Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Persiapan Perjamuan Kudus
Apa sebenarnya arti dari mengikuti Perjamuan Kudus dan mengapa kita melakukan hal ini? Sadarkah kita bahwa hal ini sebenarnya memiliki arti yang dalam dan lebih dari sekadar tradisi maupun rutinitas? Karena itu marilah kita melihat ke apa yang ditulis oleh rasul Paulus tentang hal ini dalam suratnya kepada jemaat di Korintus.
Ayat 23-26
" . . . Tuhan Yesus mengambil roti, . . . memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!" Demikian juga Ia mengambil cawan . . . lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!" Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang."
Penggunaan roti dan cawan di sini melambangkan sebuah perayaan, karena rupanya begitulah cara orang-orang di jaman itu merayakan pesta. Dan inilah Perjamuan Kudus itu, yakni sebuah perayaan yang kudus.
Roti adalah lambang dari tubuh Kristus itu sendiri. Dalam terjemahan bahasa Inggris terdapat kalimat berikut: "Inilah tubuhKu yang terpecah bagimu." Hal ini tentunya tidak berarti bahwa tubuh Kristus benar-benar terpecah, melainkan menunjuk ke pengorbanan Kristus di atas kayu salib. Dalam dua kata yang pertama tersirat bahwa Kristus menyerahkan diriNya untuk kita, sementara lanjutan dari kalimat tersebut mengajarkan bahwa karena pengorbanan Kristus inilah kita bisa memperoleh pengampunan dan berkat-berkat karena kematianNya.
"Perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku" Darah Kristus yang begitu berharga telah dicurahkan di atas kayu salib sebagai alat pendamaian bagi mereka yang percaya. Secara spiritual "meminumnya" berarti bahwa kita sebagai orang-orang percaya boleh turut ambil bagian dalam pendamaian ini. DarahNya yang mengalir dari bukit Golgota membawa keselamatan bagi kita dan memeteraikan suatu perjanjian yang baru antara Allah yang kudus dan dunia yang telah jatuh dalam berdosa.
"Perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku." Jadi Perjamuan Kudus itu sebenarnya adalah suatu peringatan untuk membantu kita mengingat sesuatu. Kalau kita bisa selalu ingat akan kematianNya, maka tidak perlu ada Perjamuan Kudus. Tetapi kita adalah manusia yang lemah dan karena itu kita perlu terus-menerus diingatkan akan apa yang telah Yesus lakukan bagi kita. Dengan penuh pengucapan syukur kita harus memeteraikan hal ini di hati nurani kita dan dengan penuh sukacita kita harus memuji namaNya. Kita menyatakan kematiaanNya sebagai kehidupan kita.
Ayat 27-29
"Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu."
Kalau saudara pergi ke pesta, pasti saudara akan mempersiapkan diri dengan baik bukan? Pakai pakaian yang rapi, membawa hadiah... Begitulah juga seharusnya jika kita hendak duduk di meja perjamuan Tuhan. Biarlah setiap mereka yang ingin menghadiri perayaan kudus ini memeriksa dirinya sendiri. Apa yang bisa kita berikan bagi Dia? Allah tidak berkenan kepada emas dan perak, tetapi "korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan [dipandangNya] hina." (Mazmur 51:19)
Penyesalan, karena orang-orang percaya harus menyangkal diri dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Kristus untuk dipakai sesuai dengan kehendakNya. Iman, karena walaupun tidak sempurna, iman itulah yang menjadikan kita yang sebenarnya tidak layak ini, layak di hadapan Tuhan. Semoga Tuhan kita Yesus Kristus, pendiri dari Perjamuan Kudus itu sendiri, memberkati persiapan saudara untuk mengikuti perayaan kudus ini, supaya saudara didapatiNya layak di hadapanNya ketika saudara datang menghadap hadiratNya.
- mas_bule's blog
- 15892 reads
a dream