Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Standar yang digunakan
Wajar saja. Dia kan pelatih. Jadi dia mampu melakukannya.
Ucapan itu pernah terucap di bibir saya ketika pertama kali saya bergabung ke dalam Tim lari Cross Country.
Seorang pelatih dengan bodi atletis memberikan contoh bagaimana trik berlari yang baik dan benar, trik pengaturan nafas, trik penyelaan nafas, trik mengamati medan dan berbagai trik lainnya.
Contoh itu bagi saya yang baru pertama kali bergabung sangat - sangat menyiksa sekali.
Tetapi dengan hati ikhlas, saya ikuti semua yang sudah diajarkan oleh pelatih.
Dengan berjalannya waktu, saya berusaha untuk menjadi sosok seperti pelatih. Tetapi ternyata tidak pernah bisa. Bahkan sampai sekarang pun saya tidak bisa menyamai rekor berlari pelatih saya.
Di sela - sela waktu istirahat, iseng - iseng saya berbicara dengan pelatih.
Tentu saja tujuan saya untuk mencuri trik yang dia pakai, kenapa dia bisa lari kencang dengan beban 10 Kg di punggung dan memperoleh waktu yang sangat cepat.
Ternyata pelatih mempunyai standar latihan yang saya katakan begitu mengerikan. Kalau mau saya katakan pelatih memiliki waktu untuk berlatih 3 kali lipat dari waktu yang selama ini pelatih ajarkan kepada atlit - atlitnya. Dan juga 3 kali isi latihan yang lebih berat setiap harinya.
Tetapi pelatih tidak mungkin menerapkan semua yang pelatih lakukan kepada atlit - atlitnya. Dikarenakan pelatih sadar bahwa kalau semua melakukan seperti yang pelatih lakukan, maka atlit - atlitnya tidak mungkin mampu.
Alasan lain yaitu karena pelatih memiliki basic ( Bakat ) sebagai seorang pelari cross country sejak kecil. Dia sudah belajar lari sejak kecil dan sudah beberapa kali menjuarai kejuaraan. Yang terakhir pelatih ikut di dalam PON. Sebagai Atlit Triatlon.
Sebenarnya pelatih ingin semua atlit - atlitnya menjadi seperti dia. Lari kencang. Waktu cepat. Dan Juara di setiap pertandingan. Tetapi Pelatih sadar. Bahwa basic atlit - atlitnya berbeda - beda. karena itu pelatih harus menetapkan satu standar yang dianggapnya bisa membentuk atlit - atlitnya menjadi seorang pelari Cross Country yang hebat.
Standar itulah yang sekarang pelatih gunakan tiap harinya. Dan standar itu bagi saya sudah cukup berat. Apalagi kalau saya mengikuti standar pelatih....maka mampuslah saya.
Karena itu saya bersyukur. Ternyata pelatih adalah orang yang penuh pengertian.
Inilah yang saya pelajari. Pelatih memiliki standar sendiri di dalam kehidupannya. Tetapi untuk mengajar atlit - atlitnya, dia tidak menerapkan standar yang digunakan untuk dirinya. Tetapi dia menggunakan standar yang sudah ditetapkannya sendiri untuk atlit - atlitnya.
Begitu juga dengan Allah kita. Dia Allah yang Luar biasa. Dia tidak mungkin menggunakan standar yang ada di dalam diri-Nya agar manusia bisa mengerti diri-Nya. Karena itu Allah sudah menetapkan satu standar. Yaitu Alkitab.
Alkitab adalah standar yang telah ditetapkan oleh Allah untuk kita beraktifitas. Standar itu sudah sempurna untuk membentuk kita menjadi sosok yang hebat.
Karena itu, setiap kita hendaknya merenungkan Alkitab setiap hari. Siang dan malam. Agar hidup kita penuh dengan Damai Sejahtera. Amien
GBU
GBU
- hiskia22's blog
- Login to post comments
- 3443 reads