Sudut Tersembunyi Untuk Berzinah

iik berkata :

Aku mempunyai banyak teman laki-laki, dari yang benar-benar terlihat brengsek sampai yang seperti malaikat luarnya.

JF berkata : Adakah persamaan atau perbedaan antara

1. Laki - Laki yang benar benar terlihat brengsek

dengan

2. Laki - Laki yang seperti malaikat, luarnya

kalau gw mungkin kategori yang kedua...

ampun...tobat...tobat...

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

berzina dalam kategori "menginginkan" ketika kita berada di dunia maya itu malah bisa bikin kepahitan lho....

lha wong foto-ne yang dipasang bukan fotonya?! hahahaha..

jadi selain jaga diri biar ga terjatuh dalam dosa perzinahan, ati-ati juga jatuh dalam dendam kesumat kepahitan! 

but the one who endure to the end, he shall be saved.....

Menurut saya sih zinah dimana aja gak ketahuan, lah hati dan pikiran sapa yang bisa menebak? tidak usah harus pake teknologi maya pun, dimanapun bisa aja kita masuk dalam perangkap dosa zinah. Diibaratkan pedang bermata dua, dunia maya sebagai gebang kebebasan berinteraksi bersosialisasi, belajar, memberikan banyak kemudahan-kemudahan baik itu positif maupun negatif, kembali semua itu kepada sipenggunanya. Kalau orangnya memang sudah "OMES" tidak usah dunia maya pun apapun yang dilhatnya, akan berhubungan dengan hal-hal seperti itu.

Patut diperhatikan juga bagi setiap anak Tuhan yang berada di zona dunia maya ini ikut concerned terhadap ruang-ruang perzinahan ini. Orang-orang yang bidang pekerjaan atau usahnya mengahruskan terhubung dengan internet, bisa menjaga kemungkinan-kemungknan pengguna untuk memasuki zona ini.

Intinya menutup semua lubang kemungkinan kita tergoda untuk memasukinya.

bukankah mengantisipasi lebih baik daripada mengobati?

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

Sebagai seorang pemula (), saya akui memang banyak godaannya mbak berselancar di dunia maya...., karena ekspresi kita bisa bebas sebebas-bebasnya dikeluarkan, tanpa kuatir rambu-rambu dan konsekuensi yang harus dihadapi, yang lebih kentara di dalam dunia nyata..

Contohnya kalau kita plirak-plirik cewek cakep di dunia nyata, kalau ketahuan kan bisa berabe tuh (hehe). Tapi kalau di dunia maya, siapa yang tahu,.....

Namun sepertinya itulah tantangan kemajuan jaman, ya mbak? Kembali kepada penguasaan diri saja saya kira.....

Omong-omong:

"..yg lain kumatikan karena terlalu vulgar dan tanpa sensor... hi hi hi.. saru.."

Hmmm.. ada seorang pendeta yang pernah berkata tentang mysterium tremendum et fascinosum (misteri yang menakutkan, tapi sekaligus yang menakjubkan juga, sehingga menggoda orang untuk mencobanya) kepada saya. Membaca tulisan mbak Iik jadi lebih mengerti kalimat itu,...^_^

Shalom!

(...shema'an qoli, adonai...)

blog yg bagus iik... gw rasa dr niat orang utk semakin kudus atau semakin hidup gak karuan akan menentukan langkah2 yg akan kita buat. ada orang yg pake lipstik aja bisa berdosa... krn niatnya yg lain dlm memakai lipstik misal buat godain laki2 yg sudah beristri dll walau banyak yg memakainya utk tujuan mulia. gbu

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

Iik..., seperti biasa aku mengagumi tulisanmu. Ketawa sendirian nih tengah malam..,wakakakakakkkk..., Ik..., kalau aku melihat dari sudut pandang manusia nih..., kayaknya emang susah dilepaskan kalau sudah bicara tentang zinah, sepaham denganmu...dengan adanya dunia maya bisa menambah kemungkinan perzinahan ( dalam interpretasiku perzinahan luas artinya ) meluangkan waktu yang banyak dengan chat ( apalagi sekarang lg demam FB..., teman lama bermuculan..., CLBK. ( cinta lama bersemi kembali )..hahahahaha..., bayangan masa silam bermunculan dengan sendirinya tak tertahankan..., dan bersemangat meneruskan per chattingan walau sudah larut malam..., rasanya kemungkinan berzinah "hati dan pikiran" sudah terlaksana dengan baik walau akhinya terhempas di dunia nyata...( dengan disertai desahan, "ah dia sudah beristri/suami, or sayang saya sudah menikah...') itu bagus walau sudah berzinah sesaat tetapi langsung sadar dan cepat2x berdoa..., tetapi nggak nutup kemungkinan ada yang membawanya serta ke mimpi nya dan menghiasi lamunan hari2xnya dengan "teman spesial" dari dunia maya nya sehingga menganggu hubungan dengan dunia nyatanya ( entah suami or istrinya..). Menurutku setiap saat godaan itu datang dari mana pun arahnya.., perzinahan kemungkinan besar terjadi nggak bisa dipungkirin.., caranya ya cepat2x balik ke bumi.., dan berdoa....

ps...I miss u Iik...

Iik menulis:

Bagaimana hidupku hari ini? Kejahatan apa yang masih kusembunyikan?Apakah aku telah dengan sengaja menyimpang dari kehendakNya dan mencari yang diinginkan daging dan nafsu manusiawiku? Apakah di balik semua yang kulakukan masih tersembunyi kebusukan yang tak layak di hadapanNya?

Iik tidak bersembunyi. Banyak data-data pribadi yang dia tulis dalam blog-blognya. Bahkan avatar pertamanya juga mempergunakan foto dirinya. Memang sekarang telah berubah sehingga AES protes, “lha wong foto-ne yang dipasang bukan fotonya?!” (AES, kalau mau avatar Iik yang perdana bisa saya kirim lewat Iik.) Sebaliknya, saya tahu ada orang yang mengira avatar yang kini adalah yang original sampai berkomentar “penginjil kok bertato.”

Keberanian Iik menulis kilasan-kilasan kisah pribadinya di situs ini membuat saya mengenal dirinya sebelum dia mengontak saya untuk kopdar Semarang. Tidak sulit menyusun mozaik-mozaik yang dia suguhkan menjadi sebuah gambar. Dari penggambaran suasana di mana dia menunggu angkutan kota untuk berangkat kerja, saya tidak sulit menengarai tempat itu. Bahkan mata saya pernah melihatnya sedang berdiri menunggu angkot di suatu pagi sambil melamun.

Dari penggambarannya jalan-jalan yang dilaluinya sewaktu menuju tempat kerja dan suasana kantornya, tidak sulit saya menemukan di mana dia bekerja, di mana dia bergereja dan bidang pelayanan yang diutamakan oleh pendiri gereja ini pada masa-masa awal.

Dengan demikian walaupun ia mempergunakan nick name, setiap orang yang mengenalnya di dunia nyata ketika membaca blognya di situs ini akan tahu siapa Iik sebenarnya.

Sebaliknya dengan diri saya. Saya bersembunyi. Dengan tidak menyertakan data diri dalam profile list, saya bebas bicara apa saja dan memakai topeng apa saja. Ini dunia maya yang memberikan kebebasan yang tidak kita dapatkan dalam dunia nyata. Kalau di dunia nyata saya tidak berani memaki pendeta atau penatua saya, di sinilah tempatnya saya bisa berpuas memaki mereka. Jika saya tidak berani menyanggah doktrin dan dogma gereja saya, di sinilah saya bisa mencincangnya habis-habisan.

