Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Sifatku (2)

Raissa Eka Fedora's picture

Ini deh, lanjutannya, Dennis. Aku butuh bantuanmu.

 

Dennis, menurut kamu, kenapa seseorang bisa tidak nyaman dengan dirinya, walaupun berjuta potensi terdapat didalam dirinya?

Ya, itu aku. Terkadang aku tidak nyaman dengan diriku sendiri sehingga aku stop kehidupan untuk dua detik dan mengulang semuanya dari awal.

Aku mulai memarahi diriku, hehehe

Segalanya membuat aku minder dan malu, terutama karena tulang ekorku memang patah. Mataku tidak beres lagi alias minusku nambah lagi jadi 4 dan 3.75. Kesulitan dari duduk sampai berdiri, semua itu membuatku gak suka dipanggil keren atau semacamnya. Aku lebih suka dipanggil sesuai dengan apa yang ada, walaupun nanti kalau ada pertemuan para user sabdaspace, aku akan menjadi pendengar yang baik ketimbang menjadi pendongeng wayang, alias nyerocos gak berenti

Walaupun begitu, aku suka bantuin orang yang memang butuh. Semuanya satupun gak ada yang bilang Thanks, tapi aku tidak butuh thanks, aku butuh senyum orang yang sudah kubantuin.

 That’s it, Nanti ada episode lain hehehe, di Sifatku yang ketiga, aku mau bicara mengenai hobbyku yang aneh, plus…….. adaaa aja.

__________________

Satu lagi pendapat seorang anak kecil yang tersasar ke dunia orang dewasa dan memberanikan pendapat.
-anak kecil berpendapat, didengarkah?-

dennis santoso a.k.a nis's picture

saran si babi imut buat raissa

"Dennis, menurut kamu, kenapa seseorang bisa tidak nyaman dengan dirinya, walaupun berjuta potensi terdapat didalam dirinya?"

banyak hal ... apa mungkin karena tekanan?

maksud gue, ketika seorang "merasa" bahwa dirinya punya banyak potensi, kecenderungan yang mungkin timbul adalah berusaha memaksimalkan potensi2nya itu.

disini ada dua masalah.

masalah pertama adalah "apa bener dia punya banyak potensi". mungkin gak sih semuanya itu cuma usaha2 untuk "positive thinking" lah, atau "memaklumi diri sendiri" lah, dll? ini harus dipastikan dulu soalnya kalo nggak, bisa konyol nantinya.

masalah kedua, andai potensi2 itu memang beneran ada, maka bagaimana memakainya.

apakah kita akan memakainya dengan penuh percaya diri bahwa selambat apapun pertumbuhannya, yang penting adalah konsisten untuk tumbuh. atau, kita akan "gedubrugan" karena seolah2 kita punya target atau dead-line yang harus dipenuhi pada suatu periode waktu tertentu?

kalo yang kedua yang dipilih, selamanya seseorang ga akan pernah merasa nyaman dengan dirinya.

sampe sini ngerti say? inget, ini baru spekulasi "kalo penyebabnya adalah tekanan". harusnya sih gue rasa masih banyak spekulasi2 lainnya.

either way, life should be relax and enjoyful. take things as opportunities to be added into your experience, not all thing is against you. try to see the global picture.

dennis santoso a.k.a nis's picture

saran si babi imut buat raissa [2]

tadi adalah satu kemungkinan.

sekarang gue mau bicara dari sudut pandang lain.

kemungkinan kedua adalah masalah cara memandang.

kembali ke pertanyaan kamu ke si babi yang sok imut ini sbb:

"Dennis, menurut kamu, kenapa seseorang bisa tidak nyaman dengan dirinya, walaupun berjuta potensi terdapat didalam dirinya?"

dari sudut pandang tertentu, gue merasa ada yang ga nyambung dengan pertanyaan ini.

menurut kamu, apa sih hubungan nya antara "merasa tidak nyaman dengan diri sendiri" dan "potensi2 yang mungkin ada dalam dirinya"?

karena, kalo gue sih, sebanyak apapun potensi yang mungkin ada dalam sosok si babi ini, tidak menjamin apakah gue nyaman atau tidak dengan diri gue.

di kasus gue, nyaman adalah relatif. kalau orang baik sama gue atau bertindak (apapun itu) sesuai dengan yang gue harapkan, mungkin gue akan merasa nyaman, regardless of what i'm look like. tapi kalo sebaliknya, mungkin gue akan merasa gak nyaman. tapi semuanya itu relatif.

sedangkan di pihak lain, potensi2 yang mungkin ada dalam gue adalah sesuatu yang tidak relatif. kenapa begitu? karena they are residing inside me. and i will carry on them for the rest of my life. walau mereka relatif buat orang lain, gue tau apa yang gue punya, dan buat gue, itu tidaklah relatif.

