Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Rasa Keingintahuan Nikodemus

N.Brady's picture

Dalam hati Nikodemus menyadari bahwa Yesus adalah pengajar yang baik yang telah diutus  oleh Allah. Namun hatinya masih menginginkan kepastian akan segala keajaiban yang Yesus lakukan yang sering dilihatnya.

Rasa ingin tahu yang begitu besar membawanya untuk mencari jawaban yang dapat memberikan kepuasan atas segala yang dipikirkannya. Dia berpendidikan tinggi dan sangat dihormati oleh banyak orang maupun anggota pengurus dan para pemimpin orang-orang Yahudi. Dia berusaha mencari dan menemukan segala mistery Allah yang masih tersembunyi yang dapat dia lihat dalam kehidupan Yesus. Nikodemus mengerti firman-firman Alkitab yang tertulis dan diajarkan oleh nabi-nabi Israel sebelum masanya. Keinginanannya untuk bertemu Yesus di tempat umum akan sangat beresiko dan membahayakan kedudukanNya di mata masyarakat Yahudi.

Sebagai salah satu pengajar Israel, dia berpikir bahwa dia harus memiliki ilmu yang tinggi dan mengetahui banyak hal, namun pada saat itu dia merasa masih banyak yang tidak dia ketahui.

Kagum akan segala pengajaran yang Yesus lakukan, terkesimak oleh segala keajaiban yang dilihatnya serta sangat terpesona oleh kebaikan dan kasih Yesus pada orang –orang yang diajarkanNya, secara rahasia Nikodemus memutuskan untuk menemui Yesus pada suatu malam. Dia tidak ingin terlihat oleh orang lain yang mungkin dapat mengenalinya.

Yohanes 3 : 2-13

3:2 Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: “Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya.”

3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.”

3:4 Kata Nikodemus kepada-Nya: “Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?”

3:5 Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

3:6 Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.

3:7 Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.

3:8 Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.”

3:9 Nikodemus menjawab, katanya: “Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?”

3:10 Jawab Yesus: “Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?

3:11  Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami.

3:12 Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi?

3:13 Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.

Nikodemus mungkin berfikir bahwa dia telah memiliki tempat dalam kerajaan Allah melalui usahanya mengerti hukum-hukum dan firman-firman alkitab dan mematuhinya. Disini dia mendengar perkataan Yesus yang tak pernah dia ketahui sebelumnya. Selama berabad-abad bangsa Israel percaya akan kedatangan utusan Tuhan yang akan membebaskan Israel dari tekanan maupun perbudakan oleh bangsa lain. Namun mereka tidak menerima Yesus sebagai utusan Allah, Anak tunggal-Nya karena pikiran mereka telah dibutakan dan terbelenggu oleh pemikiran akan utusan Allah yang datang sebagai raja yang besar dan penuh kuasa penuh dengan segala kemegahan.

Di rumah ibadat anak tukang kayu yang bekerja dengan ayahnya Yusuf dikenal oleh masyarakat sekitar, ditolak oleh orang-orang Nazareth pada saat Dia membacakan nubuatan Nabi Yesaya dan mengikrarkannya bahwa hari itu juga nas itu  telah digenapi (Lukas 4 : 18-22).Mereka berkata “Bukankah Ia ini anak Yusuf ?”

Pada setiap saat orang-orang berduyun-duyun mengikuti Yesus untuk mendengar pengajaran-Nya di rumah ibadat maupun di tempat umum, rasa iri menjelajahi pikiran orang-orang Farisi, rasa benci dan tinggi hati bernaung di hati mereka.

Ambisi pribadi dan keinginan duniawi untuk menempati kedudukan yang tinggi lebih dari orang lain menguasai diri mereka. Dengan kepalsuan mereka mengakui diri sebagai perwakilan Tuhan namun tidak sedikitpun mengerti akan kharakter Tuhan yang sebenarnya. Kepercayaan bahwa manusia dapat menyelamatkan diri sendiri dengan usaha dan daya upaya sendiri yang dimiliki dan dipercaya bangsa lain sekarang telah menjadi prinsip agama Yahudi. Hal ini ditanamkan oleh Iblis, pencipta kebohongan. Mereka menjadi budak atas kepercayaan yang tinggi terhadap tradisi dan buta akan kemunafikan para imam-imam Israel.

“Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya (Matius 23:4)

Pada saat itu orang-orang Israel/Farisi yang awalnya ditunjuk Allah sebagai perwakilanNya untuk mengabarkan berita Kerajaan Allah Bapa  telah bertolak menjadi perwakilan kerajaan setan.

Pada malam itu dengan  tegas namun penuh kasih Yesus mengatakan pada Nikodemus atas persyaratan untuk masuk dalam kerajaan Allah Bapa. Walaupun Nikodemus mencoba menentang dengan argumentasi bahwa manusia tidak akan kembali dapat dilahirkan secara alami untuk kedua kalinya namun perkataan Yesus telah menyentuh lubuk hati Nikodemus.

Pengertian dalam roh tentang Kerajaan Allah hanya bisa didapatkan melalui pekerjaaan Roh Kudus. Andai saja Nikodemus mengabaikan keinginan hatinya maka dia akan kehilangan kesempatan untuk mengetahui kebenaran. Firman Yesus  adalah biji yang ditanamkan oleh Roh Allah di hati Nikodemus yang tumbuh dan menghasilkan buah hikmat dan pengetahuan akan Kristus Jurus selamat yang telah diutus dari Sorga.

Bagaikan Nikodimus banyak orang yang telah mengakui dirinya sebagai orang-orang percaya namun buta akan roh.

Mereka tidak pernah mengerti akan kebenaran karena hati mereka menolak untuk berserah  dan bersandar sepenuhnya pada kristus.  Banyak sekali kesempatan yang terbuang sia-sia  untuk datang kembali dan mendekatkan diri pada Jurus Selamat Dunia karena ketidak patuhan diri. Akibatnya adalah banyak sekali kesempatan baik yang Allah berikan yang hilang dan tak pernah telaksana.

Lahir baru dalam roh adalah keputusan untuk menerima Yesus sebagai Jurus selamat dan sebagai satu-satunya Allah atas hidup seseorang. Oleh karena itu segala hal yang dilakukan harus berkenan dan berada dibawah tuntunan Roh Allah. Roh Kudus bernafaskan firman-firman Allah yang harus dipatuhi dan tersimpan di lubuk hati.

Kehidupan dalam kristus adalah kehidupan yang benar-benar bersandar pada-Nya dalam hati dan bergantung sepenuhnya pada kasih-Nya. Pada saaat Roh Kudus bernaung dan mengambil tempat di hati seseorang, sinar terang-Nya akan menerangi jiwa orang tersebut  Ini adalah proses perubahan dan transformasi yang terus berlangsung untuk menjadi seperti Kristus.  Jiwa yang benar-benar berpegang pada kuasa Kristus dan percaya akan kemuliaanNya dalam iman maka hidupnya akan berubah, pola pikirannya akan terus diperbaharui oleh firman Allah, segala tindakan dan sikapnya akan membawa kemuliaan bagi nama Allah, hidup dan masa depannya akan terlindungi di tanganNya.

Tuhan berkati{#emotions_dlg.smile}

 

__________________

Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah ( Roma 8:14)