Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Amanat Agung Yesus Kristus

hai hai's picture

Menjadikan semua bangsa MuridNYA dan membabtis mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus adalah Amanat Agung Yesus Kristus kepada gereja. Setiap orang Kristen, tanpa kecuali, wajib menggenapi Amanat Agung itu dalam dirinya, dalam generasinya. Sayang sekali, walaupun semua orang Kristen mengamini Amanat Agung Yesus Kristus, namun hanya sedikit yang benar-benar memahami maknanya, apalagi secara aktif menggenapinya. Alih-alih memberitakan Injil, kebanyakan orang Kristen generasi ini justru lebih suka menyaksikan betapa diri mereka adalah orang-orang yang diberkati.

Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Matius 28:19-20

Bila ditanya, kemungkinan besar anda akan menjawab pernah bersaksi namun pernahkah anda menginjil? Bersaksi seharusnya dipahami sebagai memberitakan Injil kepada orang lain, namun dewasa ini bersaksi hanya dipahami sebagai menunjukan pengalaman mendapat berkat dari Allah. Bersaksi hanya menunjukan diri anda sebagai orang Kristen yang diberkati, namun menginjil membuktikan diri anda sebagai orang Kristen sejati. Setiap orang Kristen yang belum pernah menginjil seharusnya pantang menyebut diri Kristen Sejati.

Kalau menurut pandangan saya, memberitakan Injil bisa dengan berbagai macam cara, tidak harus dengan menyerang agama lain, masing-masing cara bisa bekerja efektif pada lingkungan ataupun orang yang berbeda. Ari_thok - Bung Hai, Saya Manggut-manggut

Tapi kalau pendapat saya sih memang yang penting bagaimana hidup kita mencerminkan Kristus. Supaya ketika orang datang kepada Kristus, mereka tidak menghampirinya sekedar untuk mendapatkan roti, tapi karena benar-benar rindu mengenalNya karena melihat kesaksian hidup kita.Waskita - GKJ Manahan Sepanjang Saya

Soal penginjilan emang masih banyak orang yang menginjili dengan tutur kata tanpa memperlihatkan perbuatan yang penuh kasih. Padahal bagi saya perbuatan yang penuh kasih. merupakan salah satu kunci penginjilan. Saya ingat perkataan Yesus "Biar semua orang melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapa di Sorga" Waskami – Kalau dindingnya dijebol

Saya ngikut deh ... setuju soal bersaksi melalui perilaku dan perbuatan jangan hanya sekedar kata-kata. Samijan - Saya ngikut deh ... setuju

Ketika menulis komentar-komentar tersebut di atas, nampak jelas bahwa para penulisnya sedang membicarakan tentang penginjilan, memberitakan Injil kepada orang bukan Kristen. Mari kita membandingkan komentar-komentar tesebut dengan makna penginjilan sesuai dengan ajaran sejati Alkitab.

Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum. Yohanes 16:7-11

 Allah Bapa mengutus Yesus Kristus untuk melaksanakan tugas penebusan, menebus manusia dari murka Allah. Yesus menggenapi semua tugasNya dengan menjelma menjadi manusia yang dilahirkan oleh perawan Maria, melakukan mujizat dan memberitakan kebenaran dan kasih Allah, menderita sengsara bahkan mati disalibkan, bangkit dari kematian pada hari ketiga dan naik ke surga pada hari keempat puluh setelah kebangkitanNya. Allah Putra mengutus Roh Kudus untuk melakukan tugas:

Menginsafkan dunia akan dosa, karena tidak mempercayai Yesus

Pada mulanya manusia hidup dalam anugerah Allah, namun sejak Adam dan Hawa berdosa, maka semua umat manusia hidup dalam kutukan Allah, hukuman mati. Allah menyatakan Kasih dan KeadilanNya kepada manusia dengan mengutus Yesus Kristus untuk menebus dosa manusia. Menebus dosa manusia artinya mati menanggung dosa manusia. Setiap manusia yang mempercayai Yesus adalah Kristus, tidak akan dihukum mati, namun mereka yang tidak mempercayainya tetap ada di bawah hukuman Allah.

Menginsyafkan dunia akan kebenaran, bahwa Yesus pergi kepada Bapa

Kebangkitan Yesus pada hari ke tiga adalah bukti bahwa Allah telah mengeksekusi keputusan penghakimanNya. Pada saat mengeksekusi Yesus, maka Allah telah menegakkan Kasih dan kebenaranNya. KembaliNya Yesus kepada Allah Bapa pada hari keempat puluh setelah kebangkitanNya adalah bukti bahwa manusia yang percaya kepada Yesus akan menjalani hidup dalam anugerah Allah.

