Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Tips buat Mertua-Menantu

Joseph Wise Poriman's picture

Dua perempuan setengah baya membawa seorang wanita muda ke hadapan Raja Salomo. Keduanya mengaku bahwa wanita itu adalah menantunya.  Salomo hening sejenak sebelum berkata, “Ambilkan pedangku dan aku akan membelah wanita itu menjadi dua. Kalian masing-masing akan memperoleh setengah darinya.”

 “Ya benar, belahlah wanita ini,” kata salah seorang dari perempuan itu.

“Ampun Baginda. Saya mohon Baginda tidak melakukannya. Saya rela menyerahkan wanita ini kepada ibu itu, ” kata perempuan yang satu lagi.

Salomo berkata, “Kalau begitu berikan wanita itu pada ibu yang pertama.”

“Tetapi baginda, bukankah wanita itu yang meminta agar wanita itu dibelah saja?” Tanya penasihat raja.

Justru karena itu saya tahu bahwa dialah mertuanya,” kata Salomo dengan penuh hikmat.

Teman, humor ini menunjukkan bahwa antara menantu dan mertua sering terjadi hubungan yang tidak harmonis.

Saya bahkan mendengar humor di seputar penciptaan Adam dan Hawa. Hawa, menurut humor di atas, dianggap sebagai wanita yg paaaaling berbahagia di dunia ini.

Teman-teman tahu alasannya kenapa ? Karena Hawa tidak mempunyai mertua !

Ada dua alasan utama mengapa mertua-menantu tidak cocok :

Pertama, mereka sama-sama wanita. Lho, kok bisa? Sebagai sesama wanita yang sama-sama tinggal di rumah yang sama, seringkali timbul rasa persaingan di antara mereka berdua. Mereka bersaing untuk mencurahkan kasih sayangnya kepada pria yang sama. Sang ibu ingin mencurahkan kasih sayangnya kepada anak laki-lakinya, sedangkan sang isteri juga ingin memberikan kasih sayangnya kepada suami tercinta.

Kedua, mereka sama-sama ingin mendapatkan kasih sayang dari pria yang sama. Sang ibu merasa berhak mendapatkan curahan kasih yang paling besar karena dialah yang melahirkan anak itu. Sebaliknya, sang isteri merasa dialah yang seharusnya mendapatkan kasih sayang dari suaminya karena mereka telah dipersatukan menjadi satu daging.

Jadi teman-teman, bagaimana supaya seorang ibu bisa mengasihi anaknya sekaligus juga mengasihi menantunya?

Pertama, begitu anak laki-lakinya menikah, seorang ibu harus merelakannya, karena anak itu memang harus meninggalkan ayahnya dan ibunya (Kejadian 2:24). Relakan anak ibu dan serahkan tanggungjawab merawatnya ke tangan isterinya.

Kedua, bersiaplah untuk menjadi konselor yang baik tanpa ikut campur urusan rumah tangga si anak. Tapi karna si ibu sudah banyak makan garam yah… si ibu bisa saja menjadi pembimbing dan penasihat si menantu tanpa memaksakan kehendak ibu padanya. Biar dia mengatur sendiri rumah tangganya. Bersiaplah menjadi penasihat yang baik, tetapi jangan pernah merasa bahwa semua pendapat ibu pasti yang paling bijaksana.

Terus bagaimana jika posisi Anda sebagai menantu ?

Pertama, anggap ibu suamimu sebagai ibumu sendiri. Kasih ini harus Anda tunjukkan dengan secara teratur mengunjunginya dan menerimanya dengan ramah jika dia datang berkunjung. Dengan demikian, ibu mertua Anda tidak merasa disisihkan, apalagi disingkirkan.

Kedua, jika Anda mengalami masalah, terutama menyangkut kehidupan rumah tangga, mintalah nasihat kepada ibu mertua Anda. Tindakan ini akan membuat ibu mertua Anda merasa dihargai. Di sampingi itu, dengan berkonsultasi kepadanya, dijamin akan terjalin komunikasi yang indah dan harmonis, dan Anda bakal disayangi mertua seperti anaknya sendiri.

 

Nah, selamat mencoba resep di atas !

 God bless all...

garamdunia's picture

Mertua VS Menantu

Wah wah, saya kira ini cerita Salomo belah anak, hampir tertipu saya (sebenarnya sudah tertipu beberapa hari ini Wink )

Topik yang menarik, apalagi di kebudayaan asia (terutama Cina?). Masalahnya, untuk salah satu pihak yang non-kristen (apalagi untuk 'sang' mertua), hal ini akan menjadi beban lebih berat untuk si istri (karena harus mengalah terus menerus)?

