Submitted by Tante Paku on

     REMI SILADO barangkali bisa disebut salah satu penggiat PUISI MBELING di era l972-an, yang sering disebut puisi bebas, yang mendobrak kekakuan istilah "Major Art dan Minor Art". Puisi Mbeling adalah PUISI BEBAS, tidak harus menggunakan bahasa yang indah dan manis, tapi bisa menggunakan kata-kata yang lucu, menyindir atau bahkan jorok.

     MBELING dalam bahasa Jawa mengandung arti NAKAL atau SUKA MEMBERONTAK, pokoknya ASAL BEDA dari kebiasaan pada umumnya. Mbeling bukan URAKAN tapi sering dianggap kurang ajar, tapi Puisi Mbeling di sini mengandung unsur intelektualitas serta tanggung jawab pribadi.

Puisi Mbeling tidak memandang STILISTIKA yang baku atau pandangan

ESTETIKA lainnya. Bebas dengan tema apa saja, dengan bahasa apa saja,

atau cara apa saja, itulah keunikannya, namun jujur menuangkannya.

Puisi Mbeling



K A M U   Y A H U D I



Tak perduli orang lain

Bilang kamu Yahudi

Aku tetap cinta setengah mati

Tak perduli orang lain

Bilang kamu kafir

Aku tak akan mangkir

Tak perduli orang lain

Bilang kamu kikir

Aku tak akan mikir



Orang lain ya orang lain

Yahudi ya Yahudi

Cinta ya iya cinta

Buat apa mikirin orang lain

Kalau cuma jadi batu sandungan

Yang penting kita tidak cerai

Setelah kawin nanti.



270710

 SAJAK INI BUAT PACARKU



Pacarku yang TOLOL

Kalau saja mamahmu yang janda

Cantik dan kaya

Tidak memberiku BMW Efficient Dynamics

Sungguh percuma pacaran ama kamu

Selebihnya

Aku siap menikahimu

Lantaran mamahmu

Mau tidur bersama kita

Supaya kamu tidak terlihat TOLOL!



 2010

 HUJANI SAJA





Asyiiik hari ini ada hujan

Cipratin saja kekasihku

Biar mendekap aku

Yang penuh rindu

Setelah itu nafsu

Selebihnya bercumbu

Hujan jangan cepat berhenti

Sebelum kami selesai bertungku

2010

 

Semoga Bermanfaat Walau Tak Sependapat



 

Submitted by PlainBread on Tue, 2010-08-03 23:16
Permalink

Oh Tuhan

Oh Tuhan

'ku dengar namaMu dipanggil

'ku kira ada yang berdoa

ternyata desahan orang bercinta

 

Oh Tuhan

Oh Tuhan

risih aku mendengarnya

apakah seorang berzinah

bisa mensyukuri perbuatannya

 

Oh Tuhan

Oh Tuhan

'ku pikir teriakan itu datang

dari kamar sebelah

ternyata dari perempuan

duduk di atas tubuhku

 

Oh, Tuhaaaaann!

Submitted by Rogue on Thu, 2010-08-05 14:06
Permalink

Ngomong-ngomong soal Remy Sylado, tanggal 26 kemarin sempat ketemu dan foto-foto sama dia saat resepsi pernikahan guru teater. Tapi sayang ga ada fotonya, soalnya berperan jadi kameramen.

Sekilas orangnya sangar dan menyeramkan(jambangnya kayak singa sih>_<), mau ajak foto aja gentar. Tapi ternyata ramah dan banyak tertawa.

Submitted by Tante Paku on Sat, 2010-08-07 07:25

In reply to by Rogue

Permalink

Rogue nih tak copaskan gambar Remy Silado dari mbah Google, beliau memang ramah dan menyenangkan, saya pernah ngobrol waktu dia jadi Juri lomba Puisi di Jakarta.

Submitted by Tante Paku on Sat, 2010-08-07 07:38
Permalink

Anda benar Remy Silado = 23761.

Yapi Panda Abdiel Tambayong (Japi Tambajong) atau lebih dikenal dengan Remy Sylado, lahir di Makassar, Sulawesi Selatan 12 Juli 1945, dikenal sebagai Wartawan, Dramawan, Sastrawan, Penulis, juga Penyanyi (pernah membuat beberapa Album Kaset, sayang koleksi sayang hilang).

Remy Sylado.jpg

Remy memiliki sejumlah nama samaran seperti "Dova Zila", "Alif Danya Munsyi", "Juliana C. Panda", "Jubal Anak Perang Imanuel", dsb di balik kegiatannya di bidang, musik, senirupa, teater, film, dsb dan juga menguasai  sejumlah bahasa.

Beberapa karya yang pernah dihasilkannya :

    * Orexas.

    * Gali Lobang Gila Lobang.

    * Siau Ling

    * Ca-Bau-Kan (Hanya Sebuah Dosa), 1999; diangkat menjadi film Ca Bau Kan yang disutradarai Nia di Nata dan dirilis tahun 2002.

    * Kerudung Merah Kirmizi, 2002

    * Kembang Jepun, 2003

    * Parijs van Java, 2003

    * Menunggu Matahari Melbourne 2004

    * Sam Po Kong, 2004?

    * Puisi Mbeling 2005

    * Rumahku di Atas Bukit

    * 9 dari 10 Kata Bahasa Indonesia adalah Asing

    * Drama Musikalisasi Tarragon "Born To Win"

    * Novel Pangeran Diponegoro


 

           

 

Submitted by Purnawan Kristanto on Sat, 2010-08-07 07:55
Permalink

Kalau tidak ada halangan maka Remy Silado akan hadir pada acara Festival Penulis dan Pembaca Kristen, 26-28 Nopember di Musium Mandiri, Jakarta Kota. Dalam acara ini akan diundang juga Arswendo Atmowiloto. Mereka akan membahas perkembangan literatur Kristen di Nusantara. Rencana semula, juga akan dikombinasikan dengan Max Lucado, sehingga terbentuk Trio Do (Silado, Arswendo dan Lucado). Sayangnya Max tidak bisa datang. Mungkin tahun depan.

Submitted by Rogue on Mon, 2010-08-09 02:18
Permalink

 Sekarang Remy Sylado sudah semakin brewok dan jenggotan, mungkin karena punya jiwa seni jadi ga terlihat seperti preman.

Musium Mandiri? Mungkin akan menyenangkan berada disana. Dateng ah.. :P