Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Warna-warni bus ekonomi

riyanti's picture

Awal bulan waktu yang tepat untuk pulang kampung...tengok keponakan tercinta, dan anggota keluarga. Bus ekonomi adalah pilihan yang saya gunakan untuk mudik. Diperlukan 4-5 jam perjalanan dari Solo sampai Magelang dengan angkutan umum dan harus ganti 3 kali naik bus untuk sampai tujuan. Sebenarnya saya sempat anti pati naik bus akap ekonomi, pernah suatu kali saya terjatuh didorong kondektur. Dia menyuruh saya turun dengan kaki kiri padahal kaki kiri saya cacat, sehingga tidak kuat menopang seluruh badan, makanya waktu kondektur itu mendorong saya terjatuh dan ditonton banyak orang plus di marahi...hiks... CryIni adalah pengalaman yang menyebalkan naik bus besar Yell

Mau tidak mau saya harus mengalahkan rasa takut naik bis karena kejadian itu....Pasalnya saya tidak akan kemana-mana jika tidak berani melawan ketakutan yang saya alami. Keluarga juga bukan orang yang berada jadi tidak ada pilihan selain menggunkan angkutan umum.

Sekarang sedikit demi sedikit saya dapat mengalahkan rasa takut itu dan mulai menikmati perjalanan dengan menggunkan bus umum. Hal yang mengesankan, hampir setiap naik bus entah kenapa paling tidak satu dari awak bus selalu mendekati saya he..he..he.. ngajak ngobrol sampai-sampai ada yang lupa minta uang, pernah juga disuruh tidak bayar Tongue out. Kalau Turun dari bus kernet atau sopirnya pasti bilang "kalem..kelem atau sakit..sakit.." ini pasti karena fisik saya, tapi yang paling menyebalkan kalau kernetnya bilang "anggur..anggur" (anggur cap orang tua) alias embah...embah. Dari semua ungkapan itu yang paling penting saya turun dengan selamat.

Tidak hanya awak bus yang hapal dengan wajah saya, tapi para calo terminal juga hapal. Puji Tuhan meski saya timpang, nggak pernah ada yang kurang ajar dengan saya, baik di terminal maupun di dalam bus. Bahkan kalau di terminal Jogja saya tidak harus berhenti di tempat penurunan penumpang, seringkali pak sopir menyuruh saya tetap duduk kemudian diturunkan dekat dengan bus yang akan saya tumpangi. Kejadian kemarin membuat saya geli campur senang, semua penumpang diturunkan di tempat yang sama dengan saya, padahal mereka harus berjalan jauh untuk sampai di jalur penumpang yang sebenarnya... Pak sopir sengaja melakukannya supaya mudah bagi saya, dia juga menyuruh kondekturnya mengatar saya sampai dapat bus he..he...Laughing

Hal konyol serta menggelikan yang saya temui saat naik bus adalah bertemu dengan pria-pria gombal. Bayangkan hanya duduk bersebelahan bisa-bisanya bilang cinta. Ada juga yang menjual cerita sedih lalu ujung-ujungnya juga bilang suka... Meski saya orang desa yang Anggun alias Asli NGGUNung namun tidak mudah tertipu dengan rayuan gombalTongue out

Kadang saya protes sama Tuhan, "Kapan dong saya merasa dilindungi saat melakukan perjalanan jauh dengan angkot. Mbok ya, saya di beri tongkat hidup he..he.. alias hero yang menemani saya dalam perjalanan. Masak teman saya cuma tongkat mati terus Tongue out ". Itulah omelan yang keluar dari mulut saya Laughing. Tapi jika direnungkan lebih dalam betapa kasih, penyertaan, perlindungan dan hal-hal menggelikan yang Tuhan buat dalam setiap perjalan saya adalah hal yang luar biasa.

Tuhan dan Shine(tongkat saya) adalah Hero yang selama ini mememani tanpa saya sadari. Hidup saya sungguh menyenangkan, Winkketerbatasan saya menjadi tidak terbatas tanpa saya sadari, itu semua karena anugrah dan kemurahan kasihNya.

Inilah sepenggal cerita dari saya, mohon maaf jika banyak kata yang diulang, memang sebenarnya saya belum bisa menulis dengan baik Smile

Sri Libe Suryapusoro's picture

salut untuk Anda

Itu sesuatu yang memang benar-benar. Di dalam keadaan yang tidak seperti yang lain tetapi Mba Riyanti yang Anggun (hehehe...)tetap bisa terus berjuang. saya yakin, semangat yang dimiliki Mba Riyanti bisa membuat orang lain menjadi lebih bersemangat. Mba..dengan menuliskan hal-hal yang seperti tulisan diatas, itu sudah membuat saya mengagumi semangat hidup Mba dan kerja keras Mba. Makasih atas sharingnya. GBU
__________________

Small thing,deep impact

Daniel's picture

Nah, gitu dong

Nah, gitu dong, Riyanti...

Tulisan ini mengobati kangenku padamu yang sudah lebih dari setengah tahun ini tidak menjumpaimu online. Tulis lagi dong kisah-kisahmu yang lain, pasti jadi berkat bagi banyak orang.

