Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Suka Duka Jadi Anak TUHAN
Kita sebagai anak Tuhan pasti tahu, bahwa sejak pertama kali kita percaya kepada-Nya, kita sudah mengalami suka duka menjadi anak Tuhan. Banyak hal yang membuat kita suka maupun duka di dalam percaya kepada-Nya.
Duka sebagai anak Tuhan:
1. kita dibilang "gila" karena kita bersyukur disaat kita dalam kesusahan. Misalnya: Kita harus bersyukur ketika kita di PHK oleh perusahaan. karena ada rencana indah di balik itu semua. percayakah anda? (Kalau nggak percaya, tanya sama kokoku. Kokoku sudah mengalami hal seperti di atas)
2. kita dibilang "sok suci, sok rohani, sok tahu" karena kita menasehati teman ataupun saudara kita.
3. kita dibilang "aneh" karena menyembah Allah Tritunggal.
4. Ketika Tuhan Yesus kita, disebut penipu ulung.
5. Ketika Tuhan Yesus kita, dibilang orang hanya pura-pura mati saat di kayu salib.
Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu." (Matius 5:11-12)
silahkan ditambahkan.....
Sukanya jadi anak Tuhan:
Kita dapat memanggil Allah kita, sebagai Bapa.
Tuhan kita selalu menolong kita disaat kita membutuhkan.
Kita dapat curhat kepada Tuhan.
kita mempunyai damai sejahtera.
kita dapat meminta banyak sekali hal kepada Tuhan kita.
ketika ujian dari Allah, kita dapat meminta bantuan Roh Kudus.
berhasil lolos dari ujian dari Allah.
silahkan ditambahkan juga...
GBU
- Dedy Yanuar's blog
- 7626 reads
+ sukanya jadi anak Tuhan
Lord, when I have a hammer like YOU, every problem becomes a nail. =)
TUHAN itu cuma ada satu dan hanya satu-satunya
Duh .. Ridhafani Astuti "junk"
Duh Ridhafani Astuti, Anda mengirim tulisan ini ke situs manapun ya, kayak spam aja. Terus tujuan Anda apa ya? Share donk dengan pengalaman Anda sendiri, jangan hanya copy paste menaruh "junk" di mana-mana. Apakah kamu sudah menemukan Tuhan yang sesungguhnya? Komentar tentang Pak Haji Nurdin dan Bisara (tapi saya sangat meragukan kedua tokoh ini benar-benar ada), saya kira pendalaman mereka tentang kekristenan sangat dangkal. Apalagi Bisara, lha kok gak mudeng amat dengan agamanya sendiri.
Yang kedua. Dalam Injil Matius pasal 27 ayat 46, disebutkan bahawa Jesus meminta tolong ketika sedang disalib. Cuba kamu fikir, bagaimana mungkin Tuhan yang Maha Sempurna minta tolong, Kalau Tuhan minta tolong, bererti dia tidak pantas dianggap Tuhan," kata Haji Nurdin.
Haduh, ini sama ngaconya dengan penulis buku "sampah" yang pernah kumuat dalam blogku hehe baca disini aja lah.
*yuk comment jangan hanya ngeblog*
*yuk ngeblog jangan hanya comment*
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*
Ridhafani, Marilah Kita Menjadi Teladan
Ridhafani Astuti, makna tulisan anda cukup bagus walaupun sistematika penulisannya agak kacau dan nampak jelas bahwa anda tidak menguasai bahan tulisan sepenuhnya. Menurut saya seharusnya anda memposting tulisan anda tersebut sebagai sebuah tulisan baru, bukan sebagai komentar sehingga lebih banyak orang dapat membacanya dan memberi komentar.
Walaupun anda menghimbau pembaca untuk tidak berhenti mencari Tuhan dan mempelajari agama-agama dan kitab-kitab sucinya masing-masing, namun nampaknya itu hanya sekedar kata-kata manis karena anda sendiri tidak atau belum melakukannya. Nampak jelas, walaupun anda menyebut agama Budha, Sinto dan Khonghucu, namun anda sama sekali tidak tahu nama kitab suci ketiga agama tersebut. Walaupun anda menyebut kitab Taurat dan Zabur, namun anda sama sekali tidak menyebut agama Yahudi (Judaism) sebagai agama pemilik kedua kitab suci tersebut.
Walaupun menyebut Kredo Athanasia, namun jelas anda belum pernah mempelajarinya apalagi memahaminya. Hal itu nampak jelas dari tulisan anda yang saling bertentangan dan tidak mencerminkan Kredo Athanasia secara akurat.
