Submitted by noni on

Hari ini, 19 Februari 2009, saya akan mengawali hari baru. Berdiri terpisah dari orang-orang yang saya panggil ibu dan adik. Berupaya memaknai langkah kecil saya, tanpa melibatkan mereka. Meski tidak selamanya saya pergi, tapi saya berharap bahwa kepergian saya yang sementara ini akan membawa perubahan. Setitik perubahan positif dalam keluarga akan menjadi sangat berarti buat saya.

Ketika menengok hari-hari yang sudah saya lalui, saya tersenyum. Betapa Tuhan begitu luar biasa menjagai saya. DIA menempatkan orang-orang terhebat untuk selalu memberikan semangat, dukungan dan kadangkala omelan. Kesemuanya terangkum dengan apik, dan menjadikan saya seperti yang ada sekarang.

Ibu, maaf..kali ini saya sudah memutuskan. Jika kemarin selalu "menunda" dan "mengalah", itu semata-mata karena saya mencintaimu. Dan, jika kali ini saya tetap bersikeras melangkah di "jalan saya", itu juga bukan karena saya membencimu. Justru karena saya teramat mencintaimu...lebih dari apapun di dunia ini... Sekarang saatnya bagi kita untuk merenung, diam sejenak, saling koreksi dan akhirnya mengambil hikmah, menetapkan langkah selanjutnya supaya ketika kita melihat tembok tinggi, kita tidak akan berlari menerjangnya. Berjalan memutar memang menghabiskan lebih banyak waktu, tapi jika itu untuk kebaikan kita, saya pikir itu pantas dilakukan.

Saya mengamati tas-tas yang penuh terisi, kardus-kardus yang juga dipenuhi muatan, menatap sekali lagi kamar bercat biru-ungu itu sebelum kemudian menutup pintu sambil berucap dalam hati : "Saya pasti kembali, meski tak berani berjanji kapan waktu yang pasti...tapi saya pasti kembali...."

 

NB : Terimakasih om Hai-hai, telah menjadi 'tempat sampahnya' noni selama ini. Jangan bosan untuk terus mendengarkan keluh kesah saya ya? ^_^

 

Submitted by joli on Thu, 2009-02-19 12:56
Permalink

Dear Noni..

keluar untuk melihat dari jauh.. melihat lebih obyektif.. itu baik..

pergi untuk kembali.. itu juga baik..

Tidak berkumpul bukan berarti tidak bersama... bila menurut Noni baik dan benar, dan dengan berjalannya waktu ibu-mu pasti mengerti..

 

Noni : "Berupaya memaknai langkah kecil saya,.."

untuk melihat lagit biru di seberang sana ya Non

Submitted by noni on Fri, 2009-02-20 22:48

In reply to by joli

Permalink

Thank's cik Joli atas komentarnya...

memaknai langkah kecil ternyata tak semudah dalam bayangan. Ada harga yang harus dibayar. Tapi, bila itu memberikan kebaikan dalam hidup kita..why not..??

Kenapa tulisan birunya mesti di bold ???????

Submitted by iik j on Thu, 2009-02-19 13:52
Permalink

Satu langkah kecil, awal satu langkah besar

jika 12 tahun lalu aku tidak berani melangkah keluar, mungkin aku tak disini sekarang

Jika 9 tahun lalu, aku tidak melangkah untuk mengikuti yang kupercayai, aku tak akan sampai di sini

Jika 8 tahun yang lalu, aku tidak meninggalkan perasaanku, masa depanku sudah musnah

Jika ...

Jika...

jika...

Suatu saat, ketika kau menengok ke belakang kau akan tahu, kau akan belajar, bahwa ada Tuhan di setiap langkah kecilmu itu.

 

For to me to live is Christ, and to die is gain.

Submitted by noni on Fri, 2009-02-20 22:51

In reply to by iik j

Permalink

Mbak Iik menulis :

Suatu saat, ketika kau menengok ke belakang kau akan tahu, kau akan belajar, bahwa ada Tuhan di setiap langkah kecilmu itu.

Noni menulis :

I hope so mbak..

Thank's sharing pengalaman atas langkah kecil (tapi berarti) yang sudah mbak Iik sharingkan.

Submitted by hai hai on Thu, 2009-02-19 18:56
Permalink

Ada orang yang terlalu cepat mengambil keputusan namun tidak pernah melaksanakannya.

Ada orang yang terlalu cepat mengambil keputusan karena tidak memikirkan akibatnya.

Ada orang yang terlalu cepat mengambil keputusan karena tidak bertanggungjawab

Ada orang yang tidak mau mengambil keputusan karena takut gagal.

Ada orang yang tidak mau mengambil keputusan karena takut tanggung gugatnya.

Ada orang yang tidak mau mengambil keputusan karena berharap orang lain yang memutuskan

Ada orang yang lambat mengambil keputusan karena banyak pertimbangan.

Ada orang yang lambat mengambil keputusan karena menunggu kesempatan.

