Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
LIKE dengan beragam arti
Apakah tombol LIKE di pesbuk hanya punya arti tunggal?
Kata SUKA dalam bahasa Indonesia saja bisa berbeda arti dalam 2 kalimat ini: -
"Aku SUKA kamu"
"Aku SUKA ayam"
Dalam kalimat pertama artinya obyek akan disayang, dirawat, dicintai.
Dalam kalimat kedua artinya obyek akan dibunuh, dimutilasi, diolah dan dimangsa.
Begitu jugakah di pesbuk?
Pernah aku menulis status di grup pesbuk milik sebuah yayasan beasiswa yang setiap bulan menyantuni sekitar 5000 siswa dengan biaya 350 juta yang datang dari 1500 donatur. Untuk membaca statusku dengan speed reading paling tidak butuh waktu 25 detik. Tetapi baru 5 detik aku mengaplotnya sudah muncul beberapa "like". Yakin aku mereka belum membacanya. Jadi, "like"nya berarti "aku tahu kamu membuat status di sini". Setelah beberapa petinggi grup itu nge-‘like’ maka banjirlah ‘like’ dari mereka yang levelnya ada di bawahnya sehingga dalam 6 jam aku sudah mendapat 50 ‘like’. Aku senang? Tidak! Malah aku kemudian menulis “sementara aku berhenti menulis dulu karena aku tidak suka ‘like’ berjemaah”.
Karena itu aku berpendapat "Like" di pesbuk punya banyak arti -
(1) aku tahu kamu aplot status
(2) aku sudah membaca status/komen kamu.
(3) "hi, it's me! I'm your friend."
(4) aku klik "like" karena takut ditegur para senior yang sudah melakukannya.
(5) aku menyukai status atau ide kamu.
Lalu apakah bila tidak ada ‘like’ berarti tidak ada orang yang menyukai status Anda? Belum tentu. Lihat saja di situs SABDA Space ini walau sebuah blog tidak mendapat ‘like’ tetapi ada yang mendapat banyak komen. Tidak sedikit orang yang tergoda berhenti menulis apabila tidak mendapat ‘like’ apalagi sekaligus tidak ada komen karena merasa tulisannya sia-sia.
Aku kembali menulis di sini karena ada seorang pesbuker yang mengalami kesulitan menemukan tulisan-tulisan lamaku di pesbuk. Dia menulis begini -
"Rasanya geregetan dan gemes kalau nyari artikel di Facebook yang judulnya menarik tapi belum sempat aku baca. Kalau mau nyari postingan yang sudah terlewat seminggu, apalagi yang sudah lebih dari sebulan, pasti susah banget. Itu juga yang terjadi ketika tempo hari aku mencari tulisan-tulisan pak Purnomo yang bagiku cukup menarik tapi baru sempat aku baca sepintas saja. Maksudnya aku mau baca besok saja kalau sudah ada waktu longgar. Tapi apa yang terjadi.....? Ternyata artikel itu sudah kesundul oleh banyak postingan baru sehingga aku scroll sampai panjang ke bawah pun tetap belum ketemu juga. Itu sebabnya aku minta beliau untuk bikin blog supaya artikelnya bisa dibaca kapan saja. Akhirnya beliau "ngaku' juga bahwa sebetulnya beliau juga sudah punya blog. Alhamdulillah sekarang link blognya pak Pur sudah bisa diakses disini (maksudnya di SABDA Space).”
Situs ini telah menjadi lemari arsip bagi tulisan-tulisanku, bahkan nyaris menjadi “my diary”. Soal apakah tulisanku memberi manfaat atau tidak kepada para pengunjung situs ini, itu tidak terlalu aku pikirkan. Tetapi ada kok pembaca setiaku. Suatu malam aku membaca status pesbuk putriku yang tinggal di luar kota, “lagi buka SABDA Space karena kangen sama dia”. He he he he.
So?
Anda bisa ikutan menjadikan situs ini “my diary” atau setidaknya tempat untuk belajar menulis tanpa perlu menghitung ‘like’ yang punya beragam arti.
- Purnomo's blog
- Login to post comments
- 4836 reads
Like
Ijin ujicoba ya.
Saya Like, buat melihat apakah di Sabdaspace ini berlaku Like berjemaah.
kejarlahkasih.wordpress.com
Ditto
Sebagai arsip saya, sebelumnya mengirim tulisan di milis
kalo saya ikutan like....
saya jadi jemaahnya sapa nih ya???
3 komen di atas
saya LIKE dengan arti "sudah saya baca".
Kayaknya kemarin-kemarin ada yang bingung dan mungkin berpikir "kamu kasi LIKE blogku kok tidak berdiri di kubuku".
"Laporkan"
saya mau laporkan bahwa saya sudah baca komen ini.
bolehkah tekan tombol "Laporkan" ? :-)
------- XXX -------
Boleh boleh
menjadi anak2 peminum susu.
Hi hi hi.
@ mohon nanya,
Mohon nanya,
jika kita menyampaikan suatu kabar yg tdk menyenangkan (misalnya lagi sakit gigi) dan ada yg "like", apakah org tersebut sedang menyatakan bergembira / senang atas penderitaan kita?
w-62: Tentunya yang bisa menjawab
adalah yg memberi "like" itu.
@pertanyaannya diubah
Pak pur, pertanyaannya diubah,
apakah etis memberi "like" untuk status/ kondisi/ berita yg tdk menyenangkan sepeti contoh sebelumnya?
w-62: pertanyaannya diubah ke ekstrim
"Apakah etis memberi "like" untuk status yang berisi berita kematian?"
Kembali ke blog saya bahwa "like" tidak hanya berarti SUKA, tetapi bisa juga berarti (ke-2) "aku sudah baca status kamu". Ini juga sering saya lakukan merespon berita duka karena sedang di jalan dan hanya bawa hape sehingga sulit unt menulis komen.
Ketika seorang pesbuker berkabar ibu saya meninggal, banyak yang HANYA memberi LIKE. Setelah beberapa hari saya menulis di kotak komen "terima kasih atas empati simpati dan 'like' Anda" tanpa memikirkan itu etis atau tidak.
Jika memungkinkan memang sebaiknya selain mengklik "like" juga menulis komen yang berisi ungkapan belasungkawa.