Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Catatan Perjalanan Ke Pesparawi Nasional IX di Samarinda-Kaltim

iik j's picture


"Anda kita tunjuk sebagai Sekretaris Panitia Pengiriman Kontingen Pesparawi Provinsi Jawa Tengah!" kata seorang dari Departemen Agama beberapa bulan lalu

"Tunggu pak... sampai detik ini saya nggak ngerti Pesparawi itu apa, bagaimana dan macem-macemnya. Saya tidak mempunyai pengalaman sama sekali dalam hal ini" jawabku sambil berusaha mengelak

Tapi sejuta cara mereka pakai, merayu bosku, begini begitu dan akhirnya 'terjerumuslah' aku di urusan Pengiriman Kontingen Paduan Suara dan pernak perniknya. Mendesain logo, mengkoordinir, mendata, menghitung anggaran, menyusun proposal, membuat surat-surat sampai audiensi dengan Gubernur, menjadwal rapat, promosi TV, radio, Konser Pamit hingga carter pesawat. 3 bulan yang melelahkan...

Hingga akhirnya benar-benar berangkat tanggal 7 November ke Samarinda. Hari itu,aku harus berubah fungsi dari Sekretaris menjadi ketua rombongan 165 orang karena para 'petinggi' telah berangkat sehari sebelumnya. Kerepotannya persis yang kubayangkan. Mengurus boarding pass, airport tax, bagasi dengan jumlah sangat besar sungguh bukan hal mudah.

Beberapa complain, intrik, dan sedikit keributan mewarnai hari pertama di Samarinda. Praise God, pengalaman menangani kesekretariatan partai politik ternyata sangat menguntungkan, karena aku menjadi orang yang bisa berhadapan dengan banyak orang dan permasalahan dengan kepala dingin.

Lanjut. Lokasi lomba sangat bagus. Tidak ada yang seperti itu di Semarang. Satu kawasan itu mempunyai Hotel Atlit dengan kapasitas ribuan orang bersebelahan dengan GOR Madya Sempaja yang bagus dan rapi, serta gedung serbaguna yang komplit fasilitasnya, ditunjang lagi oleh beberapa asrama alit dan gedung -gedung olah raga lainnya. Hemmmm...  sungguh mendukung terlenggaranya acara dalam satu kawasan. Ditambah tempat parkir yang sangat luas serta lahan penyelenggaraan Kalimantan Timur EXPO yang penuh dagangan khas Kaltim dan juga pasar malam. Astaga.... komplit pake telor!!!

Andai Semarang bisa kayak gini. Kita tidak akan pusing-pusing menggusur pedagang kesana kemari... hi hi hi ... sok ngatur kayak Pemprov aja.

Sayangnya aku tidak tinggal di Hotel itu beserta para penyanyi, tetapi di suatu Guest House yang jaraknya 15 menit dari tempat itu. Guest House yang adem, tapi 'menurutku' cocok juga dipakai sebagai tempat shooting film horor Indonesia. ha ha ha.... tapi akhirnya ku syukuri betul hal ini. Karena ternyata aku pusing berat saat duduk di dalam lobby hotel. Kok bisa?

Di hotel atlit, setiap waktu semua tim berlatih olah vokal. Bayangkan saja, acara ini diikuti 5800-an orang dengan 11 tangkai lomba menyanyi. Jadi suaranya... bergemuruh, mendengung, dsb. Belum lagi orang buanyak yang lalu lalang, dan bau makanan. Huhhhh... akhirnya aku lebih banyak nongkrong menghabiskan waktu di pelataran dekat parkir dan kali kecil. He he he... motret langit, sms'an atau menulis, biar kesannya 'gimana gitu...' dan juga cari-cari kesempatan mengajak orang 'berbicara'

***

Nah, aku berubah fungsi selama 5 hari berikutnya, yaitu menjadi tukang dokumentasi instant.

Memperhatikan jadwal lomba dan nomor undian, karena setiap harinya ada 3 tangkai lomba yang diadakan, maka aku menjadi orang yang paling tidak jelas keberadaannya. Jika nomor undian tangkai lomba yang diikuti Provinsi Jawa Tengah berdekatan satu dengan yang lain, maka begitu penampilan tim di satu gedung usai, langsung dalam hitungan menit aku sudah menenteng tripod, tas handycam dan peralatannya, serta lari ke gedung berikutnya di tengah terik matahari berjarak kira-kira beberapa ratus meter, menyusunnya.. lalu membongkarnya lagi dalam waktu cepat.

Tidak ada teman! Kepergianku kali ini tanpa partner dokumentasi! Dulu, biasanya aku selalu meminta partner cowok, tetapi karena biaya yang mepet maka panitia terpaksa memangkas dan mengefektifkan semua orang. Lagipula, hanya aku seorang diri di kepanitiaan yang sama sekali tidak berselera memperhatikan paduan suara, yang menurutku suaranya bikin merinding itu. Jadi biasanya aku menunggu penampilan tim Jateng di tribun diantara para videografer beneran, sembari memperhatikan orang lalu lalang, menulis di hape, sms-an atau mengantuk, ha ha ha.. (tengkyu buat teman2 yang kurepotkan dengan sms nggambusku...)

Hari-hari pertama begitu membosankan karena aku sama sekali tidak bisa memahami keindahan dari paduan suara.  Hingga aku mencoba bertanya kepada Tuhan apa pelajaran dari keikut sertaanku di acara seperti ini.

***

Mengesampingkan pendapat apakah acara seperti ini rohani atau tidak, aku belajar soal keseriusan dan kesungguhan. Mereka, para penyanyi itu berusaha keras berlatih supaya bisa menampilkan paduan suara terbaik.

Ketika akhirnya kerja keras itu membuahkan hasil medali emas, kebanggaan dan kegembiraan  terlihat jelas di wajah mereka.

Ahhhh... dan aku teringat kepada kehidupan kekristenan. Andai saja kehidupan dalam Tuhan juga selalu 'serius', tekun, disiplin seperti latihan -latihan mereka, pasti hasilnya akan jauh berbeda.  Tapi nyatanya, kadang keseriusan hidup dalam Tuhan jauh lebih rendah kualitasnya pengejarannya.    

Saking terkesimanya mendengar suara bagus, aku sempatkan bertanya pada seorang pelatih vokal terkenal, "Saya dari gereja yang orang bilang karismatik, tahu kan gimana bentuk pujiannya? Tapi, Suara para penyanyi biasanya tak bersuara sehebat ini. Susah nggak sih memuji Tuhan dengan heboh tapi dengan suara keren?"

"Bisa, tapi harus disiplin dan latihan berat. Paling bagus itu treadmill atau push up sambil olah vokal. Jika tekun mengerjakannya dan terus berlatih pasti bisa"

"Waaaawwww..." Membayangkannya saja duah membuatku membelalakkan mata selebar-lebarnya

Ha ha ha... gereja saja kadang tak mengajarkan hal seberat itu untuk hidup serius dalam Tuhan. Cukup slogan bagus seperti yang pernah kulihat di salah satu spanduk "mempersiapkan umat masuk surga", kotbah berkat, dan ...  ah ...!

Kejar mahkota kehidupan yang Tuhan janjikan. Jika untuk mendapatkan 'medali' yang fana saja mereka berlatih sampai tengah malam, bagaimana denganku? Hahhh!!! Jujur saja, kalau dalam Tuhan ada urutan rangking maka sudah pasti aku masuk urutan paling akhir, dan mahkota itu akan tinggal impian jika aku tidak bersungguh-sungguh berlomba di dalamNya.

*** ¨

Apa pelajaran berikutnya? Ini sedikit sensitif dan tidak bisa diceritakan detil (menyangkut banyak orang), yaitu masalah kepemimpinan. Semua ilmu kepemimpinan menjadi nyata di sini.

Ketua sangat mudah didapat, tapi pemimpin?

Dimanapun orang selalu mencari pemimpin rombongan dan orang yang bertanggung jawab atas mereka. Beberapa kali kejadian aku harus angkat tangan dan berkata "Ya, Saya pemimpin rombongan ini" (terutama di hari keberangkatan, kepulangan, atau saat kontingen ditinggalkan oleh para petingginya).Tidak mudah orang mempercayaiku. Yaaahhh... kumengerti itu. Biasanya orang akan mendapati seorang pemimpin pria, sangar, dan kelihatan 'gimana gitu..' Sedangkan aku? Cewek, tinggi, kurus, manis pula ha ha ha ha... sangat tidak meyakinkan

Mengamati, menemukan berbagai karakter nyata seseorang juga aku dapatkan di sini. Individualis- kebersamaan, kelemahan-otoritas, kemunafikan-kejujuran. Ha ha ha... hingga akhirnya memunculkan komentar tajamku yang tidak mengenakkan telinga, "Jika karakter dan kehidupannya seperti ini, jelas-jelas bukti tidak semua pendeta masuk surga!!!"

Sungguh pengalaman berharga saat harus memimpin orang yang lebih tua, mengarahkan, memberi petunjuk, mencari solusi dan menjadi 'decision maker'.

***

Lanjut.

Ahhh ya. Aku bertemu 3 orang blogger SS di Kaltim. Elly, putri Kaltim yang sangat manis, baik dan luar biasa. Pertama kali menemuiku saat aku sibuk menggotong semua benda setelah selesai 'defille' di lapangan. Komentar pertamanya adalah, "Mbak Iik ternyata...kupikir gede, sangar dan gimana gitu..."

