Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Yang ku-sayang
Kupandang wajah keriput dihadapanku, wajah yang biasa tenang, kini agak lesu.. sekali lagi kupandang... berapa banyak lipatan keriput di wajah tua nan bijak ini.. adakah berjumlah 85..?? seperti usianya yang baru saja kami rayakan dengan makan bersama tanggal 5 desember lalu? kembali kupandang wajah wanita yang kusayang, yang biasa kupanggil mamah ini.. ya.. dialah mamah (pakai h untuk bedakan dengan mama kandungku), mertua..
Meski berumur 85 tahun namun mamah adalah sosok wanita yang kuat, bayangkan setiap pagi masih senam taichi di PMS, kalau pas nginep dirumahku, menemaniku jalan pagi di gelora manahan, masih bisa ikutan lari-lari kecil..
Mamah adalah ibu rumah tangga yang luar biasa, memiliki 10 anak, bersuami seorang kepala sekolah merangkap guru.. pastilah tidak cukup untuk membiayai keperluan keluarga, namun kepandaian dan kesukaannya memasak dan membuat panganan-lah yang menopang periuk seluruh keluarga.
Sampai sekarang masih suka memasak, bahkan tiap tahun sekali bila mendekati tahun baru imlek masih membuat kue kranjang, kue manis khas imlek, meski sudah tidak ikut nguleni(mengaduk) tepung.. Apapun yang dimasaknya selalu enak.. pernah memasak sayur 7rupa yang terdiri 7 macam sayur.. ketika kutanya 7 macam itu apa aja.. walah termasuk krokot di halaman rumahpun katut dimasak juga enak tuh..
Beruntung aku mempunyai mamah suka masak.. klop dengan menantu yang suka makan he.. he..he..
Meski mamah nampaknya sehat, namun kalau di test laborat, mamah pastilah sang juara karena mempunyai banyak bintang, namun nampaknya tetap sehat.. banyak yang heran juga.. benar kata pemazmur.. hati yang gembira adalah obat..
Biasanya hanya sebulan sekali, selalu aku antar ke dokter untuk kontrol rutin,.. walau ada 10 anak dan 10 menantu, mamah paling suka aku yang mengantarnya ke dokter, mungkin karena aku yang paling banyak tanya alias ceriwis kalau ketemu dokter, juga aku yang paling tenang menghadapi vonis apapun tentang penyakit..
Dalam seminggu terakhir ini sudah 2x aku mengantarnya ke dokter, karena tekanan darah tinggi yang nggak stabil.. naik turun.. selasa kemarin malah sambat sesak napas, dan kata dokter ada penebalan jantung,.. kemarin malam sudah tidak sesak napas ganti pusing dan gliyeng.. malam ini sudah baikan.. sesungguhnya meski di depannya aku nampak tenang, namun hati ini kuatir.. bila mamah sakit.. ya setiap kali mamah sakit.. selalu kuatir..
Jadi teringat.. dahulu aku pernah bersimulasi.. berandai-andai.. bila aku mati, bagaimana ya dengan clair my daughter? oo.. Clair akan bersama papa-nya dan aku minta adikku bantu mengawasi sekolahnya.... bagaimana dengan suamiku? ooo no problema, dia bisa melakukan apa yang bisa dilakukan..
Dalam simulasi yang lain.. bagaimana ya bila aku ditinggal suamiku? .. oo.. aku akan melanjutkan kerja yang bisa aku kerjakan.. dll.. salah satu dalam anganku.. mamah adalah tetap mamahku.. meski tidak ada suamiku..
Ya aku mengasihi mamah.. kasih..kah yang membuatku kuatir?.. bukankah kasih adalah juga yang memerdekakan? kenapa ya masih kuatir?..
Wis ah berdoa aja, agar Tuhan berbelas kasih membuat mamah sehat kembali..
- joli's blog
- Login to post comments
- 5455 reads
A woman is like a teabag.
This story reminds me 2 things.
Firstly, a woman is like a teabag; you never know how strong she is until she gets in hot water. She colors her home and family. She gives taste (character) to her children.
Secondly, if you treat a sick child like an adult and a sick adult like a child, everything usually works out pretty well.
It’s a nice story, Ms Joli.
@Purnomo.. bagaiman nge-treat para sohib..
Thanks Purnomo..
kalau ke solo mampir-lah ke soto gading.. pesanlah es teh, karena teh di soto gading adalah teh paling enak sedunia.. ketika aku tanya.. etrnyata campuran dari teh gopek, teh sintren dan satu lagi apa aku lupa.. sehingga ada rasa pahit, sepet, sedep.. dan aromanya wow ... nah mamah (mertua) karena sudah melalui panjangnya hidup dan perjuangan yang panjang.. jadilah seperti teh sedep.. ada satu yang paling Joli suka.. yaitu dalam bahasa jawa di sebut "semeleh" artinya.. apa ya.. mengalir.. gitu.. itulah yang bisa membuat dia bertahan dan tetap happy..
Secondly, if you treat a sick child like an adult and a sick adult like a child, everything usually works out pretty well.
Purnomo... piye tuh caranya? kepingin belajar juga.. supaya bisa bersikap kepada para sahabat lansia saya.. lumayan banyak yang sakit juga... sahabat bezuk yang sekarang perlu di bezuk karena kendala usia (sekarang range usia 60-81 tahun)
Three coins in the fountain.
Teh soto gading.
Kalau warung soto yang Joli maksudkan itu ada di Jl.Gading Kidul di sisi timur jalan, seperti yang dulu sering saya datangi untuk makan siang, satu campuran tehnya adalah sirup mocca.
Lansia.
Bagaimana tepatnya memperlakukan lansia yang sakit, saya tidak tahu. Pengalaman saya berhubungan dengan mereka (saya ikut bantu-bantu pengurus persekutuan lansia di gereja) membuat saya berkesimpulan bahwa mereka yang dulu bersikap tegar, begitu kemampuan motoriknya terganggu sehingga harus memakai kursi roda atau kruk, sikap mereka berubah drastis. Mereka merasa sudah tidak berguna lagi, tidak produktip dan tersisihkan.
Seorang lansia yang kena stroke ringan ketika saya tanya tentang sakitnya, menangis keras. Pengalaman ini membuat saya kapok bertanya tentang kelemahan tubuh seorang lansia. Setiap menemui mereka saya selalu membicarakan dirinya yang better than the others. Kalau mereka pakai tongkat saya puji kekuatan tubuhnya dibandingkan temannya yang pada umur yang sama harus pakai kursi roda. Yang pakai kursi roda saya puji karena lebih kuat daripada yang harus terbaring. Yang terbaring saya puji karena tidak mengalami rasa sakit yang menyiksa.
Juga (sisa) kecantikannya tidak luput menjadi bahan pujian. Juga ucapannya yang tidak cedal. Belum lagi penampilan busananya. Dengan pujian ini (walaupun banyak yang mengada-ada) mereka merasa senang. Pada umumnya seorang lansia lebih sering mempergunakan “ego anak” dalam berinteraksi. Mengomel, menyalahkan segala sesuatu, manja, senang pujian, butuh backing (ini terlihat kalau mereka ngrasani orang lain).
Selain itu saya minta mereka bercerita tentang masa lalunya yang paling mereka banggakan. Di sini kesabaran saya diuji. Mereka bisa menceritakan 1 kisah yang sama sebanyak 5 kali dalam waktu 30 menit. “Saya mau menimba hikmat dari pengalaman Bapak/Ibu,” kata saya membesarkan hatinya. Walaupun mungkin ada kisah-kisah yang sulit diterima akal sehat, jangan dibantah. Semangati saja terus.
Mereka merasa masih diperhatikan apabila kita datang melawatnya pada hari ultahnya dengan membawa bingkisan kecil. Di gereja saya tim pelawatan lansia mengunjungi mereka yang sudah tidak bisa ke gereja satu atau dua bulan sekali. Pendeta dan penatua mengunjungi mereka 3 bulan sekali dalam rangka acara perjamuan kudus bagi mereka yang lemah tubuh.
Tentunya cara saya ini tidak berlaku bagi setiap lansia. Mereka masih manusia yang unik yang tidak sama satu dengan yang lain. Baru saja saya mengunjungi sebuah panti jompo pemerintah. Seorang nenek ceking tapi masih bisa berjalan bercerita ia dimaki oleh temannya yang sudah berada di kursi roda. Dengan bangga ia berkata, “Saya swing dia sampai terjungkal dari kursi rodanya.” Apa respon saya? Nothing! Saya cuma melompong saja. Saya tidak berani mengoreksinya karena takut ikut kena swing-nya.
Lain lagi pengalaman saya waktu diajak teman-teman menengok sebuah panti jompo Kristen di Salatiga. Perhatian saya terusik ketika mendengar suara lantang melantunkan lagu Sapu Lidi. Saya cari asal suara itu. Di sebuah kamar yang kecil seorang nenek sedang bernyanyi. Saya puji suaranya yang masih kuat dengan vibrasi yang bagus. Ternyata dia mantan penyanyi di masa band Zaenal Combo berjaya. Dia pamerkan album fotonya yang entah sudah berapa tahun tidak dibuka. Saya tahan-tahan agar tidak bersin karena tajamnya bau jamur. Lalu kami nyanyi bareng potongan lagu Jembatan Merah, Tirtonadi dan juga lagu-lagu barat jaman dulu, Sad Movie dan Three Coins in The Fountain. Bagaimana nenek ini masih punya nafas yang panjang?
“Saya push-up tiap pagi. Tidak percaya? Ayo kita bertanding apa saya kalah sama yang muda,” jawabnya. Dan ia segera tengkurap di lantai melakukan push-up. Rombongan saya yang datang ke kamar itu mengancam saya, “Kalau sampai tante ini nanti masuk rumah sakit, kamu yang tanggung semua biayanya.”
