Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

screamophobia

da niel's picture

 

“Kaki ku kram.. Tolong berhenti dulu sebentar.. Please, please, please, stop dulu..” begitulah ucapan lirih Lenny di suatu minggu pagi saat kami bersepeda berdua. Lalu kami menepi di tepi jalan yang rimbun ditumbuhi pohon pohon tua dan besar. Stang sepeda Lenny langsung ku raih, sementara dia berjalan pincang, mendekat ke sebuah pohon. Jalan itu sepi sekali.. Di kiri dan kanan hanya sejumlah pohon dan pohon. Perasaanku agak khawatir..entah kenapa.  

Lenny berdiri dengan menjejakan kaki kanannya ke tubuh pohon dan membungkuk-bungkukan tubuhnya sambil berusaha meraih punggung kaki dengan kedua tangannya. Lenny tidak sadar kalau aku memperhatikan rambut coklat gelapnya yang indah, selaras dengan kecantikannya yang menurutku sangat natural. “Masih sakit?” tanyaku. “Agak mendingan, gak seperti tadi diatas sepeda..” jawabnya. Lalu aku mengambil botol minum plastik berwarna ungu muda miliknya, dan kuberikan kepadanya. “Terima kasih..” katanya sambil tersenyum. 

 

Beberapa saat kemudian, setelah Lenny merasa kram di kakinya sudah berangsur hilang, kami duduk diatas tepian trotoar. Kuperhatikan wajah cantik Lenny dari sisinya, sementara ia mengambil sebungkus permen karet berwarna hijau muda, dan ia memakannya satu. Lalu ia menyodorkan bungkus permen karet itu kepadaku sambil mengunyah. “Masih ada satu, habiskan saja..” katanya. “Oke” jawabku sambil meraihnya, dan memasukannya kedalam mulutku.

 

Beberapa saat kemudian, kami berdua hanya duduk sambil menghirup udara pagi itu. Sejuk rasanya.. Tapi tiba-tiba Lenny menghentak-hentakan kaki kanannya ke tanah, sambil merintih seperti kesakitan. Aku panik! “Hai! Kamu kenapa, Len?!” Dia sepertinya makin kesakitan! Langsung aku berusaha merangkulnya, tapi ia berontak! Lalu aku melihat sekeliling tempat itu, dan tidak terlihat satu orangpun melintas disana! 

 

Lenny mulai berteriak, makin lama semakin keras! Aku tambah panik! Dan betapa terkejutnya aku karena helai-helai rambut Lenny mulai berjatuhan dan wajahnya membiru! “Aaaahhhh!!!” suara Lenny mengerang, dan terdengar seperti suara laki-laki parau! “Lenny!! Lenny!! kenapa kamu!!!??” aku berteriak kepadanya. Lututku bergetar hebat karena takut dan serasa jantung ini berdegup keras!

 

Aku berusaha untuk lari, karena kulihat kepala Lenny mulai membesar, dan hanya tersisa sedikit helai rambutyang berubah menjadi berwarna merah karena dari setiap pori kepalanya mulai mengeluarkan darah! Wajahnya bukan wajah Lenny lagi, karena kulitnya mulai mengelupas dan berdarah! Aku lari! Kemudian terjatuh, dan Lenny mulai menghampiriku! 

 

Aku bangkit dan berlari sekencang-kencangnya! Mataku sudah tak bisa melihat jalan didepanku dengan jelas.. dan ... Whaammm!!.. aku menabrak sesuatu..entah apa itu! Kepalaku sakit sekali! Aku tersungkur dan wajahku menghantam tanah dengan kerasnya! Terdengar dibelakang sana suara raungan. Aku tak dapat membuka mataku, karena rasanya sakit sekali.. Aku terdiam, dan sementara raungan itu mulai mendekat, semakin dekat, lalu kurasakan kakiku disentuh oleh gigi-gigi tajam dan aku mendengar raungan itu lama-kelamaan menjadi seperti dering yang bising di telingaku.. Aku teringat bunyi bising itu.. Perlahan kubuka mataku.. langsung kutengok kearah kakiku.. “Gregory!!” teriakku sambil menahan tawa. Gregory, seekor doberman hitam, anjingku sedang menggigiti kakiku sambil mengibas-ngibas sisa ekornya yang pendek.. Lalu Gregory berhenti “mengunyah” tumitku yang menjadi basah oleh air liurnya. Aku bangun dan meraih jam beker yang berdering keras, dan mematikannya sambil duduk di tepi ranjang sambil mengelus dahiku yang sepertinya benjol karena menghantam lantai.. Lalu Gregory berdiri, membalikan badan dan meninggalkan kamarku. Aku terdiam sejenak..”Siapakah Lenny..?” ujarku pelan.. 

 

__________________

GInnocentD _ BlLaughingLaughings _ ySealedu