Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
PESBUK
Saya kenal yang namanya Facebook pada tahun 2009. Setelah kenal, lalu saya gunakan untuk mencari teman-teman saya waktu sekolah SMP, SMA dan teman-teman kuliah. Sebagian besar ketemu, ada pula yang tidak ketemu, mungkin mereka tidak punya akun Facebook. Hampir semua teman yang mempunyai akun Facebook rata-rata menerima permintaan pertemanan (add-friend) yang saya kirimkan.
Lama-lama makin banyak juga teman-teman Facebook saya, tetapi rata-rata ya itu tadi teman-teman sekolah.
Saya senang mengetahui banyak teman-teman yang sukses, padahal kalau saya ingat, teman-teman yang sukses ini tidak begitu pintar waktu sekolah dulu.
Singkat kata Facebook telah membantu saya bernostalgia, ngobrol dengan teman-teman lama dan menambah teman baru.
Tetapi ada satu pengalaman yang tidak enak juga dengan facebook ini. Suatu ketika, beberapa bulan lalu, ada seorang teman kuliah yang memposting kaitan berita dari salah satu surat kabar online. Di situ memberitakan mengenai wacana dari Wagub DKI, Pak Ahok, yang mengatakan bahwa kolom agama dalam KTP lebih baik dihapuskan saja. Teman saya mengkomen berita itu dengan kalimat ini: "Ahok bego, asal mangap, apa dia tidak tahu kalau Indonesia itu negara berlandaskan agama, barangkali Ahok komunis"
Saya komen di bawah komennya: "Bro.... dimana dinyatakan Indonesia negara berlandaskan agama?? Indonesia berlandaskan Pancasila...Bro..."
Komen saya lalu dapat jempol dari banyak teman-teman lain
Rupanya ini membuatnya tidak terima, lalu dimulailah perdebatan di halaman facebook-nya:
Teman: "Dari dulu jaman Sukarno, Indonesia itu negara berlandaskan agama. Indonesia berlandaskan Pancasila itu produk jaman Orba Suharto.."
Saya: "Pancasila itu Sukarno yang mencetuskan Bro...apa kamu gak pernah belajar sejarah sih...atau kamu gak pernah ikut penataran P4? Justru kamu itu yang kaya Suharto, sedikit-sedikit dibilang komunis, sedikit-sedikit bilang komunis, bilang komunis kok sedikit-sedikit...heheehehe"
Teman: "Lah itu P4 kan produk Orba...bagiku Indonesia itu negara beragama"
Saya: "Mungkin maksudmu negara ber-Ketuhanan Yang Maha Esa? Kalau itu betul... Kalo negara beragama...agama yang mana? Sekarang ada enam agama yang diakui di Indonesia dan itu agama-agama impor semua? Maksudmu agama yang mana?"
Teman: "Kok kamu bilang agama impor? Hati-hati kalo ngomong...."
Saya: "Loh...kenyataannya agama kita kan dari seberang lautan...kan impor...so what gitu loh??"
Teman: "Wah kamu asal mangap aja...aku jadi tersinggung dengan kata-kata agama impor...kaya barang buatan manusia aja....bagiku agama Islam itu bukan buatan manusia tetapi agama Allah (baca: aowloh). Apa agamamu buatan manusia?"
Saya: "Kalo menurutku Tuhan tidak menciptakan agama Bro...."
Teman: "Wah jangan-jangan kamu sekarang komunis, tidak percaya adanya Tuhan..."
Saya: "Tuh...kamu lagi-lagi kaya Suharto, sedikit-sedikit bilang komunis...coba belajar lagi Bro...dulu kan waktu kuliah kita kan belajar perbedaannya antara komunis, sosialis, atheis.... Maksudmu yang mana?"
Teman: "Pokoknya aku tersinggung kamu bilang agama impor"
Saya: "Kenapa tersinggung? Apa yang aku katakan salah? Coba jelaskan dimana salahnya?"
Teman: "Sudah aku gak mau ngomong lagi sama kamu, aku akan hapus kamu dari daftar temanku"
Saya: "Apakah dengan mengatakan kebenaran aku menjadi musuhmu?"
Beberapa waktu kemudian teman saya menghapus akun facebook-nya, lalu menganti dengan akun baru. Saya tahu itu akun barunya, karena dia selalu menggunakan nick-name nama pemain sepakbola Italia yang ditambahkan ke namanya.....
hehehe....ya sudahlah....dengan facebook saya banyak ketemu teman-teman lama dan juga kehilangan satu teman....it's oke waelah...
Yang penting bagi saya...di dalam pergaulan dunia nyata ataupun di dunia maya yang benar katakan benar, yang salah katakan salah.
Galatia 4:16 "Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?"
--------------------------------------------------
sumber gambar: ambil dari google
- widdiy's blog
- Login to post comments
- 5560 reads