Submitted by greeny on

Ada orang yang berpikir bahwa ia sudah cukup baik. Ukuran baik itu seperti tidak selingkuh, tidak korupsi, tidak membunuh dan lain sebagainya. Tetapi apakah benar seperti itu?

Contoh kasus dech seperti ini :

anda tengah melaju dengan nyamannya di jalan tol, kenyamanan itu menjadi rusak dengan kekagetan akibat kecelakaan yang terjadi tidak jauh dari mobil anda. Si penabrak sudah melarikan diri, sementara dari kaca mobil, anda tahu bahwa korban kecelakaan itu sungguh membutuhkan pertolongan sesegra mungkin.

option apakah yang akan anda ambil : ?

  1. Cuekin aja, dengan pemikiran tokh bukan saya yang menabraknya, lagian malas berurusan dengan polisi, seandainya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
  2. anda langsung menghentikan mobil, dan menolong si korban

menurut saya, tidak berbuat apa-apa dalam sebuah kondisi seperti itu pun adalah dosa.

dosa tidak hanya berbicara tentang melakukan hal-hal jahat tetapi ketika menutup mata, menutup telinga, mengeraskan hati ketika orang lain membutuhkan keadilan, kebenaran dan pertolongan
 

untuk tidak terjerat di dalam dosa, tidak hanya sekedar berhenti dari dosa itu lalu pasif begitu saja , tetapi harus aktif untuk melakukan perintahNya.

 

 ******chocoMint*********

Submitted by kardi on Mon, 2009-04-20 16:03
Permalink

@greeny, judul yang menarik, jadi ingat cerita SM tentang Orang Samaria yang baik hati,Lukas 10 :33. Kalau kita tidak menasihati teman yang sedang berbuat dosa, maka kita akan dimintai pertanggungan jawab oleh Tuhan. Semua yang tertulis dalam Hukum Taurat adalah Hukum Kasih: Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."

1 Kor 13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

Kalau kasih Kristus ada dalam hati, maka akan selalu peduli akan sesama yang menderita, menolong yang lemah dst.

Iman tanpa perbuatan/tindakan adalah sia-sia, dan akhirnya imannya mati.

Yesuslah sumber pengharapan kita. Amin

Submitted by ebed_adonai on Mon, 2009-04-20 16:54
Permalink

Salam kenal sebelumnya, mbak Greeny...

Supaya "tidak dosa" dibilang tidak berbuat apa-apa, saya singgah juga di blog anda, hehe (nggak, nggak joke aja  )...

Selama sekian tahun p.p. Jogja-Mgl, saya sering menyaksikan kasus tabrak lari seperti yang mbak Greeny katakan. Biasanya kami menyetop pengguna mobil yang kebetulan lewat, untuk membawa korban ke rumah sakit. Tapi kalau sudah kebanyakan yang menolong, saya memilih pergi saja. Nggak sampai hati, melihat pemandangan seperti itu...

Shalom! 

(...shema'an qoli, adonai...)