Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

AYUB PROJECT - berusahalah pertahankan hidup....

Josua Manurung's picture

AYUB PROJECT

 

Dahulu kala di sebuah Gereja Batak di kawasan Jakarta ada pepatah seperti ini.... pandang orang dengan mobilnya.... jadi kalau orangnya jalan kaki atau naik bajaj ke Gereja tidak usah dipandang karena pasti duitnya sedikit.

Saya termasuk yang berjalan kaki dulu, lalu saya mendapat motor kreditan dari kantor... jadi mulailah saya dipandang sebelah mata oleh tua-tua Gereja... mereka memandangnya tetap sebelah mata karena saya tidak punya orangtua disana... saya aliran Gereja Batak Asli.... Mama Betel.... Abang dan Istrinya Betel.... Adik jarang ke Gereja.... Ayah? Merantau bersama adik perempuan di Gorontalo.... menjauhkan diri dari kami....

walaupun saya aktif dimana-mana di Gereja.... mereka hanya lihat dari apa yang kita punya toh.... tapi kalau berkunjung ke Gereja Batak itu hampir dapat dipastikan semuanya kenal penulis... kami sering berpelayanan dengan membuat teater Natal atau Paskah.... nama tim kami Teater Kasih Karunia.... kami mengajak pemuda-pemuda yang suka mabuk-mabukan, suka berjudi untuk melayani bersama kami.... susah untuk mengubah tabiat memang... Tim kami tadinya bernama Teater Kolak Dingin.... Teater Mahanaim... lalu sekarang menjadi Teater Kasih Karunia.... dari tahun 1999, kami masih ada sampai sekarang.... walaupun latihannya pasang surut....

Life Is Beautiful

Agenda utama Teater Kasih Karunia adalah kebersamaan.... pernah kami ditugaskan untuk membuat obor dari botol kratingdeng bekas.... Kami dibagi dua grup dan mencari botol bekas sebanyak-banyaknya..... lalu kami cuci... itu jorok sekali lho.... ada yang bekas nampung pipis orang juga lho.... setelah dicuci bersih.... kami beri sumbu kompor dengan melubangi tutupnya.... diisi minyak tanah.... voila.... biasanya kami pakai obor sumbu ini di kebaktian pagi Paskah.... jadi sekeliling Gereja dan Jalan Raya... mendapat penerangan dari obor sumbu ini.....

Ada juga kebersamaan dengan bakar ayam atau ikan bersama.... habis itu lomba menghias meja makannya.... yaitu tikar dan dihiasi dengan bunga plastik.... setelah penilaian kerapihan letak piring sendok.... kegosongan makanan.... lalu atribut lain.... apakah minumannya disertai teh botol, sprite, fanta, atau sekedar air putih saja.... semua uang yang dipakai adalah uang kedua grup itu... jadi kalau mereka mau tampil bagus.... ya mereka harus mau berkorban untuk sesamanya.... setelah penilaian biasanya kami makan sambil tertawa-tawa... sungguh LIFE IS BEAUTIFUL....

 

AYUB Project

Lalu datanglah bencana itu.... salah seorang ibu teman kami, Ndoki dan Nangki... terkena kanker.... sebut saja Ibu Mary....ayah mereka seorang supir taksi waktu itu.... sekarang taksi mereka sudah terjual.... mereka tinggal di rumah petak bambu... dimana kalau orang di sebelah ngomong kita bisa dengar omongan mereka.... listrik rumah mati.... belum dibayar berbulan-bulan.... mereka ada empat bersaudara.... Ndoki, Nangki, Nida, Nurul..... dua cowok, dua cewek.... menghuni satu petakan sempit.... ketika kami dalam beberapa kunjungan ke sana.... Pendeta harus membaca Alkitab dengan bantuan satu lilin.... dan hujan deras di luar pada malam hari menyebabkan atap bocor dan udara menjadi sangat dingin..... sungguh sangat susah sekali menjadi orang miskin seperti kami.... tapi apa ada tua-tua Gereja yang menengok.... boro-boro... mereka kan orang miskin.... tidak selevel dengan tua-tua Gereja yang pakai Alphard dan Beby Benz... but Life is Beautiful....

