Ini blog lanjutan dari yang aku
kirimkan kemaren. Karena kemaren aku harus melanjutkan perkerjaanku di kantor,
jadi aku lanjutin tulisanku sekarang. Aku bersyukur pada akhirnya aku bisa
menyelesaikan study-ku di UNNES, karena banyak orang mencibirku ketika aku
memberanikan diri melangkah memasuki kampus. Bahkan mamiku, orang yang telah
Tuhan jadikan sebagai perantara untuk melahirkan aku di dunia ini pun,
mencibirku. Dulu (4 th yang lalu), mamiku bilang: Kalo, kamu mau tetep pilih
Yesus, aku ndak akan pernah kasih uang 1 sen pun untuk kuliah kamu.
Awalnya sebagai anak 17-an, aku
ragu-ragu. Karena waktu itu aku belum tahu sama sekali tentang dunia dan aku
juga belum terlalu kenal siapa Yesus. Tapi ada satu hal yang membuat aku yakin,
Tuhan dengan lembut berkata kepadaku: Nak, Aku sanggup buat kamu jadi seorang
sarjana, hanya tetap melekatlah kepada-Ku dan tetap Kasihilah sesamamu
(termasuk keluargamu).
Dengan berbekal uang 50ribu, aku
berangkat ke Semarang
dengan membawa pakaian seadanya. Berkali-kali dalam jangka waktu 4 th ini, aku
sering dilanda rasa takut. Takut karena sudah mendekati batas waktu pembayaran
uang kuliah, takut karena sudah ditagih setiap hari sama ibu kost, takut
memikirkan bagaimana beli buku, dll. Tapi lewat itu semua, Tuhan mengajariku
apa arti kedewasaan dan apa arti penggenapan janji Tuhan. Dengan pimpinan
Tuhan, aku boleh bekerja, dan Tuhan memberkatiku secara luar biasa sehingga aku
bisa menyelesaikan study-ku. Dari uang 50 ribu dan beberapa potong pakaian yang
aku bawa (tentunya +iman), sekarang aku boleh menikmati banyak hal. Meski
memang tidak senyaman ketika di rumah, tapi Kasih Kristus itu melebihi dari
apapun juga.
Tidak sebatas itu Tuhan
memaksakan rencanaNya jadi di hidupku. Berulang kali aku dipaksa Tuhan untuk
mengunjungi keluargaku di Solo. Dan aku pun berangkat… tapi ketika sampai di
lorong rumahku… terkadang aku perlu berpuluh puluh menit terlebih dahulu untuk
mengatur perasaanku dan rasa takutku bertemu mamiku. Sampai di gerbang pintu
rumah, tidak jarang pintu tersebut terkunci. Aku menunggu berjam-jam, tapi
tetap saja tidak dibukakan. Atau kalau terbuka, sesampainya di dalam… pasti
langsung didamprat habis-habisan sama mami. Dan aku tetap saja pulang saat
Tuhan gerakkan hatiku untuk pulang meski dagingku seringkali tidak mau.
Setelah perjalanan panjang… Tuhan
benar benar genapi janjiNya. Aku diwisuda dan jadi sarjana… he he he. Dan selama
4 th ini, aku benar benar tahu kalo’ Yesusku itu hidup dan Dia Allah yang tidak
pernah mengingkari janjiNya dan Dia ALLAH yang SETIA. GBU.
Bermodal Goban dan Iman
Wah wah, neng Priska, imannya benar-benar dites, tetapi tetap setia yah! Puji Tuhan deh atas kegigihan neng dan kesetiaan Tuhan pada saat yang sama! (Kagak seperti saya, yang keringetan dikit aja udah komplen :P)
From Zero to Hero
Ya... memang itulah test iman yang harus aku jalani ketika awal aku kenal Yesus. 50 ribu + iman dalam Yesus = sarjana. he he he....
Ada beberapa temenku berkata: from zero to hero!!!
Dan aku percaya.... apapun + iman dalam Yesus = sesuatu yang pasti ubahkan dunia. GBU
Rp. 50.000 + Iman = Anak Berbakti
Nona Priska Spd, kisah hidup kamu seolah TV Lcd, sedangkan kisah hidup saya yang selama ini nampak hebat sekarang nampak seolah TV kuno hitam putih. Selama ini saya sangka saya tabah dibandingkan pengalaman kamu, saya ibarat anak kambing yang tidak kenal harimau. Selama ini saya sangka nyali saya besar, sekarang saya baru sadar, apa yang disebut berani itu. Terima kasih, karena benar-benar membuka mata saya tentang makna anak berbakti.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
In reply to Rp. 50.000 + Iman = Anak Berbakti by hai hai
PermalinkAnak berbakti... Wow...