Suatu ketika saya menyadari inilah jebakan maut dunia maya. Kita bebas berbuat dosa tanpa orang lain tahu siapakah pendosa ini. Kesadaran akan kemahatahuan Allah membuat saya menempatkan orang-orang untuk mengawasi saya dalam situs ini. Kepada teman-teman dari berbagai kota yang meminta artikel saya, saya berikan alamat situs ini. (Karena itulah saya berkata “gapapa” ketika seorang blogger di sini memberitahu sebuah puisi saya dikutip oleh temannya dalam bukunya yang diterbitkan oleh Metanoia tanpa memberitahu saya terlebih dahulu.) Kepada penatua yang meminta pendapat saya tentang sebuah kegiatan pelayanan di gereja, saya beri judul artikel saya yang bisa beliau baca di situs ini (Sehingga mereka tahu gereja mana yang saya maksud dengan “di gereja tempat saya berjemaat saat ini”). Ketika seorang blogger baru masuk ke situs ini dengan sekian nick name sekaligus dan saya mengenalnya dalam dunia nyata, saya mengontak teman-temannya untuk masuk ke situs ini untuk melihat karakter aslinya dan memberitahu alamat blog saya karena saya menentang kerangka berpikir yang dijualnya melalui artikel-artikel saya.

Dengan adanya teman-teman saya yang masuk ke Sabdaspace, baik sebagai blogger atau pun pengunjung tanpa login, saya menempatkan diri dalam kontrol mereka. Saya lebih berhati-hati dalam menulis karena saya bisa ditegur mereka dalam dunia nyata.

Saya tetap mengosongkan profile list saya, karena bila sekarang saya isi, malahan saya bisa disidang penatua gereja saya dan yayasan-yayasan Kristen yang telah saya kritisi melalui artikel-artikel saya dengan pasal menyiarkan kejelekan mereka di media tanpa ijin. Tetapi saya tidak lagi bersembunyi. Saya terperangah ketika seorang pendeta tamu seusai kebaktian ketika di konsistori saya menyalaminya sambil memperkenalkan diri, ia bertanya, “Masih rajin menulis?” Ia seorang pendeta yang mengurusi sebuah radio Kristen di kota Semarang. Kami tidak saling mengenal. Siapakah yang telah memberitahunya orang yang bernama Purnomo dari gereja anu punya hobi menulis?

Iik tidak bersembunyi melalui caranya. Saya tidak (sepenuhnya) bersembunyi melalui cara saya. Agar kami tidak berbuat dosa karena kami ingin apa yang kami lakukan – baik “bersembunyi” ataupun “tidak bersembunyi” – tidak membuat Allah marah walaupun “hanya” di dunia maya.

Salam.

Suatu ketika saya menyadari inilah jebakan maut dunia maya. Kita bebas berbuat dosa tanpa orang lain tahu siapakah pendosa ini. Kesadaran akan kemahatahuan Allah membuat saya menempatkan orang-orang untuk mengawasi saya dalam situs ini. Kepada teman-teman dari berbagai kota yang meminta artikel saya, saya berikan alamat situs ini. (Karena itulah saya berkata “gapapa” ketika seorang blogger di sini memberitahu sebuah puisi saya dikutip oleh temannya dalam bukunya yang diterbitkan oleh Metanoia tanpa memberitahu saya terlebih dahulu.) Kepada penatua yang meminta pendapat saya tentang sebuah kegiatan pelayanan di gereja, saya beri judul artikel saya yang bisa beliau baca di situs ini (Sehingga mereka tahu gereja mana yang saya maksud dengan “di gereja tempat saya berjemaat saat ini”). Ketika seorang blogger baru masuk ke situs ini dengan sekian nick name sekaligus dan saya mengenalnya dalam dunia nyata, saya mengontak teman-temannya untuk masuk ke situs ini untuk melihat karakter aslinya dan memberitahu alamat blog saya karena saya menentang kerangka berpikir yang dijualnya melalui artikel-artikel saya.

Ya itu sama saja membuka diri.. ke teman dekat, kepada kenalan.. lama-lama ya "semua" tahu.