Gue suka gaya elo :)

Ari_Thok's picture

Melihat dari Sisi Lain

Mmmm ... cukup menarik ceritanya. Dari cerita itu aku bisa melihat bahwa mbak Riyanti ini pasti punya kelebihan tersendiri sehingga membuat pria-pria gombal bisa hadir dalam sepenggal cerita hidup mbak Riyanti seperti yang tertulis diatas.Wink Jadi, kekurangan bukan untuk ditangisi, karena semua orang punya kekurangan, tapi sadari bahwa ada banyak juga kelebihan yang kita punya yang kita bisa syukuri. Cool
__________________

*yuk komen jangan cuma ngeblog*


*yuk ngeblog jangan cuma komen*

hai hai's picture

Pincang Lu!

Saya membayangkan, berpapasan dengan riyanti di terminal bus. Tiba-tiba saya membalikkan badan dan memanggilnya, "HAIiiiii ....." Dia pun membalikan badan lalu kami saling bertatapan. Lalu saya berteriak membelah angkasa, mengagetkan semua orang yang ada di sekitar kami.

"PINCANG LU!"

Semua orang di sekitar kami tiba-tiba terpaku. Ada yang memandangku penuh kemarahan, ada yang memandang riyanti penuh kasihan. Riyanti memandangku heran, aku membalas tatapannya penasaran. Tiba-tiba dia tersenyum sedang aku mengulangi ucapanku tadi.

"Pincang Lu!"

Dengan masih tetap tersenyum, dengan gayanya yang anggun, riyanti berkata, cukup keras untuk didengar semua orang di sekitar kami.

"Pincang? SO WHAT (GITU LHO)? Its me...!"

Aku dan riyanti lalu tertawa bersama dan saling mengedipkan mata. Aku menganggukkan kepala menyatakan rasa hormatku, dia menggeleng-gelengkan kepala sambil melotot jenaka, menegur kejailanku. Kami lalu saling melambai dan berpisah. Mungkin di terminal lain kami akan saling berpapasan lagi dan melakukan adegan yang sama.

Ha ha ha, riyanti, kalau suatu hari ada yang berteriak padamu, di tempat umum, mungkin itu hai hai lho.

NB.

Ketika berteriak, "Pincang Lu!"  Aku sedang memberi tahu riyanti, "I love my self, how about you?"

Ketika menjawab, "Pincang? SO WHAT (GITU LHO)? Its me...!"  riyanti sedang memberi tahu dunia, "I love my self, TANPA SYARAT!"

Itu sebabnya aku sangat menghormatinya.

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

riyanti's picture

::: matur nuwun

Maap nie baru nongol lagi SmileTrimakasih yah... dah kasi komentar buat blog saya sebenere saya pengen sering-sering ngeblog dan jumpa temen2 disini, tapi jarang bisa. Wah sampai bingung mau komentari satu-satu pada intinya mmm....apa yah... Matur nuwun semua...

Buat : mas Sri Libe trimakasih atas sanjungannya Innocent

Buat: mas Daniel mbok ya nulis jangan cuman komen aja nanti di delete account nya sama Admin loh ha..ha..

Buat : Ari mm....kamu temen yang oke..bgt nongkong yukMoney mouth

Buat: bung Hai-hai komennya malah nambah inspirasi .... cintai diri tanpa syarat.. oya saya tunggu di terminal Laughing he..he..

Raissa Eka Fedora's picture

Kak Riyanti

Betul betul nih, baru kulihat semangat dari kakak Riyanti, (SKSD dikitlah hahaha) hehehe. Kak, mbok jangan sedih, saya deh, tulang ekor saya patah (Haaaa... kudengar hai hai teriak) dan karena itu saya bermasalah dengan posisi duduk menjelang berdiri. Itu sebabnya saya dibilang Nayla alias ataksia, tapi mau marah? nggak deh. Something terjadi di our life, but gak usah dipikirin keterlaluan. Memang seeeh karena ketidak normalan aku tersebut banyak orang nganggep aku butuh kasihan. Gak deh, sakitnya buatku aja gak buat orang lain. Masih banyak lagi ketidak normalanku yang lain, tunggu aja deh artikelku yang kunamai 'Sifatku' keluar yah.
__________________

Satu lagi pendapat seorang anak kecil yang tersasar ke dunia orang dewasa dan memberanikan pendapat.
-anak kecil berpendapat, didengarkah?-

xaris's picture

Salam buat Shine =)

Allo Riyanti, seneng baca ceritamu di atas, jadi keinget judul film dan buku "Facing the Giants". Sering banget yah ada hal-hal yang buat aku ngga suka, emoh, takut, resah, gelisah, cemas, khawatir, ngeri, dkk., eh malah dibiarkan terjadi atas aku. Akhirnya aku belajar kalo justru lewat cara itulah Tuhan mau kasih tunjuk bahwa Dia lebih dari segala-galanya buat aku. Seperti yang kamu bilang, 'keterbatasan yang menjadi tidak terbatas' karena tidak lagi bisa dibatasi, makanya jadi tidak terbatas lagi, hehehe... Ayo tulis lagi pengalaman2nya, seneng bacanya, keinget masa-masa dulu naik-turun gunung di sepanjang Jawa Tengah =D...