Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Di Saat Tuhan Terasa Jauh
Setiap kita pasti pernah merasakan bagaimana kita merasa Tuhan seakan-akan jauh dari kita, padahal kita sudah berdoa, mengakui dosa, berpuasa dan melakukan hal-hal kebaikan. Namun tetap saja kita merasakan Tuhan tidak mengindahkan apa yang kita lakukan, memanggilnya namun Ia tidak mendengarkan kita, pada akhirnya kita mengeluh dan berkata mengapa Tuhan?. apkah Tuhan sedang menghukum kita? bahkan manakala persoalan yang kita hadapi tidak pernah terselesaikan bahkan malah bertambah rumit dan persoalan demi persoalan malah datang menghampiri yang menyebabkan kita semakin frustasi dan mengakibatkan iman kita terkikis. Apakah sebab dosa yang tak terasa telah kita lakukan ataukah mungkin di sebabkan dosa masa lalu bahkan karena kutuk? Ada sebagian pemahaman yang mengatakan bahwa apa yang terjadi pada kita dimana perubahan hidup ataupun berkat itu tidak kunjung datang, ini disebabkan karena dosa kita dimasa kini bahkan masa lalu yang telah menyebabkan berkat itu tidak pernah kunjung datang. Jikalau Allah benar-benar menghukum, padahal kita sudah mengakui dosa, bertobat dan menghasilkan buah dalam pertobatan kita, sama saja berarti Tuhan itu tidak mahapengampun, panjang sabar dan juga berarti Allah itu pendendam, tidak bukan itu permasalahannya!. Memang benar dosa akan menjadi tabir penghalang antara kita dengan Tuhan, namun adalah salah besar apabila kita yang sudah mengakui dosa dan telah memohonkan ampunan kepada Tuhan, serta selanjutnya kita melakukan perubahan diri kita menuju hidup yang Tuhan inginkan, namun berkat itu belum juga nampak, dan masih juga dikatakan ada dosa yang belum terselesaikan. Bukan itu pengertiannya, namun sesungguhnya Tuhan sedang menguji diri kita, keimanan dan terutama hati kita. Sudahkah hati kita benar-benar berserah diri kepada-Nya? Ataukah masih ragu akan Dia.
Pada masa kita masih bayi rohani tentunya kita merasakan bagaimana Tuhan begitu dekat dengan kita, doa kita begitu cepat terjawab, bahkan permohonan yang bersifat mementingkan diri sendiri pun Ia kabulkan. namun hakekatnya Tuhan tidak menghendaki diri kita senantiasa menjadi bayi rohani seterusnya, Ia menghendaki agar kita menjadi dewasa dalam rohani, olehsebab itu Ia menguji iman kita dengan menyembunyikan diri-Nya dari kita. Sebetulnya Ia tidak benar-benar menghilang dari kita, Ia tetap ada dalam kita dan kita ada dalam Dia, dan bukannya Ia tidak peduli akan diri kita bahkan penderitaan yang sedang kita alami, justeru Ia sedang menguji hati kita, percayalah Ia menginginkan kita agar berkenan di hati-Nya. Sepertihalnya Ayub, bagaimanakah ia yang saleh, taat dan hidupnya selalu mengikuti akan kebenaran Tuhan, namun Tuhan uji hatinya yang terdalam. Dalam hal Ayub apakah Allah langsung menjawab apa-apa yang Ayub mohonkan? Apakah Allah bercakap-cakap pada saat Ayub berbicara kepada-Nya? Jawabannya dapat kita sikmak di Kitab Ayub, dimana sepanjang 37 pasal, Allah tak satupun berkata-kata kepada Ayub, mengapakah? Apakah Allah sedang menghukum Ayub dikarenakan dosa-dosanya? Kita dapat melihat bagaimana perilaku Ayub, di pasal satu kitab Ayub dikatakan bahwa Ayub adalah seorang yang saleh dalam hidupnya, jadi tidak mungkin Allah menghukum dikarenakan dosa-dosa Ayub. Tetapi haekatnya lewat kisah Ayub, Allah memperlihatkan kemuliaan-Nya, dan bagaimana seharusnya kita memuliakan-Nya di dalam segala segi kehidupan kita.
Dari seorang Ayub kita dapat mengetahui bagaimana ia pernah merasakan di tinggalkan oleh Tuhan dan bagaimana ia mengatasi situasi seperti ini, padahal kita mengetahui bagaimana jawaban Allah. Bertubi-tubi Allah menguji Ayub bukan hanya dalam hal harta, dimana Ayub pada masanya adalah orang yang sangat kaya, namun dalam satu hari Allah lenyapkan semua harta miliknya, selain harta Allah mengujinya dengan kehilangan jiwa-jiwa yang di kasihinya, dan tidak sampai di situ saja, Allah masih mengujinya dengan sakit penyakit yang menghinggapi tubuh Ayub. Kita dalam hal ini, tentunya hanya dapat membaca kisahnya dari awal, pertengahan dan hingga akhir , dan kita sudah mengetahui cara penyelesaiannya. Namun bagaimanakah apabila hal itu terjadi kepada kita? pasti kita akan mengatakan Tuhan telah berlaku kejam kepada kita.
Pada kitab Ayub pasal 23:8-10, “Sesungguhnya , kalau aku berjalan ke timur, Ia tidak di sana; atau ke barat, tidak kudapati Dia; di utara kucari Dia.Ia tidak tampak, aku berpaling ke selatan, aku tidak melihat Dia. Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas” . Awalnya, Ayub tak mengerti mengapa Tuhan sepertinya menghilang dari hadapannya, dan kemanapun ia mengarahakan pandangannya tetaplah Allah tidak hadir disana. Namun ia tetap yakin bahwa Allah maha mengetahui setiap senti dari perjalanan hidupnya, dan ia yakin bahwa Allah sedang mengujinya bagaikan sebongkah emas yang akan bernilai tinggi, apabila telah dibentuk melalui beberapa tahapan proses pembentukan. Ayub paham bahwa saat dibentuk dan diproses oleh Tuhan pasti sangat menyakitkan, sepertihalnya proses pembentukan emas, bongkahan emas diayak untuk dijadikan bijih, dipisahkan, lalu dilebur kedalam panas api hingga kurang lebih10000 C. Apa yang ayub lakukan dalam menjalankan proses pembentukan itu? “Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang. Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya” (Ayub 23:11-12). Ia tetap setia kepada Allah, bahkan semakin kokoh imannya kepada Allah. Semakin hebat penderitaan yang di alami semakin kokoh pengharapannya kepada Tuhan. inilah pengakuan iman yang Tuhan inginkan suatu pengakuan yang sangat dalam, bukan karena emosi dan perasaan yang dangkal. Ibarat kita jauh dari kekasih, namun kita tetap percaya padanya bahkan melakukan apa yang ia inginkan. Kita tahu dia jauh dari kita, namun kita dapat merasakan kehadirannya di hati kita, mengapa? Karena kita mencintainya, mengasihinya dan menyayanginya. Tuhan pun ingin agar kita mengasihi dan menyayanginya lebih dari kita mengasihi kekasih ataupun pasangan kita, Ia mengharapkan hubungan yang spesial, yang begitu dalam, bukan hubungan yang bersifat emosional. Maka itu Tuhan menguji keimanan kita dengan kehadiran-Nya yang terasa senyap dan tak ada di antara kita.
“Tetapi Ia tidak pernah berubah, siapa dapat menghalangi Dia? Apa yang dikehendaki-Nya, dilaksanakan-Nya juga. Karena Ia akan menyelesaikan apa yang ditetapkan atasku, dan banyak lagi hal yang serupa itu dimaksudkan-Nya” (Ayub 23:13-14). Disinilah kita harus memahami dengan benar bahwa apapun yang diperhadapkan Tuhan kepada kita, adalah sebuah ketetapan yang telah Ia tetapkan sebelum semua itu terjadi. Saat kita mengalami ujian kesulitan hidup, kemakmuran dalam hidup, sakit penyakit, rupa-rupa persoalan baik besar maupun kecil, semua telah ada dalam rancangan dan rencana-Nya, semua Ia lakukan sesuai dengan kehendak-Nya. Dan apa yang Ia perbuat adalah untuk kebaikan kita bukan untuk mempersulit bahkan membuat kita menderita dalam kesusahan, kabar baiknya, dalam ujian itu Tuhan tidak memberikannya diluar batas kemampuan kita dan Ia akan memberikan jalan keluarnya untuk kita. Lihatlah lebih dalam di kedalaman hati, temukan, benarkah hati ini sepenuhnya mempercayai Tuhan? akan mudah bagi kita memahami akan karya Tuhan apabila situasi yang diperhadapkan kepada kita, adalah situasi yang menyenangkan.
Namun akan menjadi sulit apabila situasi yang diperhadapakan kepada kita serba sukar dan tak kunjung juga ada perubahan, bahkan malah ditambahkan kesukaran demi kesukaran. Namun percayalah Tuhan selalu ada dalam kehiudpan kita, bahkan dari setiap tarikan nafas yang kita hirup, Tuhan turut bekerja disana. Janganlah kita hanya melihat dan fokus pada masalah yang ada di hadapan kita, namun lebih utama lihatlah akan kebesaran Tuhan yang ada pada diri kita, sekitar kita bahkan di semesta ini. Renungkan apa-apa saja yang sudah terjadi kepada diri kita dan apa yang telah di lakukan Tuhan disana? Di balik kesukaran dan penderitaan pasti Tuhan telah mempersiapkah hikmah yang begitu besar di dalamnya. Contoh di masa kesukaran ekonomi kita begitu ketatnya dalam mengelola keuangan kita, tetapi sebelumnya pada masa kemakmuran menghampiri kita, masalah pengelolaan keuangan begitu longgar bahkan kita lebih konsumtif, apa hikmah yang di dapat dari masalah yang diperhadapkan? Kita lebih bijak dalam pengelolaan keuangan dan bahkan begitu dapat berhemat. Sebetulnya banyak hikmah yang kita peroleh dari segala macam persoalan kehidupan yang Tuhan perhadapkan kepada kita, hanya saja terkadang kita dibutakan oleh perasaan emosi, pendengaran, dan juga mata lahiriah kita. Maka dari itu untuk mempertajam mata rohani dan lebih membuat peka mata batin kita akan keberadaan, Kekuatan dan Kekuasaan Tuhan, Ia menguji iman kita dengan cara seakan Ia jauh dari kita.
=====TUHAN MEMEBERKATI=====
AR. Rahadian/Arsy_Imanuel.blogspot.com
1 user menyukai ini
- arsyimanuel's blog
- Login to post comments
- 14146 reads
Ujian atau Hukuman
Sekitar 3 bulan lalu saya mengalami pergumulan hidup yang luar biasa beratnya menurut perasaan saya. Pertama ,Saya kehilangan Jabatan karena perubahan struktur orgnisasi dan saya jadi korbannya kemudian saya kehilangan anak yang saya kasihi secara tiba2 tanpa kesempatan untuk menyelamatkannya. Saya mengalami stress berat (gelisah dan sedih) sampai tidak bisa tidur samasekali. kalaupun tidur hanya 1,2 menit lalu terbangun kaget. sepertinya seluruh organ tubuh dan persaan saya terus bekerja berat dan gelisah. Saya berusaha berdoa dan bergumul terus selama ber-mingggu2 namun Saya mulai bisa tidur tenang setelah diberi obat anti stres dan obat tidur oleh dokter dan sekarang sudah saya bisa mengurangi dosis obat tersebut perlahan lahan.
Kalau Ayub jelas dicobai Allah karena memang Ayub sangat saleh dan Iblis pun meminta Izin Tuhan untuk mencobainya
Pertanyaan saya:
1.apakah ini ujian atau hukuman dari Allah karena dosa2 kami dimasa lalu dan kini ?
2.Apakah peristiwa tersebut masuk dalam rancangan dan rencana Allah ?
3.Apa Obat stres yang diberikan dokter tersebut juga merupakan petunjuk dari Allah agar saya bisa sedikit tenang ?
4.Ayub akhirnya hidup berbahagia memiliki harta berlimpah dan memiliki anak lagi ,namun anak-anaknya yang mati tidak bisa dihidupkan kembali.
Mohon pencerahannya ?
@ Azermikel, Obat Stress
Obat stress adalah menerima kebenaran.
Kebenaran yang mana? Kebenaran bahwa semua yg kita miliki adalah dari Tuhan asalnya. Jika kita menerima dan mengerti kebenaran itu, maka kita akan mampu berkata seperti Ayub: Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil. Jika mampu berkata demikian mana mungkin stress, iya gak?
Mungkin pengalaman saya tidak dapat dibandingkan dengan penderitaan mu. Tetapi saya pernah mengalami pencobaan dimana istri saya kabur dari rumah dengan membawa anak saya, dan saya dengan berat akhirnya mampu berkata "Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil". Kisah saya berakhir happy ending, kisah Ayub juga happy ending. Mudah-mudahan kisah mu juga happy ending *). Saya menunggu satu saat saya akan mendengar kisah happy ending kamu !
NB: Jangan membatasi Tuhan dengan menebak "happy ending" apa yang akan Tuhan kerjakan dalam hidup mu.
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
never ending hell
azer, comment lo dengan sukses telah membuat gue terenyuh. kehilangan jabatan di kantor lalu ditambah dengan kehilangan anak... oh man, ga kebayang betapa terpukulnya lo.
somehow gue pengen ikutan berempati. walo ga sesadis pukulan yang menimpa lo, gue juga pernah terpukul karena kematian calon istri... dalam 2 minggu dia sukses meninggalkan dunia ini... awalnya cuma dikira sakit flu ternyata dia kena kanker ganas dan baru sekali kemo langsung bye-bye and gone to heaven.
ya, gue tau rasanya melihat orang yang sangat lo kasihi mati di depan mata tanpa ada sesuatu pun yang bisa lo lakukan. betapa kita sama sekali nggak berdaya dan sebanyak apapun uang lo, ga ada artinya di depan kematian.
kejadian itu gue alami tahun 2000 dan sampe sekarang bisa dibilang gue belom selesai berdukanya. gue juga masi ga ngerti apakah ini hukuman, atau ujian, atau malah hadiah.
berbagai buku rohani maupun sekuler tentang how to deal with grieve sudah bosan gue baca. lebih jauh lagi, konseling dan segala macam "hiburan rohani" juga tidak banyak membantu.
gue marah pada Tuhan. lalu sekali waktu gue pernah mencoba bunuh diri... tapi di detik2 terakhir, gue menarik diri dan kabur... dari situ gue tahu bahwa gue ini pengecut.
jadi sudah marah pada Tuhan, gue juga marah pada diri sendiri karena kepengecutan gue, gue juga sedih... kayaknya semua perasaan negatif bercampur aduk jadi satu. lalu setelah berkali2 bersumpah serapah pada Tuhan, juga menceburkan diri ke berbagai pencabulan dengan sengaja sekedar untuk menajiskan diri sendiri yang katanya adalah bait Allah.... in the end gue jadi apatis.... nyerah.... kalah.... and somehow gue merasa bodoh banget.... udah tau bakal kalah lawan Sang Pencipta tapi koq yah dilakuin juga ;)
masa kegilaan itu berlangsung selama 3 tahun sampe 2003... lalu bengong sampe 2006 an.... 2007 sedikit dapet penghiburan.... 2008 merit (dengan cewek lain tentunya).... 2009 dapet anak... and sampe lah gue di 2013.
menilik ke belakang, gue sudah berubah total... orang2 yang dulu kenal gue sampe pada pangling karena perubahan gue, baik secara jasmani maupun rohani.... ya, semuanya berubah, kecuali satu.... perasaan duka cita itu, dia tetep ada, ga bisa diusir.... kadang gue kira udah bisa mengatasi perasaan sialan satu ini, tapi orang tuh ga bisa bohingin diri sendiri yah, kadang kalo denger sesuatu dan tiba2 teringat, air mata keluar otomatis dan gue tau bahwa "eh, kamu lagi, perasaan gombal bin sialan yang pengen aku buang jauh2, koq muncul terus sih?".
ada satu lagu yang bagus banget liriknya... ini lagu "cita2" gue, ketika gue bisa nyanyi lagu ini dengan sepenuh hati, maka mungkin saat itulah gue bener2 merdeka. klik disini buat dengerin lagunya.
semoga lo lebih beruntung dari gue... good luck :)
Tuhan memberi kekuatan
Saya selalu berdoa ,mendengarkan khotbah 2 rohani setiap malam dan itu cukup memberikan penghiburan, namun rasa sedih kehilangan masih saja muncul dihati dan fikiran setiap saat, mungkin Tuhan ingin kami lebih dekat lagi dalam persekutuan dan pergumulan denganNYa. karena selama ini mungkin kami hanya suam suam kuku bersekutu dengannNYa dan Dia memberikan ujian agar kami lebih mendekatkan diri dengan Nya.
Semoga Tuhan Yesus mengampuni kami dan memberikan kekuatan untuk menghadapi kenyataan ini. Tuhan memberkati
It's All Over
liric awal "When you can look at her picture and not wanna kiss her no more
liric akhir "When it don't feel like the past isn't gone and there's nowhere to run anymore."
lirik lagu tersebut sangat menyentuh hati dan membuat saya ingat judul lagu diatas It's all over,rasanya dunia ini sudah berhenti berputar dan hidup saya sudah sampai disini tak ada lagi harapan akan kebahagiaan dan ketenangan hidup.
Namun anda mengatakan merasa merdeka ,apa maksudnya terbebas dari rasa kehilangan dan kesedihan atau justru sebaliknya ?
Saya juga sempat terfikir untuk melarikan diri dari kenyataan tersebut, tapi saya malah makin takut pada Tuhan yang akan makin menghajar saya dengan cobaan 2 lagi dan saya takkan kuat. saya hanya jadi smoker berat dan kadang2 minum beer untuk bisa tidur lelap itupun hanya menghilangkan sejenak dan setelah itu saya menghadapi kenyataan yang itu2 lagi.
Saya mulai rajin membaca alkitab,renungan harian dan blog komunitas kristen berdialog ,curhat memang bisa menghilangkan kegalauan sejenak. Saya fikir memang mencari jawaban Tuhan dan berserah itu tidak mudah dan cepat karena Tuhan kadang seolah -olah menjauh dan tidak mendengar seruan kita.
Saya sering berdoa diberi roh kudus dan kekuatan tapi kenangan sedih masa kemarin itu trus saja membayangi dan saya jadi ngeri juga kalau Nisa bilang rasa sedih itu blum juga hilang sampai saat ini.
Setiap hari ada pendeta/pastor yang mengirimkan sms ayat2/firman Tuhan untuk memberi penghiburan dan kekuatan saya selalu simpan di hp saya mudah2an bisa perlahan lahan memberikan kesejukan dan kekuatan.
Kiranya Tuhan Yesus memberkati .amin
mimpi untuk merdeka
ketika pertama kali mendengar lagu itu, gue bener2 ngerti arti lirik yang dia sampaikan. memang kasus si penyanyi berbeda dengan kasus gue... si penyanyi hanya sekedar patah hati dengan seorang wanita saja, sementara kasus gue adalah bahwa calon istri gue pergi untuk selamanya. tapi esensinya sama... kita patah hati dan berduka karena kehilangan seseorang... orang yang sangat berarti, yang sangat kita kasihi.
dan perasaan berduka ini somehow demanding... kadang gue suka ngerasa bahwa kalo sampai gue melupakan peristiwa ini, maka somehow itu berarti gue menghianati calon istri gue itu. gue tahu ini absurd karena bahkan pernikahan pun dikatakan hanyalah "...'til death do us part" alias berakhir dengan kematian. tapi begitulah adanya... apapun yang dikatakan kepala gue, hati gue bertindak lain.
lalu dengan segala kondisi ini, gue mulai melihat ke orang2 yang sedang menjalani ziarah yang sama... ziarah duka cita... dan sedikit lega ketika mendapati rata2 mereka pernah merasakan apa yang gue rasakan. at least berarti gue ga gila... dan andai gue gila pun maka gue nggak sendirian... gimanapun lebih enak rame2 kan? ;)
perasaan demanding ini diperparah dengan pertanyaan "what if?". sering sekali ketika mengalami hal2 sulit di pernikahan gue, somehow terpikir apa yang akan terjadi kalo calon istri gue dulu tidak meninggal. apa mungkin kalo gue merit ama dia maka keadaan akan menjadi lebih baik? kira2 kayak apa anak gue tampangnya kalo dia yang jadi mamanya? dsb. pertanyaan2 ga ada guna dan cenderung merusak... tapi yah begiitulah yang muncul.
maka buat gue inilah artinya "merdeka"... yaitu bebas dari perasaan demanding dan segala yang menyertainya... "it's over", di mana "it's" nya menunjuk pada segala macam rasa duka cita yang demanding ini.
and yes, gue tau rasanya ga bisa tidur.
hari2 pertama, minggu pertama, bulan, bahkan tahun pertama... bisa tidur adalah barang mahal. gue olahraga gila2 an, ikut segala macam kegiatan, muter2 naek motor malem2 cuma sekedar agar kecapean dan bisa tidur. kalo masih ga cape juga, maka masturbasi dan ngebir adalah jalan terakhir untuk bisa tidur.
pernah juga gue mencoba cara lain... dulu ketika aktif di pelayanan, gue tergabung di team doa dan salah satu hal yang paling susah buat gue adalah menahan kantuk kala berdoa lebih dari 1 jam. so based on that, pernah gue mencoba untuk berdoa lama2... sampe kehabisan topik dan ga tau mau doa apa lagi... dan ketiduran deh ;)
lucu juga rasanya kalo inget2 masa2 itu.
lalu terakhir... tentang seberapa lama masa berduka cita ini akan berlangsung... dari observasi gue ke beberapa orang, kayaknya walau ada beberapa kesamaan pola, ternyata tiap orang punya gaya unik sendiri2. mungkin inilah sebabnya ada orang yang bisa selesai dengan cepat dalam hitungan bulan... ada yang butuh 1-2 tahun... tapi ada juga yang kayak gue, tahunan ga kelar2... calon2 drop out kayaknya kalo dalam perkuliahan mah, hahaha.
tapi jangan kuatir lah... ini ga kayak bersaing di suatu lomba atau apapun koq... lama2 you'll will get used to it koq... analoginya kayak bekas luka yang ga ilang2, jelek sih, tapi lama2 yah bisa dianggep asesoris lah :)
terakhir... lagi2... ada 1 lagu yang selalu menyemangati gue di kondisi2 gelap... pertama kali denger sekitar tahun 2003 dan sejak itu selalu jadi lagu "kebangsaan" gue, klik disini untuk mendengar.
Kerinduan dan kehilangan
Saya gak bisa bayangkan cinta anda yang begitu mendalam dan gak hilang dimakan waktu dan situasi yang sudah berbeda (sudah ada keluarga) How deep is your love ?
terlalu dalam dan banyak kenangan indah dan pahit yang pernah kita rasakan membuat sulit untuk melupakannya apalagi kita kasihi.
Tapi rasa rindu dan sedih karena kehilangan yang kita kasihi memang gak bisa hilang begitu saja selalu muncul disaat saat tertentu selama kita masih hidup hanya kadarnya yang berkurang karena kesibukan. saya kira begitu ya .
Tapi yang membuat saya cemas dan takut adalah bagaimana dengan kondisi jasmani rohani saya menghadapi kehidupan selanjutnya setelah nyaris sakit ,putus asa dan kehilangan semangat hidup, apakah saya bisa survive .
Saya menjadi peminum alkohol agar bisa tenang dan tidur tapi hanya sesaat setelah bangun beban fikiran malah semakin berat akhirnya saya mulai mengurangi frekwensinya ,kadang2 aja dan yang agak ringan.
Akhirnya saya pergi ke psikiater karena gak berhasil dengan alkohol, dan diberi obat anti cemas. saya bilang ke dokter bahwa saya gak mau kecanduan obat anti cemas terus trusan.dokter tersebut bilang obat ini alami sifatnya dimakan setiap hari gak akan kecanduan. setelah saya minum obat itu memang saya bisa tidur nyenyak dan setiap hari saya kurangi sampai akhirnya berhenti minum obat. tapi rasa sedih dan rindu masih tetap ada hanya reaksi tubuh,hati dan fikiran tidak terlalu berlebihan (wajar2 aja). kalau dulu jantung berdebar keras, gelisah luar bisa tidur, pokoknya kacau balau deh.
Setelah melewati masa kritis itu ,mulailah saya tenang untuk berdoa,membaca firman dan mendengarkan khotbah di radio sampai pagi ketiduran. Dikantor karena sudah tidak ada jabatan lagi ,maka banyak waktu saya buat surfing,blogging komunitas kristen jakarta,indonesia dan sabda space. saya merasa punya teman curhat yang berbeda dengan teman 2 diluar sana yang kebanyakan non kristen.
Tadi malam saya dengar khotbah agak aneh dan menarik dari seorang pendeta tapi hanya pada kesimpulan akhirnya saja dan dia bilang kalau berdoa kita harus agak ngotot dan sedikit mengancam Tuhan agar Dia mau mendengar dan mengabulkan permintaan kita dalam doa. hehehehe . Saya fikir menarik dan ada benarnya juga ya ,karena cara tersebut menunjukkan keseriusan doa kita dalam situasi under pressure dan cara tersebut akan menarik perhatian Tuhan Allah kita yang kadang terasa jauh dan tidak mau mendengar permohonan doa kita. hehehe.
Tapi Tuhan juga kadang agak aneh dimana Dia sering memanggil dan mencurahkan Roh KUdusNya pada orang orang yang tidak mengenal bahkan membenci Anak Allah.
Rm 9:15 "Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan 1 kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."
Rm 10:20 "Aku telah berkenan ditemukan mereka yang tidak mencari Aku, Aku telah menampakkan diri kepada mereka yang tidak menanyakan Aku".
Banyak saya lihat kesaksian dari orang anti Krist tersebut dalam Youtube dan blog.
Luk 19:10 "Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang".
Ayat ayat tersebut kadang terkesan membingungkan fikiran manusia , Allah memilih sembarangan saja tanpa melihat doa dan iman orang tersebut.
Ayub 36:26 Sesungguhnya, Allah itu besar, tidak tercapai oleh pengetahuan q kita, jumlah tahun-Nya tidak dapat diselidiki.
Mzm 139:6 "Terlalu ajaib bagiku s pengetahuan itu, terlalu tinggi, t tidak sanggup aku mencapainya".
Tuhan maha besar dan kuasa amin.