Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Seorang tukang sapu lebih tinggi dari pendeta
HAMBA TUHAN DAN TUKANG SAPU
Untuk itu AKU akan menutup dengan suatu kisah.
Di mana kisah ini adalah kisah cukup menarik yang AKU tangani di dalam pengadilan Kerajaan Sorga.
Di mana ada seorang hamba-KU yang melayani AKU dengan luar biasa pada pergerakan sekitar tahun 1980-an.
Dimana saat dia datang kembali kepada-KU. Dia tidak menyenangi bagaimana kondisi dan keadaannya.
Dan bagaimana hamba-KU ini melihat, bagaimana mungkin tukang sapu yang ada di gerejanya menjadi seorang raja di dalam Kerajaan Sorga sedangkan dia menduduki tempat terendah di dalam kerajaan sorga.
Sedang dia bertanya :
"Bukankah aku melakukan banyak kegiatan rohani?"
"Bukankah aku menggembalakan sangat banyak umat-Mu,Tuhan?"
"Dan bukankah bagaimana aku melayani engkau siang dan malam?"
"Bagaimana aku menggembalakan keluargaku sendiri sampai mereka semua melayani Engkau?"
"Bagaimana aku menuliskan buku-buku yang hebat?",
"Bagaimana aku menuliskan hikmat yang Engkau berikan kepadaku?",
"Bagaimana dengan lagu-lagu yang aku ciptakan yang Engkau berikan yang diilhami oleh Roh Kudus?".
Mengapa aku menerima tempat yang terendah di dalam kerajaan sorga?
Maka AKU membawa dia dalam satu meja pengadilan.
Lalu AKU memanggil tukang sapu di dalam gerejanya yaitu seorang nenek yang sudah tua sewaktu dia hidup di dunia, sedangkan dia (nenek ini) menjadi seorang remaja saat dia masuk di dalam Kerajaan Sorga.
Lalu kedua pribadi ini dimajukan di depan, dan masing-masing diperlihatkan bagaimana kehidupannya.
Bagaimana dia melihat cara kehidupannya, bagaimana dia melihat kembali, diputar kembali film atau gambar daripada pelayanan-pelayanannya.
(Jadi riwayat perjalanan pelayanannya diputar oleh Tuhan)
Bagaimana dia berdiri di depan mimbar dan memimpin suatu pergerakan besar, bagaimana dia membuat banyak orang bertobat, namun lihatlah di akhir kehidupannya, dia sakit lalu meninggal.
Dia masih bingung, apa maksud-KU memperlihatkan gambaran tadi.
Lalu AKU memutar kembali gambaran daripada tukang sapu yang setiap hari menyapu di gerejanya.
Bagaimana seperti terlihat sungguh sederhana. Namun pada gambaran-gambaran itu diputar, bagaimana setiap jam 3 subuh sampai jam 5 pagi, selalu tukang sapu itu berdoa sendirian di dalam gereja sebelum dia melakukan tugas pekerjaan pelayanannya di dalam gereja untuk membersihkan sampah-sampah sisa makanan dari hasil jemaat-jemaat yang pulang meninggalkannya begitu saja.
Bagaimana tukang sapu ini berdoa setelah dia melakukan pekerjaannya juga, siang hari di saat di dalam gereja tidak ada siapa-siapa, di saat bahkan hamba Tuhan ini sedang menonton televisi, mendengarkan radio.
Namun tukang sapu ini yang adalah seorang wanita tua, bagaimana dia sedang sujud dan menangis di hadapan mimbar-KU, di mana hamba Tuhan itu berkotbah, bagaimana kehidupannya menjalani suatu kegiatan.
AKU memutar kembali diperlihatkan kepada mereka bagaimana hamba-KU ini dia hanya naik 2 jam berkotbah, selesai lalu pulang.
Tetapi bagaimana tukang sapu ini membersihkan seluruh sisa sampah-sampah di tempat itu beserta dengan pekerja-pekerja yang lainnya.
Dan bagaimana dia setia melakukan firman-KU, sekalipun sedikit yang dia mengerti tapi dia lakukan.
"Lebih baik kamu tahu sedikit tapi melakukan, daripada kamu tahu banyak tapi tidak menjadi pelaku Firman!"
Karena pada akhirnya tukang sapu ini harus meninggal karena lanjut usianya dan karena kelelahan ia.