 

Lalu kami pun sebagai anak muda tidak hilang akal.... selagi dua tangan masih ada dan masih bisa berdiri di atas kaki sendiri.... kami akan berusaha semampu kami.... kebetulan kami bikin pemutaran film rohani di Gereja.... sebagian uang hasil usahanya kami langsung alokasikan ke Ayub Project..... begitu kami menyebutnya.... kami juga mengumpulkan uang dari pemuda yang sudah bekerja.... lumayanlah hasilnya.... kami hanya membayangkan kalau Ibu Mary bisa meninggal dengan tenang tanpa harus pusing memikirkan segala macam biaya..... lalu kami berinisiatif untuk maju ke Majelis tua-tua Gereja yang terhormat .... kami berbicara langsung ke Ketua Diakonia Sosial.... tapi coba apa yang beliau bilang.... "Keluarga yang harus dibantu kan tidak hanya keluarga teman kalian itu, pikir dong...!" Masya ALLAH, sementara kami tahu melalui warta Gereja... banyak uang Diakoni Sosial yang ditaruh di dalam deposito.... ucapan itu sempat meruntuhkan niat kami.... tapi kami tidak patah hati.... kami berencana akan membuat malam amal... untuk membantu Ibu Mary.... tapi lagi-lagi Diakoni Sosial menolak.... tunggu agenda Diakonia, acara itu kan tidak ada dalam Kalender Tahunan.... acara apa itu? sungguh kami benar-benar ingin menampar orang yang berkata seperti itu.... tapi bukankah pembalasan adalah hak-Nya....

Keadaan Ibu Mary semakin memburuk... dia sudah dibawa ke Tiberias.... bertemu Pariadji katanya.... tapi tidak sembuh.... lalu setelah mereka benar-benar putus asa, mereka membawanya berobat alternatif.... siangnya ketika dalam perjalanan ke sana, Ibu Mary meninggal di tengah jalan.... di atas sebuah pick-up dan hanya ditutupi selembar tikar usang.... siang kami dapat sms, sore kami langsung menuju ke rumah.... menunggu kedatangan jenasah Ibu Mary.... tadinya kami membayangkan ambulans.... tapi yang datang ke depan rumah adalah mobil pick up biru dengan jenasah Ibu Mary yang ditutupi tikar basah....ternyata hujan di sepanjang jalan pulang... Ayah Ndoki turun terlebih dahulu dan menangis meraung-raung.... kami pun sigap.... walaupun dengan hati yang sedih, kecewa, marah, hancur.... kami bopong bersama jenasah Ibu Mary dan kami bawa ke dalam rumah.....

Kami menganggap kami telah dikecewakan oleh Tuhan.... waktu itu.... kami anggap Tuhan itu tidak adil... kami pun mengusahakan santunan dari Gereja, jumlahnya kecil untuk beli tanah pekuburan saja tidak cukup, apalagi untuk beli peti mati..... saking menghemat biayanya.... Mami Dave yang datang bersama rekan dokternya ditolak keluarga untuk menyuntikkan formalin..... padahal itu semua gratis.... mereka lebih memilih untuk menaruh es batu di bawah dipan... kami pun membantu mencarikannya..... tua-tua Gereja.... hanya satu yang datang dan dia berkata begini.... boleh dipakai dulu uang Gereja tapi nanti dipotong ya sama semua jumlah santunan.... uang itu bisa dipakai untuk beli konsumsi, menyewa lampu, bangku, tenda... lalu kami punya ide untuk meminjam kursi merah gereja saja..... kami pun bertolak ke Gereja dan bertemu Pendeta Utama.... setelah meminta ijin kami pinjam sejumlah kursi yang dibutuhkan.... setidaknya adalah yang dapat kami lakukan untuk Ibu Mary terakhir kalinya.... Lampu teater juga dibawa.... untuk menerangi gang sempit.... besoknya Ibu Mary pun dikuburkan...

