Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
proses pembelajaran
"Ma, besok aku jam 10 sidang "KP =Kerja Prakter " doain biar sukses" , begitu bunyi sms yang ditulis anak ku siang ini. sms yang singkat padat tapi sempat membuat aku terkesiap, aku segera mem forward sms itu ke papa & ade nya ,agar mereka juga turut berdoa.
Aku bersyukur akhirnya anakku sampai juga ke tahap ini, tahap persiapan penyusunan TA.
Anakku yang sulung ini anak laki-laki yang bisa dikatakan anak yang pelit sekali dalam bicara. Dia akan bicara untuk hal hal yang memang dia anggap sangat perlu disampaikan, selain itu jangan harap dia akan menceritakan pengalaman atau kegiatan hidupnya sehari hari bahkan kepada kami orang tuanya sekalipun.
Aku tidak tau persisnya, mulai kapan anak ini terbentuk menjadi sebuah pribadi yang begitu tertutup, mungkin juga kami sebagai orang tua punya andil dalam pembentukan karakter anak. tapi sudah terlambat bagi kami untuk memutar ulang kembali masa ke saat2 dimana pembentukan pribadi anak mulai terbentuk, agar bisa merubah agar karakter anakku bukan menjadi seorang yang pendiam dan tertutup....semua sudah terlambat.
Punya anak yang pendiam dan bahkan cenderung tertutup sebetulnya membuat kami agak sedikit kesulitan untuk mengetahui apa dan bagaimana kegiatannya dalam sekolah dan pergaulan.Kebetulan anak kami kuliah di luar kota, sehingga kami tidak bisa melihat secara kasat mata semua kegiatannya.
Yang kami lakukan hanya telepon, itu pun jawaban yang kami dapat sedikit sekali, karena anak ini memang sulit sekali bicara.
Maka ketika aku menerima sms dari dia tentang apa yang akan di hadapi hari esok perasaan ku betul2 campur aduk.
betapa tidak, karena ketertutupan anak ini, aku hanya bisa memantau kuliahnya dari nilai IPK yang dikirim oleh univ nya lewat pos, dari situlah aku bisa melihat apakah dia serius dalam kuiah atau tidak.itu sebabnya aku bisa terkesiap menerima sms dari dia. mungkin buat orang lain kami orang tua yang aneh....kok tidak tau sama sekali kegiatan kuliah anaknya....tapi itulah kenyataan yang terjadi pada kami.
Menjadi orang tua adalah sebuah pembelajaran setiap hari.
Ada begitu banyak kejadian yang dialami dalam hal mendidik & membesarkan anak2. Seringkali sebagai orang tua kita egois dalam menyatakan pendapat kita sehingga kita sama sekali tidak mau mendengar apa kata anak kita, merasa orang tua selalu benar.
Suami ku memang agak keras dalam mendidik anak apalagi terhadap anak ku yang laki2 ini, itu mungkin yang membentuk anak ku menjadi seorang yang pendiam dan tertutup. Tapi semua sudah terjadi. Segala sesuatu tidak harus menjadi sebuah penyesalan.
Sekarang kami harus belajar, menjadi orang tua yang bisa memaklumi akan karakter anak kami. Si kakak pasti berbeda dengan si ade. maka kami harus bisa membedakan bagaimana harus bersikap.
Terhadap si kakak kami tidak perlu banyak bicara karena dia paling sebal kalau kita terlalu banyak instruksi dan nasehat.
Dulu aku suka cerewet bilang bahwa dia harus kuliah sungguh2 dan bla bla bla bla yang lain, hasilnya dia cuma bilang " mama terlalu banyak ngomong, mama ga pernah tau bahwa ada begitu banyak kesulitan, semakin mama terlalu menuntut, aku semakin stres." ...itu yang pernah dia katakan kepada ku.
Akhirnya, aku memutuskan untuk tidak terlalu banyak menuntut aku cuma katakan ke dia,bahwa dia bisa kuliah itu bukan karena kami orang tua punya kelebihan uang sehingga dia bisa semau & sekehendak hatinya dalam belajar tapi harus bertanggung jawab karena semua bisa ada dari hasil yang sedikit dan dikumpulkan.
Anakku memang terlambat 1 tahun dibanding kan teman2 seangkatannya, tapi aku tetap bersyukur dan berterima kasih kepada anakku yang masih tetap mau berjuang untuk menyelesaikan kuliahnya.
