Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Sudah Selesai

dedyriyadi's picture

Kalimat terakhir yang diucapkan Kristus Yesus di tiang salib, bukanlah "Eloi, Eloi Lama Sabakhtani" melainkan "Sudah selesai."   Artinya, Dia hendak mengerjakan hal yang lain. Lho kok 'gitu? Bukannya selesai adalah selesai. Full stop. Titik. Habis. Tamat. The End. Fin. Kenapa masih berlanjut?

Dalam Kejadian diceritakan ketika Allah selesai menciptakan langit dan bumi dan segala isinya, maka Allah berhenti bahkan dikatakan beristirahat. Tapi apakah benar-benar berhenti sama sekali? Tidak, melainkan "Lalu Allah memberkati hari ke tujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Dia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuatNya itu." Jadi Allah tidak benar-benar berhenti, melainkan memberkati dan menguduskan hari atau saat Dia berhenti berkarya.

Dulu saya pernah berasumsi bahwa manusi diberi kebebasan seluas-luasnya untuk berusaha, berupaya, menjadi baik, menjadi buruk, menjadi apapun. Pasti Tuhan tidak akan campur tangan, karena karyanya sudah selesai. Langit, Bumi, Manusia, Alam, semuanya sudah sempurna. Jadi apapun yang terjadi di kolong langit ini baik perang, perdamaian, kesengsaraan adalah murni perbuatan manusia dan alam. Pendapat seperti ini sama seperti pendapat para ahli ekologi, biologi, dan lain-lain yang percaya bahwa seleksi alam mengakibatkan evolusi baik secara fisik maupun psikis.

Tapi setelah membaca dengan seksama Alkitab, ada hal yang baru mengenai kata "selesai" itu. Ternyata, Tuhan tidak pernah benar-benar selesai. Dia terus melakukan pekerjaan, tetapi bukan pekerjaan mencipta lagi melainkan memberkati.

Benarkah begitu? Di dalam alkitab, terutama perjanjian baru, saya selalu menemukan bahwa kata selesai selalu diikuti dengan kalimat yang menyatakan Tuhan melakukan hal yang lain. Bahkan di saat terakhir dituliskan "Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkata Ia: "Sudah Selesai." Lalu Ia menundukkan kepalaNya, dan menyerahkan nyawaNya." Kalimat di belakang kata selesai selalu kalimat aktif. Artinya Tuhan setelah menyatakan selesai akan berbuat hal yang lain. Dari sinilah saya percaya bahwa takdir masih sangat bisa berubah karena Tuhan masih bekerja. Setidaknya masih memberikan berkatNya.

Percayalah, Dia tak tinggalkanmu!

 

kutukupret berbuludomba's picture

@dedyriyadi: selesai dibuat lalu mainkan

Dulu saya sering bikin mainan sendiri.  Sehabis mainan dibuat lalu apa? ya dimainkan. Kalau bikin wayang kertas, ya mainan itu dimainkan dengan digerak-gerakkan, dilakonkan. Kalau istana pasir, dimainkan dengan perang-perangan (saling melempari batu).

Bagaimana Tuhan memainkan ciptaannya? Ya mungkin dengan memberkati itu. Berkat sana berkat sini... jika satu bagian dikasih berkat... lalu ada perubahan terjadi... begitu pula di bagian lain.

Mungkin seperti kakak perempuan saya yang hobi merawat tanaman dalam pot. Tiap haridisirami air, kadang pupuk.

Yang jelas Allah mengamati. Kadang Allah bangga dan pamer anak-anaknya. Pamer ke siapa? Mungkin ke Iblis... biar si Iblis tambah keki.

 

dedyriyadi's picture

Seru Kalau Disamakan Dengan Mainan ...

Saya suka dengan analogi Anda.

Saya kebetulan punya anak balita.  Dia lagi gandrung dengan mainan bongkar pasang yang bisa dijadikan beragam bentuk. Bisa pesawat bisa robot atau mobil. Hal yang pertama kali dia lakukan setelah memaksa-beli kepada mamanya, lalu merekayasa bentuk itu adalah mengejutkan saya setiap kali saya pulang dari kantor. "Papa tutup mata deh, aku punya surprise!" Atau buru-buru menyembunyikannya dari saya - takut saya ngomel karena beli mainan melulu. Setelah itu, dia akan mengajak saya bermain bersama dia memainkan mainan yang dia punya itu.  Mungkin saja dia bangga dengan mainannya itu. Tetapi saya melihat kegembiraan.

Selain itu dia juga senang mencoba sesuatu yang berhubungan dengan mahluk hidup lain. Menanam biji apel dalam pot dan menyiraminya, atau memelihara ikan cupang dan suka sekali kalau disuruh mengganti air dan memberinya pelet. Di sana juga saya melihat kegembiraan.

Repotnya, Tuhan seringkali tidak bisa kita kira kemauanNya. Alkitab mencatat beberapa kali Dia menghukum manusia karena pelanggaran itu. Dan beberapa kali Dia mengampuni bahkan membebaskan manusia dari dosanya.  Dia adalah Dia, sebagaimana Dia menyatakan kepada kita semua "Aku adalah Aku".

Bahkan Kristus Yesus pernah menghardik Petrus (Mat 16 :23) dengan perkataan yang sangat keras : <i>"Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." </i>

RancanganNya melebihi rancanganku.

PlainBread's picture

Yesus

Mungkin harusnya Yesus bilang, "Belum selesai."

 

The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread

smile's picture

dedyriyadi : TBC

TO BE CONTINUED...

 

smiLe LoVe JeSuS CHRiST

__________________

"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"