Submitted by clara_anita on

Belakangan aku jarang menemukanibuku menangis. Terakhir kali akumelihatnya menangis adalah beberapa bulan lalu ketika Bapak berkenanmenjenguk kami. Ibu memang wanita rapuh, tapi ia cukup tangguh untuktidak menangis.

Ibu memelukku erat sambil mengelus kepalaku. Ada damai di situ; ada harudi situ. Sejak ibu menganggapkudewasa, beliau teramat jarangmemperlakukanku demikian. Di sela isak tangisnya, ibu mengucapkansepotong kalimat ,"terima kasih."

Terima kasih? Aku tak layak mendapatkannya dari bibir ibuku. Seharusnya akulah yang memohon maaf karena tidak dapat memenuhi harapan ibu persis sama dengan keinginanannya. Keinginan ibu yang sejalan tradisi agung yang begitu dijunjungnya, namun tak sejalan dengan pandangan seoranganak yang tak terlalu paham budayanya.

Beberapa jam sebelumnya, Pakdemenantangku, "Kamu tahu kalau kamusedang 'dilangkahi'? Siap? Apa kamubisa menerima dengan ikhlas?"

Tak perlu waktu lama untukku menganggukkan kepala dan berkata mantap, "Ya. Saya siap. Saya ikhlas lahir dan batin." Mudah bagiku mengatakannya, karena urutan lahir tak harus sama dengan urutan menikah dan meninggalkan rumah. Sulit bagi ibu yang orang Jawa asli; berat bagi Bapak yang hafal betul aturanKejawen. Buat mereka urutan menikah harus sama dengan urutan lahir--terlebih kami tiga bersaudaraperempuan semua.

Ibu dan para kerabat sempat berlomba-lomba mencarikan pasangan buatku agar aku tak dilangkahi. Salut juga aku pada mereka. Tapi aku tak mau seperti Lea yang dinikahi Yakub hanya karena ia lahir lebih dahulu daripada Rahel. Setiap kali aku menbaca kisahnya, aku selalu bertanya apakah ia bahagia. Dan setiap kali pulakusimpulkan bahwa ia tidak bahagia.Maka kali ini aku tak dapat memenuhi permintaan sesepuhku, dan bahkanancaman Bapak.

Aku setuju dilangkahi. Dengan tulusdan ikhlas. Segenap hatiku bahagia; tak ada rasa terpaksa. Yang ada hanya kasih tak terbatas buat adik-adikku yang sudah seperti anak-anakkukarena orang tuaku mempercayakanku ikut membimbing dan mengasuh mereka.

***
Malam ini, aku memandangi adik-adikku. Si kecil yang tak lamalagi duduk di kelas tiga SMU, dan si tengah yang sebentar lagi menikah. Banyak hal yang belum dapat kulakukan buat mereka; namun ada bangga yang menyeruak di dadaku. Bila ada hak kesulungan; tentu adakewajibah kesulungan yang telah coba kujalankan sebatas kemampuanku.TUHAN telah membantuku menjadi kakak, terkadang ibu dan ayah buat mereka ketika Bapak dan Ibu tidak berada di samping kami. IA telah menguatkanku mengirimnya ke bangku universitas hingga lulus dan mendapatkanpekerjaan yang layak. Sekarang, IA mengajarkanku kasih yang tak pernah gagal untuk melepasnya menuju bahtera hidup baru.

Submitted by kaswan on Mon, 2009-04-13 21:28
Permalink

Salut tuk anda yang tetap sabar dengan menunggu waktu untuk anda....

Dengan mempersilahkan adik anda duluan menikah tdk menghalangi kebahagiaan adik anda dan berani mengambil sikap yang kelihatan bertentangan dgn tradisi jawa.

Tapi setia menuggu waktu Tuhan untuk anda sendiri adalah bijak.

GBU

Submitted by Anak El-Shadday on Mon, 2009-04-13 22:40
Permalink

sabar ya mbak..

 

ada temen yang bilang bahwa orang sabar tu ga berdaya. tapi aku belajar bahwa sabar itu membutuhkan kekuatan. dan bukan orang yang ga berdaya tentunya jika dia memiliki kekuatan.

 

Tetep semangat, tetep sukacita, karena yakinlah, Tuhan masih pegang kendali!

but the one who endure to the end, he shall be saved.....

Submitted by pwijayanto on Mon, 2009-04-13 22:52
Permalink

apakah segala sesuatu harus urut? Lahir, menikah dan... kematian?

ya memang ortu akan lebih "nyaman" kalau anaknya menikah berurutan..pun kalau di Jawa, kadang perlu diberi jarak "1 tahun" (sesudah melewati bulan Suro)

lha apa ya kalau anak kembar harus menikah bareng2?

trus kalau anak pertama jadi biarawati, apa ya adiknya nggak boleh menikah?

sesuatu yang banyak pengecualiannya adalah BUKAN dalil...