Aku bersyukur bahwa meski kami orang tua tidak dapat sempurna mendidik dan mengajar anak2 dengan baik. tetapi Tuhan yang telah membuat anak ku sanggup berjalan melewati masa2 sulit. dalam kehidupan kuliahnya ber tahun2 di luar kota sendirian.
Aku belajar untuk tidak telalu menuntut yang terbaik dari anak2ku, tetapi belajar menghargai apa yang telah mereka lakukan. karena masing2 anak mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri
Anak kita tidak bisa dibanding banding kan dengan anak lain. mereka punya pribadi dan harga diri sendiri. jangan pernah membandingkan mereka dengan kehebatan yang orang lain punya.
Biarlah mereka tumbuh dengan kemampuan dan pribadinya sendiri.
Tulisan ini aku dedikasikan buat anakku yang sudah berjuang.
- Nray's blog
- Login to post comments
- 4853 reads
@ Nray
Holla...
Min juga lebih senang SMS. Mum sering komplain kalo lewat SMS, dia malah telp setiap hari.
But i love her. I believe he does.
Note : Andai Mum bisa YM, itu lebih oke lagi...
Nice share.
@ Min
Halo jg...salam kenal....
o...ternyata anak2 itu memang begitu ya min....praktis dengan sms..
padahal kalo ortu itu maunya denger suara anaknya.....
ya...begitulah...kadang ortu & anak suka ga ketemu.....masing2 maunya....
btw....aku tetap menghargai apa yang dilakukan anak2
kalo sama anakku yang cewe aku suka YM an...he he ....he....karena anakku cewe karakternya sangat berbeda dengan kakaknya.
tapi buat dimataku mereka ber dua sama......
Biarlah mereka tumbuh dengan
Biarlah mereka tumbuh dengan kemampuan dan pribadinya sendiri.
Setuju Mama Nray. Kalau kembang saja beraneka waktu mekarnya apalagi manusia. Yang penting rajin memberi pupuk, menyiram dan menyianginya.
Salam semangat teruntuk putranya yang sedang berjuang.
GBU
@clara
@ clara, betul sekali ortu ber kewajiban memberi pupuk, menyiram & menyiangi, tanpa harus menuntut sesuatu dari anak. kecuali berharap dia akan menjadi anak yang baik,baik dalam arti tidak menjadi manusia jahat. Bukan baik berdasarkan ukuran harus pintar, sukses, rajin,selalu menurut apa kehendak orang tua.
aku sudah mulai belajar untuk memahami anak, meski ini juga masih dalam proses pembelajaran. dalam setiap kasus yang ditemui pasti ada proses pembelajaran baik buat ortu maupun buat anak itu sendiri.
waktu anak masih kecil, kita masih bisa mendikte mereka, tapi ketika mereka mulai dewasa, kita harus belajar mendengarkan mereka.
The Mood Evil
Kadang, Min harus acting cerewet supaya bisa ikutin style mom untuk ngobrol. Harus lebih pendiam jika dad mulai bercerita. Cuma kadang-kadang si evil "mood" ini mengacaukan segalanya... Hehehe
We, as kids, also try the best way to communicate to parents. Sometimes, kids percaya, without saying any words, "they knew already"... Hehhe.
^^
Mom,
Mom, is that you?
One man's rebel is another man's freedom fighter
@ PlainBread ???
@ PlainBread knp?
apa PB mempunyai pengalaman yang sama?
Your Mom is always love you.........
@Nray My Mom always loves me
Hehehe. Soalnya abis ngebaca blog anda, berasa kalo yang nulis itu my mum. Dia juga punya blog loh, just like you.
One man's rebel is another man's freedom fighter
ikatan anak n orgtua
setau gw se, dr pengalaman gw n tmen2 gw, ikatan itu slalu ada, n susah ntuk diilangin.
Biar banyak jelek2nya orangtua ato anaknya sendiri banyak ancur2an, rasa sayang itu selalu ada. Walu mungkin ga pernah diungkapin.
Jadi kalo misalnya ada anak yg rada tetutup n mungkin kesannya cuek, bisa aja aslinya dia peduli n sayang jg, cuma ya itu ga diungkapin aja.. hehe.. kyaknya sih gitu
@dReamZ
@dReamZ
betul sekali, saya jg percaya anak saya pasti sayang sama saya, hanya tidak bisa mengungkapkan.
itu sebabnya meskipun sulit, dia tetap meneruskan kuliahnya sampai selesai nanti,. itu lah tanda bahwa dia mengasihi orang tuanya..