Ada komentar dari pembaca yang mempunyai pengalaman seperti ini?

Bin Nun's picture

ada baiknya...

ada baiknya setelah menjadi suami dan istri, pasangan baru ini memiliki rumah yang terpisah dan agak jauh dari mertuanya... baik dari mertua pihak laki-laki maupun mertua pihak perempuan... memang akan sedikit kerepotan ketika anak baru lahir tapi bukankah kemandirian juga akan semakin terbentuk...

BIG GBU!

y-control's picture

humor lain

hehe.. saya juga pernah dengar humor lain. bgini, kenapa petrus sampai tega menyangkal yesus? ya karena yesus sebelumnya menyembuhkan mertua petrus yang sakit.. Wink
hai hai's picture

Mertua Saya dan Mertua Istri Saya

Seorang teman bertanya,"kenapa musti mertua kamu yang tinggal di rumah kamu untuk mengurus anak kamu?"

Santai saya menjawab, "Namanya juga mertua, Merongrong Sampai Tua. Karena cinta pada istri, maka saya merelakan diri untuk dirongrong. Di samping itu, karena cinta pada istri pula, maka saya tidak tega membiarkan mertuanya kecapean mengurus anak saya."

Kembali teman tersebut bertanya, "Kenapa Mertua wanita sering bentrok dengan menantu wanitanya?

Santai pula saya menjawab, "Karena Joseph Wise mengajarkan agar para menantu wanita menganggap mertuanya sebagai ibu sendiri."

Teman tersebut bertanya keheranan, "Kenapa jadi begitu?"

Sambil ngakak saya bilang, "Karena mertua perempuan beranggapan, wanita paling tepat bagi anaknya adalah wanita seperti dirinya, sedang menantu perempuan berpikir, mustahil ibunya menjadi istri suaminya." 

Kembali teman tersebut bertanya, "Kenapa mertua perempuan biasanya menyayangi menantu lelakinya?"

saya bilang, "Karena, ketika dia berbicara menantunya mendengarkan, sedang anak dan suaminya selalu memaksanya jadi pendengar"

teman tersebut bertanya lagi, "Kenapa mertua laki-laki biasanya baik pada menantu perempuannya?"

jawabku, "Karena dia kasihan, menantunya mendapatkan suami seperti anaknya."

sekali lagi bertanya, "Kenapa mertua laki-laki biasanya baik denan menantu lelakinya?"

sekali lagi jawab, "Karena dia pikir, dia menemukan teman senasib."

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

cinta_janice's picture

Bikin gua ketawa aja

hai hai,

tulisanmu buat gua ketawa terpingkal2 aja.

Mertua=Merongrong Sampai Tua....hahaha.

Memang benar, realitanya memang seperti itu ya ?

Yg sering menjadi penyebab utama mertua and menantu biasanya nggak bisa akur disebabkan karna prinsip dan kemauan yang berbeda.

Mertua berkemaun demikian, menantu lain pula. Dan masing-masing merasa diri paling hebat ya habislah.

Mertua merasa sudah terlalu banyak makan garam, menantu merasa prinsip dia yg lebih up to date.

Mertua merasa dia yg paling berjasa telah melahirkan anaknya, menantu merasa dirinya sebagai belahan jiwa dari si suami lebih berhak mendapat kasih sayang lebih dari suami ketimbang mertua.

Mertua selalu sok mengatur, menantu biasanya type orang yang nggak suka diatur, termasuk anda bukan ?

Mertua merasa dia berhak mencampuri wilayah pribadi menantu padahal itu bukan daerahnya, menantu lebih berprinsip elu and gua beda.

Way out : Mertua dan menantu harus hidup sesuai dengan prinsip Firman, menghapuskan ego masing-masing, mertua jangan sok mengatur sebab setiap orang punya hikmat tersendiri yang Tuhan karuniakan kepadanya, seharusnya jangan banyak bicara alias jangan cerewet. apa yang rasanya perlu diperbincangkan itu yang diangkat sebagai headline-nya, jangan asal berkoak-koak aja.

Menantu seharusnya bersikap taat, jangan suka membantah dengan nada suara tinggi dan keras, selalu memberi perhatian karna para orang tua umumnya suka diperhatiin, sekalipun itu perhatian yang sangat kecil, mereka akan merasa sangat senang, menantu seharusnya selalu bersikap lembut dan ramah.

WARNING : mertua rem mulut, menantu rem sikap.

Selamat mencoba ya para mertua and menantu...

Semoga akur di sepanjang waktu dan masa..