Dulu saya juga punya nick name yang "tidak dikenal" dan itu membuat saya lebih bebas menulis, tapi sejak membuat website http://gkmin.net dan disana saya cantumkan nama, alamat dan nomor telp/hp saya, sejak itu saya tidak lagi menggunakan nick name asing, yang sebenarnya berfungsi untuk menambah keberanian.

Dengan mencantumkan nama asli dan indentitas lain yang juga asli, saya kehilangan keberanian untuk "berzinah", dan itu cara saya untuk lebih menjaga diri.

Tapi apa dengan demikian saya dapat bebas dari perzinahan?

Hm.. tergantung niatnya.. beberapa teman 'kencan' di dunia maya "menuntut" kencan di dunia nyata, biasanya di tempat makan, dan curhat.  Untunglah selama ini, curhat-curhat tentang cinta masih bisa saya arahkan kepada pembicaraan tentang Tuhan

Saya hanya sering berpikir: jangan bertindak bodoh, hanya demi memuaskan keinginan (jawa=nguja karep), maka pikiran menjadi "gelap".

=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)

Iik : “Kalau orang kayak kamu, nggak usah di dunia maya pun, di dunia nyata aja mempunyai kesempatan yang sangat besar untuk berzinah” sahutnya

Sepandai apapun kita bersembunyi, segala sesuatu akan terbongkar juga.

Sama seperti modelku, nggak bisa berbohong maupun bersembunyi, dulu waktu kecil, bila main petak umpet selalu kalahan he. he.., sekarang kalau coba-coba mau bohong? apalagi bila sama bojoku? walah..  baru aja berniat, belum terucap, dia dah tahu,

Waktu coba main di SS pertama kali, wah bisa nich buat kembaran nick, lalu Joli buat nick Yudas.. ehh.. tetep nggak bisa nulis, wong dah dari sana-nya selalu apa adanya je.. nggak bisa sembunyi n nggak bakat pura-pura..

Untuk melindungi diri di dunia maya, baik ketika ngeblog, chatting, dll.. selalu bawa nama bojo dan anak-ku, kecuali setelah Iik kasih link "cari jodoh kristen" he.. he..

Joli wrote:

Untuk melindungi diri di dunia maya, baik ketika ngeblog, chatting, dll.. selalu bawa nama bojo dan anak-ku, kecuali setelah Iik kasih link "cari jodoh kristen" he.. he..

waow.. hehehehe 

but the one who endure to the end, he shall be saved.....

Beberapa minggu lalu, salah satu adikku menelpon. Ia ingin mengajakku ber-3G. Awalnya aku tidak mengerti maksudnya. Tetapi setelah ia berkata, mau coba fasilitas di ponselnya barunya. Baru aku nyambung. Tentu saja aku tidak bisa melayani acara ber-3G-nya. Ia kaget, mengira aku telah membuang ponsel tua pemberiannya dan memakai sesuatu yang membuat kami bisa saling melihat.

Aku tidak mau kalah, saling panas-panasan merupakan bakat alami kelurga. Aku bilang, "Kalau mau, kita bisa Skype-an."

Gilirannya bertanya apa itu Skype.

"Bertelepon lewat internet," jawabku, padahal aku juga belum pernah memakainya. Aku hanya yakin internet belum masuk kampungku.

Ia sudah mengenalku. Bakat panas-panasan konyol itu juga ia warisi, sehingga memamerkan kalau ia bisa mengakses internet lewat ponselnya.

"Aku telah melihat namamu di Google," katanya, bisa kudengar nada kemenangan di sana. Lalu ia menambahkan, untuk membuktikan kalau itu bukan cuma asal bicara. "Ada sembilan hasil. Salah satunya, kamu sudah bekerja di situ."

Aku tertawa dalam hati. Nama asli? Aku juga sudah mencobanya. Artinya ia menemukan 'pengumuman' dari kantor, aku telah melewati masa percobaan dua bulan dan sudah diterima sebagai staf tetap. Lalu ada dua artikel kesaksian di situs kantor serta sebuah artikel yang kutulis berhubungan dengan pekerjaanku.