Sebagai contoh ialah Kredo Athanasia yang mengecam akidah trinitas dengan keterangannya yang sangat membingungkan. Aliran ini yang sangat penting dan berperanan menentukan dalam salah satu ajaran pokok dari Gereja, menyatakan dengan tegas bahwa dia mewakili ajaran Katolik, dan kalau kita tidak percaya kepadanya, kita akan celaka selama-lamanya. Tapi kita diharuskan olehnya supaya percaya kepada akidah Trinitas. Dengan kata lain. Kita diwajibkan beriman kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Agung, kemudian pada waktu yang sama kita diharuskan menutupinya dengan kezaliman dan kekejaman, seolah-olah kita menutupi manusia paling jahat. Sedangkan Allah swt. amat jauh dari kemungkinan bisa dibatasi oleh rencana manusia lemah yang mempercayai akidah Trinitas atau Tatslits.
Apabila anda maksudkan alinea tersebut di atas sebagai pernyataan dari Al-Haj Lord Headly Al-Farooq, maka itu hanya membuktikan bahwa dia juga tidak mempelajari ajaran Kristen dengan baik.
Kisah BISARA SIANTURI adalah salah satu contoh orang Kristen yang memberitakan Injil membabibuta. Tokoh BISARA SIANTURI sendiri adalah contoh orang Kristen yang tidak mempelajari Alkitab dengan cara yang benar. Namun sejarah gereja mencatat kisah-kisah yang lebih brutal dimana agama Kristen diajarkan dengan kekerasan dan ancaman. Hal itu tentu saja tidak sesuai sama sekali dengan ajaran sejati Alkitab. Walaupun dewasa ini masih banyak orang-orang Kristen yang memberitakan Injil dengan cara ngawur, namun nampaknya tidak ada lagi yang memberitakan Injil dengan ancaman dan kekerasan. Namun itu bukan berarti mereka-meraka yang memberitakan Injil dengan cara ngawur dibiarkan. Ada ratusan juta orang Kristen di dunia ini yang bahu membahu menentang cara pemberitaan Injil dengan cara ngawur tersebut.
Tentang kisah Al-Haj Lord Headly Al-Farooq Seorang Bangsawan, Negarawan dan Pengarang yang dalam perjalanan mencari Tuhan lalu menjadi muslim, itu bukan kisah luar biasa. Saya kenal banyak orang-orang demikian dan tetap berteman dengan mereka tanpa pernah merasa bahwa mereka telah murtad apalagi memaki dan memusuhi mereka. Silahkan anda cari informasi, tidak ada gereja atau pernyataan orang Kristen yang menyatakan Al-Haj Lord Headly Al-Farooq murtad dan mengutukinya.
Adalah fakta tak terbantah bahwa para penganut agama minoritas mendapat perlakukan yang kurang adil dari para penganut agama mayoritas. Hal itu terjadi bukan karena ajaran agama mayoritas itu salah, namun karena para penganutnya tidak memahami ajaran sejati kitab suci agama mereka.
Ketika mempelajari dua agama yang berbeda, kita hanya dapat memahami persamaan dan perbedaannya, mustahil menyatakan yang satu benar dan yang lainnya sesat. Menurut saya, hanya orang Kristen bodoh dan nekat yang mencoba menghakimi agama lain sesat dengan menggunakan Alkitab sebagai standard kebenaran. Hanya orang Kristen bebal yang mencoba memberitakan Injil dengan melecehkan agama orang lain.
Umat Kristiani menyembah Allah Tritunggal, Allah Bapa, Allah Putera dan Allah Roh Kudus. Mungkin dengan menjadikan Alquran sebagai standard kebenaran ajaran itu nampak sesat, akan tetapi itulah ajaran sejati Alkitab. Namun, menjadikan perbedaan itu sebagai alasan untuk saling menghujat apalagi saling menghajar, jelas-jelas melanggar ajaran sejati Alquran juga Alkitab. Bukankah kedua kitab suci itu sama-sama mengajarkan agar umat manusia hidup saling mengasihi dan saling mengayomi?
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Ridhafani Astuti mau jadi anak Tuhan ga?
Ridhafani Astuti mau jadi anak Tuhan ga? suka nya banyak jadi anak Tuhan.
Baca tulisan kamu bikin pusing, ikut Tuhanku aja. Dia menciptakann sejarah dari semua yang kamu tulis diatas.
Ikut Tuhanku ada jaminan keselamatan.
Lord, when I have a hammer like YOU, every problem becomes a nail. =)
Kenapa?
Kalau jadi anak Tuhan banyak sukanya, kenapa ya.... kok banyak yang meninggalkan Tuhan?
Kenapa juga.... kok banyak yang nggak percaya kepada-Nya?
Sukanya jadi anak Tuhan, ketika kita memikul salib. Ketika kita memikul salib, Tuhan tetap menolong kita. Malahan Tuhan lebih kelihatan kekuatan-Nya disaat kita lemah. Amin?
Gbu
Mungkin Lebih Banyak Susahnya
Dedenya Didy, mungkin karena sebenarnya ikut Tuhan itu lebih banyak susahnya daripda senangnya? Itu sebabnya Tuhan Yesus wanti-wanti berpesan, bahwa mengikut dia berarti memikul salib.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Kayak Bakul Pasar Klewer Saja
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*
Ujung-ujungnya, Alkitab Lagi
Mr. "X" itu....
Mujizat itu Nyata