Elly kutemui hampir setiap hari. Dia memberi dukungan yang luar biasa di tengah kesibukan fisik dan mental yang sungguh menyesakkan. Dia mengajakku berkeliling kota Samarinda dengan motor dan juga makan di pinggir sungai mahakam. Romantis eui... Kami makan ikan mas goreng sambil menatap sungai mahakam yang dilalui kapal-kapal pengangkut batubara.

Lalu ACC. Kami langsung bisa tahu satu sama lain ketika pertama kali bertemu. Mungkin karena tampilanku yang sangat mudah dikenali ya... . Sayang kami hanya berbincang sekitar 30 menit, karena kesibukan yang menggila saat itu. Huhhhhfff... menyesal... padahal ACC sangat ramah dan ramai.

Dan Antowi. Yang satu ini sedikit mengesalkan! Dia berjanji hari minggu mungkin bisa ketemu. Aku tunggu di hari minggu pertama dia tak muncul. Tinggal hari minggu ke dua saat kepulangan, dan itu hanya bisa dilakukan di bandara. Setelah semua pengaturan bagasi dan penumpang beres. Mulailah Antowi ber-sms. Ha ha ha... pertemuan yang aneh karena berlangsung tepat di depan pintu chek in. Matanya langsung melotot dan berkomentar sama seperti Elly, "Ternyata nggak segede dan sesangar yang kupikirkan..."

Darimana kalian bisa membayangkan aku ini gede dan sangar hah....!!!

Ha ha ha.. ternyata blogger yang satu ini kecil mungil, tapi mukanya sereeeeeeemmm... gondrong dan berjenggot... hi hi hi...

Hikzzz... sayang pertemuan kami sangat singkat. Hanya 5 menit (ga setimpal sama perjalananmu ke bandara ya wi..), karena aku tidak mungkin meninggalkan 165 orang itu begitu saja.

SS, telah membawaku bertemu banyak teman, dari berbagai latar belakang. Kapan-kapan lagi kukunjungi kalian semua... doain banyak orderan yah... ha ha ha..

***

Piknik ga Ik? O... pasti!
Ke pasar seni, lupa namanya. Di Jogja atau Solo ada, tetapi di Semarang tidak ada. Melihat pernak-pernik kecil. He he he... sayang mahal. Jadi aku membeli hanya beberapa saja. 

Ke Tenggarong, Museum Kutai Kartanegara. Hihhhh.. melihat benda-benda kuno, patung, dll, membuatku bergidik. Aku tak mau kekristenanku suatu saat nanti hanya menjadi 'sepotong ingatan' dalam kotak kaca tentang kehebatan dan kebesaran yang telah pudar oleh jaman.

Ke Museum Kayu. Melihat buaya besar yang memangsa manusia tapi sudah mati dan diawetkan. Ga tahu kenapa mesti kesitu... iseng aja.. ha ha ha ... soalnya ga ada yang bisa dilihat lagi.

Melihat patung Lembuswana yang megah di pulau kumala, Gerbang Dayaku (sebuah tower tinggi seperti mercu suar yang dulu katanya bisa untuk melihat pemandangan kota).

Sayang, semua sumber daya itu belum dikembangkan maksimal. Aku hanya berkata pelan, "Sayang ya cuma seperti ini. Jika ini di Singapura atau Malaysia... sudah pasti mendatangkan banyak uang. Patung Lembuswana ini jauh lebih gagah daripada patung singa muncrat... ah sayang banget..."

Oya sepanjang jalan aku masih melihat beberapa bukit yang penuh pepohonan, tapi jauh lebih banyak lagi hutan yang telah gundul dan botak tidak teratur karena eksploitasi tambang batu bara. Duhhhh... :(

***

Sempet bicara Injil kepada seseorang Ik? Sayangnya tidak.

Aku hanya sempat berbicara kepada 1 orang cowok toraja tentang Tuhan dan kehidupan. Lalu kepada 1 orang pelatih vokal aku bersaksi tentang hidupku yang diubahkan radikal oleh Tuhan. Lalu kepada 1 orang pejabat Departemen Agama aku juga memberikan kesaksianku.

Ehhhh... 1 lagi. Aku berdebat dengan 1 orang pendeta, dan langsung meng 'hantam' pengajarannya yang sama sekali tidak berdasar pada Firman Tuhan. Ha ha ha... aku tidak peduli apakah setelah itu dia akan menyukaiku atau tidak.

***

Akhirnya minggu tanggal 15 Nov perjalanan melelahkan itu berakhir. Ikut bangga meski tak ikut berjuang menyanyi karena Jawa Tengah jadi Juara 2 Pesparawi Nasional IX.

Aku siap menarik nafas lega ketika menginjakkan kaki di rumah, saat ibuku memberikan kabar tidak menyenangkan soal ibuku yang 1 lagi yang sedang sakit, tidak bisa berjalan dan harus bergantung pada kursi roda.

Satu perjalanan kecil berakhir... tetapi perjalanan iman yang panjang dalam Tuhan belumlah usai....

Selamat Datang dalam episode kehidupanmu berikutnya Ik, satu suara pelan itu berbisik di hatiku... 

***********************
 

Rusdy's picture

@iik: Pala Berat

Pusing berat di lobby hotel? ada yang gangguin tuh... :P

iik j's picture

@rusdy, nying nying nyanyi

yang ganggu.. ya yang pada nyanyi itu...

doooooooooooooooo....

reeeeeeeeeeeeeeeeeeee...

mi..................................

la la la  la la ....

li li li li li li...........

 

passion for Christ, compassion for the lost

Viesnu's picture

mantab...

Selamat ya mba I..

Denger - denger mba Iik dimakannya dikit?bener mba? aku kok ga percaya ya...

apa jangan2 makan banyaknya cuma klo lagi ditraktir...(aji mumpung banget seh..)

 

Lovepeace..uenak..

__________________

Lovepeace..uenak..

iik j's picture

@vies, ojo mikir negatip!!

ha ha ha.. mikir negatip waeeee...

ojo ngono ah!!

passion for Christ, compassion for the lost

smile's picture

iik : supir traktor

itulah IIK....multitalenta....

kapan bisa jadi supir traktor yah? hehehehhihihi...

 

smile

__________________

"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"

iik j's picture

@smile, multitalenta terpaksa

ha ha ha smileeeeeeeeee...

multi talenta nya kebanyakan karena terpaksa n kepepet... tapi bagus juga sih aku jadi belajar dan pintar ngapain wae.

Dan pelajaran bagusnya... suatu waktu nanti kalo aku pergi ke suatu tempat untuk misi atau ngapain... aku masih bisa nge'job dan dapet duit.... (mata duitan banget yah...). Jadi Penginjilan tetap jalan... duit pun tetap mengalir...

hua  ha ha ha ha... cita-cita mulia kan????

Ehmmmm,... tawaran supir traktor diterima...

Jadi kalo job kantoran abis, aku masih bisa dapet dari nyupir...

ha ha ha.. ajarin ya!!!!

 

passion for Christ, compassion for the lost

sandman's picture

@smile kemana aja

woi bro kemana aja? nomer HP ganti deui?

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

__________________

antowi's picture

Maaf - maaf karena ternyata

Maaf - maaf karena ternyata hari minggu tanggal 8 itu harus mempersiapkan gambar dan segala macemnya buat rapat hari seninnya....

pertama di telpon mbak Iik kok sepertinya suara itu udah familiar he he he ternyata bener suaranya mbak-e tuh "pasaran"  (maksudnya laku untuk "memasarkan" Injil)

Aku membayangkan mbak Iik gedhe tuh dari foto2nya, eh ternyata kalau ketemu langsung terliat kecil dan terliat lebih muda dari fotonya 

 

Semut,bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas, Amsal 30:25

__________________

Semut,bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas, Amsal 30:25

iik j's picture

@antowi, awet muda coy'...

pertama di telpon mbak Iik kok sepertinya suara itu udah familiar he he he ternyata bener suaranya mbak-e tuh "pasaran"  (maksudnya laku untuk "memasarkan" Injil)

ha ha ha ha...

kalo udah kenal ya kenal aja... nggak usah pake basa basi.. sok malu... sok sungkan... walaaah!!!!

ne ne ne .... ga berlaku buatku.

Aku membayangkan mbak Iik gedhe tuh dari foto2nya, eh ternyata kalau ketemu langsung terliat kecil dan terliat lebih muda dari fotonya 

ha ha ha ! itu karena rajin nonton SPONGEBOB ... hua ha  ha ha ha... itu belum lagi kalo ketemu aku pas lagi 'gila' ha ha ha...

Beberapa orang yang sebelumnya bikin keki', kebanyakan protes, complain, ngamuk-ngamuk, di keberangkatan.. langsung mencair begitu saja lho wi selama perjalanan Balikpapan - Samarinda dan selama di sana setelah melihat 'keaslianku' yang ternyata di luar dugaan mereka, Baek hati banget... lembut, ramah, ceria, ribut, nggambus, konyol... ha ha ha ha.. narsis abis...

makanya ... jangan mudah mengambil kesimpulan hanya dari poto or dunia maya...

ha  ha ha ha ha....

 

passion for Christ, compassion for the lost

smile's picture

Sand: "ada yang pinjam"

Hai Sand....Hp ku hilang...ada yang "pinjam" tapi gak dibalikin lagi..jadi belum pake hp lagi...hehehe...

 

 

 

smile

__________________

"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"