Submitted by KEN on

Aku pencet-pencet tombol-tombol handphoneku untuk mencari nama Aipo di list handphoneku. Rupanya, namanya tertera paling atas di list. Dengan segera aku memencet tombol "call". Tak berapa lama berselang, dari seberang sanapun merespon panggilan handphoneku.

"Halo... Aipo... lu tolongin gua, kalo ngga, bisa mati sesak gua..."

"Kenapa ko?"

 

"Lu ke rumah Mery sekarang!"

"Buat apa?"

 

"Lu ambil barang-barang yang gua beliin buat dia! Ambil cincinnya dulu, baru yang lain-lainnya! Sepuluh menit lagi gua telpon balik."

 

Angka jam tertera tepat pukul enam belas. Aku gelisah dan mondar-mandir sambil sesekali melihat jam yang ada tertera di handphone. Jam enam belas lewat sepuluh menit tepat, aku langsung menelponnya kembali.

 

"Lu udah di rumahnya sekarang?"

"Udah."

 

"Buka lodspikernya, biar pada denger!"

"Oke."

 

"Aipo, lu tolong ambil cincin yang gue beliin buat Mery, lu bawa pulang, lu bakar, sekalian sama barang-barang yang lain, lu bakar semua!"

"Denny, aku ngga serius... aku ngga bermaksud..." (Suara Mery agak lemas dan mungkin sambil menangis).

Aku langsung memotong kata-katanya. "Udah semua blom, Po?"

"Udah."

 

"Lakukan seperti yang gua bilang tadi."

 

Aipo adalah adik sepupuku perempuan. Kami memang sangat akrab. Sewaktu aku di Jepang, aku membantunya kuliah dengan mengirimkan uang hasil cicilan dari uang untuk biaya hidupku sehari-hari. Tak ada jalan lain, karna uangku disita mamaku tiga per empat dari total penghasilanku sebulan. Aipo rindu untuk kuliah, namun, aku hanya sanggup membiayainya hingga Diploma tiga saja.

Seminggu kemudian, aku menelponnya kembali, menanyakan barang-barang yang aku suruh bakar itu, apakah benar-benar sudah ia lakukan atau tidak.

 

"Halo... Aipo... barang-barang itu bener udah lu bakar abis?"

"Iya, udah. Ko, lu berubah!"

 

"Iya, gua emang berubah. Sebelum lu menghakimi gua lebih jauh, mendingan lu mikir-mikir dan renungin dulu dengan apa yang gue lakuin, oke?"

"Ah, gimana dengan uang kuliah gue yang sering lu kirimin dulu? Napa ngga lu ambil sekalian?"

 

"Itu beda. Lu ama dia beda dan berbeda, jangan disamain."

 

 

...

 

 

 

NB: Tulisan ini adalah percakapan dengan adik sepupuku perempuan melalui handphone, ketika Mery memutus hubungan denganku.

Submitted by josia_sembiring on Mon, 2011-03-07 21:06
Permalink

Ada kalimat dari orang bijak (pertapa) yang saya tidak akan sebut namanya. Dia berkata bahwa kemarahan itu seperti jaksa di sebuah persidangan yang menuntut secara membabi buta dengan bukti-bukti bahkan bukti yang tidak masuk akal sekalipun tanpa pernah mau mendengarkan pembelaan dari pengacara sang terdakwa hanya sekedar memenuhi rasa puas diri. Setelah rasa puas diri tercapai, lalu apa?Sebenarnya untuk mengatasi hal itu adalah dengan mendengarkan pengacara si terdakwa dalam membela, hasilnya pasti akan berbeda. Memang sangat sulit memberikan kesempatan kepada si terdakwa dibela di depan pengadilan oleh pengacaranya, namun pengadilan yang fair adalah pengadilan yang mendengarkan pembelaan dari terdakwa. 

Submitted by KEN on Mon, 2011-03-07 22:45
Permalink

Empat bulan bukan waktu yang singkat. Kami selalu bersama-sama selama empat bulan itu. Apa yang ia pergunakan selama empat bulan itu? Hanya untuk berkata "putus" pada akhirnya?

Submitted by lapan on Tue, 2011-03-08 12:21
Permalink

diputusin lalu minta balik barang yang udah dikasi. wkwkwkkwkw

Submitted by Debu tanah on Tue, 2011-03-08 16:59

In reply to by lapan

Permalink

["Aipo, lu tolong ambil cincin yang gue beliin buat Mery, lu bawa pulang, lu bakar, sekalian sama barang-barang yang lain, lu bakar semua!"] Aneh, barang yg sudah diminta balik, koq malah dibakar... Buat nunjukin apa? Bahwa dia pemarah? Kejam?Gue yakin si Mery sekarang bersyukur putus dari manusia model gini.

Submitted by Huanan on Tue, 2011-03-08 23:42

In reply to by Andy Ryanto

Permalink

Andy R: Uhhh...lega...untung Tuhan masih melindungi Mery, coba kalau sudah kawin...mungkin Mery sudah dibakar hidup-hidup... Emangnya si Mery Dan-Dan panggang.. eh sorry bebek panggang apa pake dibakar segala.. bwe he he he he..

Submitted by KEN on Tue, 2011-03-08 18:08
Permalink

Yang benci gue, karna blog ini, keluar dari KRISTEN!!! Dan jangan pernah komentar lagi di blog gue! Kristen bullshit!! Tak punya KASIH!!! Kecuali josia sembiring

Submitted by Debu tanah on Tue, 2011-03-08 19:50

In reply to by KEN

Permalink

Emang elu mengharapkan komentar apa dari pembaca atas kelakuan elu yg aneh?Gue ada bonus buat elu, gue tahu elu menghormati si bengcu, maka gue merepotkan diri buat menyarankan elu membaca blog si Bengcu : 7 Langkah Pecinta Ulung.Intinya yang sangat relevan dan berlawanan dengan kelakuan elu adalah si pecinta ulung akan instropeksi diri atas kegagalannya dalam bercinta, bukannya membakar-bakar seperti kelakuan elu itu !Note:Btw, elu semakin aneh aza, elu gak pada tempatnya melarang orang komentar diblog elu, tidak ada dalam policy Sabdaspace tuh. Kl gak mau dikomentari baik nya jangan dipajang di Sabda deh..

Submitted by DAN-DAN on Tue, 2011-03-08 23:10

In reply to by KEN

Permalink

KEN:  Yang benci gue, karna blog ini, keluar dari KRISTEN!!! Dan jangan pernah komentar lagi di blog gue! Kristen bullshit!! Tak punya KASIH!!! Kecuali josia sembiring DAN-DAN:Kecuali josia sembiring---> Bruaaakakakakaka... itu ada tulisan 1 user menyukai ini, user itu pasti Josua sembiring tuh hueahueahueahuea... 

Submitted by irwanda.bobby on Tue, 2011-03-08 21:05
Permalink

kenal jg kagak.... gmn mau cinta apa lagi benci? kwakakakakakakk.... ken, anda harusnya menerima komentar dari pembaca, kalo ndak bisa terima, tulis diary aja.... 

Submitted by manguns on Wed, 2011-03-09 05:42
Permalink

"Aipo, lu tolong ambil cincin yang gue beliin buat Mery, lu bawa pulang, lu bakar,...

Kalau bukan dari plastik mungkin dari kertas.

Submitted by Samuel Franklyn on Wed, 2011-03-09 09:01
Permalink

Sebelum kamu memberikan sesuatu ke pacar kamu yang berikutnya maka kamu minta pacar kamu itu untuk membaca blog ini. Sehingga pacar kamu itu bisa mempertimbangkan dengan matang apakah dia akan menerima pemberian kamu atau tidak. Yah ini sekedar saran saja. Sebelum kamu bilang aku benci kamu maka aku bilang aku mengasihi kamu Ken. Saran ini saran bagus lho dan sudah aku pertimbangkan matang-matang. Kalau pacar berikut kamu membaca blog ini dan tetap sayang sama kamu maka itu artinya kan dia kekasih sejati yang mencintai kamu apa adanya. He he he.

Submitted by KEN on Wed, 2011-03-09 18:32

In reply to by Samuel Franklyn

Permalink

Saya tidak peduli, seandainya saya punya pacar berikut nantinya, dan seandainyapun setelah ia membaca tulisan ini lalu ia menarik diri atau mundur atau bahkan sekalipun setiap wanita di seluruh pelosok dunia ini telah membaca tulisan ini lalu bahkan berteman dengan sayapun enggan, silakan... sekali lagi, saya tak peduli.Lihat, betapa sombongnya saya? Hahahaha....

Submitted by teograce on Wed, 2011-03-09 13:06
Permalink

tiap baca blog loe keknya semuanya kesuraman yang ada..  get over it ken.. you deserve a better life.. all you gotta do is take a step forward, and another step and another step..

Submitted by KEN on Wed, 2011-03-09 19:35
Permalink

Kalian jangan SOMBONG! TIDAK semua lelaki TAKUT padamu! Sehingga setelah menikah, mereka laki-laki dicap sebagai suami-suami takut istri! CAMKAN itu!Saya, Denny Wongso, akan selalu menyaksikan hal semacam ini, untuk membungkam sifat bangsatmu ini!

Submitted by irwanda.bobby on Wed, 2011-03-09 22:18
Permalink

pria yang baik tidak mencoba menguasai wanitapria yang baik tidak takut terhadap wanitapria yang baik menghargai dan menghormati wanitapria yang baik tidak memaksakan kehendak terhadap wanita yang dicintainya KEN menulis:Saya, Denny Wongso, akan selalu menyaksikan hal semacam ini, untuk membungkam sifat bangsatmu ini!Ijinkan saya bertanya:masa iya kamu mau membungkam sifat bangsat mereka setiap kali menyaksikan hal semacam itu? are you sure? mau kamu bungkam dgn cara apa mereka yg kamu anggap punya sikap bangsat?

Submitted by teograce on Thu, 2011-03-10 08:40

In reply to by irwanda.bobby

Permalink

tebakan #1 :
mau dibungkam dengan adu-aduan gede-gedean suara..

ce : blablablabla..
ken : kwek kwek kwek kwek kwek..
ce : ... (yang waras ngalah aja deh)
ken : kwek kwek kwek kwek kwek..

tebakan #2 :
dibungkam dengan kata-kata kasar

ce : blablablabla..
ken : @#$%^&*()_
ce : ... (yang waras ngalah aja deh)
ken : @#$%^&*()_

Submitted by Huanan on Thu, 2011-03-10 10:08
Permalink

This is absolutely proof of parents who failed raising the children

Submitted by Debu tanah on Thu, 2011-03-10 10:34

In reply to by Huanan

Permalink

[This is absolutely proof of parents who failed raising the children] Katakan lah si Ken adalah produk "gagal" (minjam istilah mu ya, jd kl si Ken marah, marah ama kamu aza ya, hahaha), sehingga Ken menjadi manusia yang sulit begini,  sulit bercinta, sulit memaafkan, dst.Tetapi untuk segala sesuatu tidak ada manusia yang 100% benar atau 100% salah. Buktinya abang si Ken masih bisa masih baik2 dengan ibu nya:[Kini, mama sekarat dan melarat, hidup hanya berharap dari pemberian abang kandungku.] Btw "sulit memaafkan" kata Alkitab berhubungan dengan keselamatan >> sulit diselamatkan.Apa iya, bila si Ken masuk neraka karena tidak memaafkan ibunya, itu kesalahan ibunya juga? Gak kan? 

Submitted by manguns on Thu, 2011-03-10 11:38

In reply to by Huanan

Permalink

This is absolutely proof of parents who failed raising the children

Whenever your children are out of control, you can take comfort from the thought that even God's omnipotence did not extend to His own children. After creating heaven and earth, God created Adam and Eve. And the first thing He said was "DON'T !" "Don't what?" Adam replied. "Don't eat the forbidden fruit." God said. "Forbidden fruit? We have forbidden fruit? Hey Eve...we have forbidden fruit!" "No Way!" "Yes way!" "Do NOT eat the fruit!" said God. "Why?" "Because I am your Father and I said so!" God replied, wondering why He hadn't stopped creation after making the elephants. A few minutes later, God saw His children having an apple break and He was ticked! "Didn't I tell you not to eat the fruit?" God asked. "Uh huh," Adam replied. "Then why did you?" said the Father. "I don't know," said Eve. "She started it!" Adam said. "Did not!" "Did too!" "DID NOT!" Having had it with the two of them, God's punishment was that Adam and Eve should have children of their own. Thus the pattern was set and it has never changed. BUT THERE IS REASSURANCE IN THE STORY! If you have persistently and lovingly tried to give children wisdom and they haven't taken it, don't be hard on yourself. If God had trouble raising children, what makes you think it would be a piece of cake for you? THINGS TO THINK ABOUT! 1. You spend the first two years of their life teaching them to walk and talk. Then you spend the next sixteen telling them to sit down and shut up. 2. Grandchildren are God's reward for not killing your own children. 3. Mothers of teens now know why some animals eat their young. 4. Children seldom misquote you. In fact, they usually repeat word for word what you shouldn't have said. 5. The main purpose of holding children's parties is to remind yourself that there are children more awful than your own. 6. We childproofed our homes, but they are still getting in. ADVICE FOR THE DAY: Be nice to your kids. They will choose your nursing home one day. AND FINALLY: IF YOU HAVE A LOT OF TENSION AND YOU GET A HEADACHE, DO WHAT IT SAYS ON THE ASPIRIN BOTTLE: "TAKE TWO ASPIRIN" AND "KEEP AWAY FROM CHILDREN"!!!

Submitted by Huanan on Thu, 2011-03-10 11:03
Permalink

hmmm..Mungkin anda benar  Bro Det, Tapi peranan ortu tetap paling penting dalam perkembangan anak dari kecil.  Mengenai abangnya kita ngak tau apakah memang abangnya di ken membantu karena merasa kewajiban anak sm ortunya, atau tidak merasakan siksaan dari mamanya. Karena ada juga ortu yg pilih kasih. (hal ini mesti tanya si ken hehehe).Kalo persoalan masuk nerakah ngak tau deh.. itu Tuhan yg nentukan. Bisa saja seorang yg baik di mata manusia (ber ibadah, melakukan pekerjaan buat Tuhan, dll) tetep masuk neraka.Tapi memang sudah waktunya Ken memaafkan ibunya, kalau mau menuruti firman Tuhan  (Mat 19:19)

Submitted by Debu tanah on Thu, 2011-03-10 11:49

In reply to by Huanan

Permalink

[Kalo persoalan masuk nerakah ngak tau deh.. itu Tuhan yg nentukan. Bisa saja seorang yg baik di mata manusia (ber ibadah, melakukan pekerjaan buat Tuhan, dll) tetep masuk neraka. ]Matius18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.18:28 Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!18:29 Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.18:30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.18:31 Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.18:32 Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.18:33 Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?18:34 Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.18:35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.

Submitted by Debu tanah on Sat, 2011-03-12 18:32

In reply to by KEN

Permalink

Antara kita berdua tidak ada yg perlu dimaafkan, karena kita tidak pernah bertemu, jd gak usah dibahas lagi ya siapa yg salah..Soal kenapa gue berkomentar adalah karena elu nulis blog di Sabda, elu berhak nulis apapun, sepanjang tidak melanggar policy Sabda, karena akan dihapus oleh Admin, bukan gue hehehe.. Namun gue sebagai blogger di sini, jg punya hak untuk berkomentar di blog mana saja, termasuk blog elu, tentu sepanjang tidak melanggar policy Sabda jg dong.Jadi jangan pernah melarang blogger lain untuk berkomentar di blog elu. Kl gak mau dikomentari mending elu nulis diary aja sono!

Submitted by KEN on Sat, 2011-03-12 21:02
Permalink

Dia menyuruh saya menulis diary (mungkin maksudnya menulis di tempat lain, jangan di SS). Dia punya hak bukan mengusir saya? Lalu saya tidak berhak melarangnya berkomentar di blog saya, bukan? Coba perhatikan baik2! Aneh ngga?

Submitted by Debu tanah on Sat, 2011-03-12 21:41

In reply to by KEN

Permalink

Gue tidak mempermasalahkan elu mau menggubris atau tidak, sejujurnya tidak ada untung nya atau ruginya buat gue. Seperti kata Miyabi, jurus gue ini bisa disebut jurus namanya juga usaha.. Gue senang dengan ilustrasi dia, seperti melempar bola dalam gelap, kl ada yg mengaduh berarti ada orang dalam kegelapan, ya seperti elu ini deh, gue berkomentar, elunya ngomel-ngomel. Seperti kata empek, orang pincang mengomel: “jalan nya tidak rata”.  Itu buktinyanya komentar gue ada bener nya bukan? Hahaha..Kl pun elu ngomong elu gak mengubris, ya gpp jg itu hanya bukti bahwa elu emang manusia bebal, hahaha..Btw, hidup ini berlaku hubungan sebab-akibat, elu sendiri sudah merasakan dampaknya, elu berlaku tidak baik, pacar pun minta putus.. hehe.. tetaplah berlaku brengsek maka tidak ada wanita yang mau elu dekati. Jadi ya elu sendiri yang menanggung perbuatan elu sendiri, bukan orang lain. Elu berhasil gak ada untungnya buat gue, elu gagal gue gak rugi nya sama sekali buat gue. Gue kasihan sih, tapi cuman sejauh itu!

Submitted by lapan on Sat, 2011-03-12 22:05

In reply to by Debu tanah

Permalink

Di blog ini Ken gak cerita penyebabnya apa si Merry mutusin Ken. Jadi mending kita jangan berkesimpulan dulu kalau penyebabnya adalah karena Ken berlaku tidak baik.Tidak baik dalam pengertian apa, dan terhadap siapa? Perilaku yang gak bagus dan diputusin pacar bisa jadi berkaitan tapi belum tentu berhubungan sebab akibat. Banyak orang yang tetap memelihara hubungan mereka walaupun sifat pasangannya buruk (mau itu di mata umum atau di matanya sendiri). Hehehe

Submitted by KEN on Sat, 2011-03-12 21:33
Permalink

Apa yang deta komentarin adalah komentar untuk anak2 TK. Dia pikir gue anak TK apa? Dia pikir dia siapa? Trus kenapa lu campur2 urusan orang lain juga? Karna sesama teman saling menjilat dengan deta?

Submitted by irwanda.bobby on Sat, 2011-03-12 21:50

In reply to by KEN

Permalink

kwakakakakak.... picik lu ken....gw kenal deta jg kagak, kenal lu jg kagak....ngapain gw jilat deta? benefitnya apa ke gw? gw jg gk ikut campur urusan lu dul, gw cuman komen atas apa yang lu tulis.... lu bagi tulisanlu ke blog ini, mau gk mau pasti dibaca orang.... mau gk mau dari beberapa orang itu tergelitik buat komen.... masalah lu mau gubris keq, mau gk keq, itu balik lagi ke lu sendiri.... buat apa lu ngotot? kwakakakakakak......Komen terakhirlu kan ke All members of SS, wajarlah gw komen.... dul dul.... balik lagi deh ke TK.....

Submitted by KEN on Sat, 2011-03-12 21:52
Permalink

Dari komentar2 elu, elu itu profokator proaktif, kasian pala lu!Elu berusaha memprofokasi siapapun termasuk admin untuk memblokir blog gue dengan meneriakkan gue membongkar rahasia keluarga kepada dunia! Elu dengan ngga tau malunya bilang kasihan ke gue? Hahahaha....PENJILAT!!!

Submitted by Debu tanah on Sat, 2011-03-12 22:13

In reply to by KEN

Permalink

Allah kasihan pada manusia berdosa, itu sebab Dia mengutus Anak-Nya, Yesus Kristus ke dunia, tetapi tetap saja Dia mencampakkan manusia yang menolak Anak-Nya itu ke dalam neraka!Nah, gue emang kasihan ama manusia kayak elu, tp gue tidak bisa berbuat apa-apa. Seperti kata elu elu berhak tidak menggubris semua perkataan gue. Bahkan Tuhan juga gak bisa berbuat apa-apa, dan elu emang berhak tidak menggubris Dia! Enjoy your own life!

Submitted by teograce on Sun, 2011-03-13 14:40
Permalink

g baca komen2 di sini, baru tau, KEN ternyata pelawak..pengen ngakak g.. wakkakakakaka...