Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

PERBUATAN BAIK: KEWAJIBAN ATAU KEBUTUHAN??

agustin's picture

Tuhan berfirman kepada Musa :

           “ Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel dan katakan kepada   mereka : Kuduslah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu, Kudus “  (Imamat 19 : 1-2)

 

                Umat Kristiani bukan hanya mengejar ketenaran supaya dikenal semua orang, tetapi kita haruslah berjuang untuk menjadi kudus seperti yang dikehendaki oleh Tuhan Allah kita yang kudus adanya.   Banyak cara untuk mencapai kekudusan, namun seringkali kita tidak mudah untuk melakukannya. Oleh karenanya kita sebagai umat Kristiani harus mempersiapkan pikiran dan tindakan kita untuk mengikuti Allah Tuhan kita yang kudus adanya.

                Hal yang sangat dibutuhkan agar kita mencapai kekudusan pada saat ini adalah memancarkan kasih Allah yang penuh belas kasih dan tidak membenci ciptaanNya. Kita umat Kristiani hendaklah melakukan perbuatan yang baik dan berbobot, apakah perbuatan baik dan berbobot itu? Tuhan Allah kita telah mengajarkan dan telah lebih dulu melakukan perbuatan yang baik dan berbobot yaitu berbuat demi kebenaran dan kebaikan bukan demi penampilan, menerima dan memberi tanpa pamrih bukan demi dipuji untuk ketenaran.

                Melakukan kebaikan bagi mereka yang membutuhkan,  maka kita pun telah melakukaknnya sesuai dengan perintah Tuhan Allah kita. Dan berbuat baik bagi kita bukanlah kebutuhan semata tetapi perbuatan baik adalah suatu kewajiban. Yesus Kristus adalah Imam Agung yang berbelas kasih, dan hati yang selalu tergerak kepada orang yang menderita adalah merupakan ciri Yesus. Perhatian dan memberikan motivasi hingga menyelamatkannya adalah kasih Kristus yang tak terpahami oleh uamt manusia. Tuhan Allah telah memberikan teladan apa yang harus dan dapat kita lakukan supaya orang lain mendapatkan ketenangan dan kesejahteraan.

                Dengan demikian Tuhan Allah telah memberikan pandangan pada kita yaitu menempatkan diri kita untuk melayani dan menjadi berkat bagi sesama, terutama pada masa masa prapaskah agar hidup kita lebih bermakna dan berbuat baik melalui menolong sesama menurut kehendak Nya. Bersama Dia dan di dalam Dia kita mampu melakukannya. Oleh karenanya kita tetap berbuat baik dan mengampuni itu yang menjadi bagian kita sedangkan Tuhan akan melakukan bagian Nya sendiri.

“ Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga “  

( Matius 5 : 16 )

Tuhan beserta kita.

 

 

__________________

Bu Agustin Widjiastuti