Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Sama sama hamba, tapi...........
Sepeninggalan bokapnya yang super tajir, Rehabeam memimpin sebuah kerajaan yang kokoh. Anak raja Salomo itu meninggalkan hukum Tuhan disaat ia lagi 'naik daun'. Entah karena kagum pada kepiawaian Rehabeam atau karena rasa segan, rakyat Israel mengikuti keteladanan buruk Rehabeam, yaitu berubah setia terhadap Tuhan.
Mungkin saat itu orang Israel lagi nyantai-nyantai menikmati kopi di sore hari ketika tiba-tiba terdengar suara heboh di ujung jalan sana. Keadaan saat itu pasti menimbulkan kepanikan akut, hmmm... ada yang melompat kaget karena tersiram kopi panas, bahkan mungkin ada yang wafat di tempat karena serangan jantung. Alkitab menulis bahwa yang menyerang Israel itu tidak terhitung banyaknya. Musuh udah di depan mata nih.
Beruntung masih ada tetua-tetua Israel yang mau nyampein pesan Tuhan agar Rehabeam dan seluruh Israel mau bertobat dan merendahkan diri. Lebih-lebih beruntung lagi, orang Israel punya Tuhan yang gampang trenyuh hatinya. Dia ngga tahan ngelihat anak-anakNya yang bandel banget itu bertobat dan merendahkan diri di hadapanNya. Akhirnya, Tuhan ngga jadi memusnahkan bangsa itu.
Ketika Tuhan melihat bahwa mereka merendahkan diri, datanglah firman Tuhan kepada Semaya, bunyinya: "Mereka telah merendahkan diri, oleh sebab itu Aku tidak akan memusnahkan mereka. Aku akan segera meluputkan mereka dan kehangatan murkaKu tidak akan dicurahkan atas Yerusalem dengan perantaraan Sisak. Tetapi mereka akan menjadi hamba-hambanya, supaya mereka tahu membedakan antara mengabdi kepadaKu dan mengabdi kepada kerajaan-kerajaan duniawi." (II Tawarikh 12:7-8)
Ayat ini membuat saya merenung di tengah malam (sekedar informasi: biasanya setelah pujian penyembahan dan baca Firman, doa sebentar trus bobo... hehe... bantal sudah memanggil-manggil tuh, jarang merenungi FT, biasanya kalo saat teduh doang pagi-pagi). Ayat 8 itu ngena banget sama saya. Kalau dipikir-pikir, orang Israel bego ya. Udah enak-enak jadi hambanya Tuhan, ke mana-mana disertai Tuhan, eh... mereka malah milih ninggalin Tuhan. Makanya Dia ijinkan raja Mesir nyerang Israel. Biar mikir deh tuh orang-orang Israel gimana ngga enaknya jadi hamba kerajaan-kerajaan lain.
Kalau dipikir-pikir lagi... berarti saya juga bego dong (hehehe..... .), udah enak-enak jadi hambanya Tuhan, eh... saya malah milih untuk mengikuti keinginan daging. Makanya Tuhan ijinkan pencobaan-pencobaan mampir di hidup saya. Biar saya tahu gimana bedanya jadi hamba Tuhan dan hamba dosa. Dalam versi lain dikatakan "........ they'll learn (belajar) the different between serving Me and and serving human kings." (II Chronicles 12:8-The Message).
Kenapa pada mau sih jadi hamba dosa! Padahal saya telah belajar bahwa jadi hamba dosa itu ngga ada enak-enaknya sama sekali, loh!
* Saya pernah memilih untuk jadi hamba dosa dengan cara begadang hanya untuk internet-an nyari inspirasi daripada milih untuk doa. Yang ada malah badan saya pegel-pegel plus ngga bisa bangun pagi.
* Saya pernah memilih untuk jadi hamba dosa dengan cara nerusin berkhayal di pagi hari ngelamunin gebetan daripada milih untuk sa-te. Yang ada saya malah kehilangan waktu berharga di pagi hari plus 'makan ati' karena toh khayalan berjam-jam dan berhari-hari itu sedikitpun ngga merubah kenyataan bahwa gebetan saya ngga pernah mikirin ataupun peduli sama saya. hihihi...
* Saya pernah memilih untuk jadi hamba dosa dengan cara ngamuk-ngamuk dan marah-marah ngga jelas ke semua orang yang bikin saya kesel daripada milih untuk menguasi diri. Yang ada satu hari itu berantakan semua.
* Saya pernah memilih untuk jadi hamba dosa dengan cara menyimpan akar pahit sama orang-orang yang melukai saya daripada milih untuk mengampuni. Yang ada malah makin sakit. Bahkan pemazmur bilang "Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya." (Mazmur 73:21). Buah pinggang menunjuk ke ginjal. Makanya, kalau orang sakit ginjal tuh gara-gara kepahitan. Pasti ada yang mikir: "Ah, masa sih? buktinya dia nyimpen akar pahit ngga sakit ginjal tuh!" Itu sih belum aja.....
Udah tahu kan ngga enaknya jadi hamba dosa. Masih mau jadi hamba dosa? Atau mau jadi hambanya Tuhan? Sama sama hamba sih, tapi...... beda banget kan??!!!
- cindy wijaya's blog
- Login to post comments
- 3911 reads
Cindy, aku hamba dosa yang enak.
Salam Cindy, senang baca tulisanmu yang penuh hamba itu he he he....Aku sebelum masuk SabdaSpace ini juga jadi hamba dosa dulu lho. Internetan sampai pagi, ngeliat ciptaan Tuhan di wilayah porno doang eh akhirnya dibelokkan Tuhan ke pasar Klewer ini tanpa sengaja.
Setelah tau pasar Klewer ini, ya jadi membaca, padahal sudah puluhan tahun aku jarang membaca, bahkan selembar koran pun, paling cuma minggu, kalo mau. Setelah membaca kok jadi pengin menulis. Kegiatan itu kulakukan sambil begadang, soalnya leluasanya cuma malem. Bahkan ampe pagi, jam 3-4 dah biasa. Esoknya kerja ya biasa aja, karena semangat yg bikin tidak cape.
Biasanya setelah internetan, baru berdoa. Entah doanya diterima atau dicuekin, pokoknya mohon ampun aja.
Kesimpulannya, hamba dosa itu tidak selamanya jadi sesat. Tuhan justru mencari para hamba dosa untuk dijadikan dombaNya. Tapi banyak lho yg sudah jadi hamba Tuhan malah membohongi Tuhan dengan mengutip ayat-ayat Tuhan. Nah lho?
Nulis lagi yang super tajir ya hi hi hi....
Cerdik seperti Ular, Tulus seperti Merpati.
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
salam kenal CW
tulisannya digedein dong. mbacana sampai melotot. Untung aja pake 17" monitor.
·siapa seperti Allah?·
·siapa seperti Allah?·