Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Bukan untuk Dibaca Saja

Dedy Yanuar's picture

Hai.. sudah lama tidak menulis di sini, rasanya sudah 8 tahun tidak menulis disini sejak 2009. Ternayata sudah banyak hal yang berubah ya di SS ini.. Semoga kesaksianku dibawah ini dapat menjadi berkat bagi yang membacanya.. Terima kasih..

*******

Acara 17 Agustus-an

Seperti yang telah direncanakan dari awal tahun 2016, bahwa akan diadakan acara ibadah 17 Agustus-an di luar gedung gereja. Disaat sudah ketemu tempatnya yaitu di Villa Afrida Puncak(masuk di gang seberang cimory), saya ragu untuk ikut. Alasannya sederhana, setiap kali pergi kemana pun, entah itu dekat atau jauh, saat pulang pasti sakit. Karena itu sampai beberapa hari sebelum hari H pun, saya masih ragu untuk ikut.

Berhubung jadwal acara 17an itu ada rapat para koordinator gereja (mungkin di gereja lain disebut Majelis), dan saya salah satunya, sehingga saya mau tidak mau harus ikut acara itu.

Tiba-tiba saat H-2 diputuskan bahwa semua acara yang sebelumnya di handel oleh komisi wanita ditolak oleh gembala, sehingga tugas acara 17-an diserahkan kepada komisi remaja dan komisi sekolah minggu. Saya hanya nulis "speechless" saat dikabari hal itu di grup guru-guru Sekolah Minggu. Sebab itu tandanya saya sebagai yang dipercayakan mengurus bagian acara sekolah minggu harus mencari ide-ide games.

Ide mungkin banyak, kita dapat search di google atau di SABDA. Tetapi yang jadi masalah adalah nyari dan siapin bahan permainannya. Sebab hampir setiap permainan membutuhkan alat, dan daerah sekitar rumah, jarang ada yang jual alat-alatnya, jadi harus mencari permainan yang menggunakan alat-alat seadanya.

Singkat cerita, dari H-2 sampai Hari H, saya sangat kurang tidur. Sebab disisi lain saya ada tugas untuk mempersiapkan bahan-bahan yang akan saya ajukan di rapat koordinator, disisi lain saya juga punya kewajiban untuk mempersiapkan games untuk 17-an. Saya pribadi sangat bersyukur dengan tim komisi remaja yang memang sebagian besar juga guru Sekolah Minggu, sehingga pada hari H, sebagian besar acara dapat dilakukan sebagaimana yang direncanakan. Puji Tuhan juga, pada saat pergi nggak macet. Sehingga tidak ada jadwal acara yang telah disiapkan menjadi berantakan.

(sebab pernah ada pengalaman di jadwal acara mulai pukul 9 pagi, tetapi sampai pada lokasi jam 2 siang, karena terjebak "one way")

Setelah acara selesai jam 3 sore, semuanya siap-siap berangkat pulang. Kira-kira jam 4an rombongan mobil yang saya tumpangi berjalan pulang. Kali ini kena macet. Lumayanlah perjalan pergi kurang dari 2 jam, perjalanan pulang sekitar 3 jam. Ya wajarlah ya, namanya juga puncak, kalau nggak macet, malah aneh. hehehe

Sampai rumah, saya beres-beres dan bersih-bersih. Walaupun capek banget, selama 2 hari kurang tidur dan banyak aktivitas, tetapi berhubung 17 Agustus tahun ini hari rabu, ya saya main game cookie run dulu. Yang main cookie run pasti tahu hari rabu ada event yang bagus.

H+1 saya bangun agak siang, ya sekitar jam 9 pagi. setelah itu melakukan rutinitas seperti biasanya. Lalu pada saat malam harinya, ada teman yang serombongan dengan saya datang ke toko dan nanya "ko gimana kabarnya?" saya jawab: "baik", kemudian dia nanya: "nggak capek koh, kemarin pergi seharian (dari subuh sampai malam)?" saya jawab: "Nggak kok, biasa saja".

Setelah teman saya itu pulang, saya baru inget "loh kok saya nggak sakit ya??" Sebab biasa mau pergi ke daerah yang dekat, sekomplek perumahan pun biasanya saya tepar atau sakit nggak bisa bangun dari ranjang, minimal setengah hari. Apalagi kalau pergi ke puncak, pernah saat pulang dari acara di puncak sakit selama 7 hari. Tapi sampai saya nulis ini tidak merasa sakit sama sekali (dalam arti tepar karena terlalu lelah).

Jadi saya mengambil kesimpulan bahwa Tuhan itu begitu baik, karena mengirimkan orang-orang yang begitu berbelas kasihan kepadaku, sehingga saya boleh meminum FitSolution (Total Swiss) sampai saat ini, sehingga saya boleh beraktivitas dengan lebih baik.

nb: saat pergi ke lokasi acara, di dalam mobil saya bersyukur sekali, karena bisa nengok ke kaca jendela sebelah kanan saya. Sehingga saya bisa melihat pemandangan selama perjalanan. hehehe.

O iya, saya di vonis oleh dokter menderita sakit autoimun AS (Ankylosing Spondylitis), sehingga sejak 9 tahun lalu terpaksa memakai kursi roda untuk pergi kemanapun. 

Tante Paku's picture

Semangatmu Dedy

Membaca pengalamanmu yang menarik dalam memeriahkan hari Kemerdekaan itu sungguh patut diapresiasi dengan segala ucap puji syukur kepada-Nya. Karena semangatmu yang besar, dalam arti tidak mengeluh mendapat tugas itu, secara otomatis menggerakkan energi positip dalam tubuhmu, darah mengalir begitu lancar hingga acara usai acara tak terasa. Lebih-lebih kegiatan Anda dilakukan di atas KURSI RODA, betapa lelahnya bila kita bayangkan, tapi kenapa semua tak berasa lelah?

Kesimpulan Anda mau tak mau benar adanya. Tuhan selalu berada di dekat orang yang percaya kepada-Nya. Salut!

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

manusia biru's picture

salam kenal, semangat

Semangat!

Tak apa sakit fisik asal hati sehat dan bersih..