Sampai ia menutup telpon, aku tidak bercerita tentang 'nama maya'-ku. Bahkan dulu aku membuat nama itu supaya orang kantor pun tidak tahu. Sayangnya, aku tidak bisa menahan diri menantang mereka mencari apa nick-ku di SS.

Tetapi, tanpa menantang merekapun, suatu saat mereka pasti tahu. Di dunia maya pun, seseorang tidak bisa bersembunyi. Ada yang namanya IP Adress. Bahkan aku rasa, suatu saat, aku tidak bisa menyembunyikan nama ini dari orang-orang yang kuceritakan dalam ceritaku.

Suatu saat mereka pasti tahu. Aku tidak akan bisa menyembunyikan 'rahasia' kecilku di dunia maya ini.
 

Baca komentar AP diatas... jadi pengen nanya...

Suatu saat mereka pasti tahu. Aku tidak akan bisa menyembunyikan 'rahasia' kecilku di dunia maya ini.

Kalau cerita disini pasti ga banyak orang percaya. Sampai sekarang... kalau ada orang 'dunia nyata' yang berkomentar padaku tentang tulisan2 yang aku buat di sini, di blog, atau dimana, mukaku terasa panas.. malu berattttt, dan akhirnya berusaha 'ngeles' dengan mengalihkan pembicaraan!!! Apalagi beberapa waktu lalu di pertemuan gereja sempat di singgung tentang orang2 yang suka nulis2 di internet kayak aku begini... waduhhhhhhh... aku ga tahu mesti buang muka kemana saat beberapa pasang mata (yang tahu persis aku), memandang ke arahku

Ga tahu.. belum ada 'obat manjur' untuk menghilangkannya...

Tapi ya.. seperti yang AP bilang suatu saat semua akan makin terbuka pada semua orang ya... jadi... semoga saat itu nanti aku dah nggak punya 'malu' lagi. he he he he

passion for Christ, compassion for the lost

Tulisannya bagus IIk (bingung euy manggil apa), pgl nama aja ya biar akrab :)

tulisannya bgus (ajarin dun)

isinya tajam

jadi kena dehhh aku.

di sni pun aku pakai nick name. tujuannya bukan spy bebas melakukan hal-hal yang ga baik, tetapi lebih kepada melindungi diri :)

lagian di hadapan Tuhan, tidak ada yg bisa disembunyiin. kalau yang buruk buruk mah lama-lama jg ketahuan (bisa saja melalui ip addressnya) :)

aku ga tahu mesti buang muka kemana saat beberapa pasang mata (yang tahu persis aku), memandang ke arahku.

Menunduklah tersipu-sipu lalu berkata dengan lugu, "pu yau khan wo, wo hai siu." atau katakan dalam bahasa Indonesia, "tolong jangan memandangku, aku tersipu-sipu." 

Bila mereka terus memandang juga ya galakan  dikit, "Apa liat-liat? Naksir ya?" Atau rangkapkan kedua tanganmu alu angkat ke atas dan goyang-goyangkan seperti prilaku seorang juara. Atau gerakan tangan kiri dan kanan bergantian untuk melakukan tangkisan sambil berseru, "Ta tangkis, ta tangkis, tak tangkis, ciat ciat ciat ciat ..."

Sebenarnya sich yang paling mudah adalah kedikkan kepala kamu sambil berkata, "So what gitu lho?"

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Salam kenal ye....

kalo di blog , saya gak tahu persis apa bisa terjadi perzinahan dgn mudah. Paling jelasnya, blog bisa menghabiskan waktu seseorang, dan mengabaikan waktu buat yang TERPENTING.

Kalo facebook, naaa...kalo kubaca di website detik, bisa terjadi yg demikian.

Jadi, yang penting: "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun. "

Perzinahan bisa dimulai dari "distraction".