menurut gue, dari sudut pandang kedua ini, pertanyaan kamu itu nggak nyambung.

bingung? semoga nggak hehehe ... *muka jail*

dennis santoso a.k.a nis's picture

saran si babi imut buat raissa [3-end]

nah raissa, ini adalah yang terakhir dari seri "saran si babi imut buat raissa"

pertama, ijinkan saya ketawa dulu yah (hahahahahahaha)

kedua, let's get a bit serious.

setiap kali menjelang acara review gaji di kantor, saya dan teman2 selalu ngerumpi kira2 gaji kita naek berapa tahun depan. maklum, masih pegawai kecil yang hidupnya kembang kempis senen kemis, hehehehe.

anyway, dari sekian tahun pengalaman kerja, orang memang tidak pernah puas dengan pendapatan nya. lucunya, kita sendiri tidak pernah tau berapa sih nominal yang bakal bikin kita puas ever after itu.

dari sini, temen saya dulu pernah bilang, "nis, jangan liat ke atas terus, sekali2 liat ke samping, ato even ke bawah - disana lo bakal seneng", ujar temenku yang "bijaksana" itu sambil senyum2 ala iblis hehehehe.

raissa, deskripsi kamu tentang tulang ekor dan mata minus itu emang lumayan ancur. tapi santai, kamu belom yang paling ancur.

sudut pandang ini mungkin nggak "rohani" apalagi "suci". kalo kamu ga setuju sama saran ini, silahkan salahkan dirimu sendiri karena bertanya pada si babi yang in some way suka merasa bahwa dirinya itu entah "calon bahan bakar neraka" atau pun "orang yang harus meng-kpr rumah di surga nantinya" (hahahahahahaha)

gue lahir sebagai anak "kecelakaan". bonyok gue cerai waktu gue kecil n dari situ idup gue nomaden, alias dioper2 dari emak, mama dengan suami barunya, dan papa dengan istri barunya.

gue tumbuh jadi sosok pemberontak yang memandang rendah "orang2 cengeng sesama korban cerai yang suka menimpukkan kesalahan pada perceraian orang tuanya".

dua kali gagal kawin. satu karena pacarnya diambil om yesus dengan sakit dan dalam dua minggu mampus. sekali lagi gagal kawin sekitar 2 tahun lalu gara2 calon wanitanya melihat "kesialan gue dan efek2nya" pada hari2 terakhir sebelum kawin.

perut gue ndut n calon2 (ato malah udah yah) kolestrol-an. mata minus berat sampe ga bisa ngeceng (hehehe). dan utang di bank masih banyak dan bakal berlanjut terus.

kalo kata hai2 mah, "BIAR MAMPUS !!!!" hahahahahaha ....

so relax say, masih banyak koq yg lebih ancur ato minimal sama ancurnya.

baca comment nya ari-thok di blognya clara_anita deh. dia juga bilang hal yang sama dengan "bahasa yang lebih sopan" dari om preman ini.

ciao!

Raissa Eka Fedora's picture

Preman Babi?

aku lebih suka manggil dennis daripada babi mut-mut alias imut-amit. Tapi Begini masalahnya. aku tau aku punya banyak talenta dan aku kembangin semuanya, dan karena talenta itu aku merasa aku nggak nyaman karena aku lebih bisa dibanding yang lain, Ngerti? Beginilah kira-kira: U tahu u punya talenta, da orang kedua anggaplah X juga punya talenta. U bisa lebih jago ngembangin padahal kalian berdua ngembangin bersama. Tapi kau lebih bertumbuh, dan karena itu u ama semua temen u di skul (misalnya, kan kau pernah sekolah) gak nyambung alias, sirik alias dijauhin karena talenta u dan u menjadi gak nyaman sama hal itu. Coz temen-temen sekelas kan yang u liat tiap hari tiap detik di sekolah?

Karena bagiku Ia adalah lebih dari sahabat dan kekasih.

Salam manis, Raissa

__________________

Satu lagi pendapat seorang anak kecil yang tersasar ke dunia orang dewasa dan memberanikan pendapat.
-anak kecil berpendapat, didengarkah?-

dennis santoso a.k.a nis's picture

Re: Preman Babi?

kalo "cuma gitu" simple. dalam hidup, until certain degree, kamu perlu belajar untuk "buta dan budeg" dikit. Cool
Raissa Eka Fedora's picture

Buta n budek?????????

IHHHHH kamu denn, mataku yang sudah mau rabun aja aku sebel, aku nyuruh aku 'buta'. Telingaku tajam sa suara sekecil apapun, kamu nyuruh aku budek. by the way, anyway, busway, subway, oneway, byebye apa sihh... Aku ngerti, aku harus sedikit gak peduliin orang, tapi sudahkah u baca artikel aku berkali-kali??

