Submitted by ely on

 

Engkau terlalu anggun,

Dalam kebisuan itu,

 

Membuat aku tak berani mengusiknya,

 

Seandainya saja,

dulu,

Kata itu tak pernah terucap dari mulut kita,

 

Mungkin Kita,

Masih bisa tertawa,

Masih bisa menangis,

dan masih punya cerita,

bersama,

 

Tak ada yang salah,

Tak ada yang perlu disesali,

 

Itu adalah rasa kita waktu itu,

(Kita mungkin tak pernah menyangka kalau rasa itu dapat berubah),

Ya,

Mungkin rasa itu telah berubah untukmu,

 

Hingga menyisakan kepingan,

Yang harus ku relakan terkubur,

 

 

"Bapa tahu memberi yang terbaik bagi anak-Nya"

Submitted by clara_anita on Sun, 2009-08-16 19:28
Permalink

Hiks.. hiks...

patah hati ya Mbak Ely?
Mengingatkan saya pada sepenggal sajak karya Chairil anwar ini

Hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah dan tahu,
ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah 
 

Selamat menikmati patah hatinya ya Mbak... Tapi jangan kelamaan; seperti katanya ST 12, "cari pacar lagi!!!"

 

GBU

 

 

Submitted by jesusfreaks on Sun, 2009-08-16 19:39
Permalink

The beauty of love,
When you start and end it with love and understanding.

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-