda kecewa, marah bahkan membenci saya, sampai matahari terbit dari ufuk baratpun, tak satu ayatpun dalam Alkitab yang mendukung ungkapan ini.
Kalo mnrt gw sih drpd dibilang mengundang cercaan, itu lebih sebagai defense kalau ada cercaan.
oce, gw balik ke kursi penonton...
imprisoned by words...
beda donk..
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
Sebenarnya apa yang kalian mau?
:-/
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
@Ken: blom ada yg terus terang?
".... ...."
menanti erupsi
------- XXX -------
bom
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
ken, " * "
*Ken,...saya bukan tidak suka dengan anda, mungkin hanya tidak suka dengan cara anda berdiskusi, tapi itu pun tidak bisa dipukul rata, hanya dalam blog tertentu, dan dalam diskusi tertentu.*
Dibalik semua itu, setiap blogger banyak yang saya ambil pengetahuannya. Semua memliki kelebihan dan kekurangan termasuk saya dan juga anda.
Orang hanya bisa menilai karena itu yang mereka dapat, yang saya selalu diberitahu tentang pepatah yang mengatakan rambut boleh sama hitam, tapi hati orang siapa tau,bahkan seorang ibu pun tidak mengetahui hati anaknya melebihi anak itu mengetahui apa yang ada dalam hatinya.
Jadi saya tidak termasuk dalam percakapan yang anda tulis,
Saya tidak mengatakan tidak suka dengan anda, saya hanya tidak suka.....*(seperti kalimat diatas)
oke Ken,....semuanya tergantung anda menerimanya.thanks for the comment.
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
PICIK!
@Diskusi Marvin
a. Mengapa sih banyak kejadian, orang-orang yang tadinya mau percaya kepada Tuhan Yesus tapi tidak jadi atau malah benci terhadap Kristen karena melihat tingkah laku pengikutNya?
Saya juga melihatnya seperti itu ! Hanya saja bukan agama kristen saja yang mengalami paradoks seperti ini. Semua agama memiliki permasalahan yang sama. Menjawab pertanyaan ini hampri sama dengan pertanyaan kepada Yesus, "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orangtuanya, sehingga ia dilahirkan buta ?"
Apa jawaban Yesus ?
"Bukan dia dan bukan juga orangtuanya, tetapi karena pekerjaan - pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun dapat bekerja. Selama Aku di dalam dunia., Akulah terang dunia."
Artinya, kadang kala ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab. Kadang kala ada sesuatu yang dapat kita lakukan ! Bukankah lebih baik melakukan sesuatu daripada ngomong sing nggak-nggak ? Bukankah lebih baik membuat diri kita bersinar dan menyinari orang orang daripada mencoba menjawab pertanyaan ini ?
b. Mengapa kemunafikan bisa menjadi batu sandungan dan sakit yang mendalam di setiap hati manusia?
Tanyakan hal ini kepada seorang istri yang mengerti perselingkuhan suaminya !
c. Mengapa Mahatma Gandhi dapat mengatakan bahwa ia tidak suka pengikut Kristus, bukannya mengatakan tidak suka orang yang munafik?
Karena ajarana Kristus lebih dikenal dengan ajaran cinta kasih namun pada kenyataanya tidak demikian. Lebih mudah berkata-kata daripada melakukan sesuatu !
d. Mengapa Confusius bisa mengucap statement yang demikian seperti di atas, apa yang sedang ia pikirkan?
Realita dunia yang sebenarnya ! Bukankah itu yang kita lakukan ketika hendak memutuskan untuk berteman dengan seseorang, mencoba menyelidiki integritasnya ! A Friend Indeed is a friend in need !
e. Buat apa sih ada kemunafikkan di dunia ini?
Sama dengan jawaban poin A
Dunia di mata Wapannuri.com
@Marvin, Numpang
Kebetulan nich... Mau share sedikit pendapat gw tentang point a dan e.
Setengah setuju dengan Wapan. Bukan cuman kristen aja yang mengalami point a, beberapa agama juga.
Ini dari pengalaman gw sih, jadi gw gak bermaksud menyamaratakan loh, tapi dari orang-orang yang gw kenal, yang sering disebut munafik dan fanatik hanya 2, yaitu Islam dan Protestan. Budha itu paling alim, gak memaksa. Katholik gak terlalu mengikat, standarnya karena Katholik boleh pegang hio (dupa), Protestan gak boleh.
Baru-baru ini salah satu temen papa gw sedang mengalami konflik tentang anaknya yang pindah agama. Temen papa gw ini beragama budha, tanpa sepengetahuannya, anak lelakinya tau-tau uda pindah agama jadi katholik. Terus, anak ini mau nikah sama cewe yang beragama protestan. Temen papa gw ini kecewa berat, dan beranggapan anak lelakinya udah gak ada artinya kalau sampai pindah agama protestan. Masalahnya adalah orangtua si cewe gak mau kasih anaknya nikah kalau cowonya bukan protestan.
* AFAIK, di budaya tionghoa hanya anak lelaki yang harus/bisa sembahyangin orangtuanya, ibaratnya anak perempuan kalau udah nikah dianggap orang luar karena ikut nama suaminya, jadi harus anak lelaki karena anak lelaki yang membawa nama (marga).
Menurut gw, antara pengikut dengan ajaran memang ada hubungan tapi gak harus sebab akibat (nyontek dari penjelasan Miyabi). Bisa jadi karena jumlah pengikut kristen banyak, sehingga keliatannya kok banyak banget yang jeleknya ya. Begitu juga dengan agama saudaranya :p
Itu dari luar. Kalau sebab dalamnya, mungkin karena si pemvonis udah keenakan menyalahkan dan keenakan jadi korban kali ya. Enak kan kalo merasa lebih baik daripada orang lain hehehehe
Jadi bukan karena "tadinya mau tapi gak jadi", tapi karena memang gak terlalu niat dan hanya cari kambing hitam mungkin? Hehehehe
Kalau niat, pasti lebih fokus ke ajarannya, bukan pengikutnya. Soalnya ya, mama papa gw mana mau terima penjelasan gw kalo gw bilang "aslinya gak begitu", "di alkitab begini". Mama papa gw (dan beberapa orang lain) taunya ya orang kristen itu begitu.
Tapi, paling gak, harusnya meminimalkan kesalahan, jadi seperti kata Ken - cuman diaplikasikan bukan ke Ken-nya ya - cari kesalahan sampe cape, kalo gak ketemu, merenung. Hahahahaha memang berat jadi seorang kristen :p
Untuk point e, buat apa ada kemunafikan? Untuk melindungi diri. Untuk memegahkan diri. Hahahaha
imprisoned by words...