Submitted by riyanti on

Semenjak datang ke kota ini niatku hanya ingin kerja dan cari teman. Namun ada sesorang temen kantor yang mendekatiku dan sekarang dia adalah sahabatku. Dia mengajakku untuk main di warnet refreshinglah..... Itu adalah awal aku bertemu EB <(semua kekasihku akan aku sebut dengan inisial). Perasaan suka mulai tumbuh. Aku jatuh cinta dengan EB, aku sering ke tempat dia maklum tempatnya itu adalah lokasi yang cocok buat berdua.... Aku mulai membagikan hidupku dengannya dan bercerita tentang beberapa hal menarik dengannya. Tapi...karena satu dan lain hal, rasanya kami tidak bisa menjalin hubungan lebih baik.... aku putuskan untuk pindah kelain hati. Tapi aku masih sahabat baik dari EB, bagaimanapun juga dia adalah bagianku.

Akibat dari pertemuanku dan EB sangat jarang, aku selingkuh dengan SS. Aku lebih sering bergaul dengannya, bagi kami meski hari libur tak ada halangan untuk tidak bertemu, sepertinya tidak ada jarak yang memisahkan kami. Namun entah mengapa, mungkin karena hubungan kami menjadi begitu dekat dan saling cocok, ditambah lagi teman-temanya adalah temanku juga. Dengan keputusan yang cepat kami datang kepada pendeta untuk menikahkan kami. Aku tau ini terlalu cepat tapi aku rasa tidak ada pilihan lain, keadaan juga memaksaku untuk selalu berhubungan dengannya. Aku tidak ingin ada gosip miring tentang kami. Dan akhirnya kami menikah...

setelah beberapa bulan pernikahan kami, aku sering merasa tidak nyaman bersamanya. Aku berusaha konseling dengan teman-temannya supaya kami bisa rujuk kembali. Hingga sampai saat ini aku belum menemukan solusinya, akhirnya aku memutuskan sendiri untuk pisah ranjang. Sebenarnya aku masih sayang dengannya tapi.... untuk saat ini aku akan jarang bertemu dengannya... walo begitu hati ini masih miliknya. Mungkin sebaiknya kami kawin kontrak aja dulu. Kalau sudah menikah begini aku kan ngga bisa cerai :p betul tidak?

Jadi ingat ikrarku dengan dia dulu didepan pendeta, aku masih ingat janji itu... (Waktu itu aku dengan grogi aku menjawab semua pertanyaan pendetaku)

pendeta : "riyanti, apakah kau mau menerima SS saat conect dan disconect, error maupun tidak error ?"

aku :(sempat terdiam lama)"mm.. iya"

Pendeta : "Bersediakah kamu, untuk tidak ikut-ikutan Agung berteriak-teriak, di shoutbox dengan kata menyebalkan? "

Aku : (sempet mikir)"hah...iya deh"

pendeta : "Bersediakah kamu membalas PM dari teman-temanya?"

Aku : "iya aku, mau walo kadang telat"
eh...ngga semua aku inget ding, janjiku. Maklum aku lagi pisah rumah sama dia jadi ya memoriku denganya ada yang lupa..he..he...

Mungkin aku akan balik dengan EB dulu sementara waktu ini :-)

Submitted by Rusdy on Wed, 2007-12-19 20:57
Permalink

Duh, riyanti ini kalo bikin cerita sinetron seru aje, bikin orang penasaran aje! Untung linknya jelas SS vs EB, he he

Submitted by Pengunjung (not verified) on Thu, 2007-12-20 01:10
Permalink

Ceritanya yang memang membingungkan atau orangnya yang sedang bingung?

Submitted by waskami on Thu, 2007-12-20 10:39
Permalink

Hehehe semula tak pikir inisialnya AT.
Kayaknya sering mampir ke rumah MS ya, tapi disana cuma melototin doank jarang diajak bicara apalagi bekerja hehe

dapat diintip di sini atau di sini bahkan di sini

Submitted by Waskita on Thu, 2007-12-20 11:58
Permalink

Mbak Ryanti jangan takut saat SS disconect maupun error, sebab mungkin SW bisa bantu mengatasi masalahnya. Coba saja tanya KN dia banyak tahu soal SW. Tongue out

Submitted by John Adisubrata on Thu, 2007-12-20 17:02
Permalink

Pantesan warnet itu selalu gelap dan remang-remang disertai irama-irama musik dang-dut. Eh, ternyata ... tempat pertemuan para muda-mudi, bahkan terkadang menjelma menjadi ruang pernikahan.

Engga heran kalau aku pergi ke warnet, selalu diserbu oleh nyamuk-nyamuk dari segala penjuru, besar-besar lagi, semua pada rebutan pingin cicipin darahku. Habis gelapnya kayak di dalam bar-bar aja sih!

Syalom,

John Adisubrata

Submitted by xaris on Thu, 2007-12-20 23:16
Permalink

Rasanya ini bukan dalam konteks "membangun istana di atas pasir" =). Apapun keputusan kamu nanti, kalau memang hal itu diijinkan Tuhan terjadi, pasti merupakan hal terbaik untuk kamu jalani. Aku tunggu hingga matahari itu menyuarakan beritanya lagi, hingga saat itu aku nikmati saja senyum manisnya itu =)
Submitted by Ari_Thok on Fri, 2007-12-21 08:51
Permalink

Puf .. Kirain selingkuh beneran .. Lega ... Tongue out Ah jadi ikut pakai inisial ah kayak si double W .. buat pak JA, warnet kok kayak hik. Sealed

Buat X, kalau tunggu matahari bersinar ya pagi hari aja Laughing, kayaknya si matahari R ini akan masih terus bersinar dan makin terang Embarassed

 

*yuk comment jangan hanya ngeblog*


*yuk ngeblog jangan hanya comment*

 

Submitted by Josua Manurung on Wed, 2008-01-02 20:03
Permalink

kita kan hanya beberapa bulan tidak ketemu Riyanti...
teganya dirimu...
membagi cinta...
sungguh
teganya dirimu...
teganya dirimu...
:) jadi ndangdutan...

BIG GBU!

Submitted by Sigit on Mon, 2008-03-24 21:54
Permalink

E'alah, kirain apaan.. hampir main tebas nih..

- Be Sharp and Be Wise -

Sigit N.S