Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Mimpi Menjadi Barack Obama

iik j's picture

Beberapa hari lalu, seorang teman yang lain lagi mendatangiku, dengan keperluan meminta tolong untuk dibuatkan “iklan” pencalegannya di suatu partai politik.

"Aku butuh data-data akurat, dasar-dasar pemikiranmu, visi misi yang kamu miliki, itu yang terpenting!!"
 
"Kamu aja to, yang bikin, biasanya kan kamu cepet untuk hal yang beginian..." jawabnya

"Ini lain, dream bisnis beda dengan dream politik. Visi dan misi yang dijual harus jelas, karena rakyat Indonesia dah pada bete dengan segala sesuatu yang bombastis. Kalau kamu nggak kasih tahu aku, mana bisa aku menganalisa dream nya kamu mas..." sahutku

"Walah... search aja di google kampanyenya Barack Obama, niru aja dari situ. Ambil yang bagus-bagus, tempel... copy paste gitu aja kan?"

"Lho kamu sama Obama ‘kan beda! Meski aku nggak banyak belajar tentang dia, paling nggak aku tahu kalau dia mendaki karier politiknya dari bawah hingga akhirnya jadi begini!"

"Sama to ya neng... dia minoritas di Amrik, kita minoritas di Indonesia. Udahlah... bikinin aja, cari di Internet, beres kan? Pilih yang instant, copy aja deh gampang dan murah. Tugasmu cuma buat,  sedangkan masalah tanggung jawab itu nanti..."

*$$%^(*!&*, *%^%$^%, aku jadi kesal dan marah!! Aku langsung memaki-maki kiri kanan. Hih!!! Jijik banget dengan mentalitas instant yang dia miliki ini!!! Dunia hiburan, partai politik, bahkan terakhir di gereja aku temui bertebaran mentalitas ini. Mudah, murah, meriah dan hepi... hahh!!!

***
Gara-gara marah itulah aku menjadi teringat beberapa teman “Kristen” yang bermental instant juga yang akhir-akhir ini tak hentinya mengajak aku ke acara-acara gereja yang tak masuk akal buatku.

"Nanti ada rasul keuangan, datang ya supaya kamu bisa diberkati?"

"Nanti ada nabi yang berurapan dahsyat, datang ya aku punya tiket khusus supaya kamu bisa tahu suara dan kehendak Tuhan dalam hidupmu?"

"Ikut Love Night di tempatku, nanti doa-doamu pasti dikabulkan!!"

"Ikut Pengurapan pengusaha supaya kamu tak kena imbas krisis ekonomi!!!"

"Kamu 'tu gila ya, di Jakarta Selatan sini ada gereja gede yang jemaatnya ribuan dan terkenal, tapi kamu malah memilih bersusah-susah pergi ke gereja kamu di Sunter sana yang butuh waktu tempuh 2 jam, hanya untuk suatu gereja kecil yang tak ada apa-apanya dibandingkan kita!!"

He he he.. itu beberapa tentang mentalitas instant yang mereka miliki dalam kekristenan. Begitu mudahnya orang sekarang menganggap mudah untuk mendapatkan hal-hal luar biasa dari Tuhan. Cukup datang KKR atau Kebaktian di suatu gereja, maju altar call, didoakan. Cukup!!

***

Banyak orang telah merubah arah hidup Kekristenan oleh orang yang mengaku dirinya Kristen! Kekristenan menjadi hambar, dingin, lemah, tanpa kuasa, tak heran kalau banyak orang memilih jalan lain karena tak ada lagi yang mereka temukan di kehidupan kekristenan. Pikul salib, bayar harga, melepaskan segala sesuatu, sukacita dalam aniaya, hidup dalam kekudusan, pemberitaan Injil, bahkan sudah menjadi hal yang sangat jarang kutemukan ada dalam materi pembicaraan di pertemuan para hamba Tuhan, apalagi di perbincangan jemaatnya?  Jika para “bapa”; ini hanya terus menerus memberikan makanan  rohani instant pada anak cucunya, tidak heran jika generasi kekristenan terakhir ini begitu lemah, sakit, dan sekarat!! Lalu? Apa yang terjadi di generasi mendatang setelah kami? Akankah kehidupan kekristenan hancur karena kebodohannya sendiri?

Ya Tuhan!! Akhir zaman telah tiba, genderang perang telah diperdengarkan bertahun-tahun yang lalu, kehancuran telah merasuk makin dalam, tetapi para tentara malah tertidur lelap, yang lainnya sibuk dengan pesta pora rohani yang semu, dan yang lain lagi, ah... tak tahulah apa yang sedang mereka lakukan!!

Inikah mempelai tanpa cacat kerut yang KAU cari? Inikah GOD’S Army yang KAU bentuk?  Ah.. aku jadi teringat juga kepada jawaban salah seorang Komisaris Besar Kepolisian itu waktu aku bertanya kepadanya, "Mengapa taruna-taruna itu diajar sedemikian rupa pak? Siang panas terik tapi mereka dijemur di lapangan, berlari, bahkan ditendang juga jika menurut pelatihnya mereka kurang bersemangat?"

"Nona, jika mereka tidak bisa melewati semua latihan berat itu, mereka juga tidak akan bisa melewati peperangan, dan kondisi-kondisi sukar yang akan mereka temui nanti!! Dan mereka juga tidak akan menang melawan musuh!!!"

He he he.. aku kembali tersenyum sendiri di depan komputerku ketika menuliskan hal ini. Jika latihan tentara dunia saja begitu beratnya, bagaimana dengan tentara Tuhan!! Betapa jauh kualitasnya sekarang dari standar yang sebenarnya ditetapkan Firman Tuhan. Yaaaaaahhh!!! Maju terus!! Pantang menyerah!! Jika itu yang akan menjadikanku luar biasa dalam Tuhan!! Aku tak mau menjadi Jenderal Kekristenan instan!! Seperti temanku yang telah bermimpi mejadi Barack Obama instan itu!