Karena bagiku Ia adalah lebih dari sahabat dan kekasih.

Salam manis, Raissa

__________________

Satu lagi pendapat seorang anak kecil yang tersasar ke dunia orang dewasa dan memberanikan pendapat.
-anak kecil berpendapat, didengarkah?-

dennis santoso a.k.a nis's picture

Re: Buta n budek?????????

emang susah kalo kamu berharap disenyumin pas bantuin orang. kalo gue sih asal gak digaplok sih ya sudahlah. (kalo digaplok gue gaplok balik hahahaha)
Raissa Eka Fedora's picture

RE:BUTA N BUDEK

Ihh, memang aku minta disenyumin? Nggak, cuma begini nih, kalau kamu sudah dibantu, refleknya kan lega dan pasti senyum, gak nangis yee, bukan karena aku minta, tapi siapa sih yang gak seneng ngeliat orang yang dibantunya seneng?

Karena bagiku Ia adalah lebih dari sahabat dan kekasih.

Salam manis, Raissa

__________________

Satu lagi pendapat seorang anak kecil yang tersasar ke dunia orang dewasa dan memberanikan pendapat.
-anak kecil berpendapat, didengarkah?-

dennis santoso a.k.a nis's picture

Re: RE:BUTA N BUDEK

kalo orang yang dibantu seneng, itu bonus. Wink
Raissa Eka Fedora's picture

Bonus apaan?

 Bonus apaan?

Karena bagiku Ia adalah lebih dari sahabat dan kekasih.

Salam manis, Raissa

__________________

Satu lagi pendapat seorang anak kecil yang tersasar ke dunia orang dewasa dan memberanikan pendapat.
-anak kecil berpendapat, didengarkah?-

dennis santoso a.k.a nis's picture

Re: Bonus apaan?

maksudnya gini non ...

waktu kamu "berhasil membantu" seseorang, upahmu udah ke-register di sorga. terus, andai orang itu "senang dan berterima-kasih ke kamu", maka itu bonus buat kamu.

karena, ada juga orang yg setelah dibantu, malah nggak seneng, atau tersinggung, dsb. bahkan ada yang "ngelunjak" dan memperlakukan kita seolah2 kita adalah "babu" mereka. (yg model terakhir itu banyak tuh di bali pasca ledakan bom bali dulu).

 

Raissa Eka Fedora's picture

Bonus.. bali apaan??

 den dennis, bisa ceritakan? aku gak ngerti yang terakhirnya.

Karena bagiku Ia adalah lebih dari sahabat dan kekasih.

Salam manis, Raissa

__________________

Satu lagi pendapat seorang anak kecil yang tersasar ke dunia orang dewasa dan memberanikan pendapat.
-anak kecil berpendapat, didengarkah?-

dennis santoso a.k.a nis's picture

efek sosial bom bali

kamu nih bener2 ga tau "dunia" yah? lo baca buku mulu sih, gaul sono Tongue out

gini ... inget nggak dulu di bali pernah ada bom meledak? korbannya bisa dibagi dua, bule2 aussie dan orang2 lokal yang kebetulan kerja di cafe tempat bom itu diledakan.

pas tahun kejadian, gue kebetulan lagi kerja di bali. dan kebetulan juga kenal sama seorang cewek yang kenal ama dokter dari jakarta yang tugasnya menangani kesehatan para korban bom ini. si dokter ini awalnya antusias sekali untuk menolong para korban yang emang kasian sih (itu awalnya).

setelah beberapa bulan, setelah media massa sudah "lupa" sama insiden ini, masalah sosial efek ledakan bom ini mulai terasa. keluarga (istri+anak) yang ditinggal mati oleh para korban ini mulai kelimpungan dalam mengusahakan penghidupan mereka.

dana2 bantuan sudah mulai habis. juga media tidak lagi menyoroti "penderitaan" mereka, sehingga mereka merasa "terlupakan".

kebayang nggak? selama sekian bulan mereka sudah jadi "selebritis dadakan". tinggal nangis depan kamera, bantuan langsung datang. orang2 dari seluruh indonesia dan dunia berebut menolong mereka. ada yang tulus tapi banyak juga yang sekedar pengen "muncul atau disebut" di televisi. either way, para keluarga korban ini tinggal mangap dan makanan datang. sakit tinggal lapor, dan dokter kenalan gue akan datang. as simple as that.

efeknya? mental mereka ancur. dari yang tadinya mau berusaha berubah ke mental pengemis tulen. si dokter mengeluhkan sikap mereka yang cenderung anarkis kalo bantuan yang mereka terima either berkurang atau telat.