Sebelumnya terima kasih banyak karena aku sudah dibilang anak berbakti. Jujur aku bilang... ini pertama kalinya aku dibilang sebagai anak berbakti. Karena semenjak aku memilih jalanku untuk ikut Yesus, semua orang termasuk mami sendiri, selalu bilang: Dasar anak durhaka!!!
Yang kedua.... wah ko hai hai menuliskan namaku bagus sekali. he he he....
luar biasa
Priska, kamu luar biasa!!!
In reply to luar biasa by Daniel
PermalinkYesus luar biasa...!!!
Yang luar biasa bukan aku kak, tapi Yesusku. Karena memang aku dapat melalui semua itu... tapi all of them are through Christ which strengthen me. :)
to priska :-)
cinderella rupanya masih ada ... salut! ;)
In reply to to priska :-) by dennis santoso…
PermalinkI am priskila.....
he he he.... tapi aku bukan cindrella kak. Aku priskila. :)
Ah Pris, Aku Jadi Inget Perjuanganmu
Ah Pris, aku jadi inget perjuangan kamu dulu saat pertama kali masuk gereja, tidak punya Alkitab sampai ketahuan mami kamu bahwa kamu punya Alkitab. Hiks ..hiks .. Btw, selamat ya, sekarang dah gede eh .. dah dewasa
. Ke Semarangnya kapan-kapan ya, belum sempet neh ..
*yuk comment jangan hanya ngeblog*
*yuk ngeblog jangan hanya comment*
In reply to Ah Pris, Aku Jadi Inget Perjuanganmu by Ari_Thok
PermalinkItu juga berkat kamu koq Kak.... Ari _thok
he he he... inget masa-masa itu, rasanya geli dan lucu banget degh. tapi aku bersyukur banget aku boleh nglewatin itu semua. Thanks God...
Thanks juga ya Kak Ari_thok, dulu aku boleh kenal kamu di internet, dan kamu mau ngajakin aku ke gereja dan ngasihi aku alkitab. Kalo' dulu aku ndak kenal kamu dan ndak pernah tahu gereja, mungkin aku ndak akan pernah bisa seperti sekarang.. :)
O ya, selidik punya selidik, kemaren itu aku baru tahu lho, kalo' ternyata... alkitab yang dulu banget itu kamu kasih ke aku, yang ada tulisan nama kamu itu, masih ada lho. Tapi disimpen sama salah satu sodaraku. Aku tahunya pas aku maen kesana (rencananya mau pinjem kaset), ndak sengaja buka-buka lemari buku. Nah, alkitab itu ada di dalam salah satu tumpukan buku. Wew...
Aku percaya, firman yang sudah ditabur pasti tidak akan kembali dengan sia-sia. Iya kan?? GBU
In reply to Itu juga berkat kamu koq Kak.... Ari _thok by Priska
PermalinkKirain dah Dibakar
Alkitabnya masih ada? Wek e.. e.. e.. kirain dah dibakar sama ibu kamu. Yah, saya kan cuma menjalankan tugas sebagai batur, bukan batur sabdaspace lho, baturnya Tuhan hehe. Aku sudah lupa kenal pertama bagaimana ya prosesnya, yg aku inget pas janjian ketemuan di Gereja, yah, walo nunggu berjam-jam, akhirnya ketemu juga. Yah, amien Pris, gak akan sia-sia.
*yuk comment jangan hanya ngeblog*
*yuk ngeblog jangan hanya comment*
In reply to Kirain dah Dibakar by Ari_Thok
PermalinkSabar juga ya....
Maaf degh ya kak Ari... dulu itu aku kan sama sekali ndak tau daerah situ. he he he... maklum.. anak kampung....
Wah, ternyata kak Ari tu orang yang sabar dan setia menunggu ya.. Dulu nungguin aku di pintu gereja berja berjam. kemaren mau ke Mount Island, juga setia nuggu bis berjam berjam. Juga nungguin bleh girl ngobrol sama orang berjam berjam. :P
Salut2 degh sama kak Ari. Tingkatkan terus kesabaranmu untuk menunggu ya....
Masalah alkitab, aku dulu ngira juga udah dibakar, karena beberapa alkitab yang lain dari temenku juga bernasib yang sama :P. Tapi pasti ada rencana Tuhan di balik itu semua. :)