Menginsafkan dunia akan penghakiman, karena Penguasa Dunia ini telah dihukum

Allah Maha Kasih, Allah Maha Adil, Allah Maha Benar, Allah Maha Kuasa, Allah Maha Agung, Allah adalah satu-satunya Hakim Agung. Allah memiliki kekuasaan mutlak, ketika menghakimi dunia, tidak ada kuasa apapun yang dapat mempengaruhi apalagi menghalangiNya, begitupun ketika dia menjatuhkan hukuman.

Yesus adalah Penguasa Dunia, sebagai Penguasa Dunia, maka dia berdiri di hadapan Allah untuk menerima hukuman Allah mewakili dunia. Hukuman yang diterima oleh Yesus adalah gambaran dari hukuman yang akan menimpa orang-orang durhaka pada akhir zaman.

Catatan:

Walaupun banyak pengkotbah yang mengajarkan, bahwa Penguasa Dunia yang telah di hukum oleh Allah adalah Iblis, namun ajaran itu bukan hanya salah, tetapi bertentangan dengan ajaran sejati Alkitab. Penguasa Dunia yang dihukum Allah, bukan Iblis, tetapi Yesus. Dari kekal hingga kekal, Yesus adalah Penguasa Dunia, Iblis, walaupun menganggap dirinya penguasa dunia, namun dia bukan penguasa dunia, dia hanya karyawan Allah yang telah dipecat dan dihukum.

Gambaran Allah Tritunggal dalam Yohanes 16:7-11

Apabila kita merenungkan Yohanes 16:7-11 tersebut di atas, maka nampak jelas sekali hubungan dan metode kerja Allah Tritunggal, Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus. Allah Bapa yang memiliki peta (blue print), Allah Putra menjadikannya wujud atau mewujudkan peta itu sedang Allah Roh Kudus mengendalikan agar segalanya tumbuh kembang sesuai dengan kodratnya, sesuai dengan maksud awal ketika diciptakan. Allah Bapa memiliki peta untuk menyelamatkan manusia, Allah Putra mewujudkannya dan Allah Roh Kudus mengendalikan agar segalanya berjalan sesuai dengan peta Allah.

Penginjilan Ala Pengkotbah Alam Roh (Alam Gaib)

Banyak orang Kristen memiliki pemikiran absud (edan, gelo, gemblung, gila-gilaan, musykil, lucu), bahwa Iblis adalah penguasa dunia dan berkuasa atas manusia, penyaliban Yesus adalah usaha Allah untuk menebus manusia dari Iblis, darah Yesus adalah jumlah harga yang harus dibayar oleh Allah kepada Iblis untuk mendapatkan manusia. Walaupun harganya telah lunas, namun nampaknya Iblis mengingkari perjanjiannya dengan Allah dan tidak mau melepaskan manusia. Dalam kondisi dikuasai Iblis, maka manusia tidak memiliki kehendak bebas untuk memilih berpihak kepada Allah.

Atas dasar pemikiran demikian, maka banyak pengkotbah yang mengajarkan dan banyak orang Kristen mengimaninya, bahwa penginjilan adalah usaha merebut manusia dari Iblis. Itu sebabnya, sebelum penginjilan dilakukan orang-orang Kristen harus berusaha menggempur iblis dan roh-roh jahatnya untuk melemahkan cengkraman iblis atas manusia. Ketika cengkraman iblis atas manusia lemah, maka pada saat itulah dia memiliki kehendak bebas untuk memilih. Setiap orang yang ada dalam kondisi demikian harus diyakinkan untuk memilih memihak Allah.

Cara terbaik untuk meyakinkan orang untuk memilih memihak Allah dilakukan dengan meyakinkan orang tersebut tentang kejahatan Iblis dan roh-roh jahatnya dan betapa besarnya kasih dan kuasa Allah, betapa menderita dan sia-sianya kehidupan di bawah kuasa iblis dan betapa berlimpahnya kehidupan di dalam Tuhan, betapa mengerikannya kehidupan di neraka dan betapa indahnya kehidupan di surga dan betapa iblis telah dikalahkan dan tidak ada harapan sama sekali baginya untuk memenangkan pertarungan dengan Allah.

Setiap orang yang yang telah memilih untuk memihak Allah belum terbebas sepenuhnya dari kuasa iblis, orang tersebut selain harus menyangkali iblis, juga harus mematahkan kutuk-kutuk yang ada padanya, baik yang diakibatkan oleh dosa-dosa yang dilakukannya selama dia ada di bawah kuasa iblis maupun akibat dosa-dosa para leluhurnya, caranya selain melalui doa, menengking iblis dan roh-roh jahat, juga memusnahkan barang-barang yang diyakini menjadi tempat tinggal roh-roh jahat. Barang-barang tempat tinggal para roh jahat itu, dapat berupa keris, belati, golok, tombak, wayang kulit, wayang golek, kendi, lukisan-lukisan klasik Tionghua dan tak terhitung lain-lainnya.

Orang yang telah melakukan seua ritual pelepasan tersebut di atas, disebut orang Kristen lahir baru, selanjutnya mereka dapat menjalani hidupnya dengan berperang dengan iblis dn roh-roh jahatnya, caranya adalah dengan menengking mereka dalam nama Yesus dan mengklaim janji-janji hidup berkelimpahan dari Allah dengan mengutip ayat-ayat Alkitab dan meyakini bahwa mereka pasti mendapatkannya.

Saya menyebut para pengkotbah yang mengajarkan doktrin demikian sebagai para pengkotbah alam roh dan sistem penginjilan mereka sebagai Penginjilan Ala Pengkotbah Alam Roh (Alam Gaib). Cara penginjilan demikian salah karena bertentangan dengan ajaran sejati Alkitab. Kesalahan itu dimulai dengan mengacaukan kebenaran, mengacaukan sistem kasta alam semesta.

Amanat Agung Yesus Kristus

Almarhum DR Bill Bright, pendiri Campus Crusade for Christ International berdasarkan pemahamannya akan kebenaran sejati Alkitab, mendefinisikan penginjilan dalam kalimat yang sangat indah dan mencerminkan ajaran sejati Alkitab.

Berhasilnya penginjilan adalah menceritakan tentang Yesus Kristus kepada orang lain di bawah kuasa Roh Kudus dan menyerahkan hasilnya kepada Allah.

Apabila kita merenungkan kedua ayat tersebut di atas, Matius 28:19-20 dan Yohanes 16:7-11, maka kita dapat menarik kesimpulan:

Menginjili bukan menyaksikan kepada orang lain, bahwa anda adalah seorang yang diberkati Allah.

Mengapa mengijili tidak boleh dilakukan dengan menyaksikan kepada orang lain bahwa anda adalah seorang yang diberkati Allah? Dengan melakukan hal itu, maka yang menjadi subyek pemberitaan adalah diri anda sendiri, bukan Yesus Kristus.

Apabila memberitakan injil dengan cara demikian, maka pendengar secara otomatis akan membandingkan diranya dengan anda. Apabila dia menilai anda lebih saleh dari dirinya, maka dia akan merasa minder, merasa tidak layak bagi Allah. Apabila dia menilai dirinya lebih saleh dibanding anda, maka dia akan menilai Allah anda tidak layak disembah karena berpriaku tidak adil. Bila dia seorang yang bijaksana, dia akan menilai anda beruntung, bila dia seorang yang kurang bijaksana, maka dia akan mengejek Tuhan anda.

Menginjili adalah menceritakan tentang Yesus Kristus kepada orang lain di bawah kuasa Roh Kudus dan menyerahkan hasilnya kepada Tuhan.

Pada saat menceritakan tentang Yesus Kristus kepada orang lain, maka ada 5 oknum yang terlibat saat itu.

Oknum pertama adalah Allah Bapa yang memiliki peta atau blue print, yang memiliki hak mutlak untuk menentukan apakah orang tersebut orang pilihan atau bukan.

Oknum kedua adalah Allah Putera, Yesus Kristus sebagai pemberi Amanat Agung kepada anda dan kepada Roh Kudus.

Oknum ketiga adalah Roh Kudus yang akan menginsafkan orang yang anda injili bila dia memang orang piliha. Roh Kudus akan mengisyafkannya,

akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada Yesus; akan kebenaran, karena Yesus pergi kepada Bapa dan kita tidak melihat Yesus lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini (Yesus Kristus) telah dihukum untuk mewakili kita.

Oknum keempat adalah diri anda yang mengamalkan Amanat Agung dan bercerita tentang Yesus Kristus secara singkat, jelas, sistematis dan komprehensif. Berita yang harus anda sampaikan harus berisi pesan,

akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada Yesus; akan kebenaran, karena Yesus pergi kepada Bapa dan kita tidak melihat Yesus lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini (Yesus Kristus) telah dihukum untuk mewakili kita.