Di dalam setiap pekerjaan kami itu kami akhirnya sadar bahwa TUHAN punya rencana, DIA beracara dan kita harus ikut turut serta aktif dalam rencanaNYa dan kami percaya dia pakai kami untuk menegur hati tua-tua Gereja....

Ayub Project memang tidak sukses menurut ukuran dunia.... tapi ketika kami berusaha sampai akhir di tengah getirnya hidup....Ayub Project telah sukses... sampai sekarang hanya satu tujuan kami..... membuat TUHAN tersenyum... seolah DIA ingin berkata LIFE IS... BEAUTIFUL!

Itu kisah nyata bertahun-tahun lalu... sekarang Nangki melanjutkan sekolahnya lagi dengan bantuan uang dari anak-anak pemuda Gereja dan remaja Gereja.... Ndoki jadi kenek membantu ayahnya menarik bis kota.... Nida berjualan kue di Gereja menggantikan Ibu Mary yang hampir setiap Minggu menyapa kami hangat... Nurul masih melanjutkan sekolah walaupun uang sekolahnya kadang menunggak.... tua-tua Gereja? masih asyik berteori dan berdebat menentukan pelayanan apa yang paling bagus.... uang diakoni sosial? ... masih ada di bank..... mungkin untuk membangun Gereja jika ada gempa bumi... sungguh Life is Beautiful.... Do You think so My Lord?

 

Kemuliaan bagi ALLAH di Tempat Yang Maha Tinggi!

 

BIG GBU!

JM200907/18.01

 

__________________

BIG GBU!

dennis santoso a.k.a nis's picture

weird ...

weird ...

jos, elo berkepribadian ganda ato sekedar jaim yah?

postingan lo ini beda banget 'tone' nya ama comment ini

Cool

Josua Manurung's picture

you don't know me... my man....

you don't know me... my man.... judge me as you wish... :) BIG GBU!
__________________

BIG GBU!

hai hai's picture

Den, Inget tulisan gua dulu?

Den, inget tulisan gua dulu tentang si josua bin nun?

Dia menyuarakan suara orang banyak (yang nggak mau bersuara di sabdaspace) seolah-olah itu suaranya sendiri. Inget juga den, josua bin nun itu kepala suku Israel, dia memulai karirnya dari seorang budak. Ini hal ketiga yang musti elu inget den, Josua itu artinya sama dengan Jesus. Mudah-mudahan elu paham sekarang dech. Sory josua, gua buka sedikit rahasia elu.

Kalau mau tahu josua bin nun yang asli, inget aja, dia anak jalanan, sekarang jari guru anak-anak dengan kebutuhan khusus.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

dennis santoso a.k.a nis's picture

ckckck ... :-)

kompooooorrrrrrr....... :p
Rusdy's picture

Lupa Praktek

Josua nulis:

"tua-tua Gereja? masih asyik berteori dan berdebat menentukan pelayanan apa yang paling bagus.... uang diakoni sosial? ... masih ada di bank..... mungkin untuk membangun Gereja jika ada gempa bumi... "

Weleh, daku mesti banyak belajar dari Josua nih, keseringan berteori sana-sini, jadi lupa prakteknya

"belajarlah berbuat baik. Tegakkanlah keadilan dan berantaslah penindasan; berilah kepada yatim piatu hak mereka dan belalah perkara para janda" Yesaya 1:17

 

Dedy Yanuar's picture

Amsal Salomo berkata

Amsal 21:13 Siapa menutup telinganya bagi jeritan orang lemah, tidak akan menerima jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru.

GBU

Bin Nun's picture

sering kali...

sering kali ketika ingin menyuarakan sesuatu... tentang hal yang benar... kita takut akan pendapat orang lain akan diri kita... tapi saya akan selalu mengikuti teladan Natanael ketika dipilih menjadi salah satu murid Yesus... Yesus berkata " Inilah Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya." (Injil Yohanes). BIG GBU!