Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDA Space Teens
Di Gurun
Dan baru di sana
engkau mencari TUHAN, Allahmu, dan menemukan-Nya, asal engkau
menanyakan Dia dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu. Apabila
engkau dalam keadaan terdesak dan segala hal ini menimpa engkau di
kemudian hari, maka engkau akan kembali kepada TUHAN, Allahmu, dan
mendengarkan suara-Nya. (Ulangan 4:29-30)
Kitab Ulangan
ditulis oleh Musa kepada orang Israel sebagai surat wasiat terakhir
menjelang Israel masuk ke tanah perjanjian. Musa tidak akan pernah
masuk ke tanah perjanjian karena Musa pernah melanggar perintah Tuhan.
Dalam pesan-pesan terakhirnya itu, Musa mengingatkan Bangsa Israel
untuk dapat tetap setia kepada Tuhan, mencari terus Tuhan dengan
segenap hati dan jiwanya. Musa mengingatkan pengalaman-pengalaman
sebelumnya dan bahkan pengalaman yang akan datang bahwa seringkali
Bangsa Israel menyimpang dari pada Tuhan (tegar tengkuk) dan kemudian
Tuhan akan menghukumnya sehingga mereka berbalik. Dan situasi apa yang
seringkali membuat orang Israel berbalik dari Tuhan??? Pada saat mereka
berada di zona kenyamanan… berkat jasmani yang berlimpah… pada saat
keamanan Tuhan berikan… itu membuat mereka menjadi lengah dan lupa
kepada Allah yang memberikan itu semua. Dan pada situasi apa Bangsa
Israel justru berbalik kepada Allah??? Pada saat mereka terdesak,
kesulitan, di pembuangan. Anehnya, di tengan kesulitan Bangsa Israel
malah berbalik kepada Allah dan kondisi yang nyaman justru membuat
mereka tidak setia (“melecehkan Allah”). Sikap ini juga yang seringkali
terjadi dalam kehidupan kita saat ini. Kondisi yang nyaman seringkali
membuat kita tidak lagi bersungguh-sungguh dalam mengikut Tuhan.
Benar… kondisi yang
nyaman seringkali membuat kita lengah… Kenyamanan hidup membuat kita
menomor-duakan Tuhan. Kondisi yang nyaman membuat kita menjadi
orang-orang yang malas… orang-orang yang besar kepala… orang-orang yang
tidak lagi mengandalkan Tuhan… Bukankah demikian halnya terjadi,
kekayaan seringkali membuat kita lupa berdoa untuk meminta… kepandaian
membuat kita memilih tanpa Allah… lingkungan yang nyaman membuat kita
enggan untuk melangkah ke luar menjangkau jiwa… kemudahan membuat kita
tidak melangkah ke tanggung jawab yang lebih besar… “puji tuhan… saya
bisa mengatasi masalah saya sendiri…”, “ orang tua saya dapat membiayai
studi saya ke manapun saya mau…”, “pelayanan di tempat lain ah… banyak
tuntutannya, harus saat teduh lah, berdoa lah… susah… pelayanan di sini
juga sudah cukup… kan yang penting pelayanan”, “pelayanan ke
pedalaman?? Itu mah tugasnya hamba Tuhan… saya mah ga bakat…”, “Berdoa…
sebentar ajah yah… masih ada proyek besar yang harus dikerjain nih…”
Sekali lagi, kondisi
yang nyaman seringkali membawa kita ke posisi yang jauh dari Allah,
lupa akan kebaikannya (merasa semua wajar2 saja), lupa pada keinginan
Allah dalam (hanya mengikuti keinginan kita), sombong dan merasa diri
mampu melakukan segala hal tanpa Allah. Hati2 kenyamanan dapat menjadi
musuh terselubung bagi kita.
Sebaliknya, Firman
Tuhan hari ini kembali mengingatkan kita… bahwa seringkali Allah
memakai kondisi yang sulit untuk membuat orang berdosa seperti kita
berbalik pada Tuhan. Itulah sebabnya seringkali Allah membiarkan
kesulitan terjadi… supaya kita menyadari posisi kita dan berbalik
kepadaNya. Itulah mengapa seringkali kita tidak dapat melihat dengan
pasti hari depan kita… agar kita selalu mengandalkan Allah. Itulah
sebabnya seringkali Allah membuat kita ‘sport-jantung’, agar kita
betul-betul menyerah pada kuasaNya. Itulah sebabnya seringkali Allah
tidak memenuhi apa yang kita inginkan… agar kita bisa mencari
kehendak-Nya yang terbaik. Itulah sebabnya seringkali Allah membuat
pelayanan kita menjadi tidak mudah… agar kita menyadari bahwa kekuatan
yang melimpah-limpah berasal dari Allah. Itulah sebabnya mengapa kita
tidak dapat melihat langkah-langkah di depan kita… supaya kita dapat
belajar untuk hanya berharap pada pemeliharaannya (bukan pada apa yang
kita punya). Dan itulah sebabnya kadang Allah membiarkan kita di gurun…
supaya kita dapat sungguh-sungguh menghargai yang namanya air. Hari ini
kalau dalam hidup kita, kita sedang mengalami pergumulan yang sulit…
kita sedang mengalami situasi yang tidak nyaman (studi kita mandek,
pekerjaan kita tidak beres, pelayanan kita sulit, masa depan kita
membingungkan, apa yang kita mau tidak kita dapatkan, keluarga kita
diambang kehancuran, hubungan kita dengan orang lain rusak, orang-orang
di sekitar kita mengecewakan, kita bergumul dengan keuangan kita,
masalah kita terlalu besar…) jangan khawatir… Allah mengijinkan itu
terjadi untuk membawa kita lebih dekat kepada-Nya… agar kita semakin
piawai dalam menggunakan lutut dan iman kita… bahkankadang itu adalah
kesempatan yang terbaik untuk Allah menyatakan kasih-Nya… karena Allah
juga bersedia menemani kita di lembah yang kelam sekalipun.
post by: andre
- andrea's blog
- Login to post comments
- 2387 reads