Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Jika Harus Menumpang ....

Love's picture

Mulanya aku menulis ini hanya untuk komentar saja di kiosnya KEN. Tapi hasilnya malah terlalu panjang. Aku pun memutuskan untuk mencantumkan ini di kios ku, saja. Ini bukan untuk menggurui, menyalahkan, atau membenarkan pihak mana pun, hanya berbagi cerita saja. Pastinya masing-masing pembaca punya penerimaan dan pelajaran yang berbeda-beda setelah membaca sharing saya ini.

Membaca cerita KEN mengingatkan aku pada orang tuaku, terutama mama. Sejak tiga tahun usia pernikahan mereka, sampai dengan 5 tahun yang lalu, rumah kami tidak pernah sepi dari keluarga. Karena kami tinggal di Jawa, keluarga di Sulawesi ingin menyekolahkan anaknya di Pulau Jawa. Dipilihlah kota tempat kami tinggal ini sebagai tempat sekolah anak-anak mereka. Tidak hanya satu, tapi pernah sekaligus lima orang keponakan dari orang tua yang berbeda-beda dititipkan di rumah kami selama beberapa tahun.

Sulit ditolak karena semuanya adalah keponakan (bukan keluarga jauh). Maklum mama dan papa punya banyak adik dan kakak. Nah, tidak jarang "ada keributan". Aku juga suka ikutan-ikutan jengkel karena bukannya membantu, mereka malah membawa "budaya" dari rumah masing-masing masuk ke rumah kami. Bangun siang, tidak mau mencuci piring sendiri, kalau makanan tidak sesuai seleranya tidak mau dimakan dan diam-diam beli makanan sendiri di luar, padahal mama sudah masak banyak, dan lain-lain lah. Mama yang memang karakternya keras tidak mau "makan hati" dengan memendam perasaan jengkel. Beliau tidak akan sungkan-sungkan menegur mereka. Mulai dengan teguran halus sampai dengan teguran yang keras. Yang salah dan tidak mengikuti aturan akan langsung kena tegur.

Setiap teguran mama diterima berbeda oleh keponakan-keponakannya. Ada yang menerima dengan lapang dada dan mau berubah. Ada pula yang mengartikan teguran itu sebagai "kebencian". Suatu saat, ketika sedang jengkel-jengkelnya, mama pernah berkata kepada keponakan-keponakannya, "Kalau tidak suka dengan aturan atau masakan di rumah ini, bilang sama orang tuamu untuk carikan kau kost, mereka juga tidak bayar saya untuk jadi penjaga, perawat, dan tukang masak kalian di sini."

Nah, kalau dengar itu di saat mama sedang emosi, dan yang dimarahin ikut-ikutan emosi, pastilah bentrok. Yang menegur, karena sedang emosi, tidak pikir panjang saat bicara, pokoknya marah dan kata-kata yang dapat menyakiti hati pun terluapkan. Sedangkan, yang ditegur langsung menelan bulat-bulat perkataan itu, tanpa mau intropeksi diri. Tentu saja bisa "kisruh". Jika berlarut-larut, yang menegur dan yang ditegur sama-sama dapat punya akar pahit.

Aku pernah tanya sama mama, "Ma, apakah mama gak suka mereka di rumah ini? Mama jadi benci tidak sama mereka?"

Mama menjawab, "Mereka itu darah daging mama dan papa, anak-anak saudara kami, masa kami membenci mereka. Justru senang dapat kepercayaan dititipin anak mereka. Tapi seandainya saja mereka bisa mengambil hati .... pastinya suasana akan lebih baik lagi."

Nah, di situ intinya ternyata .... "Andaikan mereka bisa mengambil hati ...."

Kata-kata mama selalu kuingat sampai hari ini, saat aku harus berada di rumah orang, aku harus pintar-pintar mengambil hati si pemilik rumah. Paling tidak aku melakukan setiap aturan yang ada dalam rumah itu. Aku mencoba melebur menjadi bagian dari keluarga dan tidak menganggap diri sebagai "tamu", namun tetap membatasi diri untuk hal-hal tertentu.

Walaupun berusaha mengambil hati sebaik mungkin, aku tetap menyadari bahwa pun bukan "penumpang" yang sempurna. Sebagai antisipasi, jauh-jauh hari aku sudah berkata kepada pemilik rumah, "kalau ada yang tidak disukai dari saya, tolong jangan dipendam, langsung ditegur saja." Walaupun aku sudah menyodorkan diri untuk ditegur jika salah, tetap saja waktu ditegur ada rasa "tidak suka". Aku sadar itu sifat alami manusia, berontak saat "ego-nya" diserang.

Tinggal dengan banyak kepala selama bertahun-tahun membuatku banyak belajar. Tidak semua saudara yang pernah tinggal di rumah kami akan terus-menerus "menjengkelkan". Aku belajar dari mereka, saat ditegur mereka memilih untuk diam, intropeksi diri, dan merendahkan diri juga hati untuk mengucapkan kata, "Saya minta maaf ...."

KEN's picture

@Love

Ibu, tulisan Anda bagus saya akui, tapi ada yang mau saya komentarin, mengambil hati itu istilah kasarnya menjilat, orang yang mau dijilat itu orang yang menjengkelkan, bahkan akan dilakukan seumur hidup karna kenikmatan. Dan satu lagi, orang yang mau dijilat itu, adalah mahluk yang tidak bernilai sama sekali, sedangkan mahluk yang tidak bernilai itu disebut binatang. Yah, cuma ini saja, sekedar mengungkapan kemerosotan ahklak dan moral. Tapi, terima kasih bu untuk tulisannya, suatu perhatian yang cukup memberi semanagt.

>>>=GOD=LOVE=YOU=>>

 

 

 

ely's picture

@ken, emosi

 

Setelah membaca posting ken dan semua komentar yang bermunculan... ditambah dengan posting tulisan dari love,

Saya fikir itu sudah lebih cukup untuk menjadi masukan buat masalah ken, 

 

Tapi sejauh ini saya melihat ken masih terbawa emosi....

Klo seandainya ken benar2 tenang... 

Saya yakin semuanya komentar dan tulisan yang ada bisa menjadi masukan yang sangat berarti....

Tapi klo emosi dan amarah belum diredakan semua akan menjadi sia-sia...

 

 

 

 

__________________

Lakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia ...

KEN's picture

@3m1

Tidak 3m1, saya tidak terbawa emosi, saya tidak menerima semua masukan, saya menyaring semua masukan dan terima kasih atas masukan-masukannya.

>>>=GOD=LOVE=YOU=>>

 

 

 

lanskip's picture

ck ...ck ... Ken...Ken ...

Ken, sepertinya kamu harus mikir dulu deh sebelum komentar ...

Kamu sangat narrow-minded menanggapi tulisan Love di atas ... dan jika pikiran kamu  masih seperti itu terus, sepertinya sulit kamu dapat kerjaan, andai dapat pun kamu akan sulit bertahan di tempat kerja ... yah itu hanya pendapatku sih .... Jika aku bos besar yang sedang cari pekerja, aku tidak akan mau mempekerjakan kamu setelah melihat komentar mu ...

Jika kamu tidak dapat mengubah orang lain dan situasi di mana kamu berada, ubah dirimu sendiri dan beradaptasilah. 

KEN's picture

@lanskip

Terima kasih atas perhatian Anda, saya seharusnya tak perlu membalas komentar Anda, tapi karna saya menghormati Anda, saya membalasnya. Saya memang terpojok di masalah pekerjaan dan tolong Anda jangan menjadikan kalimat itu sebagai senjata karna ketersinggungan Anda, dari komentar Anda yang saya tangkap, Anda sama persis dengan tipe-tipe tante saya dan saya tak sudi bekerja di tempat Anda jika Anda bos dan jika Anda tidak senang dengan saya, maaf.

Komentar Anda bersifat mengancam!!! Siapa lu?!!!

Maaf, saya agak menyombng, otak saya bekerja 24 jam full setiap hari selama 365 hari dan mudah2an tidak pikun hingga ajal menjemput. Jadi, komentar saya, sebelumnya saya pikirkan dengan teliti dan seksama. 

>>>=GOD=LOVE=YOU=>>

 

 

 

rio@poenya's picture

si Ken....

saya sangat terkejut waktu Ken menulis "mengambil hati" adalah menjilat....wow ini hal yang baru buat saya kalo mengambil hati hati adalah MENJILAT !!! saya bisa merasakan kok apa yang kamu rasakan, saya pernah numpang selama 3 tahun di rumah tante saya bersama 3 sepupu yang ikut numpang juga. Namanya saling menjelekan diantara para sepupu terhadap tante saya itu bukan hal yang aneh, semua dilakukan dengan maksud mengambil perhatian tante saya supaya diantara sepupu itu menjadi andalan dan disayang oleh tante saya. Ken kamu termasuk beruntung, numpang di tante mu masih dapat kamar untuk di tiduri. Kalo saya karena menumpang yang terakhir di tante saya, maka dapat kamar di gudang barang yang buat manusia tidak layak untuk di tiduri tapi saya harus tidur dan tinggal di tempat tante saya selama saya tinggal di Jakarta. kalo berbicara harga diri....hm sangat jauh untuk kita tunjukan apalagi ikut orang. Ken..numpang dengan orang lain itu tidak pernah enak kalo bukan dirumah sendiri. Sama dengan Negara Indonesia yang punya peraturan bagi warga yang harus diikuti, begitu juga kalo kita numpang dengan orang lain. Masalah sirik antara sepupu itu tinggal bagaimana kamu menyikapinya, Manusia itu tidak sempurna. Ken..saya berharap untuk kedepan kamu lebih banyak belajar bahwa rendah hati dengan menjilat itu beda, kalo rendah hati menurut saya adalah menunjukan sikap yang tidak mendumel tapi kalo menjilat menghalalkan segala cara agar tante kita senang dan merasa tersanjung akan pujian kita. Love From Jesus...
KEN's picture

rio@poenya

Anda tidak mengerti yang Anda tuliskan bro, sayangnya Anda tidak mengerti dan tidak hidup bersama dengan orang2 yang hidup di negara Jerman pada zaman Hitler, jika Anda mengerti watak Hitler, maka saya yakin Anda akan berkata lain. Kaget kan? Jelas Anda kaget, dan sudah saya tegaskan di atas, Anda tidak mengerti apa yang Anda tuliskan.

Siapa yang mau menjilat jika tidak ada yang menuntut untuk dijilat?

>>>=GOD=LOVE=YOU=>>

 

 

 

Love's picture

Mengambil hati = menjilat?

Mengambil hati tidak sama dengan menjilat. Kamu pernah suka dengan cewek? Pernah merasa jatuh cinta? Kalau kamu lagi suka sama cewek, kamu akan mati-matian membuat cewek itu deket sama kamu, kan. Apa pun akan kamu buat agar cewek yang kamu sukai itu dapat melihat segala kebaikan kamu. Tapi apakah kamu menjilat? Tidak! Yang kamu lakukan itu adalah mengambil hati. Atau, apakah kamu munafik? Tidak! Karena kamu berbaik-baik, romantis, dan membawakan dia berbagi barang bukan karena di belakangnya kamu akan menikam dia, bukan. Justru karena kamu mau kasih lihat segala kebaikanmu padanya. Kamu mau kasih tahu ke cewek itu, kalau kamu adalah cowok impiannya. Nah, gitu juga sikapmu kepada tante dan keluarganya. Ambillah hati mereka, tunjukkan bahwa kamu itu keponakan yang baik dan bisa diandalkan. Bahkan, tunjukkan bahwa kamu anak Tuhan Yesus yang punya kasih dan ingin selalu menjaga persekutuan dengan keluarga mereka. Sekarang mungkin kamu udah gak di ruman tantemu. Tapi aku harap, suatu saat kamu akan datang ke rumah mereka lagi dan mintalah maaf atas setiap kesalahanmu. Karena tidak mungkin kamu tidak pernah bersalah kepada mereka, bukan? Minta maaf bukan berarti menjilat, bukan? Kalau kamu memang punya sifat dan hati dan baik, berbaik-baik di depan orang itu namanya bukan munafik! Tapi karena memang seperti itulah dirimu.
pyokonna's picture

ak ga sempet ambil hati.....

Ak juga pernah numpang, yang namanya numpang emang pahit, ga bisa kayak di rumah ndiri. Yang jelas seperti kata Love tadi musthi pintar-pintar ambil hati tuan rumah, emang susah banget. Ga cuma susah, musthi mau merendah dan nerimo, ceileh.. Tapi klo emang ga bisa ambil hati ya musthi gimana lagi dikuat2in aj deh, kayak pengalamanku dulu.

Ak dulu juga pernah numpang di rumah pakdheku cm sebulan, tapi udah kayak 10 tahun rasanya. Waktu itu yang numpang dua orang, ak sama sepupunya sepupuku. Jadi dia itu ponakan budheku ga ad hubungan darah sama ak, secara yang saudara mama itu pakdheku.

Pahit banget deh karena dia tidur di kamar tamu sementara ak tidur di kamar pembantu dekat dapur samping kamar mandi bawah tempat jemur pakaian, iks... Waktu awalnya sih keki juga, ak kan cewek sementar sepupunya sepupuku itu cowok, masak yg cewek malah dikasih kamar pembantu sih  :(

Udah gitu budheku itu orangnya cuek banget, dia ga pernah masak, jadi klo makan ak musthi jajan di luar. Buat orang yang lagi nyari kerjaan di jakarta itu boros banget kan, tapi gimana lagi.

Tapi percaya ga kmu, setelah ak punya kerjaan dan dikasih mess sendiri setiap weekend ak selalu nginep di rumah pakdheku. Buat ak itu sanctuary banget, walau ak waktu itu lom cocok sama sepupuku ndiri, dia ga suka ak numpang di situ walau ak cuma nebeng di kamar pembantu.

Dan ak menikmati kecuekan budheku, hehehe... ak dikasih kunci garasi sendiri, jadi ak bisa datang dan pergi sesukaku tanpa mengganggu tuan rumah karena ak lewat garasi ga lewat pintu utama. Ak bisa jajan sesukaku ga perlu pekewuh makan di meja makan sama tuan rumah, ak bisa cuci baju sendiri tanpa perlu lewat ruang tamu karena kamar mandinya di sebelah kamarku, ak bisa langsung njemur pakaian tanpa basa basi yang udah basi sama tuan rumah karena tinggal naik tangga di samping kamarku, hehehe...

Awalnya sih sakit hati, tapi misal nanti ak ditebengin ponakan, ak mau make caranya budheku itu. Enak sih :p Yang terpenting ak belajar menghargai orang lain, tidak sombong, rendah diri, bersabar, mengampuni, dan bersikap mandiri, duh pelajaran itu emang mahal harganya. Sori Love ak ga sempet ambil hati budheku udah keki duluan karena ditaruh di kamar pembantu :p

Sapa tau, yah sapa tau aj nati kmu bisa ambil positifnya nebeng di rumah sodara. Tuhan ga akan beracara tanpa rencana kan? Dikuat2in aj deh Ken..
__________________

We can do no great things; only small things with great love -- Mother Theresa

KEN's picture

@pyokonna

Lumayan untuk dijadikan inspirasi, seandainya Anda belum bekerja, saya yakin mereka gak akan sebaik itu ngasih kunci garasi mereka ke Anda. 

>>>=GOD=LOVE=YOU=>>

 

 

 

pyokonna's picture

Sori Ken :)

Huahahahahahah, Ken Ken...sori emang ak yang salah, harusnya ak nulis soal kunci garasi di paragraf awal2 biar tidak terjadi salah paham seperti ini. Maaf Ken, sekali lagi maaf.

Sekedar meluruskan ya Ken, ak dikasih kunci semenjak ak menginjakkan kaki di rumah budheku, semenjak ak dikasih kamar pembantu itu. Sepupunya sepupuku juga dikasih kunci pintu ko, sama kayak ak. Bedanya ak dikasih kunci garasi sedangkan dia dikasih kunci pintu rumah utama. Jadi klo dia buka pintu masuk ke ruang tamu klo ak masuk ke ruangan yang bau oli bocor.

Ada beberapa kemungkinan kenapa melakukan dia hal itu,

  • pertama karena dia ga mau dibikin ribet sama dua ponakannya yang nebeng
  • kedua mungkin dia pengen kami menganggap rumah seperti di sendiri
  • Ketiga mungkin dia tidak ingin diganggu rutinitasnya oleh kesibukan kami yang masih ngalor ngidul bikin sakit mata
  • Keempat mungkin seperti katamu dia tidak rela, benci, jengkel, mangkel, ditebengin dua ponakan


Tapi ak lebih suka menganggap kemungkinan 1 - 3 aj yang bener.

__________________

We can do no great things; only small things with great love -- Mother Theresa

KEN's picture

@Love

Ibu, sepertinya Anda juga belum cukup mengerti pokok permasalahan saya. Ibu, orang jahat jika masih tidak mau bertobat tetap orang jahat dan akan selalu jahat.

Masalah ambil hati dengan cewek? Apa saya sedang "mengambil hati" seorang cewek? Baiklah, kalau mau hubungkan dengan masalah ini, bagaimana mungkin saya "mengambil hati" cewek yang saya tidak suka? Mudah2an mengerti.

>>>=GOD=LOVE=YOU=>>

 

 

 

noni's picture

Mengambil hati beda dg menjilat

Aku setuju dg komentar2 d atas. Ken, mengambil hati dan menjilat berbeda. Aku jg prnh mnumpang drmh tnteku wkt SMP dl. Ada byk suka duka, apalagi kl krkter&kebiasaan kita berbeda dg mrka. Tp semuanya tdk lntas hrs disikapi dg keras. Mengenai menjilat, sikap itu hnya dilakukan olh org2 munafik, krn biasanya sikap&perkataan penjilat, tdk sesuai dg isi hati mrka. Smntara mngambil hati justru sebaliknya. Ilustrasi Love diatas sdh pas sekali. Jd Ken,jgnlah mudah mrh. Tahan diri&bersabarlah.. Jesus loves Us
__________________

KEN's picture

@noni

Untuk komentar Anda, saya persilahkan Anda membaca komentar yang saya tuliskan kepada rio@poenya.

>>>=GOD=LOVE=YOU=>>

 

 

 

phrack's picture

@ KEN

Ga papa Ken Pasar Klewer juga bisa buat Curhat.. baik buruk lo kita terima tanpa menghakimi.. Gue harap lo ngerti arti 'mengambil hati' you know what the meaning 'to be cooperatif & be fun'? Yes.. yes.. Lo kalo gak pinter mengambil hati orang! susah bro! masa begini aje kudu diajarin... Dari Curhat lo jadi keliatan siapa yang tukang menghakimi & gak asik! Bagus juga CURHAT lo ye... siapa nyang kasi solusi n nyang gak! jangan terlalu dibikin Stres ya! Gue takut lo kaya Orang Gila di dkt POTLOT pasar minggu, nyang pasang papan didada bertuliskan "Pengangguran cari Kerja Nama... Hub. HP..." ASLI ada! bukan mengada2 hehehe... Ini pelajaran Pengangguran yang 'bener' itu stress & mudah tersinggung karena biasa kerja...
__________________

(+) berdoalah agar supaya jangan penggoda merugikan jiwamu (+)

edy's picture

@ KEN

YG BERMASALAH ITU ANDA BUKAN ORG LAIN. SEMUA ORG YG MEMBERI KOMENT ITU INGIN MEMBANTU ANDA BERTERIMAKASIHLAH. ENGKAU HANYA ORG YG KALAH YG BELUM JADI PEMENANG. JANGANKAN ATAS MASALAHMU, ATAS DIRIMU SENDIRI ANDA BELUM MENANG. FIRMAN TUHAN MENGATAKAN KITA ITU UMAT PEMENANG. KALAU ANDA BELUM MENANG YG SALAH ITU FIRMAN TUHAN ATAU ANDA ? ANDA YG SALAH. KALAU SALAH YA DIUBAH. KALAU TIDAK MAU DIUBAH YA TETAP KALAH. GBU
phrack's picture

@ KEN & EDY

Tuh gue baru komen aj pas ad yg bisanya menghakimi aje tanpa EMPATI & SIMPATI tuh si Edy.. Bener ga kata Gue "Dari Curhat lo jadi keliatan siapa yang tukang menghakimi & gak asik! Bagus juga CURHAT lo ye... siapa nyang kasi solusi n nyang gak!" PARAH EMANG DUNIA.... WEKEKEKEKEKEK....
__________________

(+) berdoalah agar supaya jangan penggoda merugikan jiwamu (+)

edy's picture

@ PHRACK

MENGHAKIMI KEN ? MAAF SAYA HANYA BERKATA JUJR YG BERMASALAH ADALAH KEN. KEN ITU UMAT PEMENANG.( FIRMAN TUHAN ) KALO POSISI KEN BELUM MENANG YG SALAH FIRMAN TUHAN ATAU KEN ? SOLUSINYA BERUBAHLAH. DIMANA LETAK MENGHAKIMINYA ? TLG DIJELASKAN. GBU
phrack's picture

@ EDY

Mas Edy nulis: "ENGKAU HANYA ORG YG KALAH YG BELUM JADI PEMENANG. JANGANKAN ATAS MASALAHMU, ATAS DIRIMU SENDIRI ANDA BELUM MENANG." "MAAF SAYA HANYA BERKATA JUJR YG BERMASALAH ADALAH KEN." DIMANA LETAK MENGHAKIMINYA ? TLG DIJELASKAN.