Hehehe, kalau seorang lansia mau melakukan aktualisasi diri mengapa harus dicegah? Masalahnya adalah apakah aktualisasi dirinya ini bisa membuat repot orang lain. Saya kok jadi kangen sama Kocak Humor. Mungkin nanti saya akan seperti dia, bahkan mungkin lebih kocak sehingga lebih menjengkelkan para blogger di sini.
Cikini, si Gondangdia
sampai di sini, cerita saya
Push up
Terimakasih Purnomo untuk sharing-nya
Hal push up, jadi teringat juga ada mama temen saya yang berumur 71 tahun.. beberapa waktu ynag lalu masuk rumah sakit karena patah tangan, .. ketika ku tanya... jatuh ya tante? dia jawab... sssttt.. jangan bilang anak tante ya.. benernya tante push up.. ini lho perut tante kan agak gendut, sudah sit up.. podo wae.. nah kemarin coba push up, barangkali lebih cepat untuk kecilin perut.... walah.. si tante ini aneh-aneh aja..
Pada umumnya seorang lansia lebih sering mempergunakan “ego anak” dalam berinteraksi. Mengomel, menyalahkan segala sesuatu, manja, senang pujian, butuh backing (ini terlihat kalau mereka ngrasani orang lain).
Gitu ya... bener juga kalee..
sekali lagi thanks ya Purnomo untuk tip lansia-nya..
OPA saya 67 naek gunung...
jadi inget OPA yang sudah almarhum.
OPA saya seorang atlet lari, namanya juga atlet napas nya waduhhhh gak ketulungan panjang nya.
Waktu SMA saya suka naek gunung n climbing, naaaahhhhh waktu itu OPA saya nekat ikut naek gunung MERBABU.
Sampai di POST kan di data dulu orang yang mau naek gunung, begitu giliran si OPA ditanya " bapak mau naek gunung?" opa saya jawab "iya" ditanya lagi "umur brapa pak?" dijawab lagi.... " 67" "haaaaaaaahhhhhhhh??? 67?" serentak semua pendaki2 yang ada di situ noleh semua hahahahaha...
Anda tau hasil nya ??? Bukan nya OPA yang harus mengimbangi saya, tapi say alah yang harus mengimbangi si OPA hahahahaha...
DAN-DAN
saya suka bebek panggang...
Saya Suka Bebek Panggang...
@Dan-Dan.. his secret..
Dan-Dan.. your Opa gagah perkasa ya.. wow
Anda tau hasil nya ??? Bukan nya OPA yang harus mengimbangi saya, tapi saya lah yang harus mengimbangi si OPA hahahahaha...
Ha.. ha.. ha.. pasti Opa nggak makan bebek sebanyak cucu-nya.. itu lah his secret..
Soo masih mau bebek panggang??
@JOLI, mau..
MAU... bebek panggang itu harus...itu kewajiban.
DAN-DAN
saya suka bebek panggang...
Saya Suka Bebek Panggang...
Enak-nya jadi menantu..
"Pulang ke rumah mamah, masak bacang n pek cam kee" begitu yang tertulis di layar hape-ku, sms dari Cie-cie- (ipar)
Jam 18.00 masih di kantor, di telpon lagi.. "ditunggu Mamah.. "
Walah.. segera cepet-cepet, ringkes-ringkes.. segera meluncur dengan menelan air liur, karena sepanjang perjalanan bayangin pek cam kee.. Ya, sudah lama nggak makan pek cam kee masakan Mamah (mertua) yang katanya my bojo paling enak sedunia, juga beberapa hari ini puasa, .. walah.. tambah kepingin cepet-cepet sampai..
Lima belas menit berselang,.. masuk ke rumah sudah ada para Koko, dan Cie-Cie, yah semua sudah siap di meja makan. Selain Pe Cam Kee, ada juga Sup Hoisom, kesukaan my bojo, sayang sekali dia nggak ikutan karena di Jakarta, ya wis.. malam ini Joli nambah beberapa kali.. he.. he..
Ya semua masakan dan makanan termasuk bacang, ya semuanya Mamah yang masak, meski Desember nanti ber-usia 86 tahun, Mamah masih "relatif" sehat, dan akan menjadi kuat bila memasak. Hari ini dia sudah memulai-nya sejak jam 04.pagi, meski badan capai, tapi hati senang.. apalagi melihat menantu-nya sangat suka masakan-nya.. he.. he.. , tahu nggak Bacang buatan-nya pun Uenak poll.. ni Joli kasih ya..
Bacang, terbuat dari beras ketan,daging babi masak kecap di dalamnya.
Nikmat, Benar-benar Nikmat
Joli, bacang tradisional. Besarnya tidak boleh lebih dari kepalan orang dewasa. Dari fotonya nampak itu bacang tradisional asli, belum kena rekayasa modern.
Saya suka bacang demikian. Besok baru dapat jatah bacang buatan mama. hua .......... Jadi ngiler dech!
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak