Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Sebuah Keajaiban

Nray's picture

Kejadian ini terjadi sudah 3  tahun yll, tetapi tetap membekas di hati saya.

Pagi itu, kami (saya dan keponakan) janji ketemu dengan kakak saya (mama dari ponakan saya ini ). Janji ketemu di kantor saya ....pagi...

Ponakan saya malam harinya menginap di rumah saya karena pulang sudah larut ( kebiasaan anak muda....kalo main ga inget waktu ), rumahnya jauh di Bekasi.

Paginya mamanya (kakak saya) minta dianter ponakan saya ke suatu tempat,Maka dari itu kami janji ketemuan di kantor saya untuk mempermudah.

Saya dan ponakan saya berangkat dan menunggu di kantor sementara kakak saya berangkat bersama suaminya.

Kantor saya terletak di sebuah kawasan bisnis di sudirman (SCBD), termasuk dalam kawasan 3 in 1 jika lewat Jln Gatot Subroto atau jln Sudirman. Tetapi bisa lewat jalan belakang yaitu lewat Jln.Tulodong.

Ketika kakak saya dan suaminya sampai di perempatan Mampang, suaminya bermaksud untuk mengambil "jockey" supaya bisa masuk ke Jln.Gatot Subroto, tetapi kakak saya bersikeras untuk turun di Mampang dan melanjutkan perjalanan ke SCBD menggunakan ojeg, meski di larang dia tetap memaksa entah kenapa. mungkin dia ga mau ngerepotin suaminya. ( mungkin.......),dia sempat telepon saya kalau naik ojeg dari situ bisa apa ga ke kantor saya?.

Akhirnya dia memutuskan untuk naik ojeg. suaminya kasih kabar bahwa dia sudah di turun dan sudah naik ojeg. Saya perkirakan 10-15 menit dia sudah tiba di kantor saya.

Mungkin buat kita2 perjalanan dari Mampang ke SCBD adalah perjalanan yang singkat dan sangat mudah di jangkau.

Tetapi tidak buat kakak saya. mungkin teman2 heran kenapa begitu?

Karena kakak saya adalah orang tidak pernah bisa mengingat sesuatu dengan baik sebaik manusia normal.

Yang sebenarnya, kakak saya tidak bisa berpergian sendiri karena dia tidak pernah bisa mengingat sebuah jalan atau daerah. Biasanya pergi kemana pun dia, pasti ada yang menemani.(Entah kenapa hari itu, suaminya begitu tega membiarkan dia pergi sendiri)

Bahkan nomor telepon rumahnya pun dia susah sekali untuk mengingatnya.

Sudah ber tahun2 dia mengalami depresi berat, Tekanan hidup yg dialami dalam kehidupan rumah tangga nya karena tuntutan suami yang menuntut dia menjadi seorang isteri dan seorang ibu yang sempurna. Sampai ke hal hal kecil sekalipun, dan hasil kerjanya tidak pernah keterima selalu saja di cemooh sehingga pada akhirnya membuat dia menjadi seorang yang hidupnya penuh dengan ketakutan dan ke ragu2an, dan akhirnya membuat dia menjadi seorang yang tidak pernah bisa fokus pada sesuatu.

Depresi yang berkepanjangan sangat berbahaya. karena itu bisa membuat tubuh kita yang tidak sakit menjadi sakit.

Kakak saya menjadi langganan masuk RS. Dalam 1 tahun dia bisa 2x di opname dan sudah bolak balok di check up tidak satupun penyakit bisa terdeteksi.Karena yang sebenarnya terjadi adalah tekanan di jiwanya.

Kami sudah membawa dia konseling dengan hamba2 Tuhan, tetapi sedikit sekali perubahan yang dialami,Pemulihan kehidupan rumah tangganya blm terjadi. Mungkin karena tekanan yang begitu berat dan sudah dialami ber tahun2 maka pemulihan memerlukan waktu yang lama.

Itulah sebabnya, dia menjadi pelupa. rendah diri,ketakutan.

Hari itu ketika kami menunggu setelah diperhitungkan 20 menit seharusnya dia sudah tiba tetapi ternyata sudah 1 jam dia belum juga tiba, kami mulai khawatir.Dan yang membuat semua menjadi kacau karena kakak saya tidak membawa HP, jadi kami betul2 kehilangan kontak dengan dia.

Kami mengambil keputusan untuk mencari dia, kami menyusuri jalan dari mampang ke SCBD pelan2 dan kami ber keliling di jalan2 sekitar SCBD tetapi tidak kami temukan.

2 jam......3 jam......pencarian kami sia2. kami kehilangan jejak.

Saya begitu ketakutan......dalam hidup......hari itu adalah hari dimana saya benar2 merasakan sebuah ketakutan yang belum pernah saya alami.

Saya kehilangan kakak saya, kemana harus mencarinya lagi?

Ada 2 kemungkinan yang terjadi. Dia tersesat atau terjadi kecelakaan dan dia dibawa ke rumah sakit.

Itu sebabnya kami memutuskan untuk mencari dia ke rumah sakit.

Tetapi tiba2 ponakan saya menerima telapon dan ternyata dari sebuah puskesmas di belakang kantor saya di  daerah Tulodong, mengabarkan bahwa kakak saya ada di puskesmas dan sekarang sedang terbaring sakit.

Kami segera kesana, dan menjumpai kakak saya yang terbaring dengan tangan yang kejang2 (bergerak sendiri dan tidak bisa dikendalikan) Saat kami tiba dia masih dalam kondisi sadar masih bisa diajak bicara dan dia menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.

Ternyata ketika dia naik ojeg, dia minta diantar dan menyebutkan nama perusahaan tempat saya bekerja, bukan nama gedungnya.  Dia bisa menyebutkan nama perusahaan saya karena ternyata dia mencatatnya di sebuah kertas yang dia bawa dari rumah.

Tentu aja tukang ojeg tidak bisa menemukan di mana kantor saya berada, karena yang mereka tau kan nama gedung bukan nama perusahaan.

Kakak saya sudah ber keliling2 di sekitar kawasan dan sekitarnya dan dia tidak berhasil mengingat gedung yang mana tempat kantor saya berada, yang mengakibatkan dia pusing dan akhirnya minta diturunkan di sebuah warung soto.

Dia berhenti sebentar untuk sarapan, selesai sarapan dia bermaksud melanjutkan percariannya, tetapi ternyata saat itu badannya sudah tidak kuat lagi.

Dia muntah2 di pinggir jalan dan terduduk di situ, ada seorang anak muda yang kasihan melihat kondisinya. lalu dibawalah dia ke puskesmas karena letaknya memang dekat dari situ.

Setelah mendapat pertolongan pertama, dokter menanyakan siapa yang bisa di hubungi. lalu kakak saya mengatakan bahwa dia sedang ditunggu anaknya di kantor di dekat situ dan menyebutkan no hp anaknya.

Begitulah kejadiannya. yang membuat saya heran adalah bagaimana dia bisa mengingat no hp anaknya padahal dia jarang sekali telepon ke hp anaknya, bahkan no telepon rumahnya pun dia tidak ingat, dan saat itu kondisi badannya sudah sangat buruk.

Kami segera membawa dia ke rumah sakit terdekat. ke RS Jakarta.

3 hari di RS dia harus menjalani scan di kepala, infus sekaligus 2 botol entah cairan apa yang satu berwarna kuning yang satu berwarna putih.

hari ke 4 kondisinya semakin turun, kadang sadar kadang tidak sadar.

hari ke 5 dia mengalami koma.

hari ke 6 dia meninggalkan kami semua kembali ke Rumah Bapak.

Selama 1 bulan lebih, saya merasakan hati saya begitu kosong sampai2 saya tidak bisa mengerjakan tugas2 saya di kantor.

Tetapi setelah melewati masa itu, saya mulai merenungkan kejadian demi kejadian.

Saya teringat bagaimana perasaan ketakutan saya ketika kami kehilangan kontak dengan dia dan tidak tau sama sekali dimana dia berada.

Dan saya teringat, bagaimana caranya dia bisa mengingat no hp anaknya yang 10 digit itu yang menurut kami itu diluar kemampuan daya ingatnya.

Tetapi disitulah saya baru menyadari betapa TUHAN itu Baik.

Dan betapa terbuktinya. pertolonganNYA tidak pernah terlambat. DiIA bisa mengadakan yang tidak ada menjadi ada, sebuah keajaiban yang nyata.

DIA  bisa membuat kakak saya mengingat dengan baik dan benar no hp anaknya padahal saat itu kondisinya sudah kristis , sehingga kami tidak terlambat menemukannya.

Meskipun saat ini kakak saya sudah tidak bersama kami lagi, tetapi kami bersyukur dia sudah kembali ke Rumah Bapak di Sorga.

Disana tidak ada lagi penderitaan, disana tidak ada lagi tangis dan air mata.

Disana hanya ada kebahagiaan yang tidak pernah dia rasakan selama dia hidup.

Kami bersyukur punya TUHAN YESUS yang MENJAMIN kita mendapat kebahagiaan di kehidupan selanjutnya. Karena ketika kakak saya sedang dalam kondisi sadar, dan saya merasakan bahwa waktunya sudah semakin dekat, saya sempat bacakan ayat dimana Tuhan Yesus katakan "di Rumah Bapakku masih banyak tempat", dan kakak saya menggenggam tangan saya begitu kuat.

 

TERPUJILAH TUHAN.  BIARLAH YANG BERNAFAS MEMUJI KEBESARANMU

 

 

Love's picture

Terpujilah Tuhan

Memang itulah yang Bapa kehendaki. Dia menghendaki setiap apapun yang terjadi dalam hidup ini, suka maupun duka, selalu dilalui dengan tujuan agar nama-Nya dimuliakan, agar manusia semakin menyadari kebesaran kuasa dan kedaulatan-Nya. Agar manusia sebagai ciptaan-Nya benar-benar menyadari dengan segenap pikiran dan akal budi Dialah yang menguasai hidup kita. Dan tentu saja agar rancangan-Nya tergenapi. Saya juga turut bersyukur dan bersukacita bersama Nray dan keluarga karena dalam dukacita yang mungkin masih "sedikit" terasa karena rasa rindu kepada sang kakak, Anda dapat melihat pemeliharaan tangan dan keterlibatan Bapa yang luar biasa di akhir hidup kakak tercinta. Biarlah itu terus menerus menjadi kesaksian yang memberkati banyak orang, dan melalui itu, nama-Nya dimuliakan! Terpujilah Tuhan.