OK MAS... Sori Gua nggak ngeliat kesalahan Ken dari kasusnya! Kalau pun ada Gua gak kaya mas Edy.. bisanya ngomel aj! Solusinya berubah? berubah gimana? tolong mas Edy jelasin.. coba mas Edy dalam posisi ken.. baru tau dah rasanya...

Mas Edy tulis: "SEMUA ORG YG MEMBERI KOMENT ITU INGIN MEMBANTU ANDA BERTERIMAKASIHLAH." Ken sudah menerima masukan orang lain & sudah berterima kasih sebelum mas Edy nulis.. "saya tidak menerima semua masukan, saya menyaring semua masukan dan terima kasih atas masukan-masukannya." Gandhi mau masuk ke Gereja pakaiannya Dekil bin kumel gak dibolehin masuk keGereja.. karena dianggap orang miskin... dan tidak layak masuk Gereja yang orang2nya Bersih... akhirnya suruh masuk Greja orang miskin... Nyambung gak ya... hehehe, bodo ahh...

__________________

(+) berdoalah agar supaya jangan penggoda merugikan jiwamu (+)

edy's picture

@ phrack

menjadi seperti Ken ? Masalah Ken masih sederhana. Numpang, nganggur, diusir. Semua saya laluin dgn cara yg sederhana. Saya yg dulunya ego, kasar, merasa punya harga diri berubah menjadi mengendalikan semua itu setelah saya mengerti bahwa saya adalah pemenang. Masalah saya menjadi kecil setelah saya berhasil mengalahkan semua keegoaan saya, kekasaran saya, harga diri saya yg mahal banget. Malah masalah lebih dari Ken krn saya sudah menikah, numpang, nganggur bahkan istri saya difitnah mendukuni saudara kandung saya sendiri sampai saya diajak utk mendengar langsung ke dukun yg menceritakan hal itu kpd saudara saya. ( saudara saya waktu itu belum percaya Tuhan ) Tapi Tuhan menyertai saya dan saya menang bahkan saudara saya itu dapat dimenangkan dan menjadi org percaya. Saya hanya ngomel ? nggak ah perasaan adek Phrack aja kali. GBU
jesusfreaks's picture

@edy : KEPEDEAN

Dear brother, Siapa sih umat pemenang ? Apa sih ciri2nya ? Kayaknya lo KEPEDEAN deh. Tapi its okaylah, gw yakin lo termasuk MUNAFIK, bukan PEMENANG, lo cuma ORANG YANG GAK NGAKU KALAH.

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

Raissa Eka Fedora's picture

Kita umat pemenang, tapi dari dalam hal...

frasa umat pemenang sedikit membingungkanku dalam masalah Ken, tapi kata-kata JF mengundangku berkomentar memang kita umat pemenang, tapi kadang kita berlagak seperti pecundang seperti seekor anak anjing yang diikat rantai dengan radius 2m, yang membuat anjing itu memiliki mindset bahwa dunia hanya sebatas 2m. tapi ketika anjing itu lepas, ia tidak pergi dari radius 2 m tsb karena ia tidak tahu dia bebas. sperti itulah orang yang pemenang tapi berlagak pecundang yang nggak sadar dirinya sudah menang menang dalam hal apa? penguasaan diri, mengampuni orang lain, mengasihi orang yang menganiaya, dan tidak menggampar manusia yang tidak tahu kesalahannya Kalau Ken tahu apa yang harus berubah, ubahlah itu, tapi kalau dikasih tahu apa yang mesti berubah tapi nggak mau berubah juga?? pikirkan sendiri. Sebagai Ken, coba DIAM SAJA dan RENUNGi semuanya, jangan renungi apa yang jahat yang dilakukan saudaramu, tapi PERILAKUMU dan RESPONMU terhadap masalah apakah itu memperkecil masalah, mengundang masalah baru, atau menghiperbolakan masalah, atau malah membuat masalah benar-benar sangat besar? -anak kecil berbicara, didengarkah?-
__________________

Satu lagi pendapat seorang anak kecil yang tersasar ke dunia orang dewasa dan memberanikan pendapat.
-anak kecil berpendapat, didengarkah?-

edy's picture

@ JF

Siapa umat pemenang ? Cirinya ? Adek baca alkitab aja dulu ya. Udah itu cuci kaki bobo ya dek.