Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Selamat Pagi
Selamat pagi Tuhan,
pagi ini aku menangis
Ya, setelah sekian lama aku menangis lagi.
Bapa, apakah KAU marah melihat air mataku?
Terakhir kali aku menangis,
Kudengar Kau berkata keras
"AKU menciptakanmu sempurna,
mengapa kau malah mengutuki dirimu sendiri"
Terakhir kali aku menangis,
kudengar tutur lembut-Mu
"Masih ada harapan,
jangan pernah berhenti percaya"
Terakhir kali aku menangis,
kudengar tutur bijak-Mu
"Jalan-Ku selalu baik,
berencanalah ...
tapi Aku menjadikan segalanya indah pada waktu-Nya"
Terakhir kali aku menangis,
kudengar tuturmu yang menguatkan
"Tak ada yang tak mungkin,
Kalau kau punya iman sebesar biji sesawi saja,
kau mampu memindahkan gunung"
Dan pagi ini Tuhan,
setelah sekian lama
aku kembali bangkit
merambat pelan mendaki gunung itu
Dan pagi ini Bapa,
aku menangis tersedu,
dan berucap pelan pada-Mu
"Bapa, pendakian ini begitu berat buatku,
dan kutahu Kau mengerti keterbatasanku.
Tapi Bapa, setiap saat kurasa
genggaman tanganmu nan erat menopangku,
aku yakin aku akan tetap mampu merayap naik."
Dan pagi ini Bapa,
aku menyeka air mataku
dan berucap mantap,
" Aku tak punya apa-apa selain iman dan harapan,
namun kutahu itu lebih dari cukup buatku untuk meneruskan pendakian ini."
- clara_anita's blog
- 4193 reads
Pandanglah sejauh cahaya senter
Pandanglah sejauh cahaya senter
bila kau tak mengerti
mungkin antara tanggal 26 hingga 30 juni 07
kita bisa belajar di gunung Gede
kita kan melangkah menembus gelap gulita
dan memandang hanya sejauh cahaya senter
ketika matahari bertahta
kau kan kagum akan apa yang telah kau lakukan
kita lalu kan tertawakan kuatir malamnya
salam
hai hai
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak