Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Setia Menjalankan Misi Amanat Agung
Karena itu
pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam
nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala
sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku
menyertai kamu sampai kepada akhir zaman.
(Matius 28 : 19 –20)
Setiap
orang yang beriman kepada Yesus Kristus seharusnya merasa mendapatkan
suatu kehormatan, karena Allah telah memilih mereka langsung (termasuk
diri kita), untuk menjadi bagian dari orang-orang yang disebut sebagai
anak-anak Allah.
Sebab
Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang
menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percaya.
(II Tesalonika 2 : 13b)
Hadirat
Tuhan datang kepada kita karena Ia mengasihi kita. Kuat kuasa hadirat
Tuhan ditandai dengan bernaungnya Roh Kudus didalam hati, pikiran,
serta kehidupan setiap orang yang percaya dan beriman kepada Kristus.
Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita. (I Yohanes 3 : 24b)
Roh
Kudus adalah tanda kasih dan penyertaan Allah kepada kita, karena Ia
sendiri telah masuk kedalam hati dan kehidupan kita. KeberadaanNya
sebagai Roh Kudus, membuat kita dapat bersaksi, menyampaikan kabar
keselamatan kepada jiwa-jiwa yang masih belum mengenal serta menerima
Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat manusia.
Jiwa-jiwa yang
belum mengenal Allah, adalah ladang penggembalaan, dimana kita harus
menuntun mereka agar dapat mengenal, percaya, dan beriman kepada
Kristus, karena mereka telah mendapatkan pengajaran yang tidak benar,
sehingga keberadaan Kristus mereka anggap sebagai sebuah kebohongan.
Sebab
pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan
binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah
kekuatan Allah.
(I Korintus 1 : 18)
Setiap
orang yang beriman kepada Kristus, memang memiliki tugas panggilan,
untuk menjalankan misi pekabaran, menjalankan misi Amanat Agung, yang
dinyatakan oleh Tuhan Yesus, sebelum diriNya terangkat ke sorga.
Kepada
mereka yang belum percaya, kita harus menyatakan, bahwa Sang Penebus
dosa manusia, telah datang ke bumi. Kematian oleh karena maut,
dikalahkanNya. KebangkitanNya membawa sukacita, karena setiap orang
yang percaya kepadaNya, tak akan binasa. Kini, Ia telah berada di
Sorga, untuk nanti datang kembali, mengangkat orang-orang percaya, yang
setia dan memiliki iman percaya, kepadaNya.
Sayangnya, banyak
anak-anak Tuhan, yang justru melalaikan tugas panggilan itu. Mereka
lebih memilih menikmati kesenangan dunia, larut dalam dosa, melupakan
Kristus, Anak Allah yang mengasihi orang-orang yang percaya kepadaNya.
Banyak
pula orang-orang percaya, yang tidak melakukan tugas panggilan itu,
karena dirinya cemas dan dihinggapi rasa takut. Rasa takut yang
tercipta karena mereka tidak ingin mendapatkan serta merasakan tekanan,
caci-maki, siksa, atau bahkan kematian, oleh pihak-pihak yang tidak
senang kepada pelayanan kasih didalam Kristus.
Dalam FirmanNya,
Tuhan tidak bilang, kalau menjalankan misi menyampaikan kabar baik
kepada banyak orang itu, adalah sesuatu hal yang mudah. Dalam banyak
bagian dari Firman Tuhan, sangat jelas dinyatakan kalau upaya
menjalankan misi pekabaran Injil tersebut akan banyak mengalami
pertentangan sikap, bahkan tindak penganiayaan atau upaya -upaya untuk
menyingkirkan orang-orang yang bekerja sebagai pelayan Firman.
Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia.
(Filipi 1 : 29)
Firman
Tuhan itu menyatakan, bahwa antara pemberian hikmat Allah, didalam diri
anak-anak Tuhan, serta penderitaan yang terjadi pada saat menyampaikan
kabar baik, merupakan satu paket yang akan diterima setiap orang yang
percaya kepadaNya.
Paket itu diberikan sebagai sebuah karunia,
yaitu bagian dari rancangan kehidupan yang sesuai dengan kehendak
Allah, yang tidak dapat dipisahkan. Manusia mungkin melihatnya sebagai
sesuatu hal yang tidak masuk akal atau membingungkan, karena sebagian
manusia hanya berpikir menggunakan logika, yang menyatakan bahwa
kehidupan sebagai anak Tuhan, akan penuh dengan siksa dan derita.
Allah
sendiri telah menentukan, bahwa itu semua harus terjadi. Penderitaan
itu harus ada. Tujuannya adalah agar kita dapat melatih diri serta
keteguhan iman percaya kita, apakah kita mampu menjaga iman kita dalam
sebuah sikap setia, hingga pada akhir kehidupan kita.
Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal. (Yudas 1 : 20 - 21)
Apabila
kita mampu menjaga iman kita dalam sebuah sikap setia kepada Yesus,
maka kita akan dianggap layak untuk mendapatkan tempat dalam kehidupan
kekal bersamaNya di sorga, oleh Allah, Sang Empunya Kuasa di bumi dan
di sorga.