Dan dia mengucapkan kalimat yang membuat dia masuk ke dalam Kerajaan Sorga dan menempatkan dia di posisi tertinggi di sana.
Inilah kalimat yang dia katakan di akhir kehidupannya :
"Aku mengerjakan apa yang aku mampu dengan sekuat tenagaku, Tuhan, dan aku tidak layak beroleh tempat di dalam kerajaan-MU, bahkan aku tidak layak di dalam tempat terendah di dalam kerajaan sorga.
Engkau tahu seumur hidupku aku menjadi orang yang rendah di dunia, dan aku rasa aku tidak mungkin masuk ke dalam kerajaan-MU.
Tetapi aku sudah lakukan yang aku bisa.
Aku setia sampai akhir, dan aku harap Engkaupun setia menemani aku sampai nafas terakhirku."
Setelah itu dia meninggalkan kehidupannya dari dunia ini.
Setelah itu bagaimana AKU memutar kehidupan hamba Tuhan ini.
Mengapa AKU memanggil engkau sebelum waktunya, hamba-KU?
Lihatlah aku putarkan kotbah terakhirmu, bagaimana engkau berkata kepada jemaatmu :
"Lihatlah gereja kita begitu besar, kita harus membawa lebih banyak orang lagi kepada kita, dan kita harus membuat pergerakan yang akan diingat manusia sepanjang masa. Dan jangan sampai nama kita dilupakan oleh anak cucu kita."
Inilah alasan-KU memanggil engkau! Jika AKU tidak memanggil engkau, engkau akan menjadi lebih sombong dari kotbah terakhirmu.
Daripada engkau masuk neraka, lebih baik AKU panggil engkau sebelum waktunya.
Setidaknya engkau masuk tempat yang terendah di dalam Kerajaan Sorga.
Jadi apakah engkau mengerti apa alasan-KU memanggil engkau sebelum waktumu melayani selesai?
Dan engkau merasa begitu mampu dan begitu hebat!
Dan AKU tidak mau engkau terjerumus lebih dalam lagi!
Itulah alasannya mengapa tukang sapu di gerejamu itu menjadi seorang raja di dalam Kerajaan Sorga.
Dengan semuanya itu pengadilan ditutup.
Dan semua menerima hasil keputusannya.
Lebih baiklah kamu belajar daripada kisah yang AKU ceritakan ini. Karena ini bukanlah suatu kisah yang AKU rekayasa.
Namun ini adalah suatu realita kehidupan yang pernah terjadi.
Yang pernah dialami dan masih begitu banyak lagi cerita-cerita.
Dan engkau akan kaget jika mendengar semua cerita itu satu persatu, tetapi AKU mau engkau belajar dari kisah yang satu ini.
Jadi engkau sudah mengerti bagaimana hukum yang berlaku di dalam Kerajaan Sorga.
Jika engkau ingin duduk di atas tahta di dalam Kerajaan Sorga, biarlah engkau selalu merasa bahwa dirimu tidak layak mendapatkan apa yang sudah engkau dapatkan.
Setinggi apapun pencapaianmu di dunia ini, seberapa masyurpun namamu di dunia ini, seberapa
banyak buku rohani yang berhasil kamu tulis di dunia, bahkan seberapa banyak lagu-lagu rohani yang kamu bisa buat di dunia ini, ingatlah - kamu tidak layak mendapatkan semuanya itu!
Sama seperti Rasul Paulus berkata, "Aku adalah yang paling hina dari semua rasul, dari semua murid-murid yang ada."
Meskipun di awalnya dia berkata : "Aku adalah salah satu daripada rasul-rasul dan murid yang tiada tandingannya di antara rasul-rasul yang lainnya."
Namun dia memulai dengan kesombongan tetapi di dalam perjalanannya dia mengakhiri di dalam kerendahan hati.
AKU mengingatkan kamu, jangan ukir sejarah di dunia, ukir sejarah di dalam Kerajaan Sorga.
Itulah rahasianya jika kamu mau jadi yang tertinggi di sana.
Itulah cerita yang sudah dinyatakan kepadamu.
Lain waktu jika AKU membukakan lagi cerita-cerita yang lainnya, engkau mempersiapkan dirimu, karena masih banyak lagi yang lainnya.
Demikianlah pemberitaan firman Allah yang sampaikan kepada kamu sekalian. Amin
- FirmandanRoh's blog
- Login to post comments
- 3745 reads