Oknum kelima adalah orang yang mendengarkan berita Injil yang anda ceritakan.

Sistem penginjilan ini dimulai dengan pemahaman yang jelas akan kebenaran, akan sistem kasta alam semesta sesuai ajaran sejati Alkitab. Dengan pemahaman yang benar, maka anda akan menceritakan Yesus Kristus yang benar dengan cara yang benar. Dengan pemahaman yang benar, maka anda tidak akan merasakan beban mental sama sekali ketika memberitakan Injil.

Yang harus anda lakukan hanya menceritakan tentang Kristus kepada orang lain di bawah kuasa Roh Kudus dan menyerahkan hasilnya kepada Allah. Ketika orang yang diinjili menolak, anda tidak merasa ditolak, sebab menyadari sepenuhnya telah melakukan bagian anda. Ketika orang yang diinjili menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya, anda tidak akan merasa sombong, karena tahu siapa yang memungkinkan hal itu terjadi.

Dengan pemahaman yang benar, maka memberitakan Injil akan menjadi sebuah kegiatan yang sangat mengasykan, karena ketika melakukannya, anda melakukannya dalam persekutuan dengan Allah Tritunggal dan orang yang anda injili.

Saya termasuk orang yang sangat beruntung, karena beberapa saat setelah bertemu Tuhan (kelas 1 SMA), saya mendapat pengajaran dan pelatihan penginjilan dengan sistem yang benar. Saat itu saya mendapat bimbingan dari para staf Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia (LPMI) yang secara internasional dikenal dengan nama Campus Crusade For Christ International.

Untuk menjadi seorang penginjil yang baik, selain memiliki pemahaman yang benar tentang ajaran sejati Alkitab, anda juga harus memiliki materi yang benar dan memahami metode penginjilan yang benar. Setelah memiliki semua itu, maka anda hanya perlu berlatih sebentar, maka selanjutnya anda dapat menikmati keasykan memberitakan Injil.

Selamat Menginjil

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Rusdy's picture

Buku Terbaik untuk Menginjili

Hai hai nulis: "Dengan pemahaman yang benar, maka anda tidak akan merasakan beban mental sama sekali ketika memberitakan Injil"
Rusdy's picture

Buku Terbaik untuk Menginjili

Hai hai nulis:

"Dengan pemahaman yang benar, maka anda tidak akan merasakan beban mental sama sekali ketika memberitakan Injil"

Tul' tul', wong menginjili cuman ngulang apa yang udah ditulis kok, kagak seperti mengarang cerita baru. Kebetulan saya menemukan buku terbaik untuk ini nih, silahkan dibeli, judulnya:

Alkitab!

Ya butuh latihan juga tentunya, he heWink

billyjoe's picture

siapa yang bisa menginjil?

Untuk menjadi seorang penginjil yang baik, selain memiliki pemahaman yang benar tentang ajaran sejati Alkitab, anda juga harus memiliki materi yang benar dan memahami metode penginjilan yang benar. Setelah memiliki semua itu, maka anda hanya perlu berlatih sebentar, maka selanjutnya anda dapat menikmati keasykan memberitakan Injil.

Selamat Menginjil

siapa yang dapat menginjil dengan kriteria tersebut diatas, "jika setiap orang kristen, tanpa kecuali, wajib menggenapi Amanat Agung itu dalam dirinya, dalam generasinya" harus memiliki pemahaman, materi, dan metode penginjilan yang benar baru dapat menginjil sedangkan diantara orang kristen sendiri bisa meributkan mengenai pemahamannya sendiri sendiri, disabdaspace ada ratusan bloger berapa % yang dapat menjadi penginjil yang baik dan bagaimana caranya agar kita bisa memiliki kriteria tersebut bro hai hai.

hai hai's picture

Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia

Saya pernah dilatih oleh LPMI, jadi silahkan hubungin LPMI bro! Setahu saya mereka memang mengkhususkan diri untuk hal itu. Ini bukan jualan, tetapi pujian seorang murid kepada almamaternya. Untuk pelatihan penginjilan, LPMI is the best! 

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Aries Yunarta's picture

Langkah2 belajar menginjil

Untuk belajar menginjil menurut saya ada beberapa langkah:

1. Belajar di "Universitas" Gereja, yang "Rektornya" bernama Yesus Kristus.

2. Pilih "Fakultas" Kasih, yang memiliki "Mata kuliah" Penginjilan.

3. Lebih baik belajar sama "Dosen" yang bernama Gembala, dan memiliki "AsDos" Hamba Tuhan atau Pendeta.

4. Pakai "Text Book" Alkitab, yang di karang oleh Roh Kudus, cetakan berapa aja boleh.

5. Terakhir, belajarlah dengan praktek bukan dengan teori.

Saya sedang melakukan langkah2 ini, dan sepertinya sudah mulai bisa walaupun kayaknya "IP" saya masih kecil. Tapi saya akan terus mengulang sampai "IP" saya memuaskan.

GBU ALLLaughing

__________________

Jesus Love Me and You

Rusdy's picture

Ringkasan Menarik

Boleh juga nih ringkasannya dari Aries
John Adisubrata's picture

Amanat-Nya Terlalu Agung

Dear Hai Hai,

Sebenarnya saya sudah ingin memberikan komentar pada waktu saya membaca artikel Anda ini untuk pertama kalinya kemarin malam. Tetapi karena waktu yang agak mepet, terpaksa harus saya tangguhkan dulu, dan baru sekarang saya bisa melakukannya.

Amanat Agung yang Tuhan percayakan kepada kita adalah 'purely' menyebarkan Injil-Nya, sesuai yang ditulis di dalam firman Tuhan. Tidak ditambah dan tidak dikurangi.

Engga ada yang disebut 'Prosperity Gospel', 'Social Gospel', atau ... 'Lucky Gospel' etc etc. Yang benar adalah 'Gospel', pure Gospel!

Saya setuju sekali dengan komentar Rusdy. Mengabarkan Injil adalah mengabarkan 'Apa yang sudah Tuhan Yesus lakukan untuk kita', yang semuanya itu sudah diuraikan di dalam Alkitab dengan jelas sekali. Itulah yang harus kita beritakan. Bisa secara pribadi di kantor, di sekolah, di jalan, dan ... (you won't believe this!) di gereja, dan lain sebagainya, tetapi juga bisa melalui media lainnya, seperti ... website SABDA Space seperti ini.

Komentar yang ditulis oleh mas Aries di atas makes a lot of sense, ... bagus sekali, karena poin-poin tersebut sebenarnya mempunyai hubungan yang erat sekali, satu dengan yang lain. Begitu juga komentar mas Ari dan mas Waskita/Waskami.

Membuktikan kebesaran Tuhan melalui kesaksian kita bukanlah suatu hal yang keliru.

Meskipun kita tidak mengabarkan Injil secara langsung, tetapi secara tidak langsung melalui tindakan itu kita sudah menunjukkan kepada orang lain, bahwa Injil Keselamatan itu juga tersedia bagi mereka secara cuma-cuma.

Saya pernah membaca sebuah buku yang memberikan ilustrasi bagus mengenainya, tapi lupa buku yang mana atau ditulis oleh siapa. Sebenarnya sudah disinggung sedikit oleh mas Waskita.

Menurut ilustrasi tersebut kita semua adalah peminta-minta malang yang sedang kelaparan. Memberikan kesaksian bahwa kita sudah menemukan ROTI yang bisa mengenyangkan perut kita kepada peminta-minta 'desperate' lainnya, sama dengan menunjukkan tempat di mana ROTI itu juga tersedia bagi mereka.

Itu adalah tindakan KASIH, karena kita tidak ingin mengangkanginya untuk diri kita sendiri, tetapi ingin melihat orang-orang lain juga ikut menikmati ROTI (keselamatan) yang sudah mengenyangkan/memuaskan perut (hidup) kita.

Selama keseimbangan yang sehat ada di dalam persentasenya, di mana kebesaran Tuhan (100%) dan diri kita sendiri (sisanya) seimbang, kesaksian yang kita berikan bisa mengubah kehidupan orang-orang lain.

Kebalikannya mungkin akan membuat orang-orang terkagum-kagum sejenak saja (WOW, hebat banget orang ini!), tapi tidak akan nyantol lama di dalam hati para pendengarnya, karena mereka akan segera melupakannya dengan berlalunya waktu.

Yang akan selalu membekas di dalam hati orang-orang HANYA kedahsyatan firman Tuhan saja, tepat seperti yang dikatakan oleh Yesus sendiri. Firman Tuhan tidak akan berlalu UNTUK SELAMA-LAMANYA.

Bukan 'kehebatan' seseorang atau pengalaman-pengalaman yang diceriterakan di dalam kesaksiannya.

Sudah agak kepanjangan komentarnya, nih. Padahal masih ingin nerocos terus. He He He! Tuhan memberkati selalu.

Syalom,

John Adisubrata