Penderitaan itu diijinkan terjadi oleh Allah, agar
pengorbanan setiap anak-anak Tuhan, juga menghadirkan satu nilai
penting, yaitu segenap penderitaan anak-anak Tuhan, akan dilihat oleh
banyak orang yang belum percaya kepada Kristus, sehingga mereka menjadi
sadar, bahwa kehidupan didalam Kristus itu penuh dengan prinsip-prinsip
kasih dan pengorbanan demi kemuliaan nama Tuhan.
Andai itu
terjadi, pada akhirnya akan menimbulkan suatu keinginan dan bahan
pemikiran, untuk bertobat, kembali pada jalan Tuhan yang sesungguhnya.
Segenap
pengorbanan anak-anak Tuhan, juga tidak akan berakhir dengan sia-sia.
Dalam hal ini, Tuhan menjanjikan, bagi setiap orang setia dan tetap
teguh memegang iman kepercayaan hingga akhir hidupnya, akan mendapatkan
sukacita abadi berupa kehidupan yang kekal, dibangkitkan dari kematian
daging, untuk kelak bersama-sama dalam keabadian kasih Allah.
Yang
kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitanNya dan persekutuan
dalam penderitaanNya, dimana aku menjadi serupa dengan Dia dalam
kematianNya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang
mati.
(Filipi 3 : 10 – 11)
Meskipun
penderitaan itu diijinkan terjadi, namun Tuhan Yesus menyatakan, kalau
Allah tidak akan membiarkan anak-anakNya berjalan sendiri. Allah akan
memberikan hikmatNya sehingga manusia yang beriman mampu menyampaikan
kebenaran kasih Kristus karena Roh Kudus bekerja atasnya.
Firman Tuhan mengatakan :
Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu ; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu. (Matius 10 : 20)
Penyertaan
Allah hadir karena manusia sering kali masih meraba-raba dan cenderung
belum memahami dengan benar, maksud serta arti dari Firman Tuhan.
Penyertaan itu membuat manusia tahu, bagaimana kehendak Allah harus
diungkapkan dengan benar, sehingga manusia tidak mudah tergoyahkan oleh
hal-hal yang belum dipahaminya itu.
Kita
tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka
yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
(Roma 8 : 28)
Ketika
penyertaan Allah telah bekerja dalam kehidupan pelayanan anak Tuhan,
maka setiap ucapan yang dinyatakannya, sesungguhnya datang dari Allah
sendiri. Sehingga setiap pernyataan yang diungkapkan kepada orang lain,
tidak akan menghadirkan sikap bimbang untuk menyampaikan Firman Tuhan
beserta kebenaran yang ada dan nyata didalam nama Yesus.
Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. (Lukas 21 : 15)
Allah
menggunakan manusia sebagai media untuk bersaksi, karena Allah ingin
agar manusia memiliki andil untuk menjadi penjala manusia,
menyelamatkan orang-orang yang masih belum percaya dan mengaku bahwa
Yesus adalah Tuhan.
Kapasitas pribadi manusia yang dianggap
layak untuk menjalankan misi pelayanan Firman Tuhan, sepenuhnya berada
ditangan Tuhan. Bisa dilihat dari orang-orang yang dipilih oleh Tuhan
Yesus untuk menjadi murid-muridNya, merupakan pribadi-pribadi yang
bukan berasal dari kelompok masyarakat terpilih, namun di mata Tuhan,
mereka layak untuk menjadi murid-muridNya.
Di mata manusia, kita
mungkin bukanlah pribadi yang istimewa atau memiliki nilai lebih.
Namun, hadirat Tuhan telah datang menghampiri kita, hadirat Tuhan telah
pula bernaung dalam diri kita, dan hadirat Tuhan, dapat kita gunakan
untuk menyertai kita, dalam setiap langkah hidup kita.
Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari padaNya.
(I Yohanes 2 : 27)
Tuhan telah mengundang kita untuk menjadi bagian sebagai umat pilihanNya, yang akan hidup kekal dalam naungan kasih Allah Bapa.
Sekarang,
melalui Amanat Agung yang dinyatakanNya, Tuhan meminta kita untuk turut
berperan dalam kegiatan pelayanan, menyampaikan kabar baik kepada
pribadi lepas pribadi yang belum mengenal Tuhan.
Mungkin,
tekanan akan kita hadapi. Tapi Ia telah berjanji, bahwa kasih setiaNya
akan menyertai kita, meskipun badai keras menerpa kita, karena Tuhan
tidak akan pernah lalai atas janji penyertaanNya, yaitu membiarkan kita
hidup dalam kesesakkan karena melayani di ladang Tuhan.
Tuhan
tidak lalai menepati janjiNya, sekalipun ada orang yang menganggapnya
sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki
supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik
dan bertobat.
(II Petrus 3 : 9)
Tetapi
kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun keatas kamu, dan kamu
akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan
sampai ke ujung bumi.
(Kisah Para Rasul 1 : 8)
Semoga
Tuhan Yesus Kristus yang teramat baik, memberikan kepada kita kekuatan,
untuk dapat menjalankan misi Amanat Agung, agar lebih banyak lagi orang
yang percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, Juruselamat manusia.
Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Salam saya,
.Sarlen Julfree Manurung
- sarlen's blog
- 4634 reads