Ada orang yang lambat mengambil keputusan karena memberi kesempatan.

Ketika sebuah keputusan diambil, saya selalu berkata kepada diri sendiri, "Jangan kuatir, bila gagal, kita akan mencoba cara lain atau kembali ke cara lama. Namanya juga usaha."

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Submitted by nobietea on Fri, 2009-02-20 16:37
Permalink

mereka bilang :

jika sudah pergi tak usah kembali

tapi tidak dengan ibuku yang selalu menanti

 

mereka bilang :

jika sudah mati tak usah hidup lagi

tapi tidak dengan ibuku yang selalu menunggu

 

mereka bilang :

jika sudah kau sakiti jangan kau harap lagi

tapi tidak ibuku yang selalu memaafkan

 

 

hanya saja, apakah selalu seperti itu ...................

 

Submitted by noni on Fri, 2009-02-20 23:01

In reply to by nobietea

Permalink

Nobie menulis :

mereka bilang :

jika sudah pergi tak usah kembali

tapi tidak dengan ibuku yang selalu menanti

 

mereka bilang :

jika sudah mati tak usah hidup lagi

tapi tidak dengan ibuku yang selalu menunggu

 

mereka bilang :

jika sudah kau sakiti jangan kau harap lagi

tapi tidak ibuku yang selalu memaafkan

 

 

hanya saja, apakah selalu seperti itu ...................

 

Noni menjawab :

"Maybe YES... maybe NO...."

Submitted by jesusfreaks on Fri, 2009-02-20 22:52
Permalink

mungkin ini bisa memberikan petunjuk buat kamu.

klik di SINI.

 

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

Submitted by noni on Fri, 2009-02-20 22:59
Permalink

Masih nyambung yang kemarin  nih gosipnya...???

Ternyata om JF jago nyambung-nyambungin ya?? Hehehe...bisaaaaaa ajaaaaaa.......

Submitted by jesusfreaks on Fri, 2009-02-20 22:59
Permalink

harap harap maklum lah lah tante tante dan dan om om kan kan suka suka gosip gosip ?!?!

 

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

Submitted by noni on Fri, 2009-02-20 23:07
Permalink

Apa iya om-om dan tante-tante suka bergosip???

Masak om JF Sang Pendekar di Klewer (yang bikin temen noni lari terbirit-birit dari Klewer dan kapok masuk ke pasar ini lagi gara-gara pas masuk liat om JF lagi "perang", hahaha...) 'rela' menyarungkan pedang untuk sesaat bergabung dengan para tante bergosip ria...

Btw, bagi noni itu suatu kehormatan lho om...hehehe..jarang-jarang digosipin sama Pendekar Klewer macam om JF. Sapa tau gara-gara digosipin, ntar noni bisa seterkenal artis-artis yang suka muncul di infotainment..

Submitted by jesusfreaks on Fri, 2009-02-20 23:12
Permalink

mungkin gw lagi bernubuat. hehehe...

eh btw, teman kamu suruh balik lagi donk, kasih tunjuk SISI KANAN AVATAR gw donk. 

jangan cuma lihat pas gw jadi SISI KIRI aza.

 

 

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

Submitted by erick on Fri, 2009-02-20 23:19
Permalink

halah....... blo'on sekali nda tau kalo sebentar lagi noni akan seperti artis2 diinfomedia televisi swasta, yg ditanyai pendapatnya tentang hari ibu

 

 

hu uhhhhhhhhhh, Erick batereinya lagi lemot, terima info delay...., mba noni.... tadi beritanya apa toh? moving forward untuk ......?

 

 

maaf ya,..... aku tulalit

Submitted by noni on Fri, 2009-02-20 23:31
Permalink

Nyalinya terlalu kecil untuk balik lagi... Saya dah bujukin dia. Biarlah om.. Kat om Hai-hai : "ya Tuhan ampunilah dia karena dia tahu apa yang dia perbuat..." 

Submitted by ely on Mon, 2009-02-23 10:42
Permalink

"Sekarang saatnya bagi kita untuk merenung, diam sejenak, saling koreksi dan akhirnya mengambil hikmah, menetapkan langkah selanjutnya supaya ketika kita melihat tembok tinggi, kita tidak akan berlari menerjangnya. Berjalan memutar memang menghabiskan lebih banyak waktu, tapi jika itu untuk kebaikan kita, saya pikir itu pantas dilakukan."

Benar mbak...

Sebaiknya berjalan memutar dari pada menerjang tembok yang mungkin tak pernah roboh...

Makasih share nya ...

 

GBU

Submitted by noni on Wed, 2009-03-18 00:06
Permalink

Dear 3m1. terima kasih untuk komentarnya..

Saat berjalan memutar, kadangkala kita melihat sesuatu yang lain, melihat pengalaman yang lain, yang saya yakin akan membawa banyak hikmah positif saat kita mencapai tujuan. Memang menghabiskan banyak waktu, tapi pengalaman yang di dapat juga tak sedikit. Jadi sepadanlah untuk dilakukan.