"jangan harap senyum dari mereka, ga digedor2 pintu lo aja udah boleh dibilang untung", kata si dokter ini ke gue. dokter ini bertutur bahwa dia rela melepas karirnya di jakarta demi menolong orang2 ini. tapi setelah setahun dia bilang ke gue bahwa "bantuan terakhir" yang bisa dia berikan ke orang2 ini adalah dengan cara "pergi dari mereka". dengan begitu mereka bisa mulai berusaha sendiri, tidak sekedar mengemis.

gitu ceritanya say Wink

Raissa Eka Fedora's picture

Efek bom Bali

 Hei, enak ajaUndecided, tapi bener juga, aku gak suka gaul alias kuper alias apalah, yang jelas, itu salah satu kemungkinan yang belum pasti di kepala aku jadiiiiii aku nanya maksudnya.

 Karena itu aku berharap diduniaku aman-aman aja, deh...Innocent

Karena bagiku Ia adalah lebih dari sahabat dan kekasih.

Salam manis, Raissa

__________________

Satu lagi pendapat seorang anak kecil yang tersasar ke dunia orang dewasa dan memberanikan pendapat.
-anak kecil berpendapat, didengarkah?-

hai hai's picture

So What? It's Me

Apa salahnya punya banyak talenta? Apa salahnya klo lebih pinter dari temen-teman? Apa salahnya klo temen-temen sirik? So What? It's me!

I love my self, go to hell klo lu mau! Gua nggak ikutan.

Nona Raissa, kalau kamu tidak nyaman sama diri sendiri, siapa yang harus merasa nyaman dengan diri kamu?

Karena di surga, yang terbesar adalah anak-anak

setiap orang, cepat atau lambat pasti tumbuh menjadi dewasa. Ada yang tubuhnya sudah dewasa, tetapi sifatnya kayak anak TK, ada yang masih muda, tetapi pemikiran dan sifatnya sudah dewasa. Kalau kamu merasa lebih dewasa dari umurmu, so what? It's you!

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Raissa Eka Fedora's picture

Benar, it's me.

Ya, hai hai, lama banget kamu onlinenya!!

Memang, terkadang aku merasakan hal yang demikian. Semua menggumpal, bak orang sinting aku jadinya tertawa dewekan, tapi apa dayaku, ya dari teman-teman sekelas saja aku yang lebih dewasa, dari semua sahabatku, apakah itu semua masih wajar??

Ada yang bilang begini, "ketuker kali roh kamu sama roh si ini, dia yang gede aja masih kayak anak kecil, kamu, masih umur 13 taon dewasanyaa... ampe ke suara segala." Aku cuma nyengir, dan berkata, "Ya, itulah keanehanku yang aku juga tidak tahu kenapa. Yang penting dengan kedewasaanku aku bisa mempersiapkan diri untuk masa depan dan kedatangan Tuhan ajah."

Karena bagiku Ia adalah lebih dari sahabat dan kekasih.

Salam manis, Raissa

__________________

Satu lagi pendapat seorang anak kecil yang tersasar ke dunia orang dewasa dan memberanikan pendapat.
-anak kecil berpendapat, didengarkah?-

riyanti's picture

nimbrung...

Dek Raissa, memang sih kadang keadaan maupun linkungan membuat ga nyaman. Aku juga sering ngalamin. Tapi belajar dari film Denias, jangan membiarkan hal-hal kecil menggangu hari yang besar, susah sih... tapi ya belajar... Innocent

Aku sekarang nerapin idenya Dennis jadi buta dan budek kalo lagi pas lemah... aku selalu bilang ke diriku dengan kata2 yang positif dan aku lakukan berulang-ulang. Hidupku menyenangkan! he...he...sampai-sampai aku di bilang radio bodol alias radio rusakTongue out gara-gara aku ngomong kaya gitu sambil nyanyi..terus sepanjang jalan.

Aku juga belajar untuk menertawakan diriku sendiri dan membuat orang tertawa dengan tingkah konyolku. Lama-lama yang nggak nyaman itu jadi nyaman...Wink

ya kan kang nyaman Embarassed

billyjoe's picture

ha ha ha "its me"

dulu aku menganggap semua masalah biasa saja
selalu diakhiri dengan tawa

ada duit, tak ada duit tertawa
punya pacar, tak ada pacar tertawa
digebukin orang, gebukin orang tertawa
di usir orang, dicari orang tertawa
di maki, dipuji tertawa s
selalu tertawa...

saat ini aku kehilangan tawa
aku sedang mencari tawa yang ada dulu
ternyata jawabannya "its me"
dan Tuhan pun tertawa
ha ha ha itu baru nyaman
harus selalu tertawa...