 

=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)

Submitted by clara_anita on Wed, 2009-04-15 18:08

In reply to by pwijayanto

Permalink

Betul bahwa itu adalah mitos; tapi bagi penganut setianya mitos bukan hanya sebatas mitos. Meski seringkali terlihat irasional,tetapi tetap ada nilai-nilai agung yang tersimpan di dalamnya. Bahkan mitos-mitos itu amat bermanfaat untuk menjaga kearifan lokaldi tengah derasnya arus budaya luar yang masuk.

Bicara soal biarawati,saya sempat berniat untuk masuk biara dulu.Duluuuuu sekali. Namun ketika melihat bahwa menjadi seorang biarawan tak menjamin pengembangan rohani, saya mengurungkan niat itu.

GBU

nita

Submitted by desfortin on Mon, 2009-04-13 22:56
Permalink

Ga apa-apa Clara, yang penting walau dilangkahi, kamu bahagia, dia juga bahagia. Bersabarlah untuk menanti jodohmu!

[*LET'S B' HUMBLE, KEEP ON LEARNING AND BE TEACHABLE ABOUT THE TRUTH*]

Submitted by Purnawan Kristanto on Mon, 2009-04-13 23:52
Permalink

Aku malah dilangkahi sebanyak 3x. Semua adikku menikah lebih dulu. Tapi aku happy saja. Mungkin karena aku laki-laki sulung dan adikku perempuan semua. Jadi orang tidak begitu resah. Tapi ketika si bungsu menikah, tak urung aku menangkap pesan tersirat dari orangtua supaya aku segera menyusul menikah. Jangan terlalu lama, soalnya orangtuaku juga ingin menimang cucu dari anak mereka yang paling ganteng ini

 


“Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang berkomentar kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.”

Wawan

 

Submitted by clara_anita on Wed, 2009-04-15 18:10

In reply to by Purnawan Kristanto

Permalink

Pak Wawan ternyata paling ganteng di rumah -- paling-paling saingan sama ayahnya pak Wawan.

Kebetulan saya juga sulung dari tiga bersaudara.Bedanya, dua adik saya perempuan semua.Jadilah ibu bingung ketika adik sudah benar-benar mantap menikah.

@des14: tentu saja saya bahagia. Jauh lebih bahagia jika saya harus mengambil sikap yang bertentangan dengan keputusan saya saat ini.

Thanks..

GBU

 

 

Submitted by clara_anita on Wed, 2009-04-15 18:17

In reply to by dara

Permalink

@dara,

Dalam konteks ini, faktor utamanya bukanlah usia tetapi urutan kelahiran. Bagi orang Jawa adalah tabu bagi bagi seorang yang lahir belakangan untuk menikah lebih dahulu ketimbang kakaknya-- terlebih bila kakak beradik itu keduanya perempuan. Begitu konteksnya jeng...

@erick,

maksudnya yang di fb ya? Itu saat pernikahannya temanku. Dia begitu baik dan memberikan kehormatan buatku untuk menjaga buku tamunya dan sempat ikut bernyanyi di paduan suara saat pemberkatan nikahnya..

GBU

nita

 

Submitted by joli on Tue, 2009-04-14 21:56
Permalink

Clara : Ibu dan para kerabat sempat berlomba-lomba mencarikan pasangan buatku agar aku tak dilangkahi.

 

Joli mau ikut berlomba-lomba ama kerabat Clara ah..

Clara..  kasih kisi2.. sebutin love list nya  Clar.. biar Joli bisa menang-in lomba.. cari pasangan buat Clara  

Submitted by kaswan on Wed, 2009-04-15 21:06
Permalink

Tapi dia masih sibuk mencari ular lainnya...Mbak Nita anda itu sudah janjian sama pawang ular ta???Koq cari ular lain..???

 Dibuat apa ya ularnya...????Gak ngerti aku...???#@#@#

Submitted by kaswan on Thu, 2009-04-16 20:45

In reply to by clara_anita

Permalink

Wah aku kira betulan mbak......wuihhhhhh.Klo nnt yg lelucon jd beneran aku diundang yo mbak Nita.

Moga2 pas aku ndarat, jd bisa ikut brbahagia lan ben cepet ketularan jg.....Sekalian pengen lihat salatiga bumine arek - arek Satya Wacana.

Maju terus mbak....

Gusti Yesus mberkahi

Submitted by DAN-DAN on Thu, 2009-04-16 06:43
Permalink

mantabhhhhhhh...

saya juga dilangkahi adik saya hahahaha gapapa lah santai aja. idup cuman sekali gak usah dibuat susah, mending santai aja dan kita sukseskan PEMILU taon ini

 

 

saya suka bebek panggang...

Submitted by sahabat on Thu, 2009-04-23 03:05

In reply to by DAN-DAN

Permalink

hai nita!

santai aja....kalau belum jumpa kenapa dipaksa2. kan?

 

Damai Sejahtera bagimu dan seisi keluargamu.

sahabat.

"Allah sangat mengasihi orang di dunia ini sehingga Dia memberikan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada Anak itu tidak binasa tetapi beroleh hidup sejati dan